CINTA SEORANG PANGERAN

Pria Terbodoh



Pria Terbodoh

0Dengan terbata - bata Ratu Sabrina bercerita kepada Perdana Menteri Salman dan itu  membuat Perdana Menteri Salman langsung memerah karena marah. Ia sangat tidak suka Raja Walid memarahi kekasihnya hanya karena Ratu Sabrina mengatakan kecurigaannya kepada Ratu Sabrina. Bukankah Ia yang mempengaruhi pemikiran Ratu Sabrina ? Seharusnya Raja Walid lebih waspada terhadap anaknya sendiri. Tetapi kemudian Ia menyadari satu hal. Dan Ia lalu  mengatakannya kepada Ratu Sabrina.     
0

"Kau jangan menangis lagi. Dia adalah pria terbodoh yang ada di muka bumi setidaknya Pangeran Nizam anaknya lebih mempunyai prinsip dibandingkan dengan ayahnya sendiri" kata perdana Menteri Salman dengan kesal. Raja Walid memang orang yang paling lemah dan bodoh di matanya.     

Bayangkan saja Ia dan istrinya yaitu Ratu Sabrina bertahun - tahun memiliki kedekatan diluar hubungan mereka sebagai ratu dan perdana mentri suaminya tetapi Raja Walid tidak pernah menyadarinya. Ia dan Ratu Sabrina menyembunyikan kelahiran bayi kembar mereka tetapi lagi - lagi Raja Walid tidak mengetahuinya.     

Ia dan Ratu Sabrina banyak memanfaatkan kekayaan kerajaan untuk memperkaya keluarga Dirinya dan Ratu Sabrina serta tabungan pribadi yang akan mereka gunakan untuk hidup diluar negeri jika mereka sudah menikah kelak. Dan lagi - lagi Raja Walid tidak mengetahuinya. Sungguh kebodohan yang hakiki.     

Raja Walid tidak pantas menyandang predikat sebagai raja yang besar karena tidak hanya dia gagal menjadi raja yang besar bahkan Dia gagal mendapatkan simpati dari rakyatnya. Di bawah kepemimpinannya Kerajaan Azura banyak mengalami kemundurun.     

Ratu Sabrina memajukan bibirnya ketika mendengar nama suamnya disebut bodoh oleh kekasihnya. Matanya yang indah itu mengerling lucu. Perdana Mentri Salman sampai hampir terpelanting saking terpesonanya oleh kerlingan mata Ratu Sabrina. Perdana Menteri Salman berani bersumpah bahwa jika semua gadis di Azura bahkan di Kerajaan Aliansi kecantikannya kalah oleh Putrinya Yaitu Rheina maka untuk kelas wanita berusia paruh baya maka Ratu Sabrina adalah pemenangnya.     

Kecantikannya tidak ada yang mengalahkan. Ia memiliki garis wajah yang kuat seperti putrinya. Khas dari keluarga Salman berambut merah dan bermata biru. Bahkan Ia sendiri mewarisi ketampanan yang tidak dimiliki oleh Raja Walid. Tangan Perdana menteri Salman terhulur memegang pipinya Ratu Sabrina sambil berkaca - kaca.     

"Aku sangat mencintaimu, Sabrina. Kapan kau akan menjadi milikku ? Mengapa cinta begitu menyiksaku ?" Kata Perdana Menteri Salman tetapi Ratu Sabrina menepiskan tangan Perdana Menteri Salman.     

"Aku tidak tahu, tapi yang pasti. Aku masih istrinya dari Baginda Raja Walid jadi kau tidak boleh menyentuhku" Kata Ratu Sabrina. Ia berdosa karena mencintai suami orang lain. Dan menduakan cinta suaminya tetapi Ia masih memiliki moral untuk tetap bertahan sebagai istri yang memiliki kehormatan.     

Bukankah Ia dulu menyerahkan kesuciannya untuk suaminya walaupun Ia tidak mencintainya dan harus menjalani dengan penuh penderitaan. Ia menderita secara fisik ketika disentuh suaminya untuk pertama kali dan Ia juga menderita secara mental karena harus bercinta dengan orang yang tidak Ia cintai. Bahkan untuk bisa bertahan Ia harus bercinta sambil membayangkan wajah kekasihnya itu.     

Tangan perdana menteri Salman turun ke bawah dengan lemas. Ia menatap wajah Ratu Sabrina dengan perasaan campur aduk.     

"Mengapa pria bodoh itu harus begitu beruntung mendapatkanmu. Dan mengapa Ia juga harus memiliki anak yang begitu sempurna seperti Nizam sementara itu Aku tidak memiliki anak laki - laki" Kata Perdana menteri Salman berkeluh kesah.     

