THE RICHMAN

The Richman - Library



The Richman - Library

0Ella selesai dengan pekerjaannya hari ini dan dia berangkat ke kampus untuk meminjam beberapa buku dan mengerjakan tugasnya. Begitu tiba di kampus dia segera menunjukan kartu identitaas mahasiswanya dan di scan oleh penjaga perpustakaan.     
0

"Mahasiswa baru." Ujar petugas penjaga perpustakaan sembari menatap Ella.     

"Ya." Angguk Ella.     

"Buku apa yang kau cari?" Tanyanya sekali lagi dan Ella menyodorkan daftarnya dari catatan yang sudah dia buat. Mendadak si petugas perpustakaan tertegun melihat pria yang berdiri di belakang Ella. Tapi pria itu mengangkat telunjuknya dan meletakkanya di bibir sebagai sebuah isyarat untuk tidak mengatakan apapun. Ella yang melihat sang petugas tertegun menatap ke arahnya segera celingukan dan menoleh ke belakang.     

"Hei . . ." Ella menyapa pria di belakangnya.     

"Oh Hai." Pria itu membalas sapaan Ella dengan ramah.     

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Ella, dan itu jelas membuat sang penjaga perpustakaan menjadi bingung. Bagaimana seorang mahasiswa baru di kampus yang berkebangsaan Amerika bisa dengan santai berbicara dengan pangeran dari keluarga kerajaan sedemikian rupa.     

"Ini perpustakaan, aku datang untuk membaca buku." Ujar Robert yang adalah Jasper dalam satu waktu. Jasper adalah nama samaran yang digunakan oleh Rob untuk mednekati Ella.     

"Ya aku tahu." Ella memutar matanya dan itu jelas sangat tidak sopan, apalagi di hadapan pangeran, sang penjaga perpustakaan melihat semua itu dan menjadi bingung.     

"Ok, aku mendapatkan buku yang ku cari, sampai jumpa." Ella membawa tumpukan buku dengan kartu identitas mahasiswanya dan membawa buku itu ke sebuah meja untuk mulai mengerjakan tugasnya.     

"Your highness." Sapa sang petugas penjaga perpustakaan.     

"Hai Clara." Sapa Robert santai.     

"Bagaimana anda bisa diam saja diperlakukan tidak sopan oleh gadis Amerika itu?" Tanya sang penjaga perpustakaan dengan tidak terima.     

"Keep seceret please, don't ever tell her who am I" Terang Robert.     

"Ya." Angguk Clara. Petugas penjaga perpustakaan kampus itu hafal betul pada Robert Owen Hendric Jr karena pria itu menghabiskan beberapa tahun mengenyam pendidikan mulai dari S1, S2 dan sekarang dia baru saja menamatkan S3nya di kampus ini. Meski begitu dua tahun lalu Robert memilih untuk ikut terjun ke dunia militer tempat semua pemimpin dan calon pemimpin Britania Raya melakukan hal yang sama, membela negaranya.     

Robert datang dengan dua buah buku yang sebenarnya dia pinjam bukan untuk dia baca, dia hanya sempat melihat Ella berjalan kaki melintasi kampus saat dia baru saja selesai berbicara dengan dekan kampus terkait dengan project beasiswa yang diprakarsai oleh pihak istana yang bekerjasama dengan Oxford university untuk mahasiswa dari luar negeri terutama.     

"Tampaknya kau memiliki banyak tugas." Bisik Rob pada Ella dan gadis itu sempat terkejut karena Rob datang bahkan tanpa suara.     

"Oh ya." Jawabnya, mereka benar-benar berbicara hampir tanpa suara.     

"Boleh aku duduk?" Tanya Rob.     

"Yes please." Ella tersenyum kemudian kembali sibuk dengan tugasnya, membolak-balik halaman buku lalu menulis beberapa kalimat di dalam buku catatannya, setelah itu mebaca beberapa halaman buku lagi dan menuliskan catatan lainnya begitu seterusnya sampai dia lupa bahwa Rob tampak duduk dengan membuka buku tapi matanya tak terarah pada lembaran-lembaran buku di hadapannya, melainkan terarah pada gadis bermata coklat dengan rambut ekor kuda di hadapannya itu.     

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Ella setelah dia sadar Robert atau yang dia kenal sebagai Jasper menatapnya sedari tadi.     

"Aku senang melihatmu belajar." Ujarnya.     

