CINTA SEORANG PANGERAN

Nizam Mulai Menganalisa



Nizam Mulai Menganalisa

0Ratu Sabrina memandang ke arah mata Putri Kumari yang memancar, bersinar penuh semangat dan ambisi. Terus terang saja, banyak putri yang sekali pandang olehnya langsung ketahuan tujuan dari mereka apa. Termasuk Putri Rheina. Putri yang masih keponakan jauhnya itu tadinya sangat Ia harapkan akan menjadi Ratu besar pengganti dirinya.     
0

Putri Rheina akan meneruskan keturunan dari keluarganya untuk menjadi Ratu di kerajaan Azura. Sudah bertahun – tahun lamanya Ratu dari Azura berasal dari keturunan keluarganya. Makanya Ia dan Perdana Mentri Salman mendidik Putri Rheina sejak bayi untuk menjadi seorang ratu dan mereka sudah menjodohkan Putri Rheina dengan Nizam sejak Putri Rheina dalam kandungan dan sudah diketahui berjenis kelamin wanita.     

Ia dan Perdana Mentri Salman juga berusaha mendekatkan mereka sejak kecil. Mereka secara rutin mengadakan pertemuan yang melibatkan Nizam dan Putri Rheina sampai Putri Rheina mendapatkan haid pada usia 12 tahun dan merekapun terlarang untuk bertemu secara akrab lagi kecuali ada acara besar itupun dari kejauhan.     

Sejak kecil Ia melihat bagaimana Putri Rheina sebenarnya sangat pantas untuk menjadi Ratu Azura. Dia sangat cantik, pintar dan memiliki sifat yang baik tetapi ternyata dia tidak dapat memenangkan hati Nizam. Di malam pertama hari pernikahan mereka Putri Rheina sudah gagal mempertahankan eksistentsinya sebagai seorang istri.     

Ratu Sabrina sudah bisa menganalisa kalau Alena akan menjadi Ratu untuk mendampingi Nizam. Anaknya itu sangat keras kepala kalau mengenai Alena. Dia sebenarnya begitu penurut kepadanya tetapi sejak bertemu Alena, Nizam membangkang perintahnya walaupun itu Cuma satu perintah yaitu untuk tidak menikahi Alena tetapi Nizam malah memilih untuk mati daripada harus meninggalkan Alena dan Ratu Sabrina yang mengalah.     

Kalau seandainya Alena adalah putri dari kerajaannya atau kerajaan aliansi lain mungkin Ratu Sabrina tidak terlalu khawatir tetapi Alena bukanlah seseorang dari mereka. Alena tidak memiliki darah dari bangsa dan suku mereka. Dan Alena tidak memiliki koalisi, Alena tidak memiliki pendukung dari pihak manapun.     

Di Indonesia sendiri orang tua Alena hanyalah pengusaha biasa dan bukan pejabat yang memiliki kedudukan apapun dipemerintahan. Kalaupun waktu hari pernikahan Alena, Presiden Indonesia datang itu karena memandang yang mengundangnya kerajaan Azura. Jadi Ratu Sabrina perlu memiliki menantu yang bisa memperkuat kedudukan Nizam di pemerintahan.     

Ketika Putri Rheina sudah gagal mendapatkan perhatian Nizam dan Putri Mira malah menjadi gila serta Putri Alycia malah tidak memiliki kekuatan apapun untuk menghadapi para wanita lain di Harem maka harapannya adalah Putri Kumari. Secara fisik Putri Kumari sangatlah cantik walaupun Ia berkulit hitam tetapi kecantikannya mampun mengalahkan putri yang lain karena raut wajah yang sempurna cantiknya.     

Putri Kumari juga terlihat memiliki wibawa di dalam harem. Sehingga Ia mampun membagi dua penghuni harem menjadi dua kubu. Yang satu pendukung Putri Rheina dan yang lainnya adalah pendukung Putri Kumari. Dan Putri Kumari juga berhasil membuat Nizam sedikit meliriknya. Itu bagi Ratu Sabrina sudah sangat lumayan mengingat kalau Nizam hampir tidak pernah memandang wanita lain sedikitpun. Putri Kumari berhasil melirikan mata Nizam untuk melihat ke arahnya.     

Hanya saja Ratu Sabrina tidak dapat memperkirakan seberapa ambisi Putri Kumari untuk menjadi Ratu pendamping bahkan mungkinkah Putri Kumari malah berhasil menggeser kedudukan Alena menjadi Ratu Pendamping dan Dia sendiri menjadi Ratu Utama. Untuk menjadi Ratu utama tentu saja Ia harus cerdik. Karena kecerdikan akan dapat menggeser cinta seseorang.     

Cinta adalah perasaan yang dapat berubah sebagaimana perasaan benci. Bukankah seseorang dapat merubah cinta menjadi perasaan benci dalam sekejap demikian juga sebaliknya. Bukankah benci juga dapat berubah menjadi cinta.     

Putri Kumari tinggal menggunakan kecerdikannya untuk menggeser kedudukan Alena dan Ia akan tampil menjadi Ratu utama. Ratu Sabrina sebenarnya menyayangi Alena tetapi tentu saja Ia lebih menyayangi anaknya dan ambisinya melihat Nizam menjadi Raja terbesar di kerajaan Aliansi. Dan sekuat apapun Nizam tetapi kalau tidak memiliki pendukung maka Ia akan mudah digeser oleh orang lain.     

