Legenda Chu Qiao: Tuan Putri Agen Divisi 11

Bab 110



Bab 110

0Yan Xun tertawa kecil. "Mencarinya tidak akan semudah itu. Kalau AhChu bertekad untuk bersembunyi, tidak mungkin orang-orang bodoh dari Kekaisaran Xia itu bisa menemukannya. Aku akan lebih tenang kalau kamu bisa membantu mencarinya di luar sana. Bagaimanapun, aku tetap khawatir karena dia di luar sana sendirian.     
0

"Baik."     

"Satu hal lagi." Setelah berpikir sejenak, Yan Xun bertanya, "Bagaimana dengan hal yang aku minta melalui surat bulan lalu?"     

Wajah Feng Mian menjadi semakin serius, dia berjalan ke arah meja, dan mengambil setumpuk kertas yang tebal, lalu menjawab, "Semua ada di sini. Semua informasi yang sudah dikumpulkan."     

Yan Xun menerima kertas-kertas itu, dan melihatnya sekilas, lalu tersenyum. "Seperti yang diduga, mereka benar-benar tidak bisa menahan diri lagi."     

"Pangeran, Serikat Da Tong adalah sekutu kita yang sudah mendukung Yan Bei selama ini. Kalau kita melakukan itu, bukankah orang lain akan menyebarkan kabar tidak enak tentang kita?"     

Sambil menyeringai, Yan Xun menyentak pergelangan tangannya, tumpukan kertas di tangannya teracak-acak. Dengan tenang dia berkata, "Feng Mian, apakah kamu benar-benar mengira Serikat Da Tong masih tetap sama setelah ratusan tahun? Mungkin hanya orang-orang terhormat seperti Tuan Wu yang masih berpegang teguh pada idealisme mereka. Da Tong sudah membusuk sejak lama. Apakah kamu masih belum mengerti juga setelah bertahun-tahun di Xian Yang?"     

Ragu sejenak untuk mengatur jawabannya, Feng Mian setuju, "Pangeran, anda memang benar. Pelayan ini merasa ada masalah mendasar yang sangat serius di dalam Serikat Da Tong. Walaupun masih ada sekelompok orang, terutama yang dipimpin oleh Nyonya Yu dan Tuan Wu, yang menjunjung kebenaran dan masih berusaha demi cita-cita mereka, tetapi sebagian besar para tetua sudah terlibat dalam hal-hal buruk. Ini sudah menjadi hal yang umum di dalam serikat. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas begitu banyak tempat perjudian, kedai minuman dan rumah bordil, pelayan ini sangat jelas dengan segala kegiatan busuk di dalam Serikat Da Tong.     

Yan Xun menepuk bahu Feng Mian, dan tertawa lepas. "Bocah konyol, setelah bertahun-tahun berada di Xian Yang, apa kamu masih belum bisa menerima semua ini sebagai hal yang wajar? Mungkin ratusan tahun lalu, Serikat Da Tong memang berniat untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Tetapi sekarang itu hanya sebuah nama yang digunakan orang-orang untuk mengumpulkan kekuasaan politik. Para tetua di dalam Da Tong sudah mengumpulkan kekayaan dalam jumlah yang mengerikan, dan mereka hanya kurang perwakilan politik yang sesuai untuk menjadi sosok pimpinan boneka dari organisasi yang kuat ini. Kalau mereka bisa mencapai itu, mereka akan bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan lagi." Saat melanjutkan monolognya, pandangan Yan Xun sedingin es. "Kesetaraan untuk semua. Hmph, slogan yang sangat menarik. Sayangnya, di mana ada orang, di sana ada persaingan. Begitu pula, di mana ada keuntungan, di sana ada peperangan. Kesetaraan untuk semua? Mungkin hanya pengecut dan orang dungu yang akan memercayai hal seperti itu. Tetapi aku harus mengakui betapa menariknya slogan ini, terutama di masa kekacauan sekarang ini. Banyak orang biasa yang menaruh harapan mereka kepada Serikat Da Tong. Saat ini, jika kita bekerja sama dengan mereka, kita bisa menyediakan kekuatan militer, sementara mereka menyediakan sumber daya dan dana. Kita saling menyediakan apa yang dibutuhkan satu sama lain. Ini adalah kerja sama yang dijodohkan oleh langit."     

