CINTA SEORANG PANGERAN

Petaka di Air Terjun Cheojiyeon



Petaka di Air Terjun Cheojiyeon

0Air terjun Cheojiyeon adalah salah satu air terjun yang terindah di Pulau Jeju. Cheojiyeon berarti penghubung langit dan daratan. Air terjun Cheijiyeon sangat indah karena Air yang jatuh ke atas tebing-tebing batu yang muncul pada dinding tebing membuat air mengalir ke bawah dan terpecah menjadi beberapa arus yang lebih kecil.     
0

Di samping air terjun ini terdapat rimbunan pohon-pohon yang membuat air terjun ini menjadi lebih indah. Bahkan pada malam hari  air terjun yg dihiasi dengan lampu yang memiliki warna-warni yang indah sehingga membuat suasana semakin romantis.     

Cynthia sangat menyukai pergi ke tempat yang suasana alam nya masih terasa, Mengingat Dia selama ini tinggal di apartemen di New York yang jauh dari suasana hijau selain tembok batu dan dinding kaca. Cynthia sampai berkaca - kaca melihat ait terjun yang meluncur jatuh dari atas tebing dan menimpa air di bawahnya dengan suara yang bergemuruh.     

Air yang terjatuh dari atas tebing jatuh  ke dalam kolam yang memiliki air jernih kebiruan. Kolam ini menjadi habitat bagi ikan-ikan koi dan belut anguila marmorata.  Marmorata adalah sejenis belut tropis yang warnanya menyerupai marmer di Korea disebut dengan nama Mutae.     

Cynthia melihat ikan-ikan itu berenang dari atas sebuah jembatan kemudian dia berkata kepada suaminya.     

"Apakah air terjun ini tempat mandi para 7 peri atau bidadari yang kau ceritakan?" kata Cynthia     

"Iya benar. Tempat ini  saking indahnya konon menjadi tempat mandi para 7 bidadari. Para bidadari ini turun dari langit hanya untuk mandi di airnya yang jernih."     

"Aku seperti pernah mendengar cerita kisah 7 bidadari yang turun dari langit dan mandi di sungai. Itu seperti kisah Jaka Tarub. Sebuah cerita yang berasal dari negara Indonesia dan Alena pernah bercerita tentang kisah 7 bidadari itu kepada Axel dan Alexa." Kata Cynthia.     

"Apakah kamu bisa menceritakan tentang kisah itu kepadaku? Kelihatannya sangat menarik." Kata Pangeran Thalal sambil ikut melihat ikan - ikan koi yang berenang kesana dan kemari.     

"Aku tidak terlalu jelas mendengarnya, Alena bercerita menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris Dari cerita yang aku dengar itu, Alena mengatakan bahwa para bidadari itu sengaja turun dari langit untuk mandi di sungai."     

" Sebentar Chythia, Sebenarnya Aku tidak mengerti mengapa para bidadari itu turun dari langit hanya untuk mandi di air terjun. Apakah di Kahyangan tidak ada kamar mandir?" Kata Pangeran Thalal menggoda istrinya. Cynthia mendelikkan matanya.     

"Kalau kau menggodaku, Aku tidak mau cerita lagi " Kata Cynthia sambil mengalihkan pandangan matanya ke hutan tropis yang ada diseberang kolam air terjun.     

"Jangan marah, sayangku. Ayo ceritakan lagi, mumpung suasananya sangat mendukung " Kata Pangeran Thalal sambil mencubit pipi istrinya dengan sangat gemas. Kemudian Cynthia melanjutkan ceritanya.     

"Para bidadari mandi itu terlihat oleh orang yang bernama Jaka Tarub."     

"Siapakah Jaka Tarub itu? Apakah dia laki-laki atau perempuan?" Pangeran Thalal bertanya kepada Cynthia.     

