CINTA SEORANG PANGERAN

Nizam Tidak Akan Meninggalkanmu



Nizam Tidak Akan Meninggalkanmu

0Cynthia berdiri terpaku di sisi Nizam yang sedang memeluk Putri Mira yang terkulai pingsan. Darah sudah berhenti mengalir tetapi tetap harus ditangani oleh tim medis. Sehingga ketika para dokter itu datang mereka langsung menangani putri Mira.     
0

Nizam duduk dengan lesu di atas kursi sambil menunggu para dokter menangani Putri Mira. Cynthia tetapi berdiri sambil memperhatikan Putri Mira. Baginya tingkah Putri Mira ini semakin absurd.     

"Nizam.. kau jangan sampai terkecoh dengan segala tingkahnya" Kata Cynthia sambil terus memperhatikan Putri Mira. Nizam menggelengkan kepalanya.     

"Jangan berbicara apapun di sini. Kau sudah berbicara kurang baik di dalam ruangan Putri Mira dan berita yang akan tersebar keluar adalah Kau sudah melakukan provokasi yang menyebabkan Putri Mira melakukan tindakan bunuh diri" Kata Nizam dengan galau.     

Kali ini Ia merasa kalau Cynthia akan mendapat tuntutan dari pihak Putri Mira karena sudah menyebabkan Putri Mira menjadi bunuh diri. Status Putri Mira walaupun belum dinikahi secara agama tetapi secara adat sudah menjadi istrinya dan itu artinya dia mendapatkan kekuatan hukum negara. Kedudukannya sebagai istri dari Putra Mahkota tentu saja lebih tinggi dari kedudukan Cynthia sebagai istri dari adik Nizam.     

"Kau dibodohi olehnya. Ia ternyata sangat licik. Akan Aku buktikan kepadamu kalau Ia memang sangat licik" Kata Cynthia sambil berjalan hendak mendekati Putri Mira yang sedang terbaring. Tapi lagi - lagi Nizam mencekal tangan Cynthia dan menariknya agar jangan melangkah lagi.     

"Diam!! Aku bilang diam! Kau pulang dulu ke istanamu" Kata Nizam kepada Cynthia. Cynthia semakin kesal tapi kemudian Nizam menggelengkan kepalanya dan menatap Cynthia dengan tajam. Nizam kemudian mendekati Cynthia dan berbisik di telinganya.     

"Kita sekarang ada di posisi yang lemah, kau pulang dulu. Biarkan Aku menyelesaikan semua ini" Kata Nizam sambil memegang kepala Cynthia. Mata Cynthia berkabut dan tubuhnya gemetar.     

"Kau tahu dia yang telah memprovokasiku"     

"Aku tahu"     

"Dia telah menipu kita"     

"Aku tahu"     

"Kalau kau tahu mengapa diam saja?"     

"Karena dia yang berbaring di sana dengan luka di urat nadi. Siapapun akan mengira bahwa dia adalah korban dan kita adalah penjahatnya"     

Muka Cynthia membeku, "Nizam apa yang akan kau lakukan? Demi Tuhan.. tolong. Jangan lakukan hal gila" Kata Cynthia sambil menangis. Nizam menggelengkan kepalanya.     

"Pergillah.. Aku akan menyusulmu setelah memastikan kalau Putri Mira benar - benar sudah baik" Kata Nizam sambil mendorong bahu Cynthia dengan lembut.     

"Nizam" Cynthia masih tidak rela.     

"Pergillah.. Aku mohon" Kata Nizam dan itu membuat Cynthia tidak memiliki penawaran lain selain melangkah pergi dengan air mata meleleh. Sambil melangkah pergi Cynthia menyesali dirinya yang sudah terprovokasi oleh Putri Mira.     

Seperti kata Nizam, Ia adalah orang yang terlah memprovokasi Putri Mira sehingga Putri Mira menjadi bunuh diri. Cynthia merasa ketika Nizam menyuruhnya pergi, Nizam ingin Cynthia menenangkan dirinya. Cynthia kemudian menyadari kalau Ia akan terkena hukuman dari Satuan Pengamanan Istana. Ia akan di dakwa menjadi penyebab istri Yang Mulia Nizam bunuh diri.      

Cynthia mendadak ketakutan dan Ia kemudian berlari ke arah istananya bersama Pangeran Thalal. Pangeran Thalal yang sedang memeriksa berkas - berkas perusahaan Nizam tampak sangat kaget ketika Cynthia membuka pintu ruangan kerjanya dengan kasar. Pangeran Thalal langsung berdiri dengan kagetnya.     

