CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Memang Pangeran Yang Lemah



Aku Memang Pangeran Yang Lemah

0Pangeran Thalal tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan seperti ini. Ia akan menikahi orang asing dan hidup dengan penuh ketegangan. Selama ini Ia hidup di dunianya sendiri, bersenang – senang dan hanya mempelajari ilmu yang Ia anggap tidak memiliki resiko yang berat seperti ilmu politik, kepemerintahan ataupun ilmu ekonomi yang menjadikan Ia harus bekerja di bidang perekonomian.     
0

Pangeran Thalal hanya ingin hidup aman di negaranya, mengelola organisosi sosial yang Ia miliki lalu tebar pesona di media massa. Menghadiri kegiatan amal di negaranya dan di luar negeri. Ia tidak punya ambisi sama sekali untuk duduk dibidang kepemerintahan. Jadi Ia merasa buang – buang waktu saja jika Ia harus mendalami ilmu beladiri. Ia hanya mempelajari ilmu dasarnya saja dan terkadang buang – buang waktu ketika sedang berlatih.     

Pangeran Thalal tidak suka tubuhnya terkena sinar matahari dan bau keringat. Ia berbeda dengan Nizam yang menguasai ilmu apapun yang Ia pelajari. Dari seluruh pangeran di Azura hanya Nizam kakaknya Ia tidak pernah absen berlatih ilmu beladiri setiap hari.     

Hanya Nizam kakaknya yang setelah berlatih ilmu beladiri akan berlanjut belajar tentang ilmu kepemerintahan,politik dan sosial. Kakaknya yang sejak dalam kandungan sudah dipersiapkan menjadi putra Mahkota kerajaan Azura.     

Ada banyak pangeran yang di dekatkan oleh Nizam oleh para wanita di sekeliling ayahnya dan semua berlomba – lomba menarik perhatian Ratu Sabrina dan bahkan Nizam agar menjadikan mereka sebagai orang kepercayaan Nizam. Karena berada disamping Nizam maka mereka akan bergelimpangan uang dan memiliki kekuasaan.     

Dan Pangeran Thalal adalah salah satu pangeran Yang paling tidak ambisius untuk mendekati kakaknya itu. Semua ini bermula ketika Pangeran Thalal yang waktu itu sedang berlatih bersama pangeran lainnya dan Ia kelihatannya paling tampan dan paling feminim dibandingkan yang lainnya sehingga kemudian Ia di bully oleh yang lainnya.     

Selain lebih feminim serta sangat manis. Pangeran Thalal juga pangeran yang paling tampan diantara mereka. Sehingga wajah imut – imut dan bibirnya yang merah itu membuat mereka jadi gemas. Pangeran Thalal menjadi tampak seperti satu – satunya pangeran yang paling imut, feminin dan paling manis dan satu lagi paling lemah.     

Setiap lomba apapun Pangeran Thalal selalu mendapatkan peringkat paling akhir. Kecuali balapan menunggang kuda. Pangeran Thalal sangat menyukai berkuda walaupun dia tidak menjuarai ke satu tetapi Ia dapat masuk ke dalam sepuluh peringkat pertama dan nomor satunya tentu saja Kakaknya Nizam.     

Nizam seperti orang yang paling tidak tersentuh. Pembawaannya sangat tenang dan dingin. Sehingga Ia disegani oleh seluruh adik – adik se ayah dan saudar sepupunya. Setiap Nizam melangkah maka yang lain akan menyingkir memberikan jalan. Nizam tidak banyak bicara dan tidak pernah perduli dengan adik – adiknya.     

Tetapi Ia tidak akan pernah membiarkan ketidak adilan terjadi di depan matanya. Sehingga ketika pada suatu hari saat latihan menggunakan pedang. Ia melihat pedang pangeran Thalal diambil oleh saudaranya yang lain kemudian Pangeran Thalal tampak berlari – lari hendak mengambil pedang tersebut. Pedang itu dipegang oleh seorang pangeran. Lalu Pangeran Thalal berlari mengambil pedangnya tetap begitu pangeran Thalal sampai ke pangeran itu maka pangeran Itu melemparkannya ke pangeran yang lain sehingga pangeran Thalal lalu berlari lagi ke arah pangeran yang memegang pedangnya.     

Para pangeran yang mengerjai Pangeran Thalal berjumlah sekitar   7 orang dan mereka tertawa – tawa. Hingga tidak menyadari kalau Nizam lewat sambil mengendarai kuda. Nizam kebetulan lewat ke arena berlatih karena Ia akan berlatih menggunakan pedang sambil naik di atas kuda. Dari kejauhan ia sudah melihat kejadian ini dan Ia langsung menjadi geram. Ketika pedang Pangeran Thalal dilemparkan oleh salah seorang pangeran kepada pangeran lainnya maka Nizam langsung melompat dari atas kudanya dan seakan terbang Ia mengambil pedang itu dari udara. Lalu Ia mendarat dengan indah di atas tanah.     

