Nirwana Monster

Kedatangan Para Orang Suci



Kedatangan Para Orang Suci

0Keenam Serigala Megalodon berjalan di padang pasir emas selama beberapa hari.     
0

Dipimpin oleh Du Feng, periode aktif Serigala Megalodon hanya sekitar 10 jam. Sisanya, mereka disimpan kembali ke dalam token penjinak monster sehingga mereka bisa beristirahat.     

Sekarang matahari sudah hampir terbenam dan Du Feng memerintahkan mereka untuk kembali beristirahat.     

"Ada gundukan pasir di sana. Ayo kita mendirikan tenda kita di belakang gundukan itu." Du Feng menunjuk ke arah gundukan pasir tidak jauh darinya. Dia lalu memimpin Serigala Megalodon menuju bukit pasir.     

Anak-anak itu segera mengikutinya.     

"Kakak Du, kita terlalu pelan. Kita hanya berjalan selama 10 jam setiap harinya dan Serigala Megalodon mempertahankan kecepatannya sekitar 70 kilometer. Kita tidak menemui bahaya apapun di sini. Jika Serigala Megalodon menggunakan kecepatan penuhnya, kita harusnya sudah sampai tempat latihan kemarin," gerutu Ai Peng, si pria kurus. Dia tidak sabaran karena merasa Du Feng terlalu berhati-hati.     

"Hentikan beromong kosong. Istirahat yang baik malam ini. Kita akan sampai besok sore jika kita mempertahankan kecepatan saat ini." Du Feng malas menjelaskan alasannya.     

"Kita sudah menunda perjalanan setidaknya dua hari karena kita berjalan dengan pelan …." gumam Ai Peng dengan suara rendah.     

"Kembali ke tendamu dan istirahatlah!" Ekspresi wajah Du Feng berubah. Liang Qian, yang berdiri di samping Ai Peng, segera menariknya pergi, tidak membiarkannya terus berbicara. Sebagai satu-satunya anggota tim perempuan, dia menjaga hubungan semua orang.     

"Ketua, aku selalu ingin bertanya kenapa kamu memberi nama tim kita 'Dian Feng'? Apakah karena ada 'Feng' dalam namamu?" Liang Qian bertanya dan mengubah topik pembicaraan setelah Ai Peng pergi.     

"Tidak, tentu saja tidak. Itu karena timku sebelumnya juga bernama Dian Feng. Aku berharap dapat terus menggunakan nama ini." Du Feng menjelaskan sambil tersenyum.     

"Timmu yang sebelumnya?" Saat mereka mendengar cerita ketua mereka, mereka segera mendekat.     

"Kakak Du, kenapa tim lama dibubarkan? Apakah ada konflik di antara anggota tim?" Duan Yang segera bertanya.     

"Tentu saja bukan karena konflik. Kami saling berhubungan dekat seperti saudara." Du Feng tersenyum ramah. Namun, wajahnya tiba-tiba menjadi suram dan dia berkata, "Alasan tim dibubarkan adalah karena hanya akulah yang selamat …."     

"Apa?!"     

Mereka semua terkejut, ternganga menatap Du Feng. Mereka bergabung dengan Tim Dian Feng sejak beberapa bulan dan itu adalah pertama kalinya mereka mendengar tentang cerita ini dari Du Feng.     

"Apakah kalian masih ingat kejadian di Gurun Meteorit yang kuceritakan pada kalian?" Du Feng melirik mereka berlima.     

Mereka segera mengangguk.     

"Misi kami adalah untuk membantu anggota keluarga bangsawan membunuh monster tingkat sakti agar dia dapat naik ke tingkat api suci. Jumlahnya 53 pemburu tingkat emas yang bergabung dalam misi. Aku adalah satu-satunya pemburu di tingkat perak. Semua anggota timku telah ditingkatkan ke tingkat emas. Tapi aku belum memutuskan untuk memilih monster Benih Kehidupan yang mana, oleh karenanya, aku belum naik tingkat. Aku hanya membantu selama misi itu. Aku sudah memberitahu kalian jika aku bergabung dalam pertempuran melawan monster tingkat sakti. Sebenarnya, tidak. Aku berdiri beberapa kilometer jauhnya, menyaksikan semua yang terjadi...."     

