CINTA SEORANG PANGERAN

Perkataan Cynthia Bukan Suatu Lelucon



Perkataan Cynthia Bukan Suatu Lelucon

0Kali ini Pangeran Barry tidak berani lagi mengatakan kalau perkataan Cynthia adala suatu lelucon. Apa yang dikatakan Cynthia sangat masuk di akal karena memang Pangeran Barry tahu kalau Nizam bersahabat dengan kepala kepolisian Kota New york.     
0

"Lagipula Alena tidak akan pernah memaafkan orang yang sudah membunuh suaminya"     

"Tapi Kau sendiri tadi mengatakan kalau Alena akan menuruti semua perkataanmu"     

"Aku mengatakan dengan jelas dan kau juga mengatakan dengan jelas kalau Alena hanya akan menuruti perkataanku dan bukan perkataanmu. Lagi pula Aku bukan orang yang bodoh yang akan membunuh Nizam lalu mengatakan kepada Alena, ' Hai Alena.. Aku sudah membunuh suamimu' Aku tentu saja tidak sebodoh itu" Kata Cynthia     

Pangeran Barry kemudian menjadi hampir terpengaruhi setengahnya. Raut wajahnya tampak melunak.     

"Kau sebaiknya mengatakan segala sesuatunya dengan berterus terang kepadaku." Pangeran Barry kemudian menuntut suatu penjelasan     

"Aku yakin sekarang Nizam sedang bergerak ke arah sini setelah Ia tahu kalau kau menyembunyikanku di hotelmu"     

"Kau tahu ini hotel?" Pangeran Barry bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Bagaimana Cynthia tahu kalau ini adalah hotel kalau kedatangannya ke tempat ini dalam keadaan di bius.     

"Setahuku kau tidak memiliki tempat kediaman selain hotelmu di Amerika ini. Jadi Aku pastikan kau membawaku ke hotelmu. Lagipula hotel adala tempat publik sehingga keberadaanya malah lebih aman daripada tinggal di kediaman pribadi mengingat kalau hotel banyak orang di dalamnya." Lagi – lagi Cynthia mengatakan hal yang membuat Pangeran Barry semakin terkejut.     

"Aku banyak mendengar tentang kecerdasanmu dari orang – orang bahkan dari adikku sendiri. Banyak orang bilang kalau Nizam sangat beruntung dengan adanya kau berada dipihaknya. Bahkan kalau kau adalah orang Asia dan bukan orang Amerika maka Aku akan meyakini kalau wanita yang ada diramalan itu adalah kau dan bukannya putri Alena" kata Pangeran Barry.     

"Wanita yang ada diramalan ? apa maksudmu ?"kali ini Cynthia yang merasa terkejut. Ia baru mendengar kalau ada ramalan seperti itu atau Ia pernah mendengar tetapi lupa lagi.     

"Kau belum pernah mendengarnya?" Kata Pangeran barry     

Cynthia menggelengkan kepalanya dengan cepat.     

"Aku tidak heran karena Pangeran Nizam memang pangeran yang tidak mempercayai hal yang seperti itu. Tetapi baiklah Aku akan mengatakannya. Sepanjang Aku menjadi putra mahkota Aku sering kali mendengar para tetua kerajaanku yang mengatakan bahwa akan datang seorang wanita dari negeri Asia yang kedatangannya akan membawa perubahan besar terhadap negara aliansi di gurun sahara. Dan jika seorang Pangeran  berhasil mempersuntingnya dan menjadikannya istrinya maka pangeran  itu akan menjadi raja besar yang menguasai kerajaan aliansi serta membawa seluruh kerajaan ke dalam kejayaan yang besar.     

Selama ini aku mencari wanita – wanita Asia yang dimaksudkan oleh ramalan itu. Tetapi tidak ada satupun pangeran Di kerajaan – kerajaan Aliansi yang menikahi wanita Asia. Dan bahkan ramalan itu kemudian hampir terlupakan. Dan orang – orang kemudian mengatakan kalau ramalan itu omong kosong. Dengan aturan pernikahan kami yang sangat ketat bagaimana bisa pangeran menikahi wanita yang tidak berasal dari bangsa kami bahkan dari kalangan rakyat jelata. Kecuali kalau laki - laki itu orang biasa dan bukan seorang pangeran. Karena pernikahan para pangeran di atur dengan  ketat sesuai tata cara kerajaan apalagi bagi seorang putra mahkota     

 Sampai kemudian Pangeran Nizam menikah dan wanita itu dari Indonesia. Aku tadinya tidak mengira kalau wanita itu adalah putri Alena tetapi ketika Aku meminta adikku untuk menyelidikinya dengan tujuan awalku adalah ingin menyingkirkan wanita itu dari harem.     

Tetapi kemudian dari hasil penyelidikan adikku, Aku kemudian tahu kalau Putri Alena benar - benar memberikan pengaruh yang sangat banyak dari orang - orang yang ada disekelilingnya. Bahkan adikku sendiri tega berkhianat karena ingin menikahi putri Alena sendiri" Pangeran Barry kemudian terdiam sejenak mengingat adiknya yang terperangkap di harem dan pengkhianatan Pangeran Abbash     

Cynthia kemudian mengelengkan kepalanya. Pantas saja pangeran Barry tiba - tiba ingin menikahi Alena karena Ia mendapatkan laporan dari penyelidikan pangeran Abbash dan kemudian meyakini ramalan usang yang mengatakan kalau Alena akan membawa banyak perubahan pada kerajaan - kerajaan mereka. Dan sepertinya itu mulai benar kalau belum apa - apa memang Alena sudah banyak melakukan suatu perubahan pada kerajaan Azura.     

