Sistem Teknologi Gelap

Cahaya Masa Depan



Cahaya Masa Depan

0Awalnya, Luzhou mengira ia sudah terbiasa dengan perasaan berdiri di depan panggung seperti ini.     
0

Namun kenyataannya, saat ia berdiri di panggung, ia tidak bisa mengendalikan detak jantungnya yang semakin kencang.     

Perasaan ini sangat berbeda dengan saat-saat ia memberikan presentasi di Institusi Pendidikan Lanjutan Princeton dulu. Sekarang, ia tidak hanya harus menghadapi tatapan para ilmuwan Teori Angka, ia harus menghadapi tatapan dan pertanyaan dari seluruh komunitas matematika.     

Luzhou menarik nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan dirinya.     

Ia melihat jam untuk kesekian kalinya.     

Ia melihat jarum panjang yang semakin mendekati waktu presentasinya.     

"Sebentar lagi ..."     

Jam sudah menunjukkan pukul 9.     

Dalam situasi seperti ini, sama sekali tidak diperlukan staf khusus untuk memastikan kondisi ruang acara tetap tertib dan disiplin. Saat jam menunjukkan pukul 9, seketika ruang acara yang ramai dan penuh suara pun menjadi hening.     

Di depan mata para tamu yang berkunjung, sebaris judul muncul pada layar berwarna putih di balik panggung.     

[Keberadaan Serta Bukti Solusi Persamaan Navier-Stokes Tiga Dimensi]     

Luzhou merasakan tekanan dari tatapan para penonton dan berkata.     

"Mengapa mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tidak meledak dan hilang begitu saja? Mengapa danau yang tenang tidak bisa tiba-tiba kehilangan airnya?"     

"Semenjak zaman dahulu, kita selalu kesulitan untuk benar-benar memahami hal yang terlihat mudah ... Karena, penampilan yang terlihat mudah adalah sebuah bentuk kamuflase."     

"Bahkan, pada abad ke-19, kita telah berhasil membuat hipotesis yang mendeskripsikan hukum pergerakan, dan hipotesis tersebut terlihat sangat sederhana. Namun, sampai hari ini, hal itu masih menjadi hipotesis, karena tidak ada orang yang bisa memecahkannya."     

"Matematika adalah bidang dengan disiplin yang sangat tinggi, bidang yang tidak bisa menerima ambiguitas."     

"Seperti pertanyaan yang kutanyakan tadi, mengapa mobil berkecepatan tinggi tidak bisa tiba-tiba meledak dan hilang? Mengapa air dalam danau yang tenang bisa tetap ada di tempatnya? Apa sebenarnya faktor penyangga yang membuat kejadian-kejadian yang kutanyakan tadi berubah dari tidak mungkin menjadi mungkin?"     

"Sekarang adalah waktunya untuk menjawab pertanyaan kalian semua."     

Pembukaan pendek itu berakhir, dan PPT berganti ke halaman selanjutnya.     

Presentasi pun dimulai.     

Luzhou menenangkan diri dan bersiap untuk berbicara, sebelum menghadap ke arah para penonton dan memberikan penjelasan singkat.     

Para penonton seketika menjadi hening, sangat hening.     

Semua mata tertuju kepada gambar-gambar dan rumus-rumus pada PPT, semuanya berkonsentrasi dan mendengarkan dengan seksama. Tidak ada yang mau melewatkan sedetik pun dari presentasi tersebut.     

[Μ (t) = e ^ (t △) ·μ0 + ∫e ^ (t-t ') △ B (μ (t '), μ (t')) dt']     

[...]     

"Untuk non-divergensi Schwartz dengan vektor μ0 dengan interval I⊂ [0, ﹢∞), dapat disimpulkan bahwa solusi H10 dari Navier-Stokes melibatkan integral μ ( t) dengan penambahan berkelanjutan seperti μ→ H10df (R3) ..."     

PPT kembali bergerak, dan Luzhou terus menjelaskan dengan singkat, padat, dan jelas sembari menggerak laser di tangannya.     

Saat ini, tidak ada bagian yang membutuhkan penjelasan khusus.     

Makalah-makalah persamaan NS lain sudah membahas bagian-bagian tersebut.     

Namun, ia menjelaskan kedua bagian penting dari makalah, yakni operator B' dan metode L-Stream yang ia gunakan.     

Dan bagian selanjutnya setelah ini sangatlah penting!     

Ia harus menjelaskan konsep lipatan serta kegunaannya dalam persamaan diferensial.     

Dan inilah inti penggunaan "metode topologi untuk persamaan diferensial!"     

...     

Xu Chenyang memandang panggung dengan tatapan penuh konsentrasi, ujung pulpennya bergerak-gerak perlahan di atas buku catatan.     

Akhirnya, ia berbisik kepada Zhang Wei yang duduk di sampingnya.     

"Kau mengerti tidak?"     

Zhang Wei menggeleng perlahan.      

"Pengetahuanku tentang Persamaan Diferensial tidak jauh berbeda denganmu. Jika kau tidak mengerti, keadaanku juga pasti hampir sama."     

Zhang Wei memiliki fokus yang serupa dengan dosennya, Zhang Shouwu. Fokus utamanya adalah ekspresi matematika, Langlands, dan fungsi Dirichlet.     

Persamaan Diferensial bukanlah fokusnya. Ia hanya tahu Persamaan NS karena ia tertarik dengan status persamaan tersebut.     

Tidak semua orang bisa menjadi ahli hampir di semua cabang matematika seperti Tao Zhexuan yang bisa membaca makalah pembuktian Hipotesis Goldbach dan mempelajari pembuktian Persamaan NS ...     

Memang, di dunia ini ada ahli matematika yang mampu memahami berbagai bidang.     

Sayangnya, ahli seperti itu lebih langka daripada burung merak sekalipun …     

Xu Chenyang memandang layar PPT dan menggumam, "ini benar-benar sulit dipercaya ..."     

"Sulit dipercaya bagaimana?" Kata Zhang Wei.     

"Lihatlah dia! Teori Angka, Aljabar Abstrak, Analisa Fungsi, Topologi, Geometri Diferensial, Persamaan Diferensial … Apa ada bidang yang tidak dapat ia pelajari?" Tanya Xu Chenyang.     

"Mungkin ... Aljabar geometrik?" Zhang Wei berkata, suaranya terdengar penuh dengan rasa tidak yakin.     

Namun, setelah ia menjawab, ia merasa ingin menarik kembali perkataannya. Ia mengingat bahwa dosen pembimbing Luzhou dulu adalah Deligne, dan pembimbing Deligne adalah legenda yang dikenal sebagai "ayah aljabar geometrik", yakni Grothendieck!     

Teori-teori inti Aljabar Geometrik yang ada sekarang diambil dari hasil karya Grothendieck yang masih ada sampai sekarang.     

Zhang Wei tidak percaya Luzhou tidak menguasai Aljabar Geometrik.     

Kemungkinan ia masih belum melakukan penelitian pada cabang matematika tersebut...     

...     

Di atas panggung, presentasi terus berlanjut.     

Presentasi Luzhou berjalan dengan semakin cepat, dan pikirannya terasa lebih jernih.     

Perkenalan konsep L-Stream adalah penentu keberhasilan presentasi ini.     

Konsep tersebut dapat diumpamakan seperti palu untuk membuka jalan menuju titik terang.     

Seketika, apa yang terlihat membingungkan berubah menjadi jelas.     

Pada saat yang bersamaan, seiring dengan jelasnya solusi persamaan tersebut, situasi menjadi semakin memanas.     

Di ujung ruang acara, Fefferman menyunggingkan senyum.     

Di sisi lain ruangan, Tao Zhexuan menggumam perlahan, tatapan matanya penuh dengan kebahagiaan.     

Di kursi belakang, Vera pun juga merasakan ketegangan suasana, jantungnya berdebar-debar dan tangannya terkepal. Dalam suasana tegang seperti ini, ia juga merasakan kebanggaan yang luar biasa, karena pencapaian dosen pembimbingnya.     

Faltings pun ikut mengernyitkan alisnya.     

Melihat ekspresi wajah temannya itu, Deligne bertanya dengan santai.     

"Bagaimana?"     

Faltings menjawab tanpa ekspresi, "biasa saja."     

"Kau tidak malu menutupi perasaanmu sendiri?" Deligne tersenyum kecil dan bertanya.     

Faltings memutuskan untuk tidak menggubris hinaan Deligne dan memandang jam tangannya, kemudian ia berdiri perlahan.     

"Presentasinya sebentar lagi selesai. Apa kau tidak mau melihat akhirnya?" Tanya Deligne.     

"Tidak perlu."     

Ia sudah mengerti inti presentasi.     

Untuk pertanyaan membosankan, biarkan saja ilmuwan lain yang bertanya.     

Profesor Faltings berjalan keluar dari ruangan, melewati kerumunan orang yang duduk di lantai.     

Saat Profesor Faltings keluar, presentasi sudah akan selesai.     

Nyaris semua orang di sana tahu apa yang akan Luzhou katakan.     

Jawaban sudah terlihat jelas di depan mata.     

"Dengan menggabungkan semua inferensi di atas, solusi Persamaan Navier-Stokes dapat dicapai!"     

Suara Luzhou terdengar lantang dan jelas.     

Dan suara itu membuat suasana berubah drastis, seperti mantra yang membawa kekuatan.     

Mantra yang membawa kekuatan dari ilmu pengetahuan.     

Tepat saat kalimat itu terucap ...     

Para tamu berdiri secara bersamaan dari tempat duduk masing-masing.     

Suara tepuk tangan tanpa henti memenuhi ruangan luas namun penuh sesak itu ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.