CINTA SEORANG PANGERAN

Dendam Pangeran Bari



Dendam Pangeran Bari

0Chief Jeremy menggelengkan kepalanya sambil mengomeli anak buahnya, " Seumur hidupku, baru kali ini Aku dipermalukan begini." Katanya misruh-misruh tepat di depan mobil anak buahnya yang pecah dua ban mobilnya. Anak buahnya hanya menundukkan kepalanya.     
0

"Ini bukan tentang jaringan teroris yang cara kerjanya teroganisir dengan rapih, ini tentang balas dendam dan cinta. Persoalan ecek-ecek. Persoalan orang-orang yang cuma taunya luasnya dunia selebar telapak tangan. Tetapi mengapa kita tidak dapat menanggulanginya dengan cepat?" Chief Jeremy tampak geram.     

"Kalian tahu Pangeran Nizam itu sahabatku. Kita gagal menyelamatkan istrinya karena dia sudah keburu menyelamatkan istrinya terlebih dahulu. Sekarang Sisca melarikan diri. Aargh...Aku bisa gila." Chief Jeremy semakin morang-maring. Tidak ada satupun anak buahnya yang berani bicara, karena sekalinya mereka buka mulut bisa-bisa Ia digampar. Tapi walaupun begitu ada juga anak buahnya yang sangat gatal ingin berkata," Chief..Aku malah curiga Pangeran Nizam sendiri yang mengambil Sisca dari tangan gita.."     

Jeremy terbelalak Ia menaruh telunjuk ditangannya, "Sst....Apa Kau pikir Aku bodoh sampai tidak tahu hal ini? Sisca itu berani sekali menganiaya istrinya Pangeran Nizam. Kalian tahu, Pangeran itu sedang tergila-gila dengan istrinya. Ia tidak akan pernah membiarkan seseorang menyakitinya walaupun itu seekor semut." Chief Jeremy memegang kepalanya yang sudah mulai botak karena pusing dengan kasus ini.     

"Apa kalian tahu Justin, anaknya pengusaha yang terkenal itu. Katanya konon dia mengganggu putri Alena ketika dia sedang mabuk dan akibatnya dia dipenjara tiga setengah tahun karena tuduhan memperkosa seorang wanita. Dan kasus itu menimbulkan goncangan yang sangat kuat buat orang tua Justin hingga mereka sanggup mengeluarkan uang sebagai uang jaminan berapapun yang diminta pengadilan agar anaknya menjadi tahanan rumah. Tapi setiap mereka mencoba mencoba mengeluarkan uang selalu ada yang menggandakan jumlah uang itu agar Justin tetap berada dipenjara. Dan begitulah sampai sekarang dia tetap berada dipenjara."     

" Sekarang Sisca hilang dan aku yakin ada dua kemungkinan yang terjadi, Dia dibunuh oleh Pangeran Nizam atau dia diselamatkan oleh seseorang yang berdiri di belakangnya" Chief Jeremy berkata seakan pada dirinya sendiri.     

Kemudian Chief Jeremy berkacak pinggang, " Besok kita akan mencari barang bukti di sekitar danau. Tolong beberapa orang untuk berjaga di sini dan segera tangkap jika ada seseorang yang mencurigakan. Aku akan segera ke markas, Arya adalah satu-satunya saksi kunci kita untuk mengungkap misteri ini. Ia harus dijaga dengan baik" Katanya sambil kemudian kembali naik mobil menuju markas kepolisian.     

Arya sendiri di bawa ke markas dengan pengawalan ketat, sekarang Ia adalah satu-satunya saksi kunci karena Ia adalah penghubung antara Sisca dengan pihak Azura, Ia juga penghubung antara Sisca dengan anggota mafia di New york. Ia memegang peranan yang sangat penting sehingga bisa dipastikan jika Ia membuka mulut maka semua kasus akan terungkap.     

Arya berada di sel yang dijaga oleh tiga orang polisi dengan senjata lengkap. Kenyataan bahwa dia hanya dijaga oleh tiga orang polisi, membuat Arya malah terlihat sangat khawatir. " Sir, mengapa yang menjagaku cuma tiga orang??" Kata Arya pada salah seorang polisi yang bernama Matt.     

"Lantas Kau ingin dijaga oleh berapa orang?? Memangnya kau siapa, orang bodoh!!" Kata polisi itu dengan kesal. Dikiranya Arya sedang berlagak dihadapannya pake nanya segala mengapa Ia cuma dijaga oleh tiga orang.     

Arya menelan ludahnya dengan mata beriak ketakutan. Ia sudah hampir sepuluh tahun malang melintang di dunia hitam. Tau persis kalau sekarang jiwanya sedang terancam. Sejak Ia dihubungi oleh seseorang dari Kerajaan Azura Ia sudah mempertaruhkan kehidupannya sendiri. Tetapi demi sejumlah uang yang sangat banyak maka Ia seakan tidak perduli lagi.     

Selama ini Arya hidup dengan mempertaruhkan hidupnya sendiri. Pekerjaannya sebagai pengedar narkoba dan menjadi penguasa para bodyguard tempat perjudian se Pulau Jawa membuat Ia sangat disegani dan ditakuti. Orang dari Azura itu sangat hebat hingga Ia berhasil menemukan Arya sebagai penghubung antara orang Azura itu dengan Sisca.     

Tugas pertamanya dulu adalah membebaskan Sisca kemudian membawanya berobat hingga ke luar negeri, Kemudian Arya diminta untuk mencarikan mafia yang akan membantu Sisca untuk melaksanakan demdamnya di Amerika kepada Alena. Arya pada dasarnya orang yang sangat cerdas makanya Ia bisa terpilih oleh Orang Azura itu. Tetapi Sisca terlalu bodoh hingga menjerumuskannya kepada kegagalan misi.     

Waktu itu Arya sudah bisa menduga dari keterangan yang diberikan Sisca. Bahwa rintangan mereka yang terbesar adalah suami dari Alena sendiri yaitu Nizam. Nizamlah yang paling mereka takuti melebihi dari kepolisian New York. Pangeran Putra Mahkota itu terkenal sangat pintar atau bahkan jenius hingga bisa mengalahkan mereka. Harusnya yang pertama kali mereka harus bunuh adalah Nizam, Tetapi sayangnya orang Azura itu malah meminta Nizam tidak diganggu sehingga umpama menangkap ular, mereka tidak boleh menyentuh kepalanya tetapi malah meminta mereka untuk menyentuh ekornya saja.     

Sehingga dapat dibayangkan ketika ekornya sudah terpegang maka ular itu akan marah dan akan lepas kendali. Sehingga kalau tidak berhati-hati maka kepala ular yang masih bebas itu akan segera menggigitmu tanpa harus menunggu lama lagi.     

Arya tahu rencana mereka telah gagal karena Sisca begitu berambisi ingin menyiksa Edward dahulu, kalau seandainya mereka menembak langsung Alena, Lila dan Edward lalu segera melarikan diri maka persoalan tentu tidak akan seperti ini. Sekarang Ia harus menunggu kedatangan kematian yang semakin mendekat.     

Sesuai perjanjian kalau dia tidak bisa melenyapkan Alena maka mereka akan langsung dihabisi oleh orang Azura tersebut. Sekarang Ia telah gagal karena kebodohan Sisca, Arya jadi tegang. Malam ini Ia merasa kalau Ia akan segera dibunuh. Makanya Ia berupaya keras meminta perlindungan dari kepolisian Amerika agar nyawanya bisa terselamatkan     

"Sir tolonglah selamatkan Aku, karena malam ini mereka tidak akan pernah membiarkanku hidup sampai besok hari. Ayolah segera tambah para pengawalnya"     

"Kami, kepolisian dari Amerika, jangan kau ajari kami untuk berbuat apa. Kau tenang saja, Kami akan menjagamu dengan benar. Ini adalah markas kepolisian ada banyak polisi di sini. Mengapa Kau begitu ketakutan. Kau jangan khawatir, besok dan seterusnya kau masih akan hidup. Lagipula siapa yang akan membunuhmu? kecuali kalau kau dihukum mati"     

"Orang-orang dari Azura itu akan membunuhku, Aku bersumpah, baik dari Pangeran Nizam ataupun orang itu. Tolong selamatkan Aku, Aku akan memberikan kesaksian apapun termasuk akan menyeret Para Pangeran Azura itu kepenjara. Kau tahu kalau temanku Sisca sudah mati. Itu pasti dibunuh oleh Pangeran Nizam. Ia adalah orang yang sangat keras. Sekarang Ia pasti akan membunuhku"     

" Tidak akan, dia akan sibuk mengurusi istrinya. Dia tidak akan perduli lagi padamu. Kau jangan terlalu khawatir seperti itu."     

