CINTA SEORANG PANGERAN

Ketika Pesta Telah Usai



Ketika Pesta Telah Usai

0Edward duduk di tepi ranjang. Kamar pengantinnya tampak bersih, rapi dan wangi bahkan Lila sengaja menaburkan mawar putih dan bunga melati yang Ia impor langsung dari Indonesia untuk menaburkan sensasi romantis. Lila sendiri sedang mandi membersihkan diri. Pikiran Edward dan Lila menerawang kesana kemari.     
0

Dipesta Lila melihat Edward menghampiri Cynthia tanpa mengajaknya. Ia ditinggalkan bersama Elsa. Ada sedikit perih dihatinya ketika menyadari bahwa Edward masih mengingat Alena. Bahkan dihari pernikahan mereka Edward berkali-kali membuat gerakan yang menunjukkan bahwa perhatiannya hanya milik Alena seorang. Lila mengatupkan mulutnya Ia mengusapkan lulur yang Ia bawa dari Indonesia. Lulur itu terbuat asli dari ekstrak temugiring, bunga kenanga, daun kemuning dan kunyit.     

Lila ingin memberikan yang terbaik untuk Edward. Lila tidak akan pernah putus asa walaupun Ia tahu bahwa hati Edward bukan untuknya. Lila berharap malam ini Edward bisa melupakan Alena walaupun hanya sesaat.     

Edward sendiri malah mengingat perkataan Cynthia tentang aura yang terlihat ditubuh Nizam dan Alena. Edward membaringkan tubuhnya Ia terlihat gelisah hingga tidak menyadari bunga-bunga yang bertebaran di tempat tidur.     

Edward tahu Cynthia sebenarnya menyembunyikan beberapa kebenaran darinya. Cynthia hanya berkata bahwa ada Aura kurang baik yang terlihat di tubuh Nizam. Tetapi Edward tetap gelisah. Jika Aura Nizam tidak baik berarti akan berdampak pada Alena. Ia sudah banyak berkorban dengan perasaannya. Ia menikah dengan Lila agar Ia bisa melupakan Alena, tetapi jika Alena sampai hidupnya tidak bahagia maka pengorbanannya akan sia-sia.     

Lamunan Edward terputus ketika pintu kamar mandi terbuka dan Ia tercengang melihat Lila keluar hanya dengan mengenakan lingrie berwarna ungu muda. Lingrie terbuat dari satin berenda halus itu terlihat sangat pas di tubuh Lila. Ia terlihat begitu cantik dan begitu anggun jauh dari kesan vulgar. Edward melongo bagaikan melihat hantu. Walaupun tidak mencintai Lila tetapi melihat pemandangan di depannya yang begitu mempesona. Ia merasakan tubuhnya tergugah.     

Lila mendekat dengan langkahnya yang bagaikan bidadari turun dari kahyangan. Ia adalah mantan seorang pelayan Bar kelas atas. Sebelum mulai bekerja Ia dibekali berbagai macam pelatihan yang menunjang pekerjaannya. Mulai dari memijat, cara berpenampilan untuk memikat lawan jenis, dan berbagai keterampilan untuk melayani laki-laki. Selain itu Ia juga sering mendengar kawan-kawannya berbincang tentang cara memikat laki-laki dan bahkan cara melayani mereka baik diluar atau di atas tempat tidur.     

Selama ini Lila tidak pernah mempraktikkannya jadi Ia hanya sekedar mempelajari. Sekarang mungkin saatnya keterampilan itu Ia gunakan. Ia adalah seorang istri sekarang. Bersikap menarik perhatian suami asalkan tidak terkesan murahan mungkin diperbolehkan.     

Lila seperti sedang mencoba peruntungan dengan Edward. Lila pernah mempelajari ada banyak tipe pria dimuka bumi ini. Ada tipe yang pemalu, ada yang agresif, ada yang begitu baik hati ada juga yang bertipe bajingan dan hidung belang. Ada beberapa pria yang menyukai wanita yang agresif tetapi ada juga pria yang menyukai wanita yang bertipe malu-malu kucing.     

Lila belum tahu seperti apakah tipe Edward ini. Apakah Ia akan menyukai wanita yang agresif atau yang pemalu. Tetapi Ia akan mengetahuinya setelah Ia mencobanya malam ini. Hari ini Ia akan mencoba bersikap agresif. Ia bukannya ingin mempermalukan dirinya sendiri tetapi Ia tahu pasti bahwa Edward tidak akan pernah mau menyentuhnya malam ini. Melihat betapa dinginnya sikap Edward selama upacara pernikahan tadi.     

Lila tidak banyak berharap akan menemukan banyak keromantisan malam ini kalau tidak Ia mencobanya sendiri. Kalaupun nanti Edward tidak menyukainya Ia tidak akan berkecil hati. Toh memang dari awal Edward tidak mencintainya. Jadi kalau nanti akhirnya Edward semakin tidak mencintainya Ia tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Setidaknya Ia sudah mencobanya.     

Sebelum keluar dari kamar mandi Lila menautkan dua tangannya dan berdoa agar apa yang dia harapkan malam ini terjadi dengan membahagiakan. Sekarang Lila melihat mata Edward terpaku padanya. Mata berwarna zamrud itu bersinar indah. Ya Tuhan..alangkah tampannya pria berambut coklat dan berkulit putih itu. Apalagi mata itu sekarang sedang menatapnya dengan takjub.     

Lila tersenyum lembut, Edward yang tadi sedang terbaring secara tidak sadar bangun dan duduk dengan tubuh tegak. Kelihatan sekali tubuhnya tegang. Edward jadi sedikit panik dan gugup. Walaupun Ia orang Amerika tetapi karena Ia tidak pernah memiliki kekasih Ia tidak pernah terlibat secara intim dengan wanita manapun kecuali Elsa. Jabatan ayahnya yang tinggi dan protektif kepadanya membuat Ia tidak bisa bergaul terlalu bebas.     

Ketika Edward menunggu dengan dada berdebar, Lila malah terlihat berjalan melewatinya. Lila berjalan sebuah meja dimana tersimpan sebotol sampanye yang ada didalam sebuah bejana terisi dengan es. Lila mengambil sebuah lap yang ada disediakan dimeja tersebut lalu dengan penuh Kehati-hatian Ia membuka tutup gabus dari botol sampanye nya.     

Bertahun-tahun kerja di Club malam membuat Lila sangat berpengalaman membuka tutup botol sampanye. Lalu dengan gaya elegan dia menuangkannya ke dalam gelas sampanye. Buih-buih sampanye hampir memenuhi gelas sampanye tetapi tidak sampai tumpah.     

Edward memperhatikan gaya Lila yang sedang membuka tutup botol sampanye dan lalu menuangkannya. Ditambah dengan Lila hanya mengenakan lingerie. Darah Edward terasa berdebar kencang. Pipinya memerah bagaikan pipi anak gadis yang sedang tersipu malu. Tubuhnya memanas, ada yang menegang pada salah satu sudut tubuhnya. Tangannya refleks meremas sprei tempat tidur yang sedang Ia duduki. Ia adalah laki-laki normal dan walaupun wanita yang didepannya tidak Ia cintai tetapi wanita itu adalah Istrinya dan Istrinya terlihat sedang menggodanya sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.