CINTA SEORANG PANGERAN

Hadiah dari Pangeran Thalal untuk Si Kembar ( 5 )



Hadiah dari Pangeran Thalal untuk Si Kembar ( 5 )

0"Nathan, kau tadi mengatakan bahwa lebih enak menjadi rakyat jelata daripada menjadi raja. Itu adalah suatu kebenaran. Sudut pandang manusia bisa berubah dengan cepat. Kau tadi mengatakan lebih enak menjadi menjadi rakyat jelata ketika mendengar betapa rumitnya konflik di kerajaan. Tetapi ketika melihat kemewahan yang Aku miliki maka sudut pandangmu berubah lagi. Jadi ternyata semua tergantung dari seberapa bersyukur kita terhadap Tuhan semesta alam yang menciptakan kita. Apakah kau sekarang dapat memahaminya?" Kata Nizam. Jonathan menganggukan kepalanya.     
0

"Satu lagi Nizam. Mengapa kita harus hidup beragama. Kata Ayahku dulu, agama adalah candu dan itu membuat kita menjadi hidup bergantung kepada agama. Agama dapat membuat kita hidup secara berlebih - lebihan dan hidup dengan bayangan kepalsuan seperti suatu ilusi. Agama memberikan kita suatu ilusi dan hidup dalam angan - angan. Agama juga membuat kita keributan. Kita akan selalu merasa bahwa agama kita yang paling baik dan kemudian kita hidup dengan saling menjelekkan agama dan keyakinan orang lain. Sehingga timbullah permusuhan antar umat beragama.     

Bukankah lebih aman jika kita tidak beragama. Selama ini Aku hanya memiliki keyakinan adanya Tuhan. Tetapi Aku tidak memiliki agama. Aku tidak pernah beribadah dan pergi ke tempat ibadah. Sekarang Kakakku menjadi seorang Kristiani dan Aku menjadi seorang muslim. Tetapi terus terang saja kami memiliki agama hanya karena pasangan hidup kami masing - masing. Bukan karena keinginan kami sendiri" Jonathan melirik ke arah kakaknya dulu untuk meminta persetujuan dan kakaknya menganggukan kepalanya membenarkan kata - kata adiknya. Kemudian Jonathan melanjutkan perkataannya.     

Nizam tidak langsung menyalahkan Jonathan atau menganggap rendah pemandangan Jonathan. Ia malah menjawab perkataan Jonathan dengan lembut.     

" Agama adalah candu. Kata - kata itu adalah penggalan dari kata Karl Marx *) yaitu Religion is the sigh of the oppressed creature, the heart of a heartless world, and the soul of soulless conditions. It is the opium of the people.**)     

Kemungkinan Ayahmu adalah seseorang yang mengidolakan Karl Marx sehingga dia mengutip kalimat itu dari kata - kata dia. Banyak orang yang cuma mengutipnya sepotong - sepotong. Karena maksud yang sebenarnya adalah bahwa agama itu bukanlah candu yang akan mengakibatkan ketergantungan kepada masyarakat tetapi agama adalah sarana untuk meringankan beban masyarakat. Agama seperti candu yang memberikan keringanan dari beban pikiran manusia."     

"Kau benar Nizam. Karena kami terlahir miskin maka Ayahku merasa bahwa alangkah bahagianya kalau manusia terlahir dalam keadaan sama dan tidak perlu memiliki agama " Jonathan tersenyum pahit mengingat penderitaan hidup mereka bersama ayahnya ketika Ia masih kecil dan pemahaman yang diberikan oleh ayahnya kepada Jonathan dan Jessi.     

"Aku paham sekarang, mengapa kau tidak memiliki keyakinan. Nathan, menurutku agama adalah sesuatu yang akan menuntun kita untuk berjalan ke arah yang benar. Ibarat kita sedang berjalan dalam gelap maka agama akan menjadi cahaya untuk menerangi jalan kita. dan ketika kita berjalan dalam keadaan terang maka agama akan menjadi petunjuk kita agar kita berjalan ke arah yang benar.     

Agama bisa menjadi obat pelipur hati ketika kita berada dalam kesedihan mendalam. Agama juga menjadi pengendali kita ketika kita sedang dalam keadaan bahagia sehingga kita tidaklah berlebih - lebihan dalam menanggapinya. Agama akan menjadi pegangan kita ketika kita dalam keadaan putus asa sehingga kita tidak harus mengakhiri hidup kita.     

