Nirwana Monster

Wanita Forensik



Wanita Forensik

0Lin Huang menghabiskan seluruh paginya dengan mengunjungi empat pekerja selokan dan mendapat jawaban yang sama dari mereka semua. Mereka tidak tahu banyak karena selokan gelap, maka mereka tidak dapat mengenali jenis kelamin orang yang meninggal, apalagi memperhatikan mayat-mayat itu dengan jelas. Satu-satunya yang mereka ketahui adalah bahwa tubuh pertama yang ditemukan adalah tubuh seorang pria. Mereka tidak tahu apa-apa tentang yang lainnya. Namun, Lin Huang senang bahwa mereka berempat menyimpan rahasia dengan cukup baik, bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun kepada istri mereka, sehingga tidak mungkin berita itu akan bocor ke luar.     
0

Hampir pukul 12 siang saat Lin Huang meninggalkan rumah si Kecil Wang. Ia adalah pekerja selokan terakhir yang ia kunjungi. Setelah makan siang di salah satu warung, Lin Huang memanggil Serigala Viriian dan menuju ke divisi Pemerintah Persatuan. Ia dibawa ke departemen forensik setelah pegawai memeriksa lisensi dan identitas investigasinya. Ketika pintu terbuka, ada seorang wanita berkacamata hitam menonton video sambil makan makanan ringan di mejanya. Wanita itu tampak muda, berusia sekitar 17 tahun atau 18 tahun. Wajahnya kecil dengan fitur tajam. Namun, kacamata, yang menempati setengah dari wajahnya, menutupi sebagian besar bentuk wajahnya. Ia menghayati sebuah video pertarungan yang tampaknya seperti video Arena Pemburu. Sambil menonton, ia mengambil sekotak makanan yang ditutupi dengan minyak cabai merah dengan sarung tangannya.     

Lin Huang mengetuk pintu. Wanita itu menatapnya tanpa minat. "Anda berada di tempat yang salah, ini departemen forensik."     

"Aku mencari departemen forensik." Lin Huang tersenyum dan berjalan ke meja wanita itu.     

"Hai, namaku Ye Xiu. Aku seorang penyelidik yang dikirim oleh Asosiasi Pemburu."     

"Tunggu sebentar, biarkan aku menyelesaikan video ini." Wanita itu melambaikan tangannya ke arahnya.     

Karena latar belakang videonya diatur semi-transparan, sambil ia berjalan mendekat, Lin Huang bisa melihat dengan jelas bahwa itu adalah video pertarungan dirinya sendiri mengalahkan Yu Moli. Itu adalah pertarungannya yang ke-90. Lin Huang mengerutkan keningnya saat ia menontonnya. Karena pertarungan segera berakhir, Lin Huang menarik kursi dan duduk di seberang wanita itu sambil menunggunya menyelesaikan tontonannya. Dua hingga tiga menit kemudian, cahaya keemasan melintas di video. Segera, arena mengumumkan kemenangan Jenius Pedang.     

"Pangeran menawanku adalah yang terbaik!" wanita itu menjerit dan menghentikan adegan di mana Jenius Pedang menghilang. Ia lalu mencium layar dengan bibirnya yang berminyak. Lin Huang tidak tahan melihat tindakannya yang mengganggu. Setelah mematikan videonya, wanita itu memandang Lin Huang yang duduk di seberangnya. "Anda dari Asosiasi Pemburu? Tunjukkan padaku identitas Anda."     

Lin Huang menyorotkan lisensi pemburu dan identitas investigasi dari Pemerintah Persatuan.     

"Mengikuti protokol, aku juga harus memeriksa identitas kerja Anda."     

"Silahkan saja." Wanita itu menyorotkan identitas kerjanya dari tangan kirinya bersikap tak peduli.     

Namanya Liang Yin dan ia berusia 17 tahun. Ia lulus dari sekolah kedokteran tingkat lanjutan Pemerintah Persatuan dengan jurusan ilmu forensik. Ia tidak mengenakan kacamata di identitas kerjanya dan ia terlihat jauh lebih cantik di fotonya.     

"Baiklah." Lin Huang mengangguk setelah memeriksa dengan seksama.     

Liang Yin kemudian mematikan proyeksi dan berkata sambil makan, "Ajukan saja pertanyaan apapun yang Anda miliki. Jika Anda ingin melihat mayatnya, kita bisa melakukannya setelah aku menghabiskan semangkuk irisan paru cabai merah ini."     

