Legenda Chu Qiao: Tuan Putri Agen Divisi 11

Bab 75



Bab 75

0Li Ce bertanya kepada beberapa orang lagi, tetapi tidak ada hasilnya. Tiba-tiba dia berdiri dan melihat ke sekeliling. Di dalam paviliun besar itu, selain para penari, hanya dia yang berdiri. Saat itu juga, dia menarik perhatian orang-orang. Banyak yang menatap dia, mereka bingung oleh tingkahnya. Zhao Che dan Zhao Song juga terkejut, takut dia akan melakukan hal bodoh.     
0

Paviliun Fang Gui menampung ratusan orang. Keempat paviliun di sampingnya menambah jumlah itu lagi. Li Ce mengamati seluruh kerumunan, tetapi tidak bisa menemukan orang yang dia cari. Pangeran Li yang muda itu merengut dan berpikir mendalam. Tiba-tiba, dengan tarikan napas dalam, dia berteriak, "QiaoQiao!"     

Teriakannya memekakkan telinga, langsung mengalahkan suara musik. Para pemusik panik, dan tiba-tiba lupa untuk melanjutkan lagu mereka. Musik terhenti saat itu juga. Seluruh paviliun menjadi sunyi senyap. Semua orang, dengan kaget, menatap Li Ce dengan wajah malu.     

Di saat itu, Chu Qiao mendengar suara tawa mendengus. Dia berbalik dan melihat Zhuge Yue melihat ke arahnya, tampak menikmati kenyataan bahwa dia sedang dipermalukan.     

"QiaoQiao, di mana kamu?" Pangeran Tang yang menggila itu terus berteriak seakan seluruh paviliun itu miliknya. Dia tidak peduli tentang orang-orang yang menatap dirinya.     

"Qiao …."     

"Sudah cukup, berhenti memanggilku. Aku di sini." Gadis muda yang bertubuh tegap di paviliun kedua itu berdiri dengan wajah dingin, menampilkan rasa frustasi dan malunya.     

"Haha, aku tahu kamu pasti di sini." Li Ce tertawa lepas. Dia berbalik, dan berkata kepada yang lain, "Silakan lanjutkan, jangan pedulikan saya. Mana para pemusiknya? Lanjutkan lagu kalian!" Pangeran Li Ce berjalan melewati deretan kursi-kursi, mengabaikan saat jubahnya menyenggol jatuh beberapa cangkir arak. Dia memotong paviliun utama dan berlari ke arah Chu Qiao.     

Saat ini, para gadis bangsawan di paviliun kedua memusatkan pandangan mereka kepada Chu Qiao. Mereka sangat terkejut.     

"QiaoQiao, apakah kamu minum arak? Menenggelamkan kesedihanmu dalam arak hanya akan memperburuk keadaan!"     

Chu Qiao duduk kembali di kursinya, sambil cemberut. Kenyataan bahwa dia sudah menarik perhatian tidak membantu operasi malam ini. Di saat genting seperti ini, dia tidak punya waktu untuk meladeni Li Ce. Gadis muda itu, dengan tampang dingin, berkata dengan nada rendah, "Pangeran Li, melihat status anda yang mulia, seharusnya anda tidak mengabaikan etika seperti ini. Silakan pergi."     

"QiaoQiao, aku tersentuh. Kamu selalu memikirkan yang baik untukku," Li Ce menjawab dengan senyuman. Dia ingin duduk di samping Chu Qiao, namun Chu Qiao sama sekali tidak berniat bergeser untuknya. Li Ce menggosok hidungnya, lalu berjalan ke kursi di samping Chu Qiao. Dia melihat seorang gadis, yang tak dikenal. Li Ce berkata kepada gadis itu dengan wajah penuh senyuman, "Gadis cantik, bisakah kamu memberikan tempat duduk ini untukku?"     