Para Pangeran yang sedang tertawa – tawa terkejut melihat sosok tubuh serasa terbang dan mengambil pedang itu dari udara lalu mendarat di tanah dengan sempurna. Para Pangeran semakin terkejut ketika Ia datang adala kakak tertua mereka. Mereka langsung berlutut dan menyentuhkan kening ke atas tanah.     

Mereka tidak mengira kalau Nizam akan datang karena mereka berpikir kalau Nizam hari ini tidak berlatih pedang karena dari pagi Nizam sudah pergi ke istal Kuda dan berkuda di arena berkuda. Pangeran Thalal melihat Nizam yang datang, Ia juga segera berlutut. Selama ini Ia belum pernah bertegur sapa dengan Nizam.     

Jika pangeran yang lainnya berlomba – lomba menarik perhatikan Nizam maka Pangeran Thalal malah menyelinap pergi. Tetapi kali ini Pangeran Thalal tidak dapat menyelinap pergi karena Nizam memegang pedangnya. Wajah Nizam tampak memerah karena kesal. Ia lalu melemparkan pedangnya ke depan Pangeran Thalal sambil berteriak.     

" Apa kau terlalu idiot sehingga kau tidak bisa menjaga pedangmu sendiri ? Apa jadinya kalau suadara – saudaramu yang sekarang sedang mempermainkanmu adalah musuh – musuhmu ? Apa kau akan membiarkan nyawamu melayang begitu saja" kata Nizam begitu murka.     

Nizam  sedang memegang cambuk berkudanya dan Ia lalu menghampiri adik – adiknya yang sedang berlutut. Lalu dengan muka dingin Ia mulai mencambuk punggung – punggung itu masing – masing lima cambukan.     

Adik – adiknya hanya menggigit bibir masing – masing. Walaupun rasanya menyakitkan tetapi mereka menahan diri jangan sampai bersuara. Suara cambuk yang menderu lalu mengenai kulit mereka yang walaupun dilapisi pakaian tak urung membuat Pangeran Thalal semakin menggigil ketakutan. Ia juga menunggu punggungnya kena cambuk Nizam. Tetapi sampai kemudian Nizam menyuruh mereka bangun dari berlututnya dan di suruh duduk bersila.     

Nizam menatap mereka satu persatu dengan tatapan tajam tetapi tidak ada satupun yang berani membalasnya. Dan kemudian mereka mendengar Nizam bersuara kembali.     

" Kalian adalah saudara satu ayah. Kalian adalah anak – anak dari Raja Al- Walid, penguat dari generasi kerajaan Azura. Kalau sampai kalian ribut diantara sesaman saudara bagaimana nanti kita akan  melawan musuh – musuh kita kelak" Kata Nizam sambil melotot.     

"Ampuni kami, Kakak. Kami hanya bercanda saja kami tidak bermaksud menyakiti adik pangeran Thalal" Kata Pangeran Ibra kepada Nizam. Ia adalah anaknya Raja Al - walid dari istrinya yang bernama Ratu Aura. Ia berusia hampir sama dengan Nizam dalam segala hal tetapi dari segi kecerdasan kalah jauh dari Nizam. Nizam adalah satu - satunya pangeran yang memiliki tiga gelar kesarjanaan sekaligus dengan dua gelas sudah mencapai gelar master dan satu gelar untuk gelar doktor.      

Tidak ada satupun adik - adik Nizam yang berani bersaing dengan calon mahkota kerajaan itu mengingat dari sisi manapun mereka tidak akan mampu bersaing dengan Nizam. Dan yang paling mengerikan dari semua itu adalah Nizam memiliki gen dari Ratu Sabrina dan Perdana Menteri Salman. Mereka mewarisi darah orang - orang yang pintar, licik, ambisius dan keras kepala. Apapun yang mereka inginkan maka keinginan itu harus terpenuhi.      

Jadi ketika kemudian Nizam berkata lagi. Mereka benar - benar terdiam dan tidak berani membantah lagi.     

"Tapi tetap saja di mataku itu terlihat menyakitkan. Aku tahu dia memang paling lemah di antara kita tetapi bukan berarti kalian boleh mengolok – ngoloknya. Aku tekankan kepada kalian semua. Pangeran Thalal mulai sekarang, dia ada di bawah perlindunganku langsung. Siapapun yang mengganggunya mulai sekarang akan berhadapan denganku langsung" Kata Nizam sambil pergi tanpa menoleh kepada adik – adiknya lagi.     

Sejak saat itulah Pangeran Thalal dekat dengan Nizam. Nizam juga mengajarkan Pangeran Thalal langsung beberapa keterampilan ilmu bela diri tetapi memang pada dasarnya Pangeran Thalal sedikit lemah di tambah lagi dia merasa tidak berbakat melakukan aktivitas fisik. Jadilah Ia tetap saja sebagai pangeran yang tidak terlalu kuat.     

Akhir - akhir ini Pangeran Thalal merasa bahwa ternyata kelemahannya banyak merugikan dirinya. Gara - gara Ia seorang pangeran lemah. Ia tidak dapat melindungi keluarganya sendiri. Pangeran Thalal hanya tertunduk lesu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.