CINTA SEORANG PANGERAN

Kuberi dia Nama , Atha.



Kuberi dia Nama , Atha.

0Nizam baru mau masuk ke dalam kamar Alena ketika Cynthia dan Pangeran Thalal datang menjenguk Alena. Cynthia bahkan duduk di kursi roda karena baru melahirkan. Untungnya karena persalinan normal makanya Cynthia lebih cepat pulih. Nizam sesaat terpaku melihat Cynthia dan jubahnya yang berwarna putih berkibar dihembus angin pagi.      
0

Pangeran Thalal segera membungkukkan badannya sambil kemudian mengambil tangan Nizam dan meciumnya dengan penuh rasa hormat.      

"Assalamualaikum Kakak, Semoga keberkahan dan keselamatan selalu Alloh limpahkan kepadamu, semoga kakak panjang umur dan Azura semakin berjaya di bawah kepemimpinan Kakak kelak" Kata Pangeran Thalal. Nizam mengucapkan  balasan salam adiknya disertai ucapan Amin.     

Cynthia membuang muka sambil cemberut melihat Nizam. Nizam hanya tersenyum tipis. Ia ikhlas kalau Cynthia masih sangat membencinya. Ia memang layak untuk dibenci atas kelakukaanya terhadap Alena.     

 "Selamat atas kelahiran putra Kalian. Maafkan Aku belum sempat menengok. Aku sangat bahagia mendapatkan keponakankku " Kata Nizam sambil memeluk adiknya.     

"Kau tidak usah menengok anak kami, Aku tidak mau nanti anakku dicambuk pamannya " Kata Cynthia sambil melengos judes. Mulutnya manyun mukanya  cemberut, matanya mendelik.     

"Cynthia !! Jaga perkataanmu !! " Kata Pangeran Thalal sambil melotot pada istrinya.     

"Apanya yang dijaga ? Aku benci dia karena sudah mencambuk Alena. " Kata Cynthia lebih galak dari suaminya. Matanya melotot dengan bibir mengatup rapat.     

"Sudahlah.. biarkan saja adikku. Aku memang pantas mendapatkan semua ini. Aku tahu Cynthia sangat membenciku karena sudah mencambuk Alena." Nizam berkata sambil kemudian menatap Alena.     

Cynthia , masuklah kalau ingin menengoknya. Mudah - mudahan kali ini Ia akan siuman setelah mendengar sahabatnya sudah melahirkan." Kata Nizam sambil kemudian mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Ia ingin sekali melihat Alena tetapi  Cynthia pasti tidak ingin Ia menemani mereka. Akhirnya Nizam mengalah.     

"Aku akan pergi menengok bayi kalian bersama Pangeran Thalal. Kau masuklah ke dalam" Kata Nizam sambil berdiri menyender ke tiang. Tidak lama kemudian Nora keluar dari ruangan bersama seorang pelayan sambil membawa dua botol ASI.     

Mata Nizam terbelalak melihat pemandangan di depan matanya. Ia langsung berjalan menuju pintu dan membukanya untuk melihat Alena. Tetapi kemudian Ia tertunduk sambil menutup kembali pintunya.     

"Aku pikir, Alena sudah bangun. Ternyata belum. Siapakah yang memompa ASI-nya ?" kata Nizam sambil menghela nafas.     

"Hamba yang memompanya. soalnya tadi sewaktu hamba dan beberapa pelayan memandikan Yang Mulia dan mengganti pakaiannya, dadanya sudah sangat penuh oleh air susu jadi alangkah baiknya kalau hamba pompa saja untuk diberikan ke Pangeran dan Putri kecil." Nizam menganggukan kepalanya tanda sangat menyetujuinya.     

"Baguslah, daripada meminum susu formula. Cepatlah bawa ke kamar mereka agar segera diminumkan ke anak - anak. Kasihan jangan sampai mereka kehausan dan sudah terlanjur diberikan susu formula. " kata Nizam sambil sedikit lega. Wajahnya kini sedikit berbinar.     

"Masuklah Cynthia !! Atau kau mau memukulku dulu.." Kata Nizam sambil menyodorkan pipinya ke depan Cynthia. Cynthia mencibirkan bibirnya dengan sebal. Matanya sempat melirik ke pipi kanan Nizam yang masih berbekas luka kemarin. Ia diam - diam menyesal telah memukul wajah Nizam menggunakan alas kaki hingga pipi dari wajah tampan itu berbekas luka.     

"Tidak lucu!! Kau mahkluk yang paling menyebalkan yang pernah Aku kenal" Kata Cynthia sambil membuang muka lalu memberikan tanda kepada asistennya agar membawanya masuk ke dalam ruangan.     