" Kalau yang Aku dengar dari Alena kelihatannya dia seorang laki-laki, karena diceritakan bahwa orang itu mencuri selendang dari bidadari tersebut untuk menjebak salah satu bidadari agar tinggal bersamanya dan tidak bisa pergi ke kahyangan. Jaka Tarub itu  menikahinya."     

" Ha..ha..ha.. kalau begitu Aku yakin kalau Jaka Tarub itu adalah laki - laki. Karena kalau dia perempuan dia jadi lesbian." Pangeran Thalal tertawa dan Cynthia menimpalinya dengan ikut tertawa. Lalu setelah tawa mereka reda kemudian Pangeran Thalal bertanya lagi.     

" Kemudian bagaimana kelanjutannya lagi ? Kelihatannya cerita ini lumayan menarik"     

"Katanya sih Jaka Tarub ini kemudian menikah dengan bidadari yang tidak bisa terbang ke kahyangan itu. Lalu hidup berbahagia sampai memiliki anak."     

"Happy Ending. Seperti cerita dongeng biasanya " Kata Pangeran Thalal.     

"Tidak seperti itu Yang Mulia. Karena pada akhirnya Jaka Tarub ketahuan oleh istrinya bahwa dia yang mencuri selendang itu.  Istrinya sangat marah lalu pergi meninggalkan Jaka Tarub bersama anaknya. Dia sendiri terbang dan kembali ke langit. Jaka Tarub di tinggal di bumi bersama anaknya dalam kondisi patah hati"     

" Ternyata ceritanya yang tidak happy ending"  Kata Pengeran Thalal sedikit kecewa.     

"Betul Yang Mulia dan aku sama sekali tidak berharap bahwa kisah cinta kita juga, tidak menjadi happy ending." Kata Cynthia sambil melemparkan batu kecil ke air terjun.     

" Jangan berkata seperti itu,  Aku yakin dengan keteguhan cinta yang kita miliki. Semua akan berakhir dengan baik." Pangeran Thalal memegang tangan istrinya dan mengecupnya dengan lembut. Cynthia menganggukan kepalanya sambil mengucapkan amin.     

"Oh ya, Yang Mulia Aku ingin pergi ke arah sana.  Aku sudah bosan berada disini aku masih ingin berkeliling-keliling." Kata Cynthia kepada suaminya.     

"Baiklah Cynthia. Ayo  kita akan pergi ke sebelah sana, sambil kita melihat-lihat. Apakah ada tempat yang bagus, yang bisa kita gunakan untuk acara romantis-romantisan." Kata Pangeran Thalal sambil tersenyum.     

Dan Cynthia membelalakan  matanya, " Ya Tuhanku....! Pangeran Thalal Yang Mulia..... Apakah tadi malam tidak cukup? Aku sampai sakit pinggang melayani Yang Mulia" kata Cynthia sewot.     

Pangeran Thalal malah tertawa terpingkal - pingkal. "Kau tahu tempat ini sangat romantis. Air yang biru, dedaunan yang berwarna hijau. Tebing-tebing yang memiliki warna - warna orange, merah dan hitam. Warna - warna itu muncul dari batu-batuan. Dan semua ini membuat aku sangat bergairah" Pangeran Thalal  berbisik.     

"Ya terserahlah terserah apa kata Yang Mulia" Cynthia berkata sambil menjulurkan lidahnya lalu berjalan melangkah meninggalkan jembatan tempat dia melihat ikan-ikan tadi.     

Pangeran Thalal segera mengikuti langkah istrinya untuk pergi menuju jembatan Seonimgyo. Jembatan ini berada di atas gua, di mana air terjun berasal. Jembatan yang di dekorasi dengan 7 peri yang diukir di kedua sisi jembatan itu terlihat sangat indah. Cynthia berjalan dengan langkahnya yang kecil-kecil dan lambat karena dia sangat ingin menikmati pemandangan yang indah yang ada di depannya. Mereka berjalan sampai ke ujung jembatan.      