Dan kemudian Pangeran Abbash lalu menjadi jatuh cinta sendiri kepada wanita yang mejadi incaran kakaknya. Cynthia jadi ingin tertawa terbahak - bahak dengan kebodohan kakak beradik ini. Tetapi dia tentu saja tidak akan melakukan suatu kebodohan itu yang nantinya akan membuat strateginya gagal total. Ia malah pura - pura memberikan pernyataan tentang Putri Mira     

"Jadi pada awalnya Kau meminta Pangeran Abbash untuk menyelidiki Alena karena ingin menyingkirkanya. Kau menganggap  kedatangan Alena telah membuat hidup adikmu menderita" Kata Cynthia     

"Kau benar! Ketika Ratu Sabrina datang ke kerajaanku dan meminta Adikku Putri Mira untuk menjadi istri dari Pangeran Nizam sebenarnya aku menentangnya  karena dari awal aku merasa tidak menyukai Pangeran Nizam"     

"Apa karena kau merasa tersaingi oleh Nizam dalam segala hal?" Cynthia berkata setengah mengejek. Tetapi Pangeran Barry malah tertawa terbahak - bahak     

"Otakmu sungguh luar biasa. Kau sangat mengerikan dengan tahu segala hal dengan tepat" Kata Pangeran Barry tampak semakin mengagumi kepintaran Cynthia.     

"Kau benar sekali lagi, Kau sangat benar. Aku selalu ingin bersaing dengan Nizam dalam segala hal dan Aku selalu kalah. Aku membencinya dan sangat membencinya hingga Aku bertekad bahwa suatu hari nanti aku ingin merebut kerajaan Azura dan menyatukannya dengan kerajaan Zamron lalu memimpin kerajaan aliansi dalam satu wilayah kewenangaku"     

"Oh.. luar biasa. Dan Aku pikir, Aku bisa mewujudkan keinginanmu itu. Kau akan menyingkirkan Nizam, menikahi Alena dan akan menyatukan Azura dengan kerajaan Zamron serta memimpin seluruh kerajaan aliansi"     

Pangeran Barry benar – benar terkejut dengan kata – kata Cynthia dan kali ini dia tidak berani menganggap bahwa kata – kata dari Cynthia itu adalah suatu omong kosong.   Cynthia ternyata  sangat tahu apa yang ada dalam otaknya.     

"Apakah Kau dapat menjelaskan. Rencana apa yang ada dalam otakmu itu?" kata Pangeran Barry kepada Cynthia dengan suatu harapan.     

"Aku sebenarnya tidak berambisi menjadi seorang Ratu. Bahkan terus terang saja sebagai orang Amerika yang menganut paham liberal dan kesamaan gender. Aku cukup tersiksa berada di dalam kerajaan dimana Aku harus banyak menunduk dan memberikan hormat kepada orang – orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dariku" Cynthia terdiam dulu. Ia ingin memastikan reaksi dari Pangeran Barry terlebih dahulu. Setelah melihat kalau Pangeran Barry tampaknya mempercayai perkataannya, Ia lalu melanjutkan lagi perkataannya.     

"Tetapi selama Alena berada di sisi Nizam, Aku tidak berani melepaskannya. Kau tahu bagaimana posesifnya Nizam kepada Alena. Cinta dia kepada Alena bukan karena cinta dengan suatu alasan apapun. Dia mencintai Alena karena memang dia murni mencintai temanku itu. Dan dia begitu gigih mempertahankan Alena di sisinya.     

Kau mengatakan kalau pernikahan para pangeran di atur ketat oleh tata cara kerajaan, Aku tidak meragukan hal itu. Nizam bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri hanya untuk menikahi Alena. Aku ingin kau membunuh Nizam sehingga kemudian Alena akan terbebas darinya. Kau akan menikahi Alena tetapi dengan satu syarat kau membebaskan dia untuk pergi bersamaku di Amerika. Aku berencana untuk meninggalkan Azura bersama suamiku dan Alena. Aku ingin kami hidup tenang di Amerika. Dan itu tidak akan mungkin terlaksana kalau seandainya Nizam masih hidup"     

Sampai detik ini Pangeran Barry masih menatap Cynthia dengan pandangan penuh tanda tanya. Ia masih tidak mengerti rencana dari Cynthia yang sebenarnya.     

"Kau ingin Aku menikahi Alena tetapi kau ingin membawa Alena ke Amerika? Bagaimana mungkin ? Jika Alena menjadi istriku maka Ia harus tinggal di kerajaanku " Kata Pangeran Barry.     

Cynthia menghela nafas. Sebenarnya mudah bagi Cynthia mengiyakan perkataan Pangeran Barry bukankah sebenarnya Ia sedang mengatakan suatu omong kosong. Tetapi bagi Cynthia suatu omong kosong itu haruslah masuk di akal agar Pangeran Barry tidak mencurigainya.     

Rencana ini harus sempurna karena taruhannya adalah nyawa Nizam. Ia tidak akan pernah membiarkan Nizam jatuh ke dalam perangkap Pangeran Barry hanya untuk menyelamatkan nyawanya. Cynthia tidak akan pernah memaafkan dirinya kalau sampai Ia selamat. Sementara itu sahabatnya harus kehilangan laki – laki yang sangat dicintainya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.