CINTA SEORANG PANGERAN

Pernikahan Akbar (10)



Pernikahan Akbar (10)

0Lila tampak cantik dengan gaun pengantin berwarna putih. Punggungnya terlihat menawan. karena modelnya memang off shoulder. Hiasan bunga-bunga kecil putih menghiasi pinggangnya yang ramping. Gaun itu sangat indah. Membuat Lila tampil seperti Cinderella pada saat malam pesta dansa. Rambut Lila yang berwarna hitam pekat disanggul ke atas dan ditutup oleh tudung pengantin yang terbuat dari tulle.     
0

Penutup kepala dan wajah Lila menjuntai hingga ke dada menyembunyikan wajah cantiknya. Lila sangat cantik dan mempesona. Elsa yang sudah tiga Minggu ini menemani dan membantu Elsa tak henti-hentinya memberikan pujian untuk Lila.     

"Kamu sangat cantik. Edward sangat beruntung mendapatkan mu. Kau tahu Lila? Ada masanya Aku sangat menginginkan posisimu saat ini" Elsa terdiam. Ada riak kesedihan dimatanya saat Ia mengenang perasaan cintanya kepada Edward. Lila yang memang sudah tahu cerita tentang Edward dan Elsa menggenggam tangan Elsa dengan lembut.     

"Kau tahu sampai detik ini Aku masih bingung dan ragu. Apakah kita sebagai wanita lebih beruntung berada disisi pria yang kita cintai atau mencintai kita. Kau ada disamping Goerge yang begitu mencintainmu tetapi Kau tidak mencintainya. Atau Aku berada disamping Edward yang sangat Kucintai tetapi Ia tidak mencintai Aku."     

Mata Elsa menatap sahabat barunya itu. Ia ingin mendengar kelanjutan dari analisa Lila yang sangat menarik.     

"Semua ada sisi negatif dan positif nya. Aku mungkin bisa memuaskan sisi batinku mendapatkan pria yang kucintai. Tapi di depan terbentang banyak onak dan duri yang harus kulalui. Onak dan duri itu pasti akan banyak melukaiku. Edward...yaah.. seperti yang Kau ketahui. Ia sangat mencintai Alena. Menjadi cinta peralihan dari seseorang sangat menyakitkan.     

Apakah Kau bisa melihat wajahku yang sedih. Tujuan tudung pengantin konon katanya selain untuk mengusir roh jahat yang mengganggu pengantin wanita tapi juga dapat menyembunyikan wajah kesedihan dari calon pengantin wanita akan pernikahan yang tidak diinginkan.     

Aku sangat menginginkan pernikahan ini. Tetapi menyadari bahwa hati pengantin pria bukanlah milikku membuat Aku tidak bisa mengusir aura kesedihan ku. Tudung pengantin ini sangat menyembunyikan kesedihanku"     

"Kau benar Lila. Aku memang tidak mencintai Goerge tetapi Ia sangat mencintai ku. Ia merawat dan menjagaku bagaikan sebuah permata. Ia sangat memanjakan ku seakan Aku adalah wanita yang sangat rapuh."     

"Begitulah hidup Elsa. Kita tidak dapat meraih semuanya dengan kedua tangan kita. Akan ada selalu yang harus tinggalkan."     

"Tapi bagaimana dengan Alena dan Nizam. Lalu Cynthia dan Pangeran Thalal. Mereka sangat beruntung bisa menikah dengan pasangan yang saling mencintai" Elsa tampak iri dengan keberuntungan teman-temannya.     

Lila tersenyum dengan Arif. " Kau tidak pernah tahu bagaimana kehidupan mereka yang sebenarnya. Alena dan Cynthia memang seakan berada dalam kehidupan yang membahagiakan. Tetapi tahukah Kau. Kalau aku lihat kebebasan mereka sudah terampas. Mereka tidak akan bisa seperti kita. Hidup mereka sudah terikat oleh peraturan istana dan kerajaan"     

Elsa menatap Lila dengan kagum " Selain cantik ternyata kau juga sang pintar dan bijaksana. Aku senang Edward memilikimu. Aku menjadi sangat tenang menjalani kehidupan setelah Edward menikah"     

"Kau memiliki cinta yang tulus untuk Edward. Berdoalah untuk ku agar Aku bisa mendapatkan hati Edward"     

"Aku berdoa untukmu." Kata Elsa sambil membuat tanda salib di tubuh Lila lalu mendoakan sahabat barunya itu. Tidak lama kemudian mereka berpelukan dengan erat.     

