CINTA SEORANG PANGERAN

Indahnya Cintamu, Jonathan ( 3 )



Indahnya Cintamu, Jonathan ( 3 )

0"Kau tau, berada disampingku membuat Arani melupakan kehidupannya sendiri, Usianya sudah mendekati 30 tahun Ia masih sendiri. Aku tidak bisa menutup mata Ia tidak bisa hidup selalu seorang diri. Dia harus memiliki suami dan hidup bersama anak-anaknya." Mata Nizam terpaku pada ujung rokoknya yang membara.     
0

"Aku bukannya tidak menginginkan dia untuk menjadi asistenku selamanya. Karena selama ini terus terang Aku cukup puas dengan cara kerjanya yang begitu rapih, tegas dan tidak pandang bulu. Walaupun beberapa kali dia melakukan kesalahan tetapi Aku anggap itu adalah hal biasa karena memang yang namanya manusia tidak akan lepas dari kesalahan. Walaupun terkadang Aku sulit menerima kesalahan orang lain.     

Sekian lama Aku hidup dengannya tidak pernah sedikitpun Aku melihatnya menatap seorang pria seperti Ia menatapmu. Wajahnya tidak pernah menampakan riak merona, dia selalu datar dan tenang. Sewaktu di Indonesia dia beberapa kali bertemu pria asing seperti kepala polisi AKBP Santosa atau Kepala Manejer Hotel Gardenia, sekalipun tak nampak di wajahnya rasa ketertarikan dia kepada mereka.     

Tetapi ketika dia melihatmu Aku melihat perubahan itu makanya untuk memastikan Aku minta dia untuk menemanimu. Dan sesuai dugaan walaupun dia sedikit keberatan ternyata dia menerimanya. Kemudian Aku menunggu Cynthia untuk memancing dirimu dan si cerdas itu langsung memahami maksud dan tujuanku sehingga Ia kemudian Cynthia meluruskan jalan yang telah Aku rilis. Cynthia memang selalu tahu rencanaku dengan baik."     

Jonathan terdiam masih mendengarkannya. Ia tidak ingin memotong sampai Nizam menyuruhnya berbicara.     

"Aku tahu ada banyak perbedaan diantara kalian melebihi perbedaanku dengan Alena. Walaupun sekarang keyakinan kalian menjadi sama tetapi perbedaan itu tetap ada. Kau tahu Arani bukanlah wanita sembarangan. Dia wanita yang dipersiapkan untuk melayaniku. sehingga Dia tidak sama dengan wanita - wanita lain. Dia tidak manja dan lemah gemulai seperti wanita lainnya. Dia adalah wanita yang sangat tegar dan kuat.     

Mungkin Kau harus mengajarinya bagaimana Ia bersikap manja kepadamu dan itu mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu Ia juga memiliki usia yang cukup jauh di atasmu. Kau baru berusia 23 tahun dan dia sudah hendak 30 tahun. Tentunya kau sudah tahu tentang ini?"     

Jonathan langsung menganggukan kepalanya, "Aku tahu itu, tetapi Aku tidak keberatan sama sekali. Bagiku wanita lebih muda atau lebih tua bukanlah perkara yang penting, Yang penting adalah hati kami saling memiliki"     

"Well..itu sangat baik. Menikahi wanita yang lebih tua akan berbeda dengan wanita yang lebih muda samahalnya dengan menikahi wanita yang memiliki pendidikan lebih tinggi dari kita. Hal ini terkadang dapat menjadi kendala. Ada banyak laki - laki yang tidak memiliki keberanian menikahi wanita yang lebih tua atau memiliki pendidikan lebih tinggi. Kerena mereka tidak mau dilebihi oleh wanita.     

Itu adalah suatu kesalahan besar. Laki - laki akan dianggap suatu pemimpin bagi wanita atau menjadi iman bagi istrinya bukan karena laki - laki itu lebih kaya, lebih tua atau lebih pintar dari istrinya. Tetapi seorang laki - laki dapat menjadi pemimpin bagi wanita jika dia bisa menyayangi, mencintai dan membimbingnya ke jalan yang benar. Membahagiakannya lahir dan batin serta selalu menghargainya sekecil apapun usahanya untuk berubah menjadi baik" Nizam menghisap kembali rokoknya dengan gaya yang elegan.     

Jonathan menatap Nizam dengan kagum. Sungguh baru kali ini yang mendapatkan nasihat yang begitu indah dari mulut seseorang. Bagaimana mencintai seorang wanita dari sisi yang lain yang selama ini menjadi sebuah paradigma yang berakar di setiap benak laki - laki entah dari belahan dunia manapun si laki - laki itu berasal. Bahwa seorang suami itu harus lebih tua atau pendidikannya harus lebih tinggi dari istrinya. Nizam memberikan pandangan yang lain tentang ini.     

"Arani adalah wanita yang sangat cantik dari segi fisik. Kau tentu tidak memungkiri hal itu. Tetapi kalau kau hanya mencintainya karena kecantikannya belaka maka bersiaplah kau akan kecewa. Karena kecantikan seorang wanita itu jika hanya dilihat secara fisik hanya akan seperti kecantikan sekuntum bunga mawar dimana ketika dia mekar dia akan mampu menarik semua lebah, kumbang dan kupu-kupu untuk menghisap kecantikannya.     

