CINTA SEORANG PANGERAN

Solusi Putri Elisa Untuk Nizam



Solusi Putri Elisa Untuk Nizam

0Putri Elisa berpikir keras, tentang sesuatu. Ia berpikir apakah di dalam istana Pangeran Husen sering ada sesuatu yang mencurigakan. Ia jadi menyesal mengapa selama di istana Ia hanya main gadget terus terusan. Dan sibuk membeli pakaian, tas serta sepatu. Mengapa Ia tidak memikirkan sekitarnya dan malah sibuk dengan dunianya sendiri.     
0

Tetapi kemudian dia teringat kalau sebelum suaminya pergi ke kerajaan Rajna, Mertuanya sering mengadakan pertemuan keluarga dengan beberapa kerabatnya. Dan biasanya kalau rapat itu diadakan mereka berbicara di ruangan tertutup atau bahkan di ruangan terbuka setelah memastikan semuanya aman.     

Ratu Aura jarang pergi ke tempat Yang Mulia Raja Al-Walid kecuali kalau diperintahkan. Ia memang termasuk salah satu Ratu inti tetapi tidak lebih dekat dari Ratu Sabrina, Zenita dan Iklima. Terutama Ratu Sabrina. Raja Al - Walid dikuasai sepenuhnya oleh Ratu paling berkuasa itu. Jangankan para selir, para Ratu saja harus melalui izinnya untuk bisa bermalam dengan Raja Al - Walid.      

Diam - diam Ibu mertuanya ini sangat membenci Ratu Sabrina dan berusaha untuk menjatuhkannya. Tetapi Putri Elisa malah tidak perduli, Bahkan ketika suaminya jatuh cinta kepada Amrita, Ia juga tidak apa - apa, yang penting adalah dia masih dapat bersenang - senang dengan teman - temannya. Mengobrol dan makan - makan serta sesekali berjalan - jalan walaupun dengan pengawalan ketat. Lagipula para pangeran beristri lebih dari satu sudah biasa dari zaman - zaman dulu hingga sekarang di negara Asia. Dan Putri Elisa yang hobinya berselancar di dunia maya bukan tidak tahu tentang hal ini.      

Bahkan baginya Ia bersyukur suaminya punya istri lebih dari satu, Ia jadi bisa berbagi untuk mengurus Pangeran Husen yang super manja itu. Dia juga menikahi Pangeran Husen karena perjodohan jadi menurutnya yang penting semua kebutuhannya tercukupi dan Pangeran Husen cukup menyayanginya. Tapi Ia juga bukan tidak perduli dengan nasib suaminya.     

Walau bagaimanapun Ia adalah istri dari Pangeran Husen dan itu berarti nasib pangeran Husen adalah nasibnya juga. Ia tidak ingin suaminya itu mendapatkan masalah. Apalagi sampai harus bersaing dengan Pria menakutkan yang ada dihadapannya ini. Suaminya pasti akan langsung menjadi bulan - bulanan kakaknya Pangeran Nizam jika memang suatu saat nanti harus berhadapan dengan Nizam. Maka agar hal itu tidak terjadi maka Ia harus menjadi sekutu Nizam untuk mengamankan keselamatan suaminya.     

"Yang Mulia.. izinkan hamba menyelidiki keadaan di istana suami hamba sebelum suami hamba menjemput hamba. Untuk saat ini Hamba sangat menyesal karena tidak tahu apa - apa tentang kondisi di istana Pangeran Husen. Memang ada beberapa kali Ibunda mertua hamba mengadakan rapat keluarga tetapi hamba tidak pernah tahu apa yang dibicarakan mereka.     

Hamba berjanji akan memberitahukan tentang sesuatu jika memang ada yang harus hamba laporkan. Yang Mulia harus mempercayai hamba. Hamba sama sekali tidak ingin suami hamba bertikai dengan Yang Mulia. Hamba tidak menyesal Yang Mulia telah menikahkan suami hamba dengan Putri Avantika.     

Tadinya hamba berpikir Yang Mulia begitu egois hendak mengorbankan suami hamba untuk menggantikan Yang Mulia menikahi Putri Avantika seperti gosip yang beredar" Kata Putri Elisa dengan polosnya.     