Gadis itu tampak belum berusia 14 tahun. Dia tidak pernah melihat hal seperti ini. Kebingungan, dia berdiri dan memberi jalan. Li Ce berterima kasih padanya dan duduk. Petugas paviliun yang bertugas mengurus paviliun utama terburu-buru mengantarkan peralatan makan pribadi milik Li Ce kepadanya.     

Chu Qiao menghela napas tak berdaya. Paviliun kedua kini menjadi lebih ramai daripada paviliun utama. Orang-orang di paviliun utama, yang terus memperhatikan Li Ce sampai ke paviliun kedua, tiba-tiba menyadari bahwa Zhuge Yue juga duduk di sampingnya. Berbagai spekulasi mulai muncul dan menjadi ramai.     

"Tuan Keempat Zhuge, kita berdua adalah pria dengan penilaian baik. Mari bersulang, untuk merayakan pernikahan Pangeran Yan," Li Ce berkata penuh semangat. Dia mengangkat cangkirnya ke arah Zhuge Yue, melewati Chu Qiao.     

Zhuge Yue membalas dengan senyuman datar. Dia mengangkat cangkirnya sedikit, ikut bersulang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Di saat ini, suara genderang terdengar dari depan paviliun. Semua orang melihat ke arah paviliun keemasan yang megah, di mana sang Kaisar, yang memakai jubah keemasan, perlahan melangkah keluar. Chu Qiao mengikuti semua orang keluar dari paviliun untuk berlutut dan memberi hormat pada sang Kaisar. Dia menengadah. Sang Kaisar terlihat jelas lebih kurus dan rambutnya sudah memutih. Kepalanya terkulai dan wajahnya tidak terlihat jelas.     

Li Ce berdiri di samping. Dia adalah utusan dari kekaisaran lain dan juga seorang pangeran, yang berarti dia tidak perlu berlutut seperti yang lain. Pria itu, saat yang lain berteriak "Panjang umur Kaisar", berbisik, "Tidak perlu takut padanya. Dia hanya seorang pria tua sama seperti yang di keluargaku. Mereka semua hanya berpura-pura."     

Kalau dia bisa, Chu Qiao akan menghajar pria ini lagi. Namun, ini hanya di dalam pikiran. Setelah formalitas selesai, semua tamu kembali ke kursi mereka. Kaisar Xia memberikan kata sambutan dan melihat ke arah paviliun kedua. Dia tersenyum datar, dan berkata, "Pangeran Li, mengapa anda duduk di sana? Apakah tempat duduk yang saya siapkan untuk anda tidak sesuai selera anda?"     

"Saya tidak berani," Li Ce menjawab sambil tertawa. "Di sini sejuk, saya merasa lebih nyaman."     

Sang Kaisar Xia mengangguk, lalu berkata, "Zhuge Yue, tolong temani Pangeran Li kalau begitu."     

Hanya dengan satu kalimat, harga diri keluarga Zhuge terselamatkan. Zhuge Yue tidak berani melihat ke arah Zhuge Muqing, yang sedang berdiri di atas paviliun. Dia menjawab dengan suara dalam, "Baik, Yang Mulia."     

"Apakah kereta kuda Pangeran Yan sudah memasuki kota?"     

Seorang petugas maju dan menjawab, "Yang Mulia, kami belum mendapat kabar dari penjaga di gerbang kota."     

Sang Kaisar Xia sedikit merengut.     

Hati Chu Qiao membumbung saat itu juga. Kaisar Xia mengangguk dan menambahkan, "Ini adalah ulang tahunku dan putriku menikah di hari ini. Saya telah melihat Yan Xun tumbuh dari sejak dia masih kecil. Saya dengan tenang menikahkan putriku padanya. Semua orang di sini berharga bagi kekaisaran. Walaupun Yan Bei pernah memberontak di masa lalu, saya selalu menyayangi anak itu. Setelah hari ini, Yan Bei akan menyambut raja yang baru. Tolong bekerja sama dengannya dan bersama-sama bangunlah kekuatan kekaisaran kita."     

