CINTA SEORANG PANGERAN

Tarian Erotis Putri Rheina



Tarian Erotis Putri Rheina

0"Itu pasti perbuatan seseorang yang berhati keji. Mereka sampai melibatkan nyawa orang yang tidak punya dosa. Untuk saat ini Aku hanya akan membersihkan dulu kasus penyuapan oleh orang yang tidak dikenal karena ini menyangkut nyawa keluargamu. Sedangkan urusan dengan Ayah mertuaku, akan aku abaikan dulu. Kita fokus terhadap salah satu dulu.     
0

Arani, coba kau selidiki nomor handphone yang menghubungi kepala penjara. Pastikan nomor itu terlacak. Aku mencurigai Pangeran Barry ada dibalik semua ini tapi kita tidak bisa menuduhnya kalau tanpa bukti. Lagipula posisinya sekarang Ia sebagai orang terbuang di pulau tepencil. Agaknya dia bisa berkelit semudah membalikan telapak tangan" Kata Nizam kepada Arani.     

"Lalu bagaimana dengan orang - orang ini ? Apakah kita akan menahannya?" Kata Amar sambil menekan tubuh si penjaga dengan kakinya.     

"Lepaskan saja dulu, karena seperti yang dia katakan. Dia berada di bawah naungan Paman Salman. Ia berkata kalau Ia hanya disuruh menjaga seseorang tahanan di dalam penjara. Aku yakin tahanan itu sangat penting sehingga sampai paman Salman memperkerjakan orang bodoh seperti dia. Kemungkinan dia tahu sesuatu tentang tawanan itu."     

"Kalau begitu kita tanya saja dia sekarang" Kata Pangeran Thalal. Tetapi Nizam menggelengkan kepalanya,      

"Aku tahu dia tidak tahu banyak. Ia hanya disuruh menjaga saja tanpa tahu yang ditahan itu siapa. Benarkah begitu?" Kata Nizam kepada kepala penjara.     

"Benar Yang Mulia, wanita itu sudah bertahun - tahun ada di sana dan hamba hanya bertugas memberikan makanan kepadanya. Tidak boleh siapapun yang memberi makan selain hamba. Di dalam penjara wanita itu hanya beribadah. Dia kelihatannya orang yang baik. Entah apa kesalahannya sampai harus dipenjara seumur hidup.     

Dia juga tidak pernah berulah dan selalu berkerja sama dengan hamba. Hanya saja dia dijaga bagaikan tahanan istimewa." kata si penjaga penjara itu kepada Nizam. NIzam hanya menganggukan kepalanya.     

"Ada banyak waktu untuk menyelidiki tahanan wanita itu dan dia tidak ada hubungannya dengan kasus putri Rheina dan Putri Kumari. Yang harus diselidiki sekarang adalah siapa orang yang menginginkan istriku mati di dalam penjara" Kata Nizam dengan tegas.     

"Baik Yang Mulia.." Kata Amar sambil kemudian Ia menyuruh orang - orang yang tadi diinterogasi untuk diobati oleh tim medis dan dirawat di rumah sakit istana.     

Nizam kemudian pergi dari markas penjara untuk menemui Putri Rheina. Ia sudah lama tidak masuk ke dalam harem untuk menengok Putri Rheina. Walau bagaimanapun Ia khawatir juga dengan keselamatan Putri Rheina. Harusnya memang Putri Rheina juga berada di istananya agar Ia menjadi tenang. Tapi tidak terbayang reaksi Alena kalau sampai Putri Rheina tinggal bersamaan di istananya.     

Sesampainya di ruangan Putri Rheina, Ia melihat para penjaga yang langsung memberikan hormatnya.     

"Yang Mulia hendak bertemu Putri Rheinakah?" Tanya seorang penjaga dan itu membuat Nizam jadi melotot kesal.     

"Kalau bukan ingin bertemu dia lalu Aku hendak bertemu siapa? Bertemu kamu ? "Kata Nizam sambil melihat penjaga wanita itu dengan muka dingin. Penjaga itu langsung pucat, Ia baru melihat kalau wajah Nizam tampak sedang kesal. Kemungkinan sedang banyak masalah.     

"Ampuni hamba Yang Mulia, hamba tidak bermaksud seperti itu. hanya saja Yang Mulia Putri Rheina sedang berlatih menari di ruangan latihan. Biarlah hamba akan meminta pelayan untuk memberitahukan kedatangan Yang Mulia kepada Putri Rheina" Kata penjaga itu.     