Feng Mian menjadi bingung. "Kalau begitu, mengapa Pangeran meminta pelayan ini untuk mencari informasi itu?"     

"Tak peduli organisasi apapun, hanya boleh ada satu orang pemimpin." Yan Bei berputar dan mengamati dahan willow yang bergoyang. Secara tidak sadar, jari-jarinya mengetuk meja, lalu dia melanjutkan ucapannya, "Serikat Da Tong telah menyelinap terlalu jauh. Pimpinan Serikat bahkan berani memasukkan orang kesetiaannya ke dalam Yan Bei untuk memegang posisi penting. Saat ini, baik posisi militer maupun administrasi, banyak orang Yan Bei yang memiliki hubungan erat dengan Da Tong. Kalau kita biarkan ini, posisiku di dalam Yan Bei akan menjadi sangat pasif."     

Yan Xun melanjutkan monolognya, "Saat ini, Yan Bei belum terlalu stabil, jadi aku tidak bisa mengambil risiko dengan mengganti terlalu banyak pejabat. Tetapi aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengirimkan pengingat kepada Pimpinan Serikat. Aku yakin Pimpinan Serikat Da Tong adalah orang yang pandai, jadi dia pasti mengerti peringatan tidak langsung ini. Dan sejak awal, para tetua yang keras kepala ini mungkin sudah sering membuat Pimpinan Serikat sakit kepala."     

Mendengar itu, Feng Mian menjadi bersemangat. Tuan Feng yang biasa tenang dan anggun, tertawa dengan nakal. "Memang, sudah sejak lama saya kesal dengan tingkah laku mereka. Kalau bukan karena mempertimbangkan posisi anda, sudah sejak lama saya hajar mereka!"     

Yan Xun berdiri, dan sambil tertawa, dia berkata, "Mari kita bersiap-siap. Setelah kita mandi dan beristirahat sejenak, kamu ikuti saya untuk menemui para tetua dari Serikat Da Tong ini."     

Feng Mian berdiri, dia juga tersenyum. Dia baru hendak keluar dari ruangan, tetapi dia berputar dan bertanya kepada Yan Xun, "Oh iya, Pangeran, apa yang akan anda kenakan malam ini? Pakaian biasa? Atau seragam Serikat Da Tong?"     

Yan Xun berpikir sejenak, lalu menjawab, "Mari kita pakai seragam saja."     

"Tetapi ada banyak tingkatan untuk seragam. Walaupun golongan yang lebih muda menganggap anda sebagai pemimpin mereka, anda masih termasuk anggota serikat berpangkat rendah. Saya khawatir mereka akan mencari masalah dengan anda."     

"Mencari masalah?" Yan Xun mengangkat alisnya dengan geli, sebelum bibirnya menyeringai. "Apakah menurutmu aku takut orang mencari masalah denganku?"     

Saat malam tiba, Kota Xian Yang mulai ramai dengan kegiatan malam. Sungai Chi Shui yang mengalir melintasi kota itu membawa aroma harum, sementara keramaian dari para pedagang yang tidak pernah sepi di tepian sungai menunjukkan lagi betapa makmurnya Kota Xian Yang. Terutama, rumah bordil dipenuhi para pelanggan, sama seperti hari-hari biasa.     

Di hadapan Yan Xun ada sebuah kedai minuman yang sangat besar. Memicingkan matanya, Yan Xun mengamati kalau di depan pintu utama ada dua lentera merah raksasa. Walaupun pintunya sederhana, ada aura bangsawan dan keagungan yang tidak terpengaruh oleh hiruk pikuk kerumunan di malam itu. Di atas pintu utama tergantung sebuah papan nama kayu yang besar, dengan dua kata yang ditulis dengan indah di atasnya—Zhao Xi.     

Ini hanya sebuah rumah bordil namun diberikan nama yang begitu anggun. Melihat Yan Xun tertegun, Feng Mian mendekat dan berbisik, "Pangeran, ini adalah rumah bordil saya, tetapi nama ini dipilihkan oleh sang Nona pada saat saya baru memulai dahulu!"     

