Sistem Teknologi Gelap

Sedikit Informasi



Sedikit Informasi

0Wawancara itu berlangsung selama sekitar 20 menit.     
0

Luzhou meninggalkan kafe, berjalan ke mobil di sebelah pintu masuk, dan membuka pintu depan mobil.     

Profesor Glenn sudah duduk di kursi pengemudi. Ia menyalakan AC, membuka mata, dan menguap.     

"Sudah selesai?"     

"Sudah." jawab Luzhou, seraya mengenakan sabuk pengaman-nya.     

Dalam wawancara tadi, Profesor Glenn tidak tinggal di kafe, dan ia kembali ke mobil sesaat setelah wawancara dimulai. Sepertinya, ia tidak mau menunggu 15 menit.     

Luzhou kemudian bertanya, "Profesor dan Nona Belinda tadi…"     

"Dulu kita pernah bersama, tapi tidak lama...." Profesor Glenn menjawab dengan santai, "Belinda adalah mantanku."     

Luzhou memandang profesor tua itu dengan terkejut.     

Bangsat, hebat sekali pak tua ini.     

Belinda itu kelihatannya masih umur 20-an!     

Ya, walaupun bisa saja wanita itu menutupi wajahnya dengan riasan wajah...     

Profesor Glenn melirik Luzhou, sepertinya tahu apa yang ia pikirkan, dan berkata dengan sebal, "Kan sudah kubilang, aku ini belum tua-tua amat! Aku masih 40 tahun, dan aku masih bisa ikut penghargaan Fields!"     

"Tapi kan Fields baru ada lagi nanti saat Anda umur 43…" Ujar Luzhou.     

"Hanya permisalan, dan aku bukan ahli matematika." Profesor Glenn berdehem, "Ah, omong-omong, kudengar dari Yan bahwa kamu masih jomblo ya, Lu? Saat aku seumuranmu, aku sudah punya dua pacar. Apa kamu tertarik dengan hal lain selain matematika?"     

Luzhou tersenyum malu, "Ada."     

Profesor Glenn mengernyitkan alisnya dan bertanya dengan tertarik, "Misalnya…?"     

"Fisika termasuk tidak?" Ucap Luzhou.     

"..." Profesor Glenn pun terdiam.     

...     

Setelah kembali ke hotel, Luzhou segera berkemas.     

Tidak terasa, ia sudah menghabiskan 3 bulan di Eropa.     

Saat ia datang kemari, ia hanya membawa sedikit pakaian ia perlukan. Namun sekarang kopernya penuh dengan berbagai barang, bisa-bisa bea cukai bandara menahannya.     

Ya, perjalanannya di Eropa sudah selesai.     

Ia ingin segera kembali ke China, mengambil hadiah misi Sistem, dan memulai misi selanjutnya.     

Setidaknya, ia bisa mendapatkan S+ pada evaluasi misi, kan…?     

Ya, misi selanjutnya pasti misi bonus berhadiah.     

Kalau sampai bukan...      

Ia tidak mau dapat misi 'menciptakan sejarah?' seperti beberapa waktu lalu.     

Saat Luzhou sibuk mengemas oleh-oleh susu impor untuk Xiaotong, terdengar suara dari telepon genggamnya.     

Ia mengambil ponselnya dan berkata, "Halo?"     

"Ini aku."     

Mendengar suara itu, Luzhou pun terdiam.     

Ia mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Siapa ya?"     

Kemudian terdengar suara terbatuk dari ponsel.     

Setelah beberapa saat, pria itu berkata dengan sedikit sebal, "Ini aku, Frank Welczek! Kita baru bertemu satu bulan lalu."     

Mendengar nama itu, Luzhou pun terkejut.     

Kenapa sosok hebat ini meneleponnya?     

Bukankah saat Konferensi Riset Nuklir Eropa berakhir, ia kembali ke Amerika?     

"Maaf, aku tidak konsentrasi…" Luzhou berdehem, "Ada apa?"     

"Apa kamu punya waktu sekarang?"     

"Tentu saja." Jawab Luzhou.     

"Datanglah ke kantorku, aku ada pesan untukmu."     

Pria itu segera menutup telepon tanpa memberikan penjelasan.     

Luzhou akan naik pesawat besok malam, sehingga ia harus bersiap-siap hari ini. Ia pun segera datang ke kantor Frank dengan bingung.     

Saat melihat Luzhou, Frank melambaikan tangannya, mempersilahkan Luzhou untuk duduk, dan menyuruh asisten-nya untuk membuatkan dua gelas kopi.     

Pria itu memandang asap yang membumbung dari kedua gelas dan berkata, "Partikel 750GeV mungkin akan menjadi pengantar era baru dunia fisika, dan mungkin saja, harganya akan lebih tinggi dari Nobel. Semua ahli fisika teori akan tertarik, termasuk aku."     

Luzhou menyadari bahwa urusan Nobel bukanlah urusannya, namun ia tetap diam dan menunggu pria itu selesai menjelaskan.     

Frank terdiam selama beberapa saat lalu melanjutkan ucapannya, "Aku sangat optimis dengan kemampuanmu di bidang Fisika-Matematika. Jika kamu tertarik, bergabunglah dalam proyek-ku. Kita akan menyelesaikan soal terbaru ini bersama-sama."     

Satu bulan terakhir ini, dunia fisika sibuk mencoba memikirkan soal terbaru dari Luzhou. Sayangnya, sementara ini, masih belum ada penemuan yang hebat.     

Sementara itu, masih banyak yang harus dilakukan.     

Setelah ada lebih banyak informasi dari mesin Hadron Collider milik CERN, barulah penemuan ini bisa menjadi kandidat pemenang Nobel.     

Frank pernah menang Nobel satu kali, dan tidak ada larangan menang dua kali, namun jarang sekali ada orang yang bisa menang dua kali selama hidup mereka.     

Mungkin, jika ia menemukan sesuatu yang lebih hebat, memenangkan Nobel kedua bukanlah masalah.     

Menjadi terkenal dalam sejarah sangatlah langka, dan Frank tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut.     

Luzhou kemudian bertanya, "Menyelesaikan soal, ya… Demi mencari partikel tak diketahui ini?"     

"Benar." Frank mengangguk, "Selain CERN, aku juga bekerja sebagai anggota Departemen Fisika Teori di Universitas Massachusetts. Apa kamu tertarik ke MIT demi mendapatkan S3?"     

Luzhou terdiam, tidak menyangka pria tua itu akan memberinya kesempatan.     

MIT memiliki posisi yang bagus di dunia Fisika, dan ia diundang oleh seorang pemenang Nobel.     

Jika saja Luzhou tidak memiliki program dari Jinling dan dari Princeton. Ia pasti akan setuju.     

Namun ia masih bukan orang yang ingkar janji.     

Ada beberapa kesempatan yang tabu untuk dilepaskan.     

Luzhou menggeleng, "Terima kasih atas undangannya, tapi maafkan aku… Aku sudah berjanji pada Princeton bahwa aku akan mendapatkan S3 di sana."     

"Princeton… Matematika, ya? Memang untuk matematika, Princeton lebih hebat." Frank tersenyum, "Walaupun kamu memilih Princeton, tawaranku masih berlaku. Di masa ini, semua bisa dilakukan lewat internet, tidak harus lewat bertemu muka langsung. Pikirkanlah…"     

Lalu Frank terdiam sesat dan melanjutkan, "Kamu tertarik dengan Nobel, kan?"     

"....?!" Luzhou terkejut mendengarnya.     

Ia sampai lupa bagaimana cara berbicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.