"Tidak!! Tolonglah Aku, Kalian belum mengenal orang-orang Azura. Sekali mereka mengincar mereka tidak akan pernah melepaskan kami" Arya berkata dengan penuh rasa ketakutan. Tetapi para polisi itu malah tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat geli dengan ketakutan Arya     

Mereka ada di markas polisi dengan jumlah polisi yang sangat banyak, apalagi sekarang ada banyka mafia yang sedang ditahan karena kasus Sisca maka jumlah polisi yang berjagapun jadi berlipat. Jadi mengapa mereka harus takut. Lagi pula kalau benar apa yang dikatakan oleh Arya ada orang Azura datang kesini dan akan membunuhnya. Maka orang Azura itu haruslah berjumlah sangat banyak agar bisa mengalahkan mereka.     

***     

Sementara itu tidak jauh dari markas kepolisian Amerika seseorang tampak sedang menelpon, " Kakak, Aku sekarang ada di dekat markas kepolisian itu. Apakah yang harus Aku lakukan? Apakah Aku harus mengeluarkannya dari penjara atau aku harus membunuhnya langsung di penjara? Mohon petunjuknya" Kata orang itu sambil tetapi waspada. Dari teleponnya terdengar jawaban."     

"Kau bunuh saja di tempat, jangan sampai Ia hidup hingga besok karena Ia akan segera bersaksi. Dan aku sangat yakin kalau Ia nanti akan berterus terang"     

"Kakak..mengapa kita tidak mengeluarkannya dari penjara dan mencoba menyelamatkannya"     

"Aku tidak ingin memelihara seekor Anj*ng yang nanti setelah aku tolong dia akan menggigitku, kau bunuh saja dia sekarang. Tapi tolong berhati-hati Aku tidak ingin Kau celaka. Aku sudah hampir kehilangan Putri Mira, sekarang Aku juga tidak ingin kehilanganmu, Pangeran Abbash"     

"Kau tidak usah Khawatir Kakak. Aku akan bertindak hati-hati"     

" Oh ya Apakah kau sudah mulai mengedarkan foto-foto Putri Alena ke Azura??"     

"Tentu saja Kakak, melalui foto-foto itu maka Aku jamin akan ada gelombang keresahan yang melanda Azura, terlebih kalau mereka mengetahui bahwa bayi yang dikandung oleh Putri Alena adalah anak kembar" Pria yang ditelepon itu terdiam lalu berkata lagi.     

"Menyeret Putri Alena dengan tuduhan perselingkuhan memang kesannya terlalu sederhana, tetapi anak kembar yang ada dalam perut Putri itu akan menjadi peluru yang siap menghancurkan kepercayaan masyarakat kepadanya. Kita akan menyebarkan isu bahwa bayi kembar yang miliki oleh Putri Alena berasal dari perselingkuhan mereka, ditambah dengan foto-foto yang berhasil Sisca dapatkan. Ha..ha..ha.. Kita akan bermain-main dengan kata-kata walaupun mereka akhirnya nanti akan menyangkalnya tapi minimal kita sudah berbuat kegaduhan"     

Pangeran Abbash terdiam lalu berkata lagi, "Kakak Bari, Kamu tidak kalah pintar dengan Para Pangeran dari kerajaan Sentral., Sudah seharusnya kerajaan Zamron menjadi kerajaan Sentral dan Azura menjadi bawahan kerajaan kita. Selama ini status kerajaan kita hanya sebagai kerajaan bagian Azura sehingga tidak ada nama Kerajaan Zamron yang beredar di luar. Tahunya hanya Azura saja.     

"Ya dan itu benar, Kalau seandainya Putri Mira tidak ngotot ingin menikah dengan Pangeran Nizam, Aku pasti sudah memberontak, tetapi Ratu Sabrina malah meminta Putri Mira untuk menjadi menantunya dan walaupun Aku tidak setuju. Dia malah ingin pergi juga. Padahal dia sendiri tidak yakin dengan perasaannya" Pangeran Bari akhirnya berkeluh kesah terhadap adiknya Pangeran Abbash.     

"Kau jangan khawatir Kakak, Kita tunggu saja hasil pekerjaan kita. Kalau kita dapat menyingkirkan putri Alena dari kehidupan Pangeran Nizam mungkin Putri Mira akan mendapatkan kebahagiaan dari Pangeran Nizam."     

"Aku sangat menyayangi Putri Mira, Dia adalah satu-satunya adik kita yang perempuan. Sekarang dia tersia-sia ada di dalam harem Pangeran Nizam. Aku benar-benar sangat sakit hati. Jika Putri Mira terus menerus berada dalam penderitaan maka Aku akan bersumpah untuk memberontak kepada Kerajaan Azura." Wajah Pangeran Bari, Yah... orang yang berada dibelakang Sisca itu ternyata benar Pangeran bari. Wajah Pangeran Bari tampak sangat kelam sekelam malam di langit Kerajaan Zamron     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.