"Jangan menyesali takdir. Kita fokus saja terhadap Nizam. Kau harus membantunya untuk menjadi seorang raja yang hebat. "     

"Sepanjang Ia menjadikan Anakku sebagai Ratunya maka Aku akan berjuang untuk membantu Pangeran Nizam meraih tahtanya dan menjadi raja yang besar. Aku akan membantunya untuk menaklukkan semua kerajaan di kerajaan Alinsi agar semua pusat kekuasaan ada di Azura. Dan Aku akan mengubah sistem pemerintahan menjadi sentralisasi dan akan menyingkirkan semua orang yang mencoba menghalangi rencanaku" Kata perdana menteri Salman kepada Ratu Sabrina.     

Mata Ratu Sabrina yang berkaca - kaca berubah jadi berbinar - binar. Inilah yang Ia suka dari Perdana menteri Salman. Kekasihnya itu sangat berambisi seperti dirinya dan tidak seperti suaminya yang begitu lemah dan tidak memiliki ambisi untuk apapun. prinsipnya yang menganut paham bahwa hidup seperti air yang mengalir dan membiarkan semua berjalan sesuai takdirnya.     

Ratu Sabrina ingin jadi orang yang memiliki cita - cita. Ia tidak ingin hidupnya seperit aliran air tetapi Ia ingin mengendalikan aliran air itu agar mengalir ke tempat yang Ia kehendaki. Ratu Sabrina ingin memiliki keturunan yang hebat dan mampu menjadi Raja Agung di kerajaan Aliansi.     

Saking bahagianya mendengar perkataan perdana mentri Salman, ratu sabrina sampai lupa Ia malah memegang tangan Perdana menteri Salman dan meremasnya dengan erat.     

"Benarkah itu? Benarkan kau akan membantu anakku untuk menjadi raja yang besar. Aku selama ini takut anakku tidak memiliki pendukung yang kuat untuk menjadi seorang raja. Kau dukunglah anakku dengan para dewan yang lain. Ia juga harus mendapat dukungan dari Jendral ghozali. Ia pemimpin semua pasukan kerajaan Azura. Karena kalau hanya mendapat dukungan dari para dewan tidak akan ada artinya.     

Aku tidak perduli dengan pemerintahan yang dijalankan dengan tangan besi karena untuk mencapai kemenangan harus ada pengorbanan yang diberikan dan itu adalah pengorbanan dari para pejabat, guru, pengusaha, aparatur negara dan rakyat semuanya. " Kata Ratu Sabrina tampak sangat mengerikan kalau kata - katanya di dengar oleh orang luar. Tetapi bagi perdana menteri Salman itu adalah kata - kata penyemangat bagi dirinya. Tetapi kemudian Ia teringat kalau Nizam memiliki ambisi yang berbeda dengan ibunya.     

"Sabrina.. Aku hanya berharap kalau putramu itu menghargai pengorbanan yang selama ini sudah kita lakukna untuknya. Ia adalah anak yang terpilih dari anak yang kau lahirkan. Seharusnya sudah sepatutnya Ia tunduk dan hormat kepadamu" Kata Perdana Menteri Salman.     

Ratu Sabrina menggelengkan kepalanya dengan lemah. Anaknya, Nizam sudah lama kehilangan kepercayaan terhadap dirinya. Nizam bahkan  tidak mengizinkan Ia menyentuh cucunya sendiri diluar pengawasan Cynthia. Jika tidak ada Cynthia atau Pengeran Thalal maka Ia tidak boleh memegang cucunya itu. Apalagi hari ini Ia sudah menyakiti hati Nizam dengan mengatakan bahwa Alena sudah tidak suci lagi maka ini akan semakin memperlebar jurang diantara mereka.     

"Aku terlalu banyak membuat blunder kepada anakku. Aku bahkan sedang ketakutan kalau sebentar lagi Aku mungkin akan kehilangan cinta dari anakku "     

Perdana Menteri Salman menggelengkan kepalanya. " Kalau kau kecewa dengan Pangeran Nizam maka apakah tidak sebaiknya kita gantikan Ia dengan Pangeran Azzam?" Kata Perdana Mentri Salman kepada Ratu Sabrina dan itu malah membuat Ratu Sabrina semakin pucat pasi.     

***     

Dear Reader, Jangan lupa untuk memasukan cerita Cinta  seorang Pangeran dalam bahasa Inggris di global ke dalam library Anda semua. Cukup search, A Prince's Love dan masukan ke dalam library atau pustaka. Oh ya jangan yang ada tulisan deletenya ya. Jangan lupa untuk meninggalkan komen dan memberikan PS. Dukungan Anda sangat berarti buat Author agar karyanya dapat diterima di negara lain.     

Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.