"Betul, betul. Pangeran Yan Bei sangat berbakat. Dia akan menjadi pemimpin yang baik."     

"Yang Mulia sangat murah hati dan baik. Pangeran Yan akan setia kepada Yang Mulia untuk membalas kebaikan anda."     

"Tuan Putri Chun berbudi luhur dan cantik. Pangeran Yan diberkati oleh langit dan juga Yang Mulia. Dia akan setia kepada negaranya."     

"Dengan Yang Mulia, Kekaisaran Xia akan makmur untuk beribu-ribu tahun."     

….     

Rentetan pujian untuk Pangeran Yan dan sang Kaisar terus mengalir. Chu Qiao mengamati paviliun utama tetapi tidak melihat seorang pun dari keluarga Batuha. Yang lebih ganjil adalah tuan putri tertua dari Huai Song juga tidak hadir, hal ini membuatnya lengah sesaat.     

Pada saat ini, seorang penjaga berpakaian hijau berjalan memasuki paviliun kedua, punggungnya membungkuk. Dia mendekati Chu Qiao dari belakang dan membisikkan sesuatu di telinganya. Chu Qiao mengangguk dan penjaga itu mundur.     

Li Ce melihat yang terjadi dan melihat kemari. Dia berbisik kepada Chu Qiao dengan nada akrab, "QiaoQiao, siapa itu? Apa yang dia katakan padamu?"     

Chu Qiao merengut dan melotot padanya. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi merasa apapun yang dia katakan tidak berguna. Dia membalik badan, mengabaikan Li Ce. Li Ce tidak bergeming, dan terus bertanya. Dia berbalik pada Zhuge Yue, berkata, "Kakak Zhuge, apakah anda tahu?"     

Zhuge Yue menjawab datar, "Bahkan Pangeran Li tidak tahu. Bagaimana saya bisa tahu?"     

Li Ce mengangguk. "Kamu benar juga."     

Tiba-tiba, ada suara yang terdengar di luar istana. Suara itu terdengar seperti tangisan seorang wanita. Semua orang di dalam paviliun menoleh ke sumber suara itu. Kaisar Xia, mengerutkan dahinya dan bertanya dengan suara mendalam, "Siapa yang di luar sana?"     

Salah satu penjaga menyeka keringat dingin di dahinya, berlari ke dalam, bersujud di lantai dan menjawab, "Yang Mulia, itu … itu Tuan Putri Chun."     

Semua orang membeku. Chu Qiao menebak-nebak apa yang sedang terjadi berdasarkan percakapan dengan penjaga sebelum ini. Kaisar Xia mengerutkan alisnya lagi, lalu melanjutkan, "Chun Er? Untuk apa dia kemari?"     

"Tuan Putri … Tuan Putri bilang dia perlu segera bertemu dengan Yang Mulia."     

"Hari ini adalah hari pernikahannya. Apa yang dia lakukan, mengabaikan tradisi dan muncul di sini? Bawa dia kembali dan katakan padanya Pangeran Yan akan segera memasuki kota," Selir Mulia Shu, yang sedang duduk di samping Kaisar, berkata dengan nada dingin dan lantang.     

"Chun Er pasti menunggu sampai dia terlalu gelisah." Selir Mulia Xuan tersenyum, sambil menutup mulutnya. Dia mendongak, menatap tepat kepada Kaisar Xia, lalu menambahkan, "Bagaimana pun, Chun Er baru berusia 16 tahun. Mungkin dia agak takut."     

"Sebagai putri kekaisaran, sangat tidak pantas baginya untuk melanggar tradisi seperti ini! Pengawal, bawa pergi Tuan Putri dan berikan hukuman berat kepada para pelayan yang bertugas mengurusnya!"     