Asistennya Cynthia segera membawa Cynthia masuk ke dalam dengan mendorong kursi roda. Sedangkan Nizam lalu pergi bersama Pangeran Thalal. Pangeran Thalal melihat ke wajah kakaknya yang babak belur. Ia baru menyadari kalau wajah kakaknya habis dipukuli.     

"Kakak.. Siapakah yang telah memukuli Kakak ? Berani benar Ia melakukannya. Biar Aku yang hadapi " Pangeran Thalal sambil terdiam dengan kening berkerut Ia memeriksa luka kakaknya. Nizam menggoyangkan  tangannya sambil menggelengkan kepalanya.     

"Tidak apa - apa. Aku hanya sedang menerima hukuman dari orang - orang sekitarku atas kebodohanku sendiri" Kata Nizam sambil melangkahkan kakinya. Ia sedikit bersemangat sekarang karena melihat air susu yang berada di dalam botol yang dibawa Nora.     

****     

Cynthia masuk ke dalam kamar Alena dan lalu berdiri dari kursi rodanya. Kemudian menyuruh asistennya pergi. Ia ingin berdua saja dengan Alena. Bahkan pelayan Alena Ia suruh pergi juga.      

"Alena.. mengapa Kau masih  belum bangun juga. Kau lihat Aku sudah melahirkan sekarang. Bangunlah !!  Aku tidak mengerti Kau marah pada Nizam tetapi malah menyiksa diri sendiri.." Kata Cynthia sambil mengguncangkan bahu Alena. Dan Ia langsung terpekik histeris ketika tiba - tiba Alena membuka matanya.     

"Alena !! " Ia memekik tetapi Alena langsung menutup mulut Cynthia menggunakan tangannya.     

"Shut up !! " kata Alena sambil melotot.     

Cynthia menganggukan kepalanya berulang - ulang hingga Alena kemudian melepaskan tangannya dari mulut Cynthia.  Alena lalu tersenyum, Cynthia menatap Alena dengan pandangan tidak percaya.     

"It's me, Your Alena " Kata Alena sambil tersenyum lalu kemudian memeluk Cynthia. Dan Cynthia langsung menangis tersedu - sedu.     

'Alena.. Alena.. Kau sudah sadar. Betapa Aku sangat bahagia. Aku begitu ketakutan kehilangan dirimu. Bagaimana Aku hidup tanpamu Alena. Kau adalah belahan hatiku. Aku sangat menyayangimu.. " Cynthia menangis tersedu - sedu bagaikan anak kecil yang baru menemukan ibunya.     

"Ssst... Kau sudah jangan menangis lagi. Kau tahu Aku begitu ingin mengikutimu ketika kau di bawa Nizam ke rumah sakit. Tapi waktu itu Aku tidak bisa melakukannya karena Aku harus berpura - pura pingsan. Maafkan Aku Cynthia sungguh Aku adalah teman yang egois tidak bisa mendampingimu saat kau melahirkan. Aku hanya bisa memantaumu melalui pelayan kepercayaanku. Cynthia.. Aku senang Kau sudah melahirkan anak laki - laki. Sesuai permintaanmu Aku sudah mencarikan nama kecil untuk anakmu."     

Cynthia mengusap air matanya. " Tidak apa - apa Alena. Melihatmu sadar dengan kondisi sehat Aku sudah sangat berbahagia. Bahkan Kau tahu kalau Aku menginginkanmu untuk memberikan nama panggilan bagi anakku" Kata Cynthia sambil kembali mengusap lengan Alena.     

" Ya.. pelayan yang jadi mata - mataku memberitahukan kepadaku. Aku sudah siapkan nama Atha untuk panggilan kecil Anakmu.." Kata Alena     

"Atha ??? Atha sungguh panggilan yang sangat indah dan enak di dengar, tetapi Atha itu apa artinya ? Nama itu terdengar asing ditelingaku" Kata Cynthia. Ia sangat menyukai panggilan nama itu tetapi Ia tidak tahu artinya.     

"Tentu saja itu adalah bahasa Arab, Atha artinya adalah kebaikan. Aku ingin anakmu mendapatkan banyak kebaikan dari  orang - orang di sekelilingnya " Kata Alena sambil tersenyum.     

"Alangkah indahnya nama panggilan anakku. Terima kasih Alena. Sekarang katakan kepadaku. Apakah Kau baik - baik saja. Kapan Kau tersadar ? Apakah pada saat Aku hadir di kamarmu atau bagaimana ? Berikan Aku penjelasan. Aku sangat tidak sabar" Kata Cynthia sambil memegang tangan Alena.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.