Nirwana Monster

Penemuan Xiao Hei



Penemuan Xiao Hei

0Meskipun reruntuhan Xiagong adalah atraksi wisata populer di Divisi7, tiket masuknya gratis. Hanya ada satu pintu masuk ke reruntuhan yang melewati gerbang selatan. Di sana, pengunjung harus memindai identitas mereka di pintu masuk sebelum memasukinya. Lin Huang diberitahu oleh pemilik hotel bahwa sekarang sedang musim sepi, tetapi ada banyak orang yang antri di pintu masuk. Ia membutuhkan lebih dari setengah jam untuk melewatinya.     
0

Seorang wanita berseragam merah mendekatinya ketika ia memasuki reruntuhan, "Tuan, apakah Anda memerlukan pemandu wisata?"     

"Maaf, aku hanya melihat sekeliling," Lin Huang melambaikan tangannya sambil ia menolak. Ia tidak berkunjung sebagai turis, tetapi sebaliknya, ia mencari petunjuk yang ditinggalkan oleh Xia Hao secara alami, ia tidak membutuhkan pemandu wisata untuk itu. Ia mengikuti keramaian, berjalan 100 meter menuruni tangga dan tiba di reruntuhan. Itu adalah sebuah bangunan yang terlihat mirip dengan gerbang kota kuno dengan tiga pintu di tengahnya.     

Lin Huang mendengarkan seorang pemandu wisata berbicara kepada para pengunjung, "Jangan tertipu oleh tiga pintu ini, sebenarnya ada dua pintu tersembunyi di bagian sisi. Ini adalah istana pertama yang memiliki struktur seperti itu. Para ahli yang bergabung dengan penggalian mengatakan bahwa Xiagong bisa menjadi satu-satunya..."     

Bangunan itu merupakan replika lengkap Gerbang Meridian Kota Terlarang di Bumi, tetapi lebih besar. Ada tanda di pintu masuk yang bertuliskan 'Gerbang Surga'. Lin Huang yakin bahwa Xiagong ini terkait dengan Xia Hao.     

Setelah melewati pintu masuk, ada saluran pembuangan yang terletak tidak jauh dengan lima jembatan kecil di atasnya. Ada pintu istana besar yang tampak seperti bagian utama yang diambil oleh para menteri di drama-drama Dinasti Qing. Di atas pintu istana, tanda itu berbunyi 'Gerbang Bumi'. Di depannya, ada aula yang megah dengan tanda yang bertuliskan 'Aula Xia'. Lin Huang tahu aula megah itu adalah aula utama dan ia memasukinya.     

Begitu ia memasuki aula, retakan di tanah menarik perhatiannya. Pemandu wisata menjelaskan perihal retakan itu.     

"Retakan di tanah adalah hasil dari hantaman sesuatu yang kuat yang menghentaknya dan terbuat dari batu laut, sesuatu yang bahkan orang Tingkat Sakti pun tak bisa membuatnya retak..."     

"Sekarang, lihatlah atapnya. Dulunya ada sebuah lubang, lebarnya sekitar satu meter, tetapi arkeolog memperbaikinya. Sekarang, itu tidak tampak berbeda dari atap aslinya. Ini adalah satu-satunya kerusakan di seluruh reruntuhan, sementara sisanya dalam kondisi baik…     

"Sepertinya ada sesuatu yang jatuh dari atap atau mungkin ia merasakan sebuah serangan datang ke arahnya sehingga ia melarikan diri dengan cara ini..." Lin Huang mendongak saat memikirkan kemungkinan yang terjadi.     

Tiba-tiba, ia mendengar pemberitahuan dari Xiao Hei.     

"Gelombang energi yang tidak biasa terdeteksi di bawah tanah. Anda bisa mengumpulkan energi untuk mendapatkan fungsi baru!"     

"Apakah kau yakin?" itu adalah pertama kalinya Lin Huang mendengar Xiao Hei memintanya untuk mendapatkan sesuatu.     

"Konfirmasi! Menurut pendeteksian, energi yang tidak biasa itu adalah sisa energi dari Goldfinger milik orang lain yang hancur. Anda dapat menyerap energi untuk memperkuat Goldfinger anda."     

"Apakah itu di bawah tempat aku berdiri?" Lin Huang bertanya.     

"Ya, itu sekitar 3.000 meter di bawah tempat Anda berdiri."     

