Sistem Teknologi Gelap

Keramaian di Kota Princeton yang Sepi



Keramaian di Kota Princeton yang Sepi

0Satu minggu telah berlalu semenjak Luzhou mengunggah makalah Hipotesis Goldbach-nya ke Arxiv. Kebanyakan ilmuwan yang berkutat dalam dunia Hipotesis Goldbach pun sudah mendengar tentang makalah tersebut.     
0

Ada yang tidak setuju dengan metode yang digunakan oleh Luzhou, ada juga yang tidak percaya. Ada pula yang tidak mau membaca makalah itu karena tidak paham. Memang, proses pembuktian hipotesis itu cukup rumit, dengan metode aneh yang tidak pernah diketahui sebelumnya.     

Dengan pengecualian sosok-sosok ahli terkenal yang sudah ternama di dunia Teori Angka, mereka yang mempelajari Hipotesis Goldbach pun jarang ada yang bisa menggabungkan banyak metode.     

Jadi, orang-orang yang menggunakan metode SIEF tidak akan terlalu bisa menggunakan circle method, dan hal sebaliknya pun berlaku. Selain itu, ada juga metode-metode lain seperti metode trigonometris dan metode density, dua metode yang lebih diragukan lagi.     

Dalam metode yang digunakan Luzhou, terlihat jelas jejak bayang-bayang metode SIEF dan circle method yang digabungkan dengan group theory.     

Inilah alasan mengapa jarang ada yang bisa memastikan keabsahan makalah tersebut.     

Namun, di sisi lain, orang-orang cukup optimis dengan penyelesaian itu, karena Luzhou adalah pemenang Cole yang sudah menyelesaikan banyak hipotesis di dunia Teori Angka, terutama Bilangan Prima.     

Karena banyak profesor yang membahas hal ini, berita ini tidak hanya terdengar di dunia akademik, melainkan di dunia para mahasiswa S1.     

Para mahasiswa yang belajar di departemen matematika membahas tentang hal ini.     

Di sebuah forum matematika, sebuah diskusi pun sedang berlangsung.     

[Oke, aku tahu dia memang sudah menyelesaikan Prima Kembar dan Polignac, tetapi dosen saja bilang kalau Hipotesis Goldbach itu berbeda jauh, kira-kira perbandingannya seperti perbandingan Super Bowl dan Ivy League. Jujur saja, aku tidak yakin bahwa pembuktian ini benar, dan aku yakin pasti ada yang menyanggahnya sebentar lagi.]     

[Memangnya dosenmu siapa, sih?]     

[James Maynard, pemenang SASTRA Ramanu dan kandidat pemenang Fields ke-18! Menurutku, opini-nya cukup didukung oleh fakta.]     

[Oh, si Manyard yang mempelajari bilangan prima dan berusaha memecahkan Prima Kembar tapi keduluan itu? Haha! Dia sekarang sedang apa, membakar draft?]     

[Haha!]     

[Pendapatmu berbeda dengan dosenku. Dosenku mengatakan ia cukup optimis dengan makalah ini, dan ia percaya bahwa group theory akan menjadi basis metode baru yang menjanjikan dalam riset dunia Teori Angka.]     

[Memangnya siapa dosenmu? Tidak semua dosen bisa meninjau makalah di bidang Teori Angka, terutama bilangan prima.]     

[Tao Zhexuan.]     

[...]     

...     

Tidak ada Sistem peer review dalam pengunggahan Arxiv, dan kebenaran makalah tidak bisa dipastikan. Inilah alasan mengapa debat terus berlanjut.     

(Peer Review adalah suatu proses pemeriksaan atau penelitian suatu karya atau ide pengarang ilmiah oleh pakar lain di bidang tersebut).     

Namun, semua orang tahu bahwa sebentar lagi komunitas matematika akan memberikan jawaban dan mengakhiri debat tersebut.     

Dua minggu setelah Luzhou mengunggah makalahnya, situs resmi Princeton mengatakan bahwa akan ada konferensi matematika.     

Minggu depan, Luzhou harus memberikan laporan selama 1 jam tentang Hipotesis Goldbach di ruang kelas 1 di gedung Institusi Pendidikan Tinggi di Princeton.     

Sesaat setelah pengumuman ini diumumkan, topik debat berubah menjadi tentang konferensi.     

Kebanyakan debat terjadi karena orang-orang tidak yakin akan keabsahan makalah yang diunggah ke Arxiv, tidak adanya sistem peer review, dan tidak paham akan metode berdasarkan group theory. Jika saja Luzhou mengunggah makalah itu di situs Princeton, mungkin debat seperti ini tidak akan terjadi.     

Debat-debat inilah alasan mengapa Luzhou mempersiapkan semuanya dengan hati-hati. Ia tidak terlena hanya karena Sistem menyatakan metode-nya benar.     

Kunci pembuktian hipotesis matematika adalah konsistensi, namun pada akhirnya, sebuah makalah masih akan membutuhkan persetujuan mereka yang berkutat di dunia matematika. Luzhou harus bersiap-siap untuk menjelaskan teorinya dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan padanya.     

Luzhou tidak melewatkan detail sekecil apapun. Banyak bukti hipotesis yang hancur karena pertanyaan kecil.     

Bahkan, Wiles yang membuktikan Teori Fermat saja nyaris terjebak dalam pertanyaan yang 'kecil'. Awalnya, jika ia tidak diberi semangat oleh seorang teman, ia hendak menyerah saja.     

Luzhou kemudian menghela nafas.     

Jadi, ini gunanya memiliki mahasiswa.     

Memberikan presentasi satu jam adalah sebuah kebangaan, namun juga sebuah tes. Sudah pasti, para matematikawan yang berkumpul di sana akan mempersulit proses penerimaan pembuktian tersebut.     

Deligne memberikannya asisten mahasiswa S3, namun sayangnya Luzhou hanya bisa memintanya untuk membuat PPT.     

Walaupun Luzhou ingin berdiskusi, mahasiswa itu tidak akan bisa mengikuti.     

Arah riset mahasiswa itu adalah aljabar geometri, sehingga ia tidak akan tahu tentang SIEF dan circle method.     

...     

Waktu berlalu dengan cepat, dan akhirnya waktu untuk memberikan laporan telah tiba.     

Karena acara ini, kota Princeton yang awalnya hening pun menjadi riuh.     

Tetapi, ini sudah biasa. Princeton sudah sering menjadi pusat berkumpulnya matematikawan kelas dunia.     

Para matematikawan yang diundang telah diberikan akomodasi berupa kamar di Princeton Hotel yang ada di Palmer Square.     

Jika semuanya berjalan lancar, setelah konferensi selesai, akan ada perayaan dengan makanan dan champagne saat malam.     

Namun, Luzhou tidak punya waktu untuk bersantai. Setiap menit dan setiap detik sebelum waktu presentasi sangatlah penting.     

Keesokan paginya, kerumunan matematikawan memenuhi ruangan yang sudah disiapkan di Princeton.     

Selain para ilmuwan, ada juga murid-murid dosen yang datang, dan ada juga mahasiswa dari Princeton yang ingin melihat presentasi. Bahkan, ada juga mahasiswa yang mengemudi dari New York atau Philadelphia.     

Walaupun mereka tidak tahu waktu pasti presentasi, mereka masih berusaha untuk masuk.     

Mereka yang terlambat terpaksa duduk di lantai di antara deretan kursi. Ada juga yang berdiri atau bahkan melihat dari luar bersama para wartawan.     

Presentasi dimulai jam 2 dan selesai jam 3 menurut jadwal. Namun, jam dapat diperpanjang karena sesi tanya jawab.     

Tentu saja, setelah presentasi, Princeton akan memanggil tim editor dari jurnal "Matematika Tahunan" dan membuat dewan khusus untuk meninjau makalah Luzhou dan menentukan apakah makalahnya layak untuk dipublikasikan.     

Dapat dikatakan, keberhasilan atau kegagalan Luzhou bergantung pada apakah ia bisa menjelaskan metode yang ia gunakan.     

Luzhou memandang jam pada ponselnya dan menarik nafas.     

5 menit lagi.     

Ini adalah kali kesepuluh ia mengambil ponsel dan melihat jam.     

Ia menarik nafas dalam-dalam, berusaha untuk mengatur degup jantungnya. Ia sudah tidak tahu bagaimana ia masih bisa berdiri.     

Beberapa waktu lalu, Luzhou mendapatkan informasi dari Profesor Deligne tentang jumlah tamu pada acara ini.     

Ada 150 ilmuwan terkenal, ada yang dari Paris, Jerman, China, dan bahkan wajah-wajah yang tidak asing.     

Selain itu, ada juga wartawan dari berbagai awak media.     

Ia sebentar lagi akan membuktikan hipotesis terbesar abad ini, dan ia akan membuktikan atau menghancurkan banyak makalah yang berhubungan dengan Hipotesis Goldbach.     

Tiba-tiba, seorang anggota staf membuka pintu dan memanggil Luzhou.     

"Tuan Lu, sebentar lagi Anda akan memberi presentasi. Apakah Anda sudah siap?"     

Luzhou tidak langsung menjawab.     

Ia menoleh, melihat cermin, dan merapikan dasinya.     

Akhirnya, ia menarik nafas dalam-dalam sambil memandang dirinya di cermin, dan tersenyum.     

"Saya siap."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.