Sistem Teknologi Gelap

Akting



Akting

Yakin tidak yakin, suka tidak suka, pemenang dari Penghargaan Luogeng dan Shengshen sudah diumumkan. Para penonton bertepuk tangan dengan kagum, dan acara pun berakhir.     
0

Meskipun ada yang tidak suka, hasil tidak akan berubah.     

Suara jepretan para wartawan, terdengar dari kedua sisi aula, dan sesaat setelah acara hari itu dinyatakan berakhir, para wartawan segera berlari untuk bertanya-tanya.      

Seorang wartawan dari situs terkenal bernama 'Daily Mail' mengajukan pertanyaan terlebih dahulu.     

"Profesor Qiu, gosip mengatakan bahwa Anda memiliki hubungan dengan Departemen Matematika Yanjing, apa itu benar?"     

Qiu Chengtong tersenyum dan berkata, "Tentu saja salah. Wang Shicheng dan aku hanyalah teman lama yang sering berkomunikasi. Benar kan, Profesor Wang?"     

Profesor Wang tersenyum kaku, "Benar, aku sangat mengagumi kontribusi Profesor Qiu di bidang persamaan diferensial."     

Mereka sengaja tidak berkata jujur, dan sengaja tidak membahas perseteruan antara Qiu dan Yanjing. Posisi Qiu di dunia akademik memang tidak bisa diragukan, tanpa posisi itu, ia tidak mungkin bisa merusak nama Yanjing.     

Namun… bagaimana jika ia tetap berani meskipun posisinya lemah?     

Belum mulai saja pasti sudah mati.     

Profesor Qiu sangatlah mudah marah, tidak pernah berbohong, dan tidak suka politik antar ilmuwan. Namun, ia masih bisa berpura-pura jika perlu.     

Setidaknya, ia harus sedikit berpura-pura.     

Ditambah lagi, ada perwakilan Asosiasi Matematikawan Internasional di sini. Walaupun mereka berseteru, setidaknya mereka harus sedikit berpura-pura.     

Selain Qiu Chengtong, pemenang kedua penghargaan tersebut juga dikelilingi oleh wartawan.     

Terutama Luzhou.     

Seorang pemenang penghargaan besar, dan usianya baru 21 tahun. Luar biasa sekali!     

Untuk para wartawan itu, berita ini sangatlah menarik.     

Seorang wartawan lokal berlari kencang dan bertanya, "Tuan Luzhou, bagaimana perasaan Anda setelah memenangkan Penghargaan Shengshen?"     

Luzhou tersenyum, "Aku merasa sangat gembira!"     

Seorang wartawan asing mendekat dan bertanya dengan bahasa Mandarin yang fasih, "Luzhou, ada gosip yang mengatakan bahwa Profesor Lu dan Profesor Qiu memiliki hubungan dekat, dan kamu mendapatkan penghargaan ini karena Qiu Chengtong. Apakah itu benar?"     

Luzhou memutar matanya dan menjawab, "Ini adalah kali pertama saya bertemu Profesor Qiu, dan dia adalah akademisi yang patut dihormati. Mohon jangan melontarkan asumsi yang tidak-tidak tentang senior Saya."     

"Luzhou, aku ingin menanyakan beberapa hal. Bisakah aku minta nama akun WeChat-mu?" Tanya seorang wartawan dari Universitas Beijing. Wanita itu masih sangat muda, dan ia adalah adik kelasnya.     

Namun, apakah Luzhou akan tertarik dengan kecantikan?     

Tentu saja tidak.     

Agar ia tidak terlibat dengan wanita itu, Luzhou memutuskan untuk menjalankan wawancara di sana saja.     

Luzhou merasa pusing walaupun banyak yang mengelu-elukan namanya. Bahkan, senyumnya pun terlihat kaku.     

Bangsat, menerima penghargaan saja kok rasanya sulit sekali.     

Namun, saat melihat keadaan Profesor Yang, Luzhou akhirnya bisa bernafas lega. Profesor Yang harus tersenyum sedemikian rupa sehingga tidak ada yang tersinggung.     

Akhirnya, mereka berhasil melewati kerumunan dan keluar dari gedung Universitas Beijing. Luzhou berjalan masuk ke mobil Kak Yan yang sudah terparkir di depan universitas.     

"Bagaimana dengan Profesor Lu?"     

"Profesor Lu sedang pergi minum-minum dengan seorang teman lama. Kita akan langsung ke hotel untuk makan siang." Ucap Kak Yan sambil tersenyum, "Hebat sekali, kamu sudah dapat Shengshen saat umur 20 tahun! Bisa-bisa saat kamu umur 30, kamu dapat Fields!"     

Luzhou tersenyum malu dan berkata, "Ah, omong-omong, bagaimana kamu bisa tahu lebih dulu?"     

"Aku juga awalnya tidak tahu, tetapi Profesor Lu cukup berpengaruh. Sepertinya, dia mendengar berita itu dari Profesor Qiu karena keceplosan saat minum-minum, dan aku ikut mendengarnya." Kakak Yan menjawab dan tersenyum, "Sebenarnya, aku ingin memberitahumu, tetapi aku diancam oleh Profesor Lu."     

Kemudian Luzhou tersenyum dan menjawab, "Tidak apa-apa, aku mengerti hal seperti ini tidak bisa dibocorkan begitu saja."     

Yan Xinjue lalu berkata, "Sekarang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan terus berkutat di dunia matematika-fisika?"     

"Iya." Luzhou mengangguk, "Matematika adalah alat riset penting yang bisa digunakan untuk melakukan riset berbagai bidang. Aku dapat diumpamakan sebagai seorang perajin besi, dan matematika adalah pedangku. Aku bisa mempertajam pedang, tetapi aku juga ingin menggunakan pedang buatanku."     

"Benar sekali.... Aku akan menunggu hari saat kamu berdiri di podium Stockholm."     

Podium di Stockholm adalah podium tempat diberikannya penghargaan-penghargaan bergengsi kelas dunia.     

Namun, penghargaan itu sangat sulit didapat, dan hanya diberikan untuk penemuan-penemuan yang sangat penting.     

Luzhou tersenyum dan berkata, "Mungkin suatu hari nanti."     

...     

Acara pembukaan konferensi telah berakhir, dan sebuah pertemuan diadakan oleh staf Asosiasi Matematikawan China untuk mendiskusikan peraturan dan memilih kandidat anggota selanjutnya. Semua anggota, termasuk sekretaris dan kepala, mengikuti rapat tersebut.     

Saat rapat berlangsung, Luzhou sibuk memainkan ponsel-nya dan membuka Weibo.     

Memang, para wartawan internet patut diacungi jempol. Dalam beberapa menit saja, sudah ada banyak sekali berita yang muncul.     

Semua berita itu memiliki judul dengan font besar beserta dengan video.     

[Mengejutkan! Pemenang Penghargaan Shengshen adalah Seorang Pria Berusia 21 Tahun!]     

[Penghargaan Nasional Telah Diberikan! Wawancara Dengan Pemenang Penghargaan Shengshen, Dikenal Juga Dengan Penghargaan Fields Lokal…]     

[Mengejutkan! Pemenang Shengshen Tahun Ini Adalah…]     

[...]     

Jelas saja, dalam waktu singkat, berita itu menjadi berita hangat.     

Pada video pendek yang dilampirkan, ada seorang pria muda yang berdiri di atas panggung dan menerima penghargaan beserta medali. Di bawah video, kolom komentar semakin penuh, dan komentar-komentar baru terus bermunculan.     

[Penghargaan Shengshen itu apa sih? Aku hanya tahu Kompetisi Matematika Shengshen!]     

[Kalau itu sih kira-kira mirip dengan Kompetisi Matematika Luogeng! Aku pernah ikut beberapa tahun lalu, dan aku menang juara kedua. Aku ingin ikut lagi tahun ini!]     

[21 tahun? Apa tidak terlalu muda? Kudengar pemenang-pemenang sebelumnya berusia 40an atau 50an…]     

[Ada berapa orang di dunia ini yang bisa punya pencapaian sehebat ini dalam usia 40-50an. Dia baru umur 21, tapi sudah mendapatkan Fields versi lokal! Aku yakin dia bisa mendapatkan Fields internasional juga!]     

[Tidak ada batas umur untuk belajar! Hidup dunia matematika China!]     

[Pencapaian hebat bagi orang biasa sudah termasuk hal-hal makanan sehari-hari bagi mereka…]     

[...]     

Luzhou tidak tahu diskusi yang terjadi di internet saat ini.     

Karena, malam itu ia sedang mengikuti acara perjamuan dari Asosiasi Matematika China.     

Sebagai pemenang Shengshen dan pemenang termuda sepanjang sejarah, Luzhou jelas saja menjadi bintang di sana.     

Bahkan, ia tidak perlu memulai pembicaraan. Banyak ilmuwan muda yang mendekatinya.     

Para ilmuwan tua memujinya karena ia tidak sombong.     

Sebagai anggota Yanjing, Profesor Wang sedikit sebal dengan Profesor Qiu, namun ia tidak melakukan apa-apa. Tidak ada gunanya membawa pertikaian pribadi ke ranah generasi muda.     

Bahkan, ia juga memuji Luzhou, dan menawarkan Luzhou untuk memberikan ide-ide serta hasil riset kepada Yanjing.     

Memang, tawaran itu sangatlah menarik. Yanjing memiliki banyak sumber daya dan prestise. Jika ia menjadi mahasiswa Yanjing, ia bisa mendapatkan berbagai hal dengan mudah.     

Namun, Luzhou masih harus menepati janjinya kepada Jinling. Ia sudah berencana untuk mengikuti program Jinling dan pergi ke Princeton tahun depan.     

Akhirnya, Luzhou menolak, dan memberikan penjelasan kepada Profesor Wang, kalau Luzhou sudah menerima tawaran dari Princeton untuk gelar S3.     

Mendengar jawaban itu, Profesor Wang tidak marah, dan ia mengatakan bahwa pintu Universitas Yanjing akan selalu terbuka untuknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.