CINTA SEORANG PANGERAN

Harapan Kepada Pangeran Abbash



Harapan Kepada Pangeran Abbash

0Chynthia melirih ke arah wajah suaminya dan ketika mendengar perkataan dari suaminya, Ia bukannya menjadi senang kalau Nizam akan begitu membelanya seperti yang dikatakan oleh Pangeran Thalal tetapi Cynthia malah menangis semakin keras. Tangisannya menggema kemana - mana membuat para pelayan yang diluar saling berpandangan. Ada apa lagi ini. Pagi - pagi sudah ada suara tangisan.     
0

"Hey..hey.. mengapa Kau malah menangis tambah keras? Bukankah kau seharusnya merasa lega karena kakakku akan membelamu mati - matian" Kata Pangeran Thalal sambil menghapus air mata Cynthia yang berhamburan. Ia tidak mengerti mengapa istrinya malah menangis tambah keras bukannya menjadi senang dan lega.     

"Aku tidak mau Nizam membelaku, Aku lebih baik di penjara saja daripada Nizam mengorbankan dirinya untukku. Karena kalau Nizam berkorban yang akan menderita adalah Alena. Aku begitu bodoh karena telah terprovokasi olehnya. Putri Mira ternyata lebih licik dari yang Aku duga.      

Putri Mira memang adik dari Pangeran Abbash dan Pangeran Barry. Mereka berdua sama darahnya dan darah mereka penuh dengan darah kelicikan" kata Cynthia terisak - isak. Pangeran Thalal mengerutkan keningnya tidak mengerti apa yang diucapkan oleh istrinya. Mengapa Putri Mira begitu licik ? dan bisa membalik keadaan dari terdesak menjadi mendesak.      

"Seperti yang sudah Aku katakan waktu itu kepada Yang Mulia, kalau Putri Mira berpura - pura menjadi gila agar tidak dikembalikan ke kerajaan Zamron. Apalagi kemudian Ia dapat melakukan apa saja karena orang lain tidak dapat mencurigainya. Aku mengira kalau dalang dibalik pembunuhan adalah Putri Kumari karena dia akan lolos dari penyelidikan ketika kejadian itu terjadi.     

Bahkan Aku mendengar dari Bastnah kalau dia memang tidak diperiksa karena setiap diperiksa, para pemeriksa itu akan dilempari oleh apapun kepada Putri Mira. Lagipula karena kedudukannya sebagai salah satu putri yang utama maka para pemeriksa juga tidak berani gegabah.     

Ketika Bastnah menyebarkan desas desus kalau pelakunya sudah diketahui diam - diam maka mata - mata yang disimpan oleh Bastnah mengatakan kalau wajah Putri Mira berubah pucat dan sikapnya menjadi berbeda. Itulah sebabnya Aku merasa yakin kalau Putri Mira memang benar pelakunya.     

Tapi Aku dan Nizam tidak dapat menuduhnya begitu saja kalau tidak memiliki bukti kuat. Sehingga untuk membuktikannya maka Nizam akan mengambil langkah untuk menikahi Putri Mira dan sekaligus akan menceraikannya jika bukti sudah diperoleh. Dengan cara ini maka muka Kerajaan Azura akan terselamatkan dan Nizam sendiri tidak akan disalahkan jika Ia menceraikan Putri Mira.     

Sungguh Aku tidak menyangka kalau Putri Mira malah langsung mempertunjukkan kalau Ia memang tidak gila. Tadinya Aku dan Nizam mengira kalau Putri Mira akan melanjutkan akting pura - pura gilanya agar bisa dinikahi oleh Nizam. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Ia dengan berani mengakui kalau Ia memang berpura - pura.     

Ketika Kami meminta alasananya, Ia malah mengatakan dan menuduh Nizam telah berlaku tidak adil kepadanya. Ia menyudutkan Nizam dan itu membuat Aku menjadi emosi. Aku mulai mengata - ngatainya dengan harapan Ia akan sadar dengan kesalahannya dan kemudian pergi dari harem dengan sukarela.     

Tapi kenyataannya sungguh diluar dugaan. Putri Mira langsung mengakui kesalahannya dan Ia menyesal telah melakukan kebohongan kemudian dia mengatakan kalau Ia memang layak mati. Jadilah Ia mengiris nadinya oleh pisau kecil yang Ia simpan di balik pakaiannya. Gerakannya sangat cepat sehingga Nizam tidak dapat mencegahnya.     