Nizam mengangkat alisnya dengan gaya yang lucu, putri di depannya ini memiliki sifat yang hampir sama dengan Putri Avantika. Entah karena mereka memang masih sangat muda dan kurang memiliki pengalaman. Nizam menjadi lega adiknya memiliki Amrita yang akan mendampinginya. Nizam tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Pangeran Husen yang manja itu memerintah kerajaan hanya ditemani dua orang istri yang sama manjanya. Bisa - bisa akan digulingkan orang tidak kurang dari lima tahun.     

"Memangnya ada gosip apa yang beredar di luar" Kata Nizam jadi penasaran dengan celotehan orang - orang diluar istananya dan istana utama. Istana Pangeran Husen sama hal nya dengan istana pangeran Thalal. Mereka ada diluar istana utama sehingga memiliki kepengurusan sendiri. Istana Pangeran Husen berada satu wilayah dengan istana yang ditinggali Ratu Aura. Sehingga mereka dapat dikatakan tinggal dalam satu wilayah.     

"Kata mereka Yang Mulia hidupnya terantai dengan Putri Alena. Yang Mulia adalah suami yang berada di bawah kaki istrinya. Yang Mulia Putri Alena terlalu menguasai Yang Mulia sehingga demi memenuhi keegoisan Yang Mulia Putri Alena, Yang Mulia bertindak tidak adil dan mengbaikan semua istri yang Mulia yang ada di dalam harem.     

Kemudian gosip di dunia maya juga mengatakan kalau kelak kepempimpinan Yang Mulia diragukan. Yang Mulia tidak akan bisa meminpin kerajaan dengan adil kalau terhadap istri - istri yang Mulia saja, yang Mulia tidak adil." Putri Elisa terus berceloteh panjang lebar, Ia bahkan tidak memperhatikan muka Nizam yang sudah berubah warna menjadi kelam. Asistennya sudah memberikan isyarat dari tadi agar Putri Elisa diam tetapi Ia malah tidak sadar dan terus berceloteh. Putri Elisa berapi - api dan penuh semangat.     

"Dan Yang Mulia ada gosip lain lagi yang lebih mengerikan" Kata Putri Elisa sambil menatap Nizam. Nizam balik menatap tajam kepada Putri Elisa. Ia sangat kesal mendengar cerita Putri Elisa tetapi bukan kesal terhadap Putri Elisa tetapi kesal terhadap gosip - gosip yang beredar di luar tentang Alena.     

Nizam tidak perduli kalau Ia dianggap buruk di luaran istana tetapi Ia tidak terima kalau Alena sudah dijelek - jelekkan seperti itu. Ia tidak terima kalau Alena dituduh sebagai penyebab tidak adilnya Nizam tetapi Ia tidak adil karena ketidak berdayaannya bukan karena Ia takut kepada Alena. Nizam takut Alena akan bersedih dan Ia juga belum mampu harus menyentuh istrinya secara fisik.     

"Katakan semuanya yang kau ketahui" Kata Nizam sambil menahan perasaan kesalnya. Diam - diam Ia bersyukur Putri Elisa kemari karena setidaknya Ia memperoleh berita yang simpang siur di luaran sana sesuai dengan versi Putri Elisa.     

"Katanya Putri Mira menjadi gila karena tidak tahan diabaikan oleh yang Mulia Pangeran Nizam. Putri Rheina juga sampai sekarang katanya belum tersentuh oleh Yang Mulia. Ia masih memiliki tanda kesucian dibawah lengannya. Itu menunjukkan bahwa yang Mulia benar - benar sudah bertindak tidak adil.      

Dan menurut hamba ada satu cara agar semua gosip - gosip itu teredam. Dan mereka tahu kalau Yang Mulia Pangeran Nizam tidak seperti itu" Kata Putri Elisa memberikan solusi kepada Nizam.     

"Luar biasa kau ini, memang apa solusimu?" Kata Nizam menjadi tertarik dengan solusi yang ditawarkan oleh Putri Elisa.     

"Hamba yakin jika Yang Mulia Pangeran Nizam menghamili Putri Rheina dan Putri Mira secepatnya maka semua orang yang menuduh Yang Mulia tidak adil akan bungkam semuanya. Biar Hamba yang memviralkan di media sosialnya" Kata Putri Mira dengan wajah sumringah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.