Saat mendengar ini, air mata menggenang di mata Selir Mulia Xuan. Dia menjawab, "Permaisuri Muhe baru saja meninggal. Kakak Shu, jika anda memperlakukan putri dari Permaisuri seperti itu, bukankah anda akan mengecewakan saudarimu?"     

"Ayah! Ada yang harus Chun Er katakan!" Suara melengking tiba-tiba terdengar dari luar gerbang. Semua orang di dalam paviliun melihat keluar dengan terkejut, wajah mereka tampak aneh. Kaisar Xia berpikir untuk cukup lama sebelum akhirnya berkata, "Biarkan dia masuk."     

Angin memasuki paviliun melalui gerbang. Zhao Chun Er sedang memakai jubah merah cerah, rambutnya berantakan karena berlari. Wajah gadis kecil itu pucat. Di bawah sorotan semua orang, dia memasuki paviliun. Angin meniup jubahnya, membuatnya terlihat seperti ada kupu-kupu di udara. Itu sebuah pemandangan yang berantakan, namun keindahannya bisa terlihat.     

"Ayah!" Gadis muda itu berdiri di paviliun, tiba-tiba bersujud di lantai dan memberi hormat mendalam. "Tolong tarik perintah Anda. Chun Er sudah tidak ingin menikah!"     

Seluruh isi paviliun sangat terkejut saat mendengar kata-kata ini! Seketika itu juga, seluruh Paviliun Fang Gui menjadi sunyi senyap untuk waktu yang cukup lama. Setelah itu, suara-suara keras orang-orang yang berdiskusi mulai timbul, menutupi apa yang dikatakan Zhao Chun Er.     

"Omong kosong!" Selir Mulia Shu membentak, raut wajahnya dingin. Setelah kematian Permaisuri Muhe, pernikahan Zhao Chun Er ditangani sepenuhnya oleh dia. Mendengar tuan putri kecil itu mengatakan kata-kata yang begitu membangkang dan konyol, dia meledak dengan amarah.     

Zhao Chun Er berlutut di tanah. Dia mendongak, matanya merah, wajahnya pucat. Dia cemberut dan memberi hormat lagi, dan mengulang, "Ayah, tolong tarik perintah Anda. Chun Er sudah tidak ingin menikah."     

Selir Mulia Shu merengut dan menjawab dengan dingin, "Iring-iringan Pangeran Yan sudah tiba. Mereka sudah di luar gerbang kota sekarang. Pernikahanmu sudah diumumkan selama lebih dari sebulan. Sekarang, di hadapan semua utusan diplomatis, kamu menolak untuk menikah dengannya? Apakah Kakak Muhe mengajarimu seperti itu?"     

"Beliau sudah tiada. Kakak Shu, jangan membawa-bawa namanya lagi." Zhuge Lanxuan melihat ke Zhao Chun Er dan tersenyum, "Chun Er, kamu tidak ingin meninggalkan ayahmu? Jadilah anak baik. Walaupun kamu sudah menikah, kamu bisa sering-sering pulang untuk menengok Yang Mulia."     

"Nyonya Xuan, Chun Er tidak merasa seperti itu. Hanya saja saya sudah tidak lagi ingin menikah. Tolong bantu saya memohon kepada Ayah untuk menarik perintahnya." Zhao Chun Er tetap bersujud di lantai. Dia mendongak, air mata sudah menggenang di matanya. Tekadnya sudah bulat.     

"Pelayan, bawa pergi Tuan Putri. Dandani dia dengan baik dan tunggu kereta kuda dari Yan Bei." Kaisar Xia bahkan tidak menatap matanya. Di bawah cahaya terang, wajah sang Kaisar tidak terlihat jelas. Suaranya datar, seakan dia tidak mendengar apapun yang dikatakan oleh Zhao Chun Er. Pelayan dari luar gerbang berjalan memasuki paviliun, menarik-narik lengan Zhao Chun Er.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.