Tetapi beberapa hari kemudian ketika kelopak dari mahkota bunga itu berguguran karena termakan usia maka habislah kecantikannya. Tidak ada lagi lebah, kumbang atau kupu - kupu yang mau mendekat yang bahkan melirikpun tidak. Karena itu cintailah dia kerena hatinya. Kerena kerelaannya menjadi istri kita. Karena bisa jadi ketika dia menjadi istri orang lain hidupnya akan jauh lebih baik daripada menjadi istri kita"     

Ya Tuhan.... Jonathan benar-benar terpesona oleh kata - kata Nizam. Ia menjadi semakin merasa terhormat menjadi teman Nizam. Kata siapa Nizam itu kejam, tidak berperikemanusiaan, dingin, datar, bermuka tembok. Sungguh semua itu adalah hoax. Nizam ternyata sangat lembut dan bijaksana. Ia menjadi sangat lega menjadi temannya Nizam. Dengan tatapan penuh rasa hormat, kagum dan kelegaan hati Jonathan mendengarkan kembali Nizam berkata - kata.     

"Istrimu akan jadi ibu bagi anak-anakmu maka perlakukanlah dia dengan baik. Dia akan mengandung anak - anakmu dengan susah payah selama sembilan bulan dan melahirkannya dengan taruhan nyawa serta menyusuinya selama dua tahun. Dan itu semua karena kita. Kita yang membuat mereka mengalami penderitaan itu. Jadi tidaklah sepatutnya kita memperlakukannya dengan tidak baik."     

Jonathan menggelengkan kepalanya dengan takjim, " Tentu tidak " Kata Jonathan sambil menunduk, tetapi kemudian dia tidak mendengar Nizam berkata lagi. Jonathan mengangkat wajahnya dia lalu menatap Nizam yang sedang melihat ke arahnya dengan mata yang berkilat - kilat. Jonathan menjadi kaget. Bukankah tadi selama berbicara wajah Nizam biasa saja.     

" Jonathan Aku menyayangi Arani seperti kakakku sendiri. Karena Aku tidak mempunyai seorang Kakak. Karena Aku sangat menyayanginya maka Aku harus memastikan Dia ada ditangan orang yang tepat. Jadi Jonathan kalau kau sampai menyakitinya maka kau akan berhadapan denganku. Dimanapun Kau dan Arani berada jika terdengar olehku Kau membuatnya meneteskan air mata maka jangan harap nyawamu kuampuni" Suara Nizam begitu tajam bagaikan sebilah pedang yang tiba- tiba menusuk ke dalam hatinya.     

Bang!!!! Hilang sudah anggapan bahwa Nizam adalah orang yang lembut dan baik hati. Berita Nizam sadis dan kejam itu bukan hoax. Jonathan melongo bagaikan orang bego. Ia menelan ludahnya, Ia merasa nyawanya sekarang ada di tenggorokannya.     

"Ha..ha..ha.. Kau tidak usah pucat begitu. Aku cuma bercanda saja. Aku mana bisa membunuhmu Jonathan, Kau adalah temanku" Kata Nizam sambil tertawa melihat Jonathan yang pucat pasi. Ia lalu bangun dari duduknya.     

" Ayolah kita sholat Isya, Kau tadi sudah mendengar ceramahkukan di Aula. Menjadi seorang muslim maka kau harus melaksanakan sholat lima kali sehari. Naila..dorongkan kursi rodanya !" Kata Nizam sambil berjalan.     

"Nizam !!! " Jonathan memanggil Nizam yang sudah hendak membuka pintu. Nizam menoleh.     

"Benarkah Kau tidak akan membunuhku jika seandainya Aku membuat Arani menangis?" Tanya Jonathan seakan meragukan perkataan Nizam. Nizam tersenyum mendengar pertanyaan Jonathan.     

" Tentu saja tidak, Aku tidak akan membunuhmu mungkin Aku hanya akan memotong tangan atau kakimu saja" Kata Nizam lalu keluar sambil tidak menoleh lagi. Meninggalkan Jonathan dengan Naila.     

"Sialan kau Nizam, dasar kepala babi, teganya Kau terhadap teman sendiri" Jonathan mengumpat - ngumpat dengan keras tetapi kemudian umpatannya berhenti karena Naila yang ada di belakangnya berdehem. Jonathan lupa kalau Naila ada dibelakangnya dan akan mendorong kursinya. Tentu Ia tidak suka kalau Jonathan mengumpat majikannya. Jonathan semakin pucat pasi Ia bahkan menjadi ingin pipis ke kamar mandi.     

'Ya Tuhan.. mengapa Aku harus masuk ke sarang macan seperti ini' Jonathan berkata dalam hatinya. Tetapi kemudia dia teringat dengan wajah Arani yang begitu manis mendadak hati Jonathan menjadi lemah kembali. 'Arani Kau layak membuatku masuk ke dalam sarang macan. Demi mendapatkan cintamu jangankan berhadapan dengan satu Nizam maka seribu Nizampun Aku tidak takut' Kata Jonathan lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.