Terbukti dengan Imran. Jendral itu bertahun – tahun menjadi orang terdekat Nizam, betapa rapuhnya pertahanan Nizam ketika jendral itu sampai terbujuk oleh Pangeran Barry yang sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun sekarang tetapi ternyata Pangeran Itu masih memiliki taring untuk bisa menaklukkan Imran yang begitu setia.     

Dan Ratu Sabrina tahu sekarang kalau Pangeran Barry bukanlah Pangeran yang sembarangan, Dari segi kekuatan mungkin sekarang dia sangat lemah karena dia dalam keadaan terasing tetapi kemampuan diplomasi-nya mampu meyakinkan orang sekuat Imran. Pangeran Barry sungguh tidak bisa dipandang sebelah mata.     

Ratu Sabrina tahu pasti kalau Nizam tidak hanya harus menghadapi kekuatan di dalam kerajaan Azura tetapi juga di dalam kerajaan Aliansi. Kerajaan Aliansi hanyalah sekumpulan kerajaan yang merdeka dan berdiri sendiri tetapi mereka memiliki kerajaan utama yang mengatur mereka agar kerajaan – kerajaan itu dalam keadaan bersatu dan aman.     

Tetapi akan ada para pengeran putra mahkota yang berambisi ketika mereka menjadi raja mereka ingin menyatukan kerajaan – kerajaan aliansi dalam satu kerajaan dengan satu raja sebagai pemimpin mereka. Sehingga pemerintahan yang sifatnya desentralisasi ( Kekuasaan terpusat pada setiap kerajaan masing – masing ) akan berubah menjadi sentralisasi ( Kekuasaan terpusat pada satu pemerintahan pusat )     

Kerajaan bagian akan melebur menjadi satu kerajaan besar. Dan sebenarnya itu adalah ambisi Ratu Sabrina juga. Sejak gadis Ia sudah dipersiapkan untuk mejadi Ratu kerajaan Azura sehingga Ia banyak mempelajari tentang kenegaraan dan kepemerintahan. Sayangnya Raja Al-Walid suaminya tidak sekuat yang Ia perkirakan. Ia sangat lemah dibandingkan dengan Ayah mertuanya. Raja Al- Walid terlalu baik hati sehingga Ia sama sekali tidak berhasrat untuk menjadi raja besar.     

Hobinya hanya membaca buku terkadang berburu dan mengendari kuda. Ia tidak terlalu suka menjadi raja. Hanya karena Ia anak tertua sehingga Ia terpaksa menjadi seorang Raja. Itulah sebabnya kepemerintahan banyak diserahkan kepada Perdana Menteri Salman dan istrinya yang menjadi pemerintahan bayangan.     

Ketika ambisinya kepada suaminya gagal maka Ia mengalihkan ambisinya kepada anaknya Nizam. Itulah sebabnya Ia berusaha secara gerilya mengumpulkan semua putri dari orang – orang yang berpengaruh termasuk para putri kerajaan besar untuk menjadi istri Nizam. Ia butuh kekuatan besar untuk mewujudkan keinginannya dan Ia akan berusaha mencegah pangeran putra mahkota dari kerajaan lain untuk mewujudkan Kerajaan kesatuan dan menggantikan kerajaan Aliansi. Ratu Sabrina ingin anaknya yang menjadi raja besar dari kerajaan besar.     

Putri Kumari bukannya tidak tahu kalau mertuanya sedang menganalisa dirinya tetapi Putri Kumari pandai menyembunyikan perasaannya. Jadi Ia sama sekali tidak merasa salah tingkat walaupun dipandang seperti itu oleh mertuanya. Ia malah tetap tersenyum manis sambil melambaikan tangannya dan menikmati kekaguman orang – orang terhadap kecantikannya.     

Sesekali Ia melihat ke arah mobil Nizam yang ada di depan mobil mereka. Ia melihat bagaimana Nizam terus berbisik – bisik dengan mesra kepada Alena. Tetapi tidak sedikitpun mata Putri Kumari menunjukkan perasaan cemburu atau marah sebagaimana Putri Rheina jika memandang Alena dan Nizam berduaan. Putri Kumari malah tersenyum dengan pandangan mata yang begitu lembut dan ketika tidak sengaja Nizam menoleh ke arahnya. Putri Kumari menganggukan kepalanya memberikan hormat membuat Nizam mengangkat alisnya dan balas tersenyum tipis.     

Nizam sendiri merasa sangat heran melihat sikap dari Putri Kumari yang begitu berbeda dengan kebanyakan putri yang Ia kenal.     

Putri tidak menunjukkan sifat hasrat ingin memiliki kepadanya seperti pandangan para wanita lainnya di dalam harem. Putri itu menunjukan padangan mata yang teduh, wajah yang lembut dan senyum sopan bukannya senyum menggoda. Dia juga tidak memperlihatkan gesture tubuh yang menggoda dirinya. Semua tampak sangat natural dan penuh karisma.     

Itulah yang menyebabkan Nizam menjadi sering mencuri pandang karena di matanya semakin tidak normal sikap seseorang maka analisanya semakin berjalan. Putri Kumari sangat menarik perhatiannya dan meningkatkan kewaspadaan tingkat tinggi kepadanya. Ibarat insting binatang yang sering dijadikan mangsa binatang predator. Para binatang itu tahu jika ada bahaya yang akan mengancam.     

***     

Terima kasih sudah membuka novel ini menggunakan coin. Satu coin dari Anda memberikan Saya motivasi untuk tetap menulis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.