Sistem Teknologi Gelap

Tolong Bantu Dia



Tolong Bantu Dia

0"Ingin bertemu denganku langsung?"     
0

Di sebuah kafe di Philadelphia, Luzhou sedang memegang ponselnya dan berbicara dengan Woolf.     

Woolf terdiam sesaat lalu berkata, "Benar, aku sudah membantumu mengurangi harga menjadi 10 juta dolar, dan pihak mereka sudah setuju. Tetapi, di sisi lain, ia tidak mau menyerahkan masa depan tim-nya kepada orang yang belum pernah ia temui sebelumnya, ia meminta kesempatan untuk bertemu dengan Anda sebelum menandatangani kontrak… Apa perlu kuundang dia kemari?"     

Sebenarnya, Woolf merasa sebal dengan keputusan pria ini.     

Jangankan membicarakan seperti apa masa depan tim-nya, tanpa biaya, mereka tidak akan punya masa depan berbentuk apapun. Bahkan para anggota tim riset hendak bersiap pergi bekerja di tim lain karena sudah dua bulan gaji mereka tidak dibayar.     

Luzhou berpikir selama beberapa saat sebelum menjawab, "Tidak, aku akan pergi ke sana saja, aku ingin melihat peralatan seperti apa yang mereka miliki."     

Masalah alat adalah masalah yang sangat serius. Untuk memastikan, Luzhou akhirnya memutuskan untuk melihat sendiri.     

Sebenarnya, ia tidak terlalu membutuhkan tenaga tim, ia lebih membutuhkan peralatan mereka.     

Di tempat seperti Silicon Valley, 100 ribu USD per tahun sudah lebih dari cukup untuk mempekerjakan lulusan S3 bidang nanomaterial karbon dan sintesis organik serta membuat beberapa asisten bersaing demi mendapatkan pekerjaan. Kebanyakan riset bergantung pada apakah tim cukup familiar dengan topik yang diinginkan.     

Namun, peralatan bisa menjadi masalah. Investasi peralatan bisa mencapai jutaan atau bahkan puluhan juta.     

Misalnya, untuk mendapatkan SEM (Scanning Electron Microscope) yang sedikit lebih baik, seseorang harus mengeluarkan jutaan dolar. Contoh lain adalah CVD untuk mempersiapkan nanotube karbon dan peralatan mempersiapkan fullerene… Untuk satu set peralatan, 20 juta dolar saja terkadang tidak cukup.     

Jika seseorang ingin menghemat biaya, membeli peralatan baru bukanlah pilihan yang baik.     

Ia tidak perlu membuang-buang banyak uang, dan dapat memiliki peralatan murah berkualitas tinggi dengan membeli peralatan bekas pakai. Ketimbang membeli dari sumber tidak jelas, peralatan bekas dari tim seperti ini biasanya lebih bisa diandalkan.     

Selain peralatan, ia juga akan mendapatkan pekerja yang bisa langsung memulai pekerjaan tanpa pelatihan terlebih dahulu.     

Luzhou menutup telepon dan memandang Profesor Michelle Parcy yang duduk di seberangnya sembari menyunggingkan senyum kecut.     

"Maaf, telepon pekerjaan membuat Anda menunggu."     

"Tidak apa-apa, untuk ilmuwan ternama seperti Anda, waktu adalah aset berharga." Michelle Parcy tersenyum, "Bisakah saya mulai sekarang?"     

Luzhou mengangguk, "Tentu saja."     

Harus diakui, memang para profesor di Pennsylvania sangatlah hebat, hingga menjadi salah satu tempat tinggal elit bisnis dunia yang memiliki mahasiswa-mahasiswa dan profesor-profesor berbakat.     

Dengan bantuan penjelasan wanita itu, akhirnya Luzhou memiliki konsep awal struktur organisasi Xingkong cabang Amerika Utara.     

Struktur organisasi, kemampuan untuk setiap posisi, sistem gaji… Semuanya sudah ia pertimbangkan.     

Jujur saja, jika Michelle ingin mencari pekerjaan di perusahaan, tidak akan ada yang bisa menolaknya.     

Namun di sisi lain, akan sulit melakukan pekerjaan sebagai profesor jika ia bekerja secara penuh di sebuah perusahaan.     