***     

Elsa tidak memiliki seorang Ayah yang dapat mengantarnya ke altar pengantin. Maka Ia diantar oleh Ayahnya Edward. Ia melangkah dengan tenang menuju altar pengantin dimana Edward dan pendeta menunggunya. Alena dan Nizam duduk di deretan paling belakang. Bahkan Nizam mencekal tangan Alena dengan erat Ia mengunci Alena duduk disampingnya. Nizam dan Cynthia sepakat saat prosesi pernikahan Alena tidak boleh menampakkan wajahnya ke hadapan Edward. Khawatir akan mengganggu konsentrasi dari Edward.     

Alena sendiri malah terkagum-kagum melihat cantiknya gaun pengantin putih yang dikenakan Lila. Ia dulu bercita-cita ingin menikah dengan gaun pengantin seperti itu. Hanya saja Nizam tidak mengijinkan Ia memakai gaun terbuka. "Nizam..coba lihat Lila Ia sangat cantik bukan"     

"Hmmm" Nizam hanya mengguman. Ia sedang tidak nyaman. Sedari tadi banyak kamera dan kilatan Blitz yang menyambar wajahnya. Ia tahu banyak wartawan yang ingin mengabadikan wajahnya. Bahkan banyak Photographer yang memutar kameranya ke arah Nizam dibandingkan ke calon pengantin.     

Kedatangan Nizam ke pesta pernikahan Edward menjadi daya tarik tersendiri. Misteriusnya Pangeran Azura yang sangat tampan membuat para wartawan itu lebih memilih mengarahkan kameranya ke arah Nizam. Wajah Nizam jadi kusut. Ia sudah gelisah. Matanya memberikan kode kepada Ali dan Fuad. Ali dan Fuad memahami maksud Nizam. Dan dengan segera tubuh besar mereka memblok wajah Nizam dari kilatan kamera.     

Alena melirik ke arah pengawal Nizam dan berkata kepada Nizam "Ngapain dua Babon milikmu itu dekat-dekat?"     

Nizam berbisik ditelinga Alena. "Ali dan Fuad takut kalau akan ada wanita yang akan menaksir Aku. Sehingga Ia menghalangi Aku agar wajah tampanku tidak terlihat para wanita"     

"WAAK??? Alena ternganga. Ia lalu celingukan melihat kesana dan kesini. Tapi semua wanita sedang melihat ke arah Lila yang sedang berjalan menuju Altar. Yang ada hanya para kamera yang terus-menerus menyorot ke arah Nizam. "Kamu kegeeran amat Nizam. Hanya para wartawan yang terus menerus mengarahkan kameranya ke arahmu. Mengapa mereka melakukan itu? Bukannya mengambil foto pengantin malah mengambil foto dirimu.." Alena bersungut-sungut kesal. Nizam cengengesan sambil menenggelamkan wajahnya ke sebalik tubuh pengawalnya.     

Sebenarnya Nizam tidak kegeeran. Tetapi memang para wanita itu tidak menyadari ada Pangeran Azura ditengah-tengah mereka. Seandainya mereka tahu pasti mereka juga akan lebih suka melihat wajah Nizam daripada melihat pengantinya. Sedari tadi Nizam berada di deretan paling belakang. Sedangkan para wartawan memang sudah mengincar Nizam jauh-jauh hari. Gosip akan ada Pangeran Azura membuat mereka bersemangat meliput pernikahan Edward. Mereka berharap mendapatkan Foto Eksklusif Pangeran Azura untuk dijual kembali dengan harga mahal.     

Para wartawan mengguman kesal melihat Nizam buruan mereka malah menyembunyikan wajahnya disebalik para pengawalnya. Mau mendekat tidak berani karena selain Ali dan Fuad. Nizam juga dikelilingi oleh para bodyguard yang besar dan tinggi-tinggi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.