Cynthia dan Pangeran Thalal berjalan sambil melihat  pemandangan indah di sekelilingnya. Di tengah rimbunan pohon itu ada sebuah kawasan hutan tropis yang sangat rimbun. Suasananya sangat tenang dan sepanjang perjalanan suasana menjadi syahdu dengan suara gemericik air yang mengalir dari air terjun di samping jalan.     

Tetapi kemudian ketika mereka sedang berjalan dengan asyiknya dengan tenang dan menikmati suasana tiba-tiba ada teriakan dari arah jembatan. Pangeran Thalal dan Cynthia terkejut melihat orang - orang yang berlarian ke arah mereka. Ada seseorang yang jatuh dari arah jembatan. Rupanya ada perkelahian sengit. Dan yang berkelahi bukan satu dua orang tetapi beberapa orang sehingga di jembatan itu menjadi rusuh. Beberapa orang sudah jatuh tercebur ke dalam air.     

 Orang-orang menjadi sangat ricuh dan  panik. Mereka berlarian ke kanan dan ke kiri jembatan. Para Pengawal Pangeran Thalal segera membentuk barikade tetapi mereka terdesak oleh banyaknya orang - orang. Pangeran Thalal sendiri kemudian terhantam oleh ibu - ibu yang sangat gemuk. Ibu - ibu terdorong oleh orang - orang yang panik. Andhara langsung memburu Pangeran Thalal.     

"Jangan mendekat kepadaku ! Tetap di samping Cynthia! " Teriak Pangeran Thalal. Tetapi terlambat karena Cynthia sudah tidak ada di tempat. Andhara mendorong orang - orang dengan panik untuk mencari Cynthia tetapi Cynthia tidak ada. Wajah Andhara pucat pasi.     

Iqbal berlari dengan susah payah ke arah Pangeran Thalal yang berusaha berdiri dan menepi. " Jaga Cynthia, Aku tidak apa - apa? Ia tadi disampingku. Aku memegang tangannya tapi pegangannya terlepas ketika Aku terseret oleh orang - orang " Kata Pangeran Thalal sambil kemudian Ia pergi mendekati tempat dimana Ia berada terakhir kali dengan Cynthia.     

Andhara berlari ke arah jembatan dengan putus asa. Ia tidak menemukan wanita berambut pirang itu. Bukankah sosok Cynthia sangat mudah dikenali diantara kerumunan orang - orang Korea. Dia adalah gadis tinggi berkulit bule dan berambut pirang. Dan Ia hilang.     

"ANDHARA!! " Pangeran Thalal berteriak..     

"Yang Mulia Putri Cynthia hilang... Yang Mulia Pangeran Thalal. Maafkan hamba " Andhara terjatuh berlutut setelah menyadari bahwa Cynthia memang tidak ada.     

Pangeran Thalal berlari ke arah Andhara dengan wajah pucat pasi.     

"Apa Yang Kau katakan?" Pangeran Thalal mengguncang - guncangkan bahu Andhara.     

"Yang Mulia Putri Cynthia hilang. " Kata Andhara sambil menundukkan kepalanya.     

"Kebodohan apa ini?" Pangeran Thalal bertanya dengan suara gemetar.     

"Kalau tahu dia hilang. Cari!! Atau Kau mati ditanganku" Pangeran Thalal meraung. Semua pengawal termasuk Andhara,Iqbal dan Hasyim sangat terkejut mendengar teriakan Pangeran Thalal.     

Selama ini Pangeran Thalal adalah Pangeran yang sangat lembut dan baik hati. Ia jarang sekali marah dan selalu tersenyum dalam keadaan apapun. Tapi kali ini mereka mendengar Pangeran Thalal meraung dalam kemarahan. Para Pengawal langsung bergerak dan bergegas mencari Cynthia dan Andhara langsung menghubungi pihak keamanan dari pengelola taman wisata air terjun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.