Biasanya, profesor dengan dua gelar dalam bidang administrasi bisnis dan perdagangan internasional bisa mendapatkan lebih banyak gaji bekerja di perusahaan ketimbang bekerja di Universitas Pennsylvania. Mereka bisa bekerja sebagai konsultan dengan bayaran per jam.     

Saat ini, tugas-tugasnya adalah mengajari mahasiswa, terkadang menerbitkan makalah, atau mengurus masalah-masalah perusahaan besar. Ia bisa menggunakan muridnya juga sebagai pekerja gratis. Kehidupan seperti ini tentu saja jauh lebih baik ketimbang tinggal di kantor dari jam 9 sampai jam 5.     

"Intinya begini, karena kantor Anda berurusan dengan kekayaan intelektual, saya sarankan untuk membuat kantor-kantor cabang lain di luar negeri untuk memantau paten. Jika Anda memiliki biaya cukup, saya sarankan membuat tim pengacara berisi 10 sampai 20 orang untuk mengurus gugatan penyelewengan paten."     

Luzhou mengangguk, "Akan kupertimbangkan saran Anda."     

Setelah pertemuan ini, kerjasamanya dengan AM Office akan berakhir.     

Ia hanya perlu memberikan dokumen di tangannya kepada manajer yang ia pekerjakan dan melangsungkan perusahaan sesuai dengan desain yang telah didiskusikan. Dalam sekejap saja, Xingkong cabang Amerika Utara akan segera beroperasi.     

Dengan begini, ia tidak perlu terlalu terlibat dan bisa fokus melakukan riset.     

Sementara itu, berbeda dengan AM Office, kerja sama Luzhou dengan Michelle Parcy baru dimulai.     

"Sepertinya Anda masih belum mengembangkan pasar di China? Saya memiliki laporan hasil riset material lithium jika Anda tertarik."     

Luzhou tertawa dan menjawab dengan santai, "Apa itu juga harus membayar?"     

Profesor Michelle balas tersenyum, "Tentu saja tidak, namun jika Anda suka, saya akan membantu membuat laporan spesialis pasaran China dan membuat strategi… Tentu saja, ini tidak gratis."     

Luzhou menerima laporan itu dan membalik-baliknya.     

Sebenarnya, laporan ini cukup bagus, namun ia tidak terlalu memahami spesifikasinya, dan tidak terlalu peduli.     

Ia memiliki prinsip untuk meminta bantuan seorang profesional untuk setiap bidang.     

Michelle Parcy pun bertanya, "Bagaimana menurut Anda?"     

"Cukup puas." Luzhou menutup dokumen di tangannya, "Sepertinya Anda sangat profesional."     

"Tentu saja." Michelle tersenyum, "Saya adalah seorang profesor, namun saya masih tetap seorang profesional dalam industri."     

"Ah, sepertinya, Xingkong akan menghubungi Anda Januari nanti. Saya akan meminta manajemen Xingkong melakukannya."     

Profesor Michelle mengangguk, "Tidak masalah, semoga kerjasama kita berjalan lancar."     

"Sama-sama." Ucap Luzhou.     

Setelah pertemuan selesai, mereka kembali ke tempat parkir bersama-sama.     

Sebelum menaiki bus, tiba-tiba Luzhou mengingat sesuatu. Ia menoleh ke Profesor Michelle dan bertanya.      

"Ah, Anda adalah profesor dari Wharton di Universitas Pennsylvania, kan?"     

Michelle tersenyum, "Benar, ada apa?"     

"Saya punya teman yang belajar di sana, apakah Anda kenal?"     

Michelle Parcy, "Siapa namanya?"     

"Chen Yushan, program S2 di Wharton. Saya dengar ia sedang kesulitan, namun saya tidak bisa membantu. Jika situasi memungkinkan, saya harap Anda bisa membantunya."     

Mendengar nama itu, Michelle terdiam sesaat.     

Ia terbatuk, menutupi raut wajahnya, dan menjawab, "Saya pernah mendengar namanya, tetapi tidak terlalu mengenalnya. Akan saya usahakan."     

Luzhou mengangguk dan tersenyum, "Tolong, ya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.