"Kau terlihat seperti dosen dan aku mahasiswa yang sedang menjalani hukuman." Ella mengerucutkan bibirnya dan Rob tersenyum. "Kau sudah selesai dengan tugasmu?" Tanyanya.     

"Belum." Geleng Ella.     

"Pssttt . . ." Suara mereka mulai terdengar membesar hingga seseorang meminta mereka diam.     

"Ok, selesaikan, aku akan menunggu." Ujar Rob.     

"Why?" Ella menautkan alisnya. "Kau tidka datang untuk membaca buku?" Tanya Ella sekali lagi dan Rob menggeleng. "No." Bisiknya,     

"Jadi apa yang kau lakukan di tempat ini?" Cekungan di antara dua belah alis Ella semakin dalam.     

"Aku ingin mengajakmu keluar malam ini."     

"Dan ini masih sore."     

"Mungkin kita bisa menikmati kopi atau makan malam?" Tanya Rob.     

Ella menatutkan alisnya. "Ok." Akhirnya Ella mengangguk setuju. Benar saja dengan sabar Rob menunggu Ella menyelesaikan semua tugas-tugasnya, lebih dari tiga jam, bahkan Rob membantu Ella mengerjakan tugas-tugasnya dan setelah semuanya selesai Robert bahkan membawa tumpukan buku yang di pinjam oleh Ella dan mengembalikannya. Sang penjaga perpustakaan tampak sekali lagi menggelengkan kepala melihat apa yang dilakukan oleh pangeran dari royal family itu dengan gadis Amerika.     

***     

Saat ini Rob duduk di dalam mobilnya dengan Ella di bangku penumpang di sampingnya. Saat hendak berhenti di sebuah restoran Robert melihat beberapa orang berkerumun, tampaknya ada salah satu keluarganya yang tengah makan di tempat itu dan menjadi pusat perhatian.     

Menjadi bagian dari keluarga kerajaan memang tidak mudah karena Robert harus berjuang menyembunyikan dirinya dari sorot kamera belum lagi jika teman kencannya adalah gadis dari Amerika, tentu saja ini akan menjadi bahan empuk untuk para pembuat berita.     

"Em . . . aku berubah pikiran. Bagaimana kalau kita makan malam di apartmentmu dan aku akan memesan makanannya." ujar Robert.     

"But you ask me out tonight." Alis Ella berkerut.     

"Aku hanya ingin privasi, mungkin di apartmentmu akan lebih nyaman." terangnya. Sebenarnya Ella cukup bingung dengna keputusan Robert yang mendadak itu.     

"Apa itu karena di restoran tadi banyak wartawan?" Tanya Ella.     

"Ya." Angguk Robert.     

"Tapi kita bukan siapa-siapa, jadi mereka tidak akan peduli pada kita kurasa." Ella menautkan alisnya menatap Robert yang dia kenal sebagai Jasper.     

Robert tersenyum menatap Ella, "Bukan masalah itu, aku hanya tidak ingin kita makan ditengah keramaian, Itu tidak menyenangkan sama sekali."     

"Ok, aku mengerti." Ella mengalah pada akhinnya. "Thanks sudah membantuku mengerjakan tugas by the way." Ella menatap mata teduh Rob.     

"You're welcome." Senyumnya. Tak berapa lama mereka tiba di apartment Ella dan langsung masuk begitu Ella membuka pintunya.     

"Kau ingin minum sesuatu?" Tanya Ella.     

"Kau punya minuman apa?" Robert tersenyum dan Ella bergidik. "Hanya air mineral dan beberapa minuman ringan dalam kaleng sebenarnya." Sesal Ella, dia tampak menyeringai dengan semu merah di wajahnya saat Robert menggeleng sembari melipat tangannya. Robert sudah yakin betul bahwa gadis sederhana ini tak memiliki sampange atau wine di dalam apartmentnya.     

"Sebentar, aku akan memesan makanan." Robert memilih untuk duduk di sofa sementara Ella masuk ke dalam kamarnya. "Aku akan segera kembali." Ella dengan cepat menyelinap ke dalam kamar dan berdiri di balik pintu sambil memegangi dadanya. Matanya berbinar penuh kebahagiaan, dadanya naik turun karena aliran darah memompa darahnya lebih cepat dan dia tampak begitu gugup karena ini kali pertama seorang lelaki berada di dalam rumah hanya berdua saja dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.