CINTA SEORANG PANGERAN

Tuduhan Keji



Tuduhan Keji

0Putri Rheina sedang menyulam pakaian untuk Putri Alexa ketika tiba - tiba Ratu Sabrina dan Nizam datang. Hampir Saja Putri Rheina memanggil Kakak kepada Nizam kalau tidak dilihatnya Nizam memberikan isyarat dengan matanya untuk berhati - hati.     
0

Putri Rheina segera tersadar dan segera berdiri dan mencium tangan ibu mertua dan Nizam seraya mengucapkan salam.     

"Apa kabarmu, Nak?" Kata Ratu Sabrina sambil mengusap kepala Putri Rheina yang tetutup kerudung halus.     

"Baik Ibunda Ratu Yang Mulia " Kata Putri Rheina sambil menundukkan mukanya yang cantik. Ratu Sabrina memegang tangan Putri Rheina lalu memintanya duduk. Matanya tanpa sengaja melihat ke arah pakaian kecil di tangan Putri Rheina. Sebuah gaun mungil yang sedang diberi sulaman di tepian bawahnya.     

Ratu Sabrina mengambilnya dan meraba kain halus dengan sulaman yang sangat indah. Mata Ratu Sabrina membesar, Ia lalu gemetar dan memegang dagu Putri Rheina.     

"Apakah Kau sedang hamil, anakku?" Kata Ratu Sabrina dengan wajah berseri. Nizam langsung melengos dan Putri Rheina sedikit pucat. Sambil tergagap Ia menggelengkan kepalanya,     

"Tidak Ibunda Yang Mulia, Hamba sedang menjahit pakaian untuk Putri Alexa " Kata Putri Rheina. Muka bahagia Ratu Sabrina langsung meredup kembali.     

"Ibunda pikir, Ananda sudah mengandung. Mengapa Kau begitu sulit mengandung atau jangan - jangan, Suamimu masih belum menyentuhmu" Ratu Sabrina mendadak kelam. Ia langsung menarik tangan Putri Rheina dan menarik pakaiannya ke atas lengannya.     

Wajah Nizam langsung pucat, kalau sampai ketahuan bulatan merah itu masih ada di tangan Putri Rheina pasti akan ada ceramah jilid dua. Setelah Ia diceramahi tadi sekarang pasti ceramah lagi.     

Tapi Nizam tercengang ketika lengan Putri Rheina diperlihatkan. Lengan putih mulus itu benar - benar bersih dari noda apapun bahkan tidak ada setitik nodapun yang menempel di sana apalagi merah tanda kesucian.     

Muka Nizam mendadak pucat, Ia langsung merinding membayangkan kesucian Putri Rheina sudah tidak ada. Lalu siapa yang telah mengambilnya ? Seingatnya Ia hanya menciumnya. Apakah ciuman bisa menghilangkan tanda kesucian para putri itu?      

Ratu Sabrina menutup kembali lengan Putri Rheina sambil mengangguk puas.     

"Bagus ! Kau sekarang sudah sempurna menjadi suami Putri Rheina. Ibunda sangat senang. Ibunda akan segera mengirimkan banyak hadiah untuk Putri Rheina tetapi akan Ibunda kirim diam - diam agar Ayahnya tidak tahu" Kata Ratu Sabrina dengan sangat bahagia.     

"Aku harap ini adalah awal yang baik untuk kalian. Alena juga ternyata sudah banyak berubah. Ibunda pikir dia masih egois dengan menguasai Nizam seorang diri tetapi ternyata dia cukup baik. Dia membiarkan Kau tinggal di sini dan bersama dengan Nizam. Ibunda harap putri yang lainnya akan segera memiliki nasib yang sama denganmu.     

Putri Rheina, kau harus meminta banyak obat penyubur ke dokter atau ahli pengabotan tradisional agar kandunganmu subur. Kapan Nizam melakukannya? Kenapa Ibunda sampai tidak tahu? Apakah rasanya sangat menyakitkan? Pasti sangat sakit. Kasihan sekali kau.     

Alena saja sampai pingsan apalagi kau yang masih suci" Kata Ratu Sabrina membuat muka Nizam yang pucat semakin pucat. Apa maksud ibunya dengan mengatakan pernyataan seperti itu. Mengapa Ibunya menganggap Alena sudah tidak suci lagi. Apakah ini tidak keterlaluan namanya ? Mengapa ibunya tiba - tiba berkata seperti itu.     

Jangan Nizam yang begitu terkejut, Putri Rheina juga tidak kalah terkejutnya. Ia segera memegang tangan Ratu Sabrina.     