"Apa hasil investigasi dari keempat mayat itu? Apakah itu dilakukan oleh si Pemakan Otak?" Lin Huang langsung bertanya.     

"99% dilakukan oleh Pemakan Otak," jawab Liang Yin sambil makan.     

"Bagaimana dengan 1% sisanya?" Lin Huang bertanya.     

"1% sisanya kemungkinan dilakukan oleh orang gila yang meniru kasus pemakan otak. Jika begitu, orang itu pasti telah membuat lubang di atas kepala dan menyedot otak dengan menggunakan sedotan." Liang Yin menjelaskan sambil melanjutkan makan, nafsu makannya sama sekali tidak terpengaruh oleh hal mengerikan yang baru ia katakan.     

"Apakah semua korbannya laki-laki? Selain itu, apakah ada kesamaan di antara mereka?" Lin Huang bertanya.     

"Mereka semua adalah laki-laki yang kuat dan ada beberapa kesamaan. Pertama-tama, mereka semua telanjang saat mereka ditemukan. Kedua, mereka semua ... berhubungan seks yang hebat sebelum mereka meninggal. Ketiga, semuanya terlatih. Dua di antaranya di tingkat perunggu, sementara dua lainnya di Tingkat Perak. Asosiasi Pemburu telah memastikan bahwa mereka berempat memegang lisensi Pemburu Reguler." Liang Yin memperhatikan Lin Huang sambil ia berbicara. Karena ia juga di Tingkat Perak, ia bisa merasakan jika Lin Huang juga berada di tingkat yang sama.     

Dari pekerja selokan, Lin Huang sudah tahu bahwa mereka semua telanjang dan Liang Yin baru saja memastikannya. Setelah mendengarkan penjelasannya, Lin Huang bisa memastikan bahwa si Pemakan Otak setidaknya Tingkat Perak.     

"Apakah mungkin untuk memastikan di Tingkat Perak mana korban itu?" Lin Huang bertanya.     

"Yang satu di Tingkat Perak-1. Sedangkan satunya lagi di Tingkat Perak-2. Kita bisa mengatakan bahwa mereka tidak melawan sebelum mereka terbunuh. Mereka kemungkinan diserang saat sedang berhubungan seks," Liang Yin menjelaskan.     

"Karena ia bisa menembus tengkorak Tingkat Perak-2, si Pemakan Otak setidaknya berada di Tingkat Perak-3 atau bahkan lebih tinggi dari itu," tambah Liang Yin.     

Apa yang ia katakan di bagian akhir menyiratkan bahwa Lin Huang tidak akan bisa melawan monster seperti itu.     

"Apakah ada luka di tubuh?" Lin Huang mengabaikan sindirannya dan terus bertanya.     

"Ada luka ringan termasuk goresan dan cambuk. Itu seharusnya disebabkan oleh hubungan seks karena itu hanyalah luka ringan yang tidak fatal." Liang Yin menjelaskan dengan alis terangkat.     

"Satu-satunya cedera fatal adalah pukulan di bagian kepala yang menembus tengkorak ke otak."     

"Kapan waktu kematiannya?" Lin Huang bertanya.     

"Yang paling awal adalah empat bulan yang lalu sedangkan yang terakhir adalah sebulan yang lalu. Sekitar satu tubuh perbulan. Melihat kebiasaan berburu si Pemakan Otak, ia akan melakukannya lagi dalam beberapa hari ini." Liang Yin menjawab.     

Lin Huang memperhatikan bahwa ia telah menghabiskan makanannya sehingga ia berkata, "Kukira Anda bisa membawaku melihat mayat sekarang."     

"Tentu, tunggu sebentar." Liang Yin lalu melemparkan kotak berisi minyak cabai merah ke tempat sampah bersama dengan sarung tangannya.     

Lin Huang pikir ia sudah siap untuk pergi. Namun, ia berjalan ke arah lemari es dan mengeluarkan beberapa kotak. Setelah beberapa saat, ia mengambil satu kotak dan menyimpan sisanya ke dalam lemari es. Dengan kotak di tangannya, ia kemudian melambai pada Lin Huang. "Ayo pergi!"     

"Itu makanan, kan?" Lin Huang terdiam.     

"Ini usus kuah, Anda mau? Enak, Anda boleh coba, tetapi hanya satu potong," kata Liang Yin.     

"Tidak apa-apa, terima kasih," Lin Huang langsung menolaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.