"Baiklah, aku harus merencanakan ini dengan baik, aku kembali sekarang."     

Karena ia telah mengenali apa yang ia inginkan, ia tidak ingin tinggal lebih lama lagi. Ia lantas memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkannya dari tanah di bawahnya.     

Saat itu pukul satu siang setelah ia kembali ke hotel dari reruntuhan Xiagong. Lin Huang kembali ke kamarnya dan mengunci pintunya. Ia berbicara dengan Xiao Hei lagi.     

"Xiao Hei, selain dari energi yang tidak biasa yang kau bicarakan, apalagi yang ada di bawah tanah?"     

"Dari gelombang yang terdeteksi, ada monster bermutasi yang mengalami dua kali permutasian ke Tingkat Perak."     

"Monster macam apa itu?" Lin Huang bertanya.     

"Tidak teridentifikasi."     

"Bermutasi dua kali? Satu-satunya monster yang kumiliki yang bisa melawannya adalah Arang..." Lin Huang mengerutkan kening. "Bagaimana kondisi di bawah sana? Apakah cukup besar untuk memanggil Arang?"     

"Cukup, tempatnya luas di bawah sana."     

"Aku akan mencoba membuat Arang bertarung kalau begitu," Lin Huang yakin dengan kemampuan Arang karena ia juga melewati dua kali mutasi. Tidak peduli apa, Arang adalah ras Naga sejati.     

Ia kemudian memeriksa kartu yang ia miliki dan menyadari bahwa ia tidak memiliki Kartu Berubah Sementara lagi.     

"Aku hampir lupa kalau aku telah menggunakan semua Kartu Berubah Sementara waktu itu. Aku tidak punya kartu lagi untuk mengubah diri menjadi Hantu dan menyelam di bawah tanah. Lin Huang tidak tahu harus berbuat apa.     

"Xiao Hei, pikirkan sesuatu!"     

"Anda dapat membeli Kartu Berubah Khusus di Pasaraya Kartu."     

"Kartu Berubah Khusus?" Lin Huang tercengang, "Apakah aku memiliki potongan kartu yang cukup?"     

"Potongan-potongan kartu yang diperlukan sama seperti saat Anda memperdagangkan kartu monster tertentu. Hantu yang Anda miliki adalah kartu umum Tingkat Perunggu-1 sehingga Anda akan membutuhkan 60 kartu Tingkat Perunggu."     

"Pemberitahuan khusus: Durasi efektif Kartu Berubah Khusus hanya satu jam."     

"Agar Aman, aku akan mengambil lima kartu!" Dua kartu berubah akan cukup untuk perjalanan pulang pergi, tetapi Lin Huang khawatir sehingga ia mengambil lebih dari yang dibutuhkannya.     

"Memakai 300x potongan kartu Tingkat Perunggu, Anda telah menerima Kartu Berubah Khusus Hantu 5x."     

"Ada terlalu banyak orang di reruntuhan Xiagong. Aku akan melakukannya nanti malam," Lin Huang tidak ingin diketahui saat ia mengubah dirinya menjadi Hantu atau ia mungkin ditangkap untuk penelitian. Reruntuhan itu dibuka sampai jam 10 malam, Lin Huang berencana untuk pergi sekitar pukul 9:30 malam dan tinggal disana sampai semua orang pergi sebelum ia melaksanakan rencananya.     

Ia memutuskan untuk tidur siang. Ia terbangun pukul enam, makan malam dan tinggal di kamarnya sambil menunggu malam datang. Saat sudah hampir pukul 8:30 malam, ia mendengar suara berdecit dari tempat tidur di sebelah dan diikuti oleh rintihan seorang wanita. Ruangannya tidak kedap suara dengan baik. Ia menggelengkan kepalanya dan mulai membaca berita.     

Saat itu pukul sembilan, tempat tidur yang berderit berhenti, tetapi wanita itu menjerit lagi. Lin Huang ingin memeriksanya, tapi ia pikir ia mungkin terlalu memikirkannya. Ia berpikir sebentar dan kembali duduk. Ada keheningan di kamar sebelah. Tak lama, ia mendengar langkah kaki di koridor mendekati kamarnya. Ia tinggal di Kamar 505, kamar terakhir di sebelah kiri. Orang seharusnya tidak berjalan ke kamarnya. Ia mengeluarkan ElangHitam33-nya dan membidik pintu...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.