"Mengapa ibunda berkata seperti itu. Akan sangat menyakitkan jika terdengar oleh Putri Alena" Kata Putri Rheina tampak sangat tidak suka. Bagaimana bisa Alena sudah tidak suci kalau malam itu adalah malam pertgama paling mengerikan bagi Istana Azura. Tidak ada putri yang sampai mengalami apa yang dialami oleh Alena.      

Ratu Sabrina malah melirik ke arah Nizam dan Nizam langsung paham mengapa tadi ibunya begitu dingin kepada Alena ternyata dugaan Nizam benar kalau pikiran ibunya ada yang meracuni lagi. Alangkah menyakitkan orang yang menuduhnya.      

"Ibunda.. alangkah teganya Ibunda berkata seperti itu terhadap menantu ibunda sendiri. Apakah Ibunda tidak tahu kalau Ananda lebih suka dicambuk kembali daripada mendengar tuduhan seperti ini. ini adalah fitnah yang serius Ibunda. Dan Ananda tidak akan diam sampai Ibunda meminta maaf atas tuduhan keji ini" Kata Nizam kepada Ibunya.     

Ratu Sabrina malah menghela nafas, " Kau ingin Aku mempermalukan istrimu di depan Putri Rheina? Dia adalah wanita yang paling suci tidak pernah mengenal pria manapun selain dirimu. Dia terjaga kesuciannya sejak dalam kandungan.     

Tetapi Alena mu itu sudah pernah dipegang banyak pria. Ia pernah disekap oleh kepala mafia di daerahnya. Ia juga pernah berhubungan lama dengan Edward dan juga Jonathan. Bahkan setelah menikahpun Ia masih sempat diculik oleh Pangeran Abbash dan mendatangi Pangeran Barry.      

Apakah itu semua tidak cukup membuktikan kalau dia sudah banyak yang menyentuh. Kau saja yang terlalu bodoh. " Kata Ratu Sabrina.     

Nizam benar - benar pucat pasi mendengarnya. Seandainya yang berkata di depannya itu bukan ibunya entah apa yang akan dia lakukan. Nizam hanya menahan amarah sampai badannya gemetar. Alangkah menyakitkan tuduhan ibunya itu. Nizam kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar tanpa pamit lagi ke ibunya.     

Ratu Sabrina malah menggelengkan kepalanya melihat anaknya pergi meninggalkan dirinya dan Putri Rheina. Anaknya terlalu naif sampai bisa ditipu oleh istrinya sendiri. Alena yang dikira polos itu ternyata bagaikan buah apel yang dalamnya berulat. Ia sama sekali tidak layak untuk anaknya tetapi sayangnya anaknya sangat mencintai Alena.     

Tapi sekarang Ia menyimpan harapan kembali kalau Putri Rheina akan segera mendapatkan tempat di hati anaknya kembali. Setelah kematian Putri Kumari dan ketidakperdulian Nizam terhadap istri pertamanya. Harapannya bangkit kembali karena Putri Rheina ternyata ada di istana Nizam dan tanda kesuciannya sudah hilang. Ini sangat membahagiakan. Akhirnya Nizam berhasil menyentuh Putri Rheina.      

"Anakku.. itu sangat polos. Cinta telah membutakan hatinya. Ia sama sekali tidak tahu kalau Ia sudah diperdaya oleh istrinya sendiri. Anak sama ayah sama saja" kata Ratu Sabrina sambil sangat memegang tangan Putri Rheina. Tapi Ia begitu terkejut melihat mata Putri Rheina malah berkabut.     

Tadinya Ia berpikir kalau Putri Rheina akan sangat berbahagia dengan kata - katanya. Bukankah selama ini Putri Rheina sangat membenci Alena. Tetapi ternyata dugaannya salah. Wajah cantik Putri Rheina sama sekali tidak menunjukkan kebahagiaan sedikitpun. Ia malah menatap wajahnya dengan pandangan berkaca - kaca. Putri Rheina terlihat sangat terluka seperti terlukanya Nizam. Ratu Sabrina menjadi kebingungan.     

Ada apa lagi ini? Mengapa Putri Rheina tampak sangat berbeda. Dimana kelicikan menantunya itu.     

"Rheina.. Anakku ada apa ? Kau terlihat sangat berbeda. Apakah kau sakit? Apakah Nizam menyakitimu ?" Kata Ratu Sabrina melihat wajah Putri Rheina yang pucat. Apakah mungkin Nizam terlalu kasar kepadanya hingga membuat Putri cantik itu terluka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.