Nizam mengangkat tangannya, "Tidak usah memberitahukannya. Tunjukkan saja ruangannya yang mana?" Kata Nizam kepada penjaga itu. Penjaga itu lalu menunjukkan tempatnya dan Nizam lalu melangkah ke arah ruangan itu.     

Putri itu sedang berlatih menari. Putri Rheina adalah penari yang sangat andal di kerajaannya. Sampai saat ini tidak ada satupun yang bisa mengalahkan gemulainya Putri Rheian saat menari. Dan Nizam sudah beberapa kali melihat Putri Rheina menari. Karena memang Putri Rheina hanya menari di hadapan gurunya dan dia sebagai suaminya.     

Nizam sudah lama tidak menyaksikan putri itu menari padahal sejak Ia kecil Ia suka sekali melihat Putri Rheina menari karena memang tariannya sangat indah. Nizam jadi rindu melihatnya menari. Apalagi kepalanya sedang pusing, mungkin melihat putri itu menari akan membuatnya terhibur sejenak sambil mengenang masa kecil dulu.     

Nizam sering memberikan Putri Kumari coklat hanya untuk melihat tariannya. Dan kalau ketahuan Ratu Sabrina, Ia akan diomeli habis - habisan. Sebagai seorang putri calon istri Nizam. Dia harus memiliki kesehatan yang baik sehingga makanan Putri Kumari dijaga ketat. Dia harus makan yang sehat sejak kecil, dilarang menkonsumsi makanan yang terlalu manis yang dapat menyebabkan kegemukan dan sakit gigi.      

Tapi putri manja itu tahu kalau Nizam menyayanginya sehingga Ia sering sengaja merengek meminta Nizam untuk memberikan permen, ice cream atau coklat. Dari luar Nizam sudah mendengar musik tarian yang menggema keluar. Nizam melihat para pelayan yang ada di depan ruangan dan menjaga Putri Rheina langsung menegakkan badannya dengan kaget melihat Nizam datang.      

Salah Seorang akan berteriak untuk memberitahukan Putri Rheina tapi Nizam menaruh telunjuknya di bibirnya agar mereka diam. Ia ingin memberikan kejutan kepada Putri Rheina. Terakhir kali Nizam pergi dan membuatnya kesal jadi Ia ingin menebus kesalahan dengan menontonnya menari.     

Nizam membuka pintunya dan Ia langsung melihat pemandangan yang menusuk matanya. Ia melihat Putri Rheina berdiri di tengah ruangan dengan mengenakan pakaian yang sangat terbuka. Dia hanya mengenakan kain penutup dada berwarna merah keemasan dan rok panjang yang berumbai kiri dan kanan. Pakaian itu terbelah di kiri dan kanan sehingga setiap kali Putri Rheina melangkah . Dari telapak kaki sampai paha akan terlihat keluar.     

Nizam jadi berkeringat melihat pemandangan di depan matanya yang membuat matanya jadi pedih. Walau bagaimanapun Ia adalah laki - laki normal dan yang sedang menari adalah istrinya sendiri. Seumur hidupnya Ia belum pernah melihat Putri Rheina menari mengenakan pakaian seperti ini.     

Putri Rheina menari dengan sangat indah dan gemulai. Ia tidak tahu kalau ada Nizam yang berada di depan pintu dan masuk ke dalam lalu bersender di dinding. Ia sudah masuk dan para pemain musik yang semuanya perempuan itu sebagian ada yang sudah tahu kedatangan Nizam jadi Nizam tidak mungkin keluar lagi dan memperlihatkan penolakannya kepada Putri Rheina serta mempermalukannya di hadapan pelayannya sendiri.      

Kalau Nizam pergi maka para pelayan akan langsung tahu kalau Nizam sangat tidak menginginkan Putri Rheina, Jadi demi harga diri istrinya Nizam hanya bisa diam dan menyaksikan tarian erotis istrinya.     

Tariannya juga bukan tarian yang biasa Nizam lihat kalau Putri Rheina menari tapi tarian itu seperti tarian wanita penggoda yang sedang menggoda pria. Putri Rheina menari dengan memainkan pinggul dan dadanya dengan sangat erotis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.