'Yang Mulia.." Kata Cynthia sambil berlari dan Pangeran Thalal segera keluar dari meja kerjanya dan memeluk Cynthia yang tampak ketakutan.     

"Aku sudah berbuat kesalahan.. tolong Aku, Yang Mulia" kata Cynthia sambil menyembunyikan mukanya dileher suaminya. Pangeran Thalal sangat terkejut mendengar perkataan Cynthia. Tidak biasanya Cynthia bisa berbuat kesalahan. Istrinya ini begitu pintar dan cerdas.     

"A..ada apa? jangan membuatku takut" Kata Pangeran Thalal.     

"Aku telah memprovokasi Putri Mira hingga Putri Mira mengiris urat nadinya" kata Cynthia sambil memegang jubah suaminya dan mulai menangis terisak - isak.     

"Ta..tapi apa yang terjadi? Bukankah kalian kesana akan menjebak Putri Mira. Kalian akan membuktikan kalau Putri Mira telah menipu Kakak Nizam dengan berpura - pura gila. dan Kalian juga akan berusaha membuktikan kalau dalang dibalik pembunuhan Putri Kumari adalah Putri Mira." Kata Pangeran Thalal tidak mengerti. Bagaimana bisa keadaannya jadi seperti ini.     

Cynthia masih belum menjawab, Ia masih sangat panik. Pangeran Thalal lalu mengelus punggungnya dan menyuruhnya duduk. Pangeran Thalal kemudian mengambil gelas air minum dan memberikannya kepada Cynthia. Tapi ketika Cynthia mau meminumnya Ia melihat gelas itu kosong.     

"Ini kosong Yang Mulia" Kata Cynthia sambil cemberut. Pangeran Thalal melihat ka dalam gelas itu dan kemudian Ia jadi nyengir. Ia memang lupa menuangkan air ke dalam gelas saking paniknya. Pangeran Thalal segera mengambil teko yang ada di atas meja dan menuangkan ke dalam gelas yang dipegang Cynthia. Cynthia meminumnya dengan tergesa - gesa hingga air itu sedikit tumpah ke bajunya. Ia tidak dapat menahan gemetar tangannya dari gelas yang dipegangnya.     

"Hati - hati Cynthia"     

"Aku tak bisa menahannya lagi. Aku sangat takut "     

"Kau memang harus takut, karena perbuatanmu kau bisa dihukum penjara minimal lima tahun kalau Putri Mira selamat dan kau akan di hukum dua puluh tahun kalau sampai Putri Mira mati. Kau masih beruntung karena Putri Mira posisinya belum setara dengan Putri Rheina dan Putri Alena karena kalau setara maka kau akan dihukum seumur hidup" Kata Pangeran Thalal dan malah membuat Cynthia menangis semakin keras.     

"Mengapa kau malah menakut - nakutiku" Kata Cynthia sambil memukul dada Pangeran Thalal dengan kesal.     

"Ini kenyataan. Aku tidak mau mengatakan tidak apa - apa tetapi sebenarnya ada apa - apa" Kata Pangeran Thalal kepada Cynthia yang sibuk menghapus air matanya.     

"Mengapa Yang Mulia malah terlihat tidak terlalu panik. Jangan - jangan Yang Mulia senang kalau Aku dipenjara sehingga Yang Mulia jadi menikahi Putri Lili" Kata Cynthia menuduh suaminya.     

"Aku menikah lagi? Jangan gila. Bagiku kau adalah satu - satunya di dunia ini yang akan menjadi istriku" Kata Pangeran Thalal dengan bahagia. Ia benar - benar merasa beruntung kalau dibandingkan dengan kakaknya. Ia tidak memiliki harem dan hanya akan menikah kalau Ia setuju. Pangeran Thalal tidak usah membagi tubuhnya dengan istri yang lain.     

"kemudian mengapa Yang Mulia terlihat tenang dan tidak seperti ingin menangis" kata Cynthia tetap menuduh suaminya akan menikah lagi kalau Ia dipenjara seumur hidup.     

"Kau seperti yang tidak kenal dengan Kakak Nizam saja. Ia mungkin bisa diam begitu lama ketika Putri Rheina dipenjara tetapi Ia tidak akan pernah membiarkan kau ada di dalam penjara walaupun selama satu detik. Kau paham itu?" Kata Pangeran Thalal     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.