Huu..u..u.. Aku memang bodoh. Rupanya Ia sudah merencanakan ini sejak lama. Ia memang sengaja menunggu Nizam datang untuk melakukan bunuh diri agar Nizam tidak dapat mengelak dari tanggung jawab untuk menikahinya. Dan sialnya Aku yang malah terpancing untuk mengomelinya sehingga secara tidak langsung seakan - akan Aku yang malah memprovokasinya.      

Nizam pasti akan menikahinya untuk menghindari dia menuntutku. Dan Nizam tidak akan bisa menjeratnya dengan tuduhan berpura - pura gila lagi kalau Putri Mira kemudian bisa berakting sebaliknya, Ia bisa berakting karena kehadiran Nizam dan goncangan mental karena bunuh diri malah membuat drepesinya hilang.     

Hu..u.. Dia sungguh pintar Yang Mulia. Dia menjebak Aku dan Nizam dalam permainannya. Aku terlalu meremehkannya. Dia ternyata sepintar pangeran Abbash dan pangeran Barry. Aku juga tidak tahu apa yang terjadi kalau Pangeran Abbash tahu adiknya mencoba bunuh diri di dalam harem Nizam.     

Dan jika berita ini tersebar lagi ke luar istana, reputasi Nizam akan kembali terpuruk. Apa yang harus kulakukan ? Apa Yang Mulia ? Aku malah memperburuk suasana" Kata Cynthia tidak henti - hentinya menangis. Ia tidak henti - hentinya menyesali kecerobohannya.     

Cynthia dan Nizam benar - benar lupa kalau Putri Mira adalah adik dari Pangeran Abbash dan Pangeran Barry. Mereka memang tidak pernah bertemu dengan Putri Mira secara khusus sehingga mereka tidak bisa menebak sifat yang sebenarnya seperti apa.     

Bertahun - tahun putri Mira menderita gila dan kesalahan Nizam adalah memang fatal. Ia sama sekali belum pernah menengok Putri Mira sekalipun. Padahal dari awal rencananya ketika Ia pulang ke Azura Ia akan segera menengok Putri Mira bahkan memang berencana akan menikahinya secara sah sebelum kemudian menceraikannya.      

Jika saja ini dilakukan dari awal mungkin kesalahan Nizam tidak akan terlalu besar sehingga Ia masih bisa berkesempatan untuk menceraikan Putri Mira dengan cepat. Sekarang semua sudah terlambat. Putri Mira memegang kartu kemenangan untuk menekan Nizam.     

Dengan posisinya sebagai korban, Putri Mira pasti akan dapat menuntut Nizam untuk mengikuti apapun maunya. Putri Mira akan menjadikan Cynthia sebagai kartu kuncinya. Ia bisa mengancam Nizam untuk memenjarakan Cynthia dengan tuntutan kepadanya.     

Pangeran Thalal hanya terdiam menyadari kebenaran kata - kata istrinya, "Kakak Nizam akan terjebak untuk menikahi Putri Mira dalam waktu yang cukup lama. Dan sekarang kita tahu kalau Putri Mira tidaklah bodoh seperti putri yang lain. Kasihan Kakak Nizam. Belum selesai masalah dengan Putri Rheina sekarang Ia harus menghadapi Putri Mira" Kata Pangeran Thalal.     

"Yang Mulia, apakah kira - kira Pangeran Abbash akan berpihak kepada Alena atau kepada Putri Mira? Mengingat kalau cinta Pangeran Abbash akan terbagi antara cintanya kepada Alena dan kasih sayangnya kepada adiknya" Kata Cynthia dengan harapan bahwa Pangeran Abbash akan memihak kepada Alena dan akan membawa Putri Mira pulang ke kerajaannya.      

Cynthia berharap Pangeran Abbash akan membujuk Putri Mira dan membiarkan Alena hidup bahagia dengan Nizam. Cynthia berharap kalau Putri Mira akan menuruti perkataan kakaknya dan dengan sukarela akan pulang ke kerajaan Zamron. Bahkan Cynthia berharap kalaupun Putri Mira menolak untuk meninggalkan kerajaan Azura maka pangeran Abbash dan memaksanya untuk pulang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.