Jonathan sahabatku banyak orang yang saling ribut karena agama. Siapakah yang meributkan? Itu hanyalah orang - orang yang saling membanggakan agamanya masing - masing dengan menjelek - jelekkan agama orang lain.     

Sebenarnya setiap agama adalah baik bagi pemeluk agamanya masing - masing. Ketika Aku seorang muslim maka wajar kalau Aku menganggap bahwa Islam adalah agama yang terbaik. Islam adalah agama yang paling benar dari semua agama yang lain. Lalu bagaimana dengan Edward dan Lila, Jessi dan suaminya? Pasti mereka juga menganggap bahwa agama mereka yang terbaik. Jadi tidak ada salah dengan semua itu. Karena kita memiliki keyakinan masing - masing.     

Orang akan memiliki hidayah tersendiri untuk memilih suatu agama termasuk warisan dari orang tuan. Kau dan Jessi sekarang memiliki agama karena pasangan masing - masing. Nanti kelak ketika kalian sudah mempelajari agama masing - masing maka lambat laun kalian akan menyadari kebenaran dari agama itu sendiri.     

Jadi berhentilah untuk saling berkelahi karena berbeda agama. Termasuk saling menyerang di Media Sosial. Jalankah saja ajaran agama masing - masing dengan menghormati keyakinan agama yang lain. Ada ajaran yang memperbolehkan seorang suami beristrikan empat. Ada ajaran yang tidak masalah kalau istri memiliki lebih dari seorang suami, ada ajaran yang membolehkan seseorang untuk tidak menikah. Semakin banyak kita mencampuri urusan agama orang lain maka kita akan semakin menciptakan permusuhan di antara kita.     

Dalam Islam sendiri, sekiranya memang kita tidak diganggu maka kita harus selalu menghormati keyakinan orang lain. Bahkan dalam ajaran Islam ketika kita berperang sebaiknya kita menghindari tiga hal ini yaitu : pertama adalah larangan untuk membunuh wanita, anak - anak dan orang tua. Kedua adalah larangan untuk menghancurkan pepohonan dan ketiga adalah untuk tidak menghancurkan tempat ibadah agama apapun " Nizam berhenti sebentar untuk minum air sebelum kemudian dia melanjutkan pembicaraanya.     

" Jadi temanku Jonathan, setiap agama sebenarnya mengajarkan kepada kita untuk saling bertoleransi dan tidak untuk saling memerangi satu sama lain. Tidak usah saling menyalahkan agama orang lain cukup jalani saja agama kita masing - masing. Toh kalau mereka sudah mendapatkan hidayah maka mereka akan memeluk agama yang sesuai dengan hidayah mereka. Kecuali kalau kita diperangi oleh agama yang lain maka kita wajib membela diri."     

"Aku paham sekali dengan penjelasanku. Aku berjanji akan berusaha menjadi seorang muslim yang taat dan Aku tidak akan bertanya - tanya dan mengeluh lagi kepada Arani tentang ribetnya jika kita memeluk suatu agama."     

"Aku juga begitu Yang Mulia. Aku juga sedang belajar untuk menjadi umat kristiani yang taat dari suamiku. Dan Ia banyak mengajariku. Setiap Minggu, kini Aku tidak pernah lupa ke gereja bersama dia" Kata Jessi sambil menatap suaminya dengan penuh cinta. Suaminya malah balas menatap dia dan kemudian mereka berciuman dengan mesra. Nizam melirik kepada Alena sambil tersenyum, dia lalu mendekatkan wajahnya kepada Alena. Tapi Alena menahannya " Kau mau apa? ' Alena mengerutkan keningnya.     

"Aku mau menemani mereka berciuman denganmu. kasihankan mereka berciuman seorang diri "     

"Kau baru saja membuatku kagum dengan isi pembicaraanmu yang begitu hebat sekarang otakmu sudah kembali mesum " Alena morang - maring sambil mencubit paha Nizam dengan gemas. Nizam hanya terkehkeh sambil memegang tangan Alena yang mencubit pahanya.     

***     

*) Karl Marx adalah Bapak Komunis     

**) Agama adalah desah nafas dari desah nafas keluhan dari makhluk yang tertekan, hati dari dunia yang tidak punya hati, dan jiwa dari kondisi yang tidak berjiwa. Ia adalah opium bagi masyarakat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.