Sistem Teknologi Gelap

Aku Lebih Tertarik Padamu



Aku Lebih Tertarik Padamu

0Seperti biasa, saat malam tiba pada hari pertama konferensi, Asosiasi Matematikawan Nasional Amerika mengadakan perjamuan di hotel dekat Berkeley.     
0

Untuk penghuni dunia matematika, acara perjamuan adalah sebuah kesempatan untuk berkomunikasi dan berbicara dengan satu sama lain.     

Konferensi ini lebih diperuntukkan untuk matematikawan muda, sehingga tidak banyak sosok-sosok berpengaruh yang kemari. Jika saja Vera tidak memberi presentasi, mungkin Luzhou tidak akan ikut.     

Sepertinya, inilah alasan mengapa hanya ada beberapa matematikawan besar yang bisa dikatakan 'terkenal'.     

Luzhou berusaha tidak menarik perhatian, bahkan ia masuk dari pintu samping. Namun, saat melihatnya, semua tamu ingin bicara dengannya, sehingga ia tidak punya waktu beristirahat.     

Sementara itu, Vera selalu mengikutinya dan melihat sekelilingnya dengan wajah ketakutan. Sepertinya, ia jarang mengikuti acara seperti itu.     

Luzhou menyarankannya untuk pergi dan berbicara kepada matematikawan lain karena ini adalah kesempatan mengembangkan jaringan sosial. Namun karena Vera terus mengikutinya, tidak ada yang menyadari keberadaannya karena semua orang fokus pada Luzhou.     

Gadis itu tidak mendengarkan.     

Akhirnya Luzhou terpaksa ditemani gadis itu.     

Jujur saja, ia tidak pernah melihat gadis yang penakut sampai seperti itu.     

Sepertinya, jalan gadis itu untuk menjadi ilmuwan hebat masih sangat panjang.     

Di tengah acara, terdengar suara alunan musik dansa yang elegan.     

Seperti mengikuti suara musik itu, para tamu perjamuan akhirnya pergi ke tempat dansa, dan Luzhou berhasil kabur dari orang-orang yang berusaha menyapanya.     

Ia mengambil segelas champagne dari meja, lalu pergi ke lounge di ujung ruangan untuk duduk.     

Saat ia hendak bersantai sebentar dan mendengarkan musik, seorang gadis Amerika bertubuh tinggi dengan rambut bergelombang panjang datang mendekat.     

"Halo, Profesor Lu. Namaku Hannah, senang bertemu dengan Anda."     

Luzhou tersenyum dan menjawab, "Halo, nona Hannah. Ada apa?"     

"Kalau boleh… Bisakah saya duduk di depan Anda?" Tanya Hannah.     

"Tentu saja." Luzhou memandang wanita itu dengan heran, tidak mengerti apa yang ia inginkan.     

"Baiklah… Saya sangat tertarik dengan matematika-fisika, dan saya berencana untuk belajar di jurusan tersebut melalui Stanford tahun depan." Wanita itu menjelaskan dan memandang Luzhou dengan tatapan malu dan wajah yang memerah, "Bisakah Profesor memberiku surat rekomendasi?"     

Jadi begitu, ya?     

Tidak sulit bagi seorang profesor luar negeri untuk menulis surat rekomendasi. Bahkan, ada banyak profesor yang harus menuliskan banyak surat hampir setiap hari. Tidak semua orang dapat menerimanya, namun kebanyakan surat seperti itu akan diterima secara langsung dan bertatap muka.     

"Tentu saja bisa, namun sangat sulit untuk mendapatkan surat rekomendasi-ku. Begini saja, aku akan memberimu kesempatan, apa kau mau?" Luzhou kemudian tersenyum.     

Entah karena salah bicara atau karena konteks pembicaraan mereka, ekspresi Hannah berubah menjadi aneh selama beberapa saat.     

Akhirnya, setelah beberapa detik, ia menjawab dengan wajah memerah, "Tapi aku… Baiklah."     

Ia menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan diri.     

Ia menunduk, memandang meja, dan menggigit bibir bawahnya.     

"Aku… Siap."     

Walaupun Luzhou adalah seorang profesor, usianya tidak jauh berbeda dari wanita itu, sehingga Hannah sama sekali tidak merasa tertekan. Bahkan, Hannah cukup tertarik dengan sosok yang terlihat baik namun sebenarnya agresif.     

Tapi, kalau begini sih terlalu agresif…     

Bahkan sampai mendekati terlalu jujur.     

"Baiklah, kalau kau siap…" Luzhou mengangguk puas, ia lalu menoleh ke arah Vera dan berkata, "Vera, buatkan tes dengan pertanyaan-pertanyaan tentang fungsi. Jangan terlalu sulit, setara level S1 saja cukup."     

Vera dan Hannah pun tampak kebingungan.      

"...?"     

...     

Fungsi variabel kompleks dan persamaan diferensial adalah dasar-dasar ilmu matematika-fisika. Namun, persamaan diferensial akan terlalu kompleks bagi para calon mahasiswa yang masih belum memulai pendidikan S2 mereka. Sebaiknya memilih topik yang rumit tidak dilakukan saat pengetesan, namun saat memilih topik riset.     

Walaupun kebanyakan profesor mau memberikan surat rekomendasi dengan syarat "Selama kau memintanya dengan baik, aku akan memberikannya." Namun Luzhou, sebagai seorang pionir Teori Angka, ingin memiliki keunikan sendiri.     

Sehingga, akan sangat sulit untuk mendapatkan surat rekomendasi dari dirinya.     

Ia harus melihat sendiri kemampuan gadis ini!     

Vera sebenarnya bingung, namun karena Luzhou sudah memberi perintah, ia segera melakukannya.     

Di ruang acara perjamuan tidak ada pulpen ataupun kertas, sehingga ia membawa Hannah ke lobi hotel.     

Akhirnya, Luzhou bersandar di kursinya. Sekarang akhirnya ia bisa beristirahat dan menikmati acara.     

Sayangnya, sepertinya takdir tidak akan membiarkan Luzhou beristirahat. Sesaat setelah kedua gadis pergi, Bapak Francis selaku kepala Asosiasi Matematikawan Nasional Amerika, datang bersama seorang pria berjas rapi.     

"Halo, Profesor Lu, kita bertemu lagi." Bapak Francis tersenyum ramah.     

Bapak Francis adalah sosok yang memberikan hadiah 10 ribu dolar beserta sertifikat saat Luzhou pertama kali memberikan presentasi di Princeton. Mereka jarang bertukar pikiran dalam urusan akademik, namun hubungan mereