CINTA SEORANG PANGERAN

Takdir Mempertemukan Kita di Korea



Takdir Mempertemukan Kita di Korea

0Mata Cynthia berbinar lucu menatap wajah suaminya yang sedang memerah, Andhara menelan ludahnya, Ia masih belum bisa menahan perasaan kagum menghadapi ketampanan Pangeran Thalal. Ia akan selalu mengagumi wajah halus mulus dan senyumnya yang begitu indah itu sampai kapanpun. Sejak Ia masuk ke istana Kerajaan Azura dan Kepala pelayan memberikannya kepada Pangeran Thalal Ia sangat bahagia karena bekerja dengan Pangeran Thalal merupakan impian setiap gadis yang bercita - cita mengabdi kepada kerajaan Azura. Karena selain tampan Pangeran Thalal juga sangat baik hati dan pemurah.     
0

Ia menahan sekuat tenaga perasaan kagumnya, Ia menundukkan kepala sesaat setelah melihat bagaimana wajah Pangeran Thalal bersemu dadu menghadapi pertanyaan istrinya. " Mengapa Kau bertanya demikian ?" Kata Pangeran Thalal sambil membelai pipi Cynthia dengan ujung telunjuknya.     

"Aku hanya ingin tahu saja teori yang baru Kau ucapkan, kalau manusia hendaknya memberikan apa saja yang menjadi pertikaian. Kalau ada seseorang yang ternyata menyukaiku dan kemudian hendak berebut denganmu. Apakah Kau ingin memberikan diriku kepadanya ?" Kata Cynthia lagi.     

"Siapakah yang Kau maksud dengan seseorang itu ? Apakah dia Mr. Aresca? Apakah kau bermaksud hendak melemparkan tubuhmu kepadanya ? Apakah Kau akan kembali mencintainya ? " Pangeran Thalal malah memukul telak lelucon Cynthia dengan keseriusan mendalam.     

Cynthia yang tadinya hanya ingin bermain - main tentang perasaan suaminya, kini jadi balik terdiam dan tersudut.     

"Mengapa Yang Mulia malah menuduhku yang lain - lain "     

"Pertanyaanmu adalah pertanyaan yang tidak masuk di akal. Bagaimana bisa Aku memberikan belahan jiwaku kepada orang lain. Ini adalah hal lain, Aku mungkin akan memberikan nyawaku untuk menolong orang lain tetapi memberikan dirimu kepada orang lain sungguh tidak pernah terlintas dalam benakku. Aku lebih baik bertikai sampai mati kalau seandainya ada yang hendak mengambilmu dari sisiku" Pangeran Thalal berbicara dengan mata yang menyalang. Wajah manisnya kini lenyap tak berbekas. Pertanyaan Cynthia memicu harga dirinya.     

"Jangan marah Yang Mulia, Aku hanya ingin bercanda denganmu " Kata Cynthia segera sebelum Ia ditabok pant*tnya oleh Pangeran Thalal.     

"Jangan bercanda tentang itu lagi. Tidak lucu dan sangat menyebalkan "     

"Baiklah..baiklah. Aku minta maaf. Tetapi mengapa Kau malah mengatakan tentang hal gila. Mr Aresca? Mengapa kau menarik kesimpulan bahwa Aku ada hubungan dengannya ?" Wajah Cynthia sedikit gugup.     

"Saat Aku pertama kali bertemu dengannya ketika kau menabrak tubuhnya dan kalian saling berpandangan sedikit lama dengan perubahan wajah yang sedikit merah. Dan sampai sekarang ketika Aku menyebut namanya maka raut wajahmu terlihat sedikit gugup atau gusar. lalu pada saat Kau menyusul kakak Nizam ke ruangan rapat Aku dapat jelas melihat bagaimana Mr. Arescha memandangmu dengan pandangan tidak wajar. Kemudian Aku menarik kesimpulan bahwa Kau dan dia memiliki hubungan hanya dari sekedar siswa dan guru ekstrakurikuler"     

Cynthia tersenyum simpul mendengar analisis dari suaminya, Pangeran Thalal adalah sarjana Psikologi jadi mudah baginya untuk menilai suatu prilaku yang terlihat oleh matanya.     

"Baiklah, Aku tidak akan berkata dusta kepadamu karena Cinta itu butuh kepercayaan. Aku akan berterus terang dan semoga kau dapat menahan emosimu." Kata Cynthia sambil menatap jalan - jalan di Kota Seoul yang terlihat dari atas kereta gantung. Kerlap - kerlip lampu yang memenuhi hampir semua bangunan yang berdiri megah membuat pemandangan yang begitu menakjubkan. Ini sangat indah, dan benar - benar indah.     

Pangerang Thalal melingkarkan tangannya ke pinggang Cynthia yang mulai berisi lemak. "Katakanlah. Kerana selama ini Aku selalu menunggumu untuk berbicara tentang Mr. Arescha dan apa hubungannya denganmu?"     

"Mengapa Kau baru mengatakannya sekarang ? Mengapa kau tidak bertanya langsung kepadaku tentang kecurigaanmu kepadaku ?"     

"Aku takut, Aku takut kau akan tersinggung dan menuduhku tidak menerima masa lalumu."     

"Aku pernah mengaguminya kalau rasa kagum itu disalah artikan dengan cinta masa SMA. Dia begitu tampan....." Sampai di kata tampan, Cynthia menghentikan bicaranya karena Pangeran Thalal langsung sensitif. Ia mengetatkan pelukannya dan berbisik, " Hmmm..... tampan mana dengan diriku ?"     

Cynthia menghela nafas, " Yang Mulia ini sebenarnya hendak mendengarkan ceritaku atau hendak menginterogasiku ?" Cynthia menggelengkan kepalanya. Luar biasa suaminya ini. Entah apa yang ada diotaknya. Bukankah dia memiliki segalanya, wajah tampan, kekayaan melimpah, anak raja, Sarjana Psikologi sebenarnya apa lagi kekurangannya? Mengapa dia begitu takut kehilangan seorang wanita kalau ribuan wanita siap antri menjadi kekasihnya. Dia bertanya pertanyaan yang sangat konyol. Siapapun pasti tahu ketampanan Pangeran Thalal tidak akan tertandingi oleh Mr.Arescha. Mungkin para pria akan kehilangan akal sehatnya kalau sedang cemburu.     

"Tentu saja tampan yang Mulia. Sudahlah Yang Mulia Aku mohon dengan sangat. Mr. Arescha adalah cinta monyetku. Bahkan dia tidak memperdulikan diriku dan hanya menganggapku sebagai siswa saja. Ia bahkan mengundurkan diri jadi guru ekskul begitu Ia mengetahui aku menyukainya"     

Pangeran Thalal malah tertawa mendengar kata - kata Cynthia. "Kau benar - benar masih bodoh saat itu. Tahukah kau mengapa Mr.Arescha sampai mengundurkan diri dari sekolahmu? Kemungkinan besar adalah karena Ia juga mencintaimu. Tetapi karena waktu itu kau adalah siswanya maka Ia jadi merasa tidak enak hati makanya Ia mengundurkan diri"     

Cynthia terkejut mendengar kesimpulan suaminya. Pantas saja waktu di Mr. Arescha berpamitan kepadanya matanya terlihat berkaca - kaca dan sangat sedih. Tetapi itu tidak ada gunanya karena sudah terlambat. Cynthia sudah jatuh cinta kepada Pangeran Thalal.     

"Aku tidak pernah menyadari itu. Tetapi terserahlah karena sekarang di mataku hanya ada wajahmu dan dihatiku hanya terukir namamu" Kata Cynthia sambil memegang tangan yang melingkari perutnya yang sudah mulai terlihat agar buncit.     

Ketika kereta itu sudah sampai di Menara N maka rombongan segera turun dan mulai berjalan - jalan melihat - lihat keindahan menara tersebut.     

Pemandu wisata terus menjelaskan kepada rombongan itu tentang sejarah berdirinya Menara N Seoul serta menunjukkan fasilitas - fasilitas yang ada dalam menara. Sebelum melihat ke pelataran luar. Cynthia melihat sebuah gerai yang menjual banyak permen dan jelly yang indah- indah dalam berbagai macam warna dan rasa.     

"Mari silahkan dicicipi Yang Mulia. " Kata pegawai menara sambil membuka toples dan tempat - tempat cantik berisi permen - permen yang tampak sangat menggiurkan. Cynthia mengambil sebuah permen warna kuning dan mulai mengulumnya. " Hemm.. ini sangat segar dan enak sekali " Mata Cynthia mengerjap - ngerjap menikmati manisnya permen ras jeruk. Kemudian Andhara meminta berbagai macam permen dan jelly tersebut untuk di bawa pulang. Ia membayar ke kasir dan memberikan bonus yang membuat si pegawai kasir terbelalak dan mengucapkan terima kasih.     

Setelah mengunjungi tempat penjualan permen, Cynthia tertarik dengan museum Teddy bear boneka beruang yang terkenal sangat lucu. Cynthia menarik tangan suaminya masuk ke dalam museumnya. Dan Cynthia mendapatkan sebuah boneka beruang berukuran sedang yang sangat lembut.      

"Boneka ini selembut dirimu, Yang Mulia " Kata Cynthia sambil mencium boneka itu.     

"Kau jangan sembarangan menciumnya" Pangeran Thalal berkata sambil mengerutkan keningnya.     

"Mengapa? Apa kau cemburu juga kepada boneka?"     

"Bukan ! Hanya saja siapa tahu boneka ini habis dipegang atau dicium orang lalu sekarang kau ciumi"     

Cynthia menggelengkan kepalanya, "Dasar Kau ini makhluk paling posesif " Pangeran Thalal hanya tersenyum sambil mengikuti Cynthia yang melanjutkan berjalan ke luar menara.     

"Coba lihat ! Itu ada tempat - tempat yang penuh dengan kunci gembok" Untuk apakah kunci - kunci itu? " Kata Cynthia sambil berjalan mendekatinya deretan kunci gembok pada pinggir jembatan     

Tiga pasang mata lelaki berkewarganegaraan Korea itu terus memperhatikannya dan karena ada beberap orang yang mengambil foto Pangeran dan Cynthia, Seorang lelaki itu malah merekam setiap gerak - gerik Cynthia dan Pangeran Thalal. Lalu mengirimkannya ke majikannya.     

Seorang pria tampan tampak duduk bersantai dipinggir kolam renang sambil dipijat. Tubuhnya yang sangat putih itu hanya berbalut celana pendek. Ia duduk sambil memegang segelas cocktail dan meminumnya sambil melihat tayangan video yang dikirim oleh anak buahnya.     

"Terus saja Kau bersenang - senang sebelum Kau mati. Kau yang menyebabkan Aku harus menyingkir ke Korea untuk menghindari kemarahan ayahku. Sial.. seharusnya Aku sekarang ini masih berada di Amerika berdekatan dengan si cantik Alena. Dan sepanjang Kau masih ada di muka bumi ini, Aku sulit mendekati temanmu itu. Kau membuat Aku bergejolak dalam cintaku sendiri. Dan takdir menolongku dengan mempertemukan Kau denganku disini plus suamimu yang tampan itu sebentar lagi akan sama - sama mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.