Yan Xun mengangguk. Walaupun Feng Mian orang yang sangat cakap, saat dia pertama kali tiba di Xian Yang dia masih sangat awam dalam dunia bisnis. Semua rencana dan pengetahuannya diajarkan oleh Chu Qiao. Rumah bordil ini mungkin menguras banyak tenaga Chu Qiao juga. Memikirkan tentangnya, Yan Xun mau tidak mau mulai mengernyit lagi. Lalu dia berjalan ke dalam tempat itu.     

Pengurus rumah bordil sudah menyadari kedatangan Feng Mian dari jauh dan sudah bersiap menunggu di samping pintu bersama dengan sekelompok wanita-wanita cantik.     

Seorang wanita yang sangat menggoda berjalan maju. Dia mungkin berusia 30an awal, namun dia sama sekali tidak terlihat setua itu sama sekali. Montok dan lembut,matanya mengedip genit saat dia menyapa Feng Mian, "Tuan Feng, terima kasih atas kunjungannya hari ini. Saya begitu senang melihat anda sampai bingung mau melangkah dengan kaki mana dulu untuk menyambut anda!"     

Dengan Yan Xun di sampingnya, Feng Mian merasa sedikit gelisah. Dengan segera, dia menyahut, "Yu Niang, di mana Tetua Liu dan kelompoknya? Cepat, bawa kami ke sana."     

Yu Niang sudah sangat berpengalaman menghadapi orang, jadi dia bisa langsung tahu kalau mereka sedang kemari untuk urusan serius. Dengan cepat dia menunjukkan jalan. Menyadari kalau Feng Mian mengikuti di belakang Yan Xun dengan hormat, Yu Niang diam-diam merasa sangat terkejut. Karena sudah terbiasa dengan situasi semacam ini, dia tetap diam dan tidak mengungkapkan rasa penasarannya.     

Tak lama kemudian, rombongan itu melewati lorong panjang menuju sebuah halaman yang dirancang dengan rumit. Aula utama yang gaduh perlahan memudar menjadi suara samar-samar. Di dalam halaman itu, ada berbagai jenis bonsai dan bunga. Saat angin malam bertiup, bisa tercium aroma segar dari bunga-bunga itu.     

Berjalan menuju menara kecil yang terpisah, Yu Niang tertawa kecil. "Mereka ada di sini. Saya tidak mengantar sampai dalam. Silakan naik saja, Tuan Feng." Setelah itu, wanita yang menggoda itu berbalik dan meletakkan tangannya yang lembut di atas tangan Yan Xun. Dengan mesra, dia berbisik, "Ini adalah pertemuan pertama kita, tetapi saya langsung tahu kalau kamu berbeda dengan orang biasa. Lain kali kalau ada waktu, silakan sering-sering mampir kemari."     

Feng Mian terkejut karena ucapan itu. Dia baru hendak menjelaskan, namun Yan Xun sudah mendorong tangan wanita itu dan tersenyum tipis, sambil menjawab, "Tentu saja."     

Yu Niang lalu pergi, tubuhnya yang montok bergoyang-goyang saat dia berjalan.     

Feng Mian menjelaskan dengan panik, "Pangeran …."     

"Feng Mian, kamu tidak perlu begitu gugup. Dan juga, jangan memanggilku pangeran lagi. Ayo pergi." Yan Xun mengibaskan lengan bajunya, sambil masuk dia berkata, "Mari kita masuk ke dalam dan lihat."     

Ruangan yang luas itu sangat terang dengan meja bundar diletakkan di tengah dan dipenuhi berbagai hidangan. Yan Xun melirik ke sekeliling dan melihat ada delapan hingga sembilan pria yang sudah duduk dengan seorang pengawal berdiri di belakang mereka. Saat melihat Yan Xun dan Feng Mian masuk, suara mereka berhenti dan semua melemparkan pandangan bermusuhan pada Yan Xun dan Feng Mian.     

Feng Mian dan Yan Xun melepaskan mantel mereka dan menyerahkannya pada AhJing, lalu menyapa para tetua.     

Yan Xun dan Feng Mian baru hendak duduk, saat seorang pria berusia 60 tahun berkata dengan nada sengit, "Tuan Feng sudah sangat berpengaruh sekarang! Bukan hanya terlambat tiba, dia juga membawa dua orang pengawal bersamanya. Tampaknya Geng Cao sudah begitu makmur sampai dia tidak perlu memedulikan kita-kita yang sudah tua ini!" Komentar pedas ini berbau mesiu, tidak menyisakan sedikit pun kemungkinan untuk menyalahartikannya.     