Semuanya terdiam mendengarkan cerita Du Feng. Tak satupun memotong.     

"Saat mereka melihat monster itu, semua orang menerkam ke arah monster. Ketuanya menyuruhku untuk tetap diam dan tidak terlibat dalam pertempuran karena aku belum bisa menggunakan pusaka apapun dan aku tidak bisa menyakiti monster tingkat sakti. Aku mengerti dan menyetujuinya, jadi aku hanya menyaksikan pertempuran di bukit pasir beberapa kilometer jauhnya.     

"Aku pikir tidak sulit untuk membunuh monster tingkat komandan karena ada lebih dari 50 Pemburu Emas. Aku tidak pernah menyangka bahwa dia adalah monster tingkat sakti bermutasi ganda. Juga, monster itu bukanlah di tingkat api putih atau tingkat api merah seperti yang tercatat. Namun dia di tingkat yang lebih tinggi, api biru ....     

"Di awal pertempuran, anggota tingkat emas sudah memakai pusaka pertahanan mereka. Namun, hanya dengan satu serangan, mereka meninggal. Mereka sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melawan. Kejadian itu merupakan pembantaian massal.     

"Pertempuran berlangsung kurang dari setengah menit. Begitu monster itu membuka mulutnya, setengah jumlah Pemburu Emas ditelannya. Bahkan mereka yang mengetahui bahaya ingin melarikan diri namun tidak selamat. Mereka semua menjadi makanannya ....     

"Apakah kalian tahu apa yang kulakukan? Aku adalah seorang pengecut. Begitu aku menyaksikannya, aku segera merayap di tanah, menyembunyikan kepalaku di dalam gundukan pasir. Di balik gundukan pasir, setelah sekitar tiga jam, pada saat itulah aku berani mengangkat kepalaku untuk melihat apakah monster tingkat sakti sudah pergi!"     

"Aku pengecut!" Setelah selesai menceritakan kisahnya, dia memarahi dirinya sendiri.     

"Kakak Du, kamu tidak bisa menyalahkan dirimu sendiri. Semua orang tentu saja akan berjuang untuk bertahan hidup..." Sebelum Ai Peng menyelesaikan kalimatnya, Liang Qiang menepuk punggungnya.     

"Ketua, kamu tidak salah. Menurutku keputusanmu benar. Tetap hidup adalah satu-satunya cara untuk membalas dendam!" Liang Qian berkata untuk menghiburnya.     

"Menurutku ucapan Qian Qian benar!" Ai Peng sependapat dengannya, sementara yang lain juga menganggukkan kepala.     

"Alasanku menamakan tim baru ini 'Dian Feng' adalah karena aku berharap dapat meneruskan peninggalan Dian Feng. Balas dendam adalah urusanku. Aku akan membalaskan dendam pada monster itu setelah aku ditingkatkan ke tingkat sakti." Jelas, Du Feng tidak ingin anggota timnya terlibat dalam hal ini.     

"Alasan utamaku membawa kalian semua ke Gurun Meteorit adalah untuk bertemu dengan teman-teman lamaku. Mereka pasti senang melihat kalian semua di sini jika mereka mengetahui bahwa Dian Feng memiliki penerus anggota tim baru." Suasana hati Du Feng berubah lebih baik.     

"Jadi, kita di sini bukan untuk berlatih?" Ai Peng mengerutkan keningnya.     

"Khayalanmu! Karena kita di sini, tentu saja, kita harus berlatih. Setidaknya kita harus membunuh beberapa monster dan mendapatkan uang," kata Du Feng.     

Setelah makan malam, mereka beristirahat. Keesokan paginya, Du Feng membangunkan semua orang.     

Setelah menikmati makanan ringan untuk sarapan, mereka berenam menaiki Serigala Megalodon dan berangkat ke tujuan mereka sebelum jam 8 pagi.     

Setelah mendengarkan cerita Du Feng tadi malam, bahkan Ai Peng, yang paling ceroboh, tidak mengeluh lagi karena mereka berjalan pelan dan tim menjadi kurang bersemangat daripada sebelumnya. Mereka kesal setelah mendengarkan kisah masa lalu Du Feng.     

Setelah tengah hari Du Feng melihat sebuah pohon yang layu dan gelisah.     

Turun dari Serigala Megalodon, dia dengan cepat berlari menuju pohon layu dan berdiri diam.     

Beberapa dengan cepat mengikuti Du Feng menunggangi Serigala Megalodon dan tiba di suatu tempat dekat pohon layu. Kelimanya lalu turun dari punggung Serigala mereka dan memasukkannya kembali ke dalam token penjinak monster.     

"Ketua, apakah para tetua dimakamkan di sini?" Liang Qian bertanya.     

"Ya, mereka dimakamkan di bawah pohon ini. Namun, mayat mereka semua sudah tidak ada. Hanya kuburannya yang tersisa di sini …." Du Feng sedikit menganggukkan kepalanya.     

Ketika dia menyelesaikan kalimatnya, dia mengeluarkan sebotol anggur, menuangkan cairannya di depan pohon layu dan mengumumkan, "Saudara-saudaraku, Xiao Du kembali untuk mengunjungi kalian semua!"     

Mereka terdiam, menatap Du Feng sampai dia menuangkan anggur dan membungkuk.     

"Teman-teman, perkenalkan diri kalian agar saling mengenal." Du Feng melambaikan tangannya pada mereka.     

Ai Peng adalah orang pertama yang berjalan maju. Sementara dia membungkuk, dia berkata dengan serius, "Hai, namaku Ai Peng. Aku memiliki kecerdasan emosi yang rendah dan aku orang yang jujur. Kita akan tumbuh lebih kuat bersama dengan pemimpin kita. Lain kali saat kami kembali, kami akan membunuh monster tingkat sakti itu dan membalaskan dendam kami!" Ini adalah pertama kalinya semua orang sependapat dengannya.     

"Hai, namaku Liang Qian. Aku anggota baru tim Dian Feng. Kakak Du telah merawat kami semua dengan baik. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaganya di masa depan. Jangan khawatir …. " Setelah Liang Qian selesai, dia membungkuk.     

Sisanya maju dan juga memperkenalkan diri. Setelah mereka membungkuk, mereka berdiri di samping.     

Setelah semua orang selesai, Du Feng melambaikan tangannya dan berkata, "Kalian berlima boleh berkeliaran di dekat sini. Jangan pergi terlalu jauh. Aku perlu berbicara dengan teman-teman lamaku."     

Setelah mendengarkannya, mereka pergi. Hanya Liang Qian yang tidak pergi, pandangannya tertuju pada Du Feng.     

"Teman-teman lama yang terhormat, aku minta maaf karena aku tidak mengunjungi kalian selama dua tahun terakhir. Aku akan membawa serta anak-anak ini dan datang ke sini lebih sering ... Kita sekarang memiliki rekan tim baru untuk bergabung dengan tim pemburu Dian Feng. Penerus akan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya." Du Feng duduk dengan kaki bersilang di depan pohon layu dan bergumam seolah-olah rekan setimnya yang telah meninggal masih bisa mendengarkan ucapannya.     

"Kakak Du, sesuatu yang buruk telah terjadi!" Ai Peng tiba-tiba berlari cepat ke arahnya dan berteriak.     

"Ai Peng, apa yang kamu lakukan ?!" Liang Qian segera menghentikannya.     

Du Feng mengerutkan kening, menatap Ai Peng. "Apa yang terjadi? Kenapa kamu berteriak?"     

"Aku melihat dua orang pria mengenakan jubah putih berjalan ke arah kita. Menilai dari pakaian mereka, mereka sepertinya adalah anggota Orang Suci ...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.