Mata Feng Mian berkilau dingin, namun sebelum dia sempat berbicara, Yan Xun sudah bersuara, "Anda Tetua Yu, bukan? Pengawas yang bertanggung jawab untuk pasokan garam di wilayah tenggara."     

Melihat Yan Xun dari sudut matanya, Tetua Yu bahkan tidak menjawab dan hanya mendengus.     

Tidak berkecil hati, Yan Xun menyapanya dengan kedua tangan digenggam di depan, dan berusaha untuk memperkenalkan dirinya sendiri, "Saya adalah …."     

"Tidak ada yang tertarik untuk tahu siapa kamu!" Tetua Yu menatap Yan Xun dengan dingin, dan melihat seragamnya yang berpangkat rendah, dan melanjutkan dengan mengejek, "Kamu harus tahu posisimu sendiri. Di sini bukan tempat untukmu berbicara. Karena kamu datang bersama Tuan Feng, sebaiknya kamu diam saja dan mendengarkan!"     

Feng Mian merengut dan berdiri dengan sangat tersinggung. Namun Yan Xun menahannya, dan melihat ke arah Tetua Yu dengan santai. Dia menjawab dengan tenang, "Tetua Yu, saya rasa anda perlu tahu nama saya. Mungkin anda pernah mendengar tentang saya sebelumnya, dan mulai sekarang, anda akan memiliki kesan yang mendalam tentang saya."     

Setelah mengatakan itu, Yan Xun mengetuk meja dengan tangannya. Dalam sekejap, AhJing tiba-tiba melompat keluar dari belakang Yan Xun. Dengan satu pukulan, dia menghantam tepat ke wajah Tetua Yu! Dalam sekilas, suara hidung Tetua Yu yang patah bisa terdengar dengan jelas. Sambil menjerit, Tetua Yu terpental ke belakang. AhJing dengan lincah berlari maju, dan menarik kerah baju Tetua Yu, dia terus menghantam wajah pria tua itu sampai berantakan.     

Pengawal di belakang Tetua Yu bergegas maju setelah sempat ragu-ragu untuk sesaat. Dengan sekelebat, dia mencabut pedangnya. Feng Mian melompat maju, dan tanpa menghindar, dia menangkap pergelangan tangan pegawal itu dan dengan satu sentakan, pergelangan pria itu sudah dipuntir dalam posisi yang aneh dengan suara yang keras! Saat berteriak kesakitan, pedangnya sudah direbut oleh Feng Mian. Walaupun hidup mewah selama bertahun-tahun, Tuan Feng mengayunkan pedang itu dengan sangat ahli dan tangkas. Dengan satu tebasan cepat, dia sudah memotong tangan pria itu!     

Semua orang tercengang. Walaupun Feng Mian masih muda, biasanya dia bertindak dengan sikap dewasa dan memperlakukan para Tetua Da Tong ini dengan hormat. Apa yang terjadi sehingga dia tiba-tiba menggila seperti ini? Apakah karena tuannya yang lama sudah mendapat kekuasaan di dalam Yan Bei sehingga dia tidak memedulikan Serikat Da Tong lagi? Dan lagi, siapa pemuda yang datang bersama Feng Mian ini?     

Semuanya menyaksikan dalam kengerian dan kebingungan.     

Perlahan berdiri, seragam pangkat rendah Yan Xun yang berwarna putih kini tampak menggelisahkan dan menakutkan saat dia berjalan ke arah Tetua Yu dan berkata dengan perlahan, "Apakah anda tidak tahu kalau memotong pembicaraan orang lain itu sangat tidak sopan?"     

Setelah itu, di bawah pandangan ngeri orang-orang di sekeliling, dia mengangkat kakinya dan menginjak wajah Tetua Yu! Dengan suara benturan yang teredam, darah segar menciprat ke mana-mana!     

Tetua Yu pingsan tanpa bersuara. Bahkan sudah tidak jelas apakah dia masih hidup.     

"Seret dia keluar." Yan Xun memberi perintah dengan tenang, seakan-akan dia baru saja menginjak seekor semut dan bukan Tetua Da Tong. Beberapa tetes darah mendarat di tangannya. Saat dia kembali ke kursinya, dia mengeluarkan saputangan putih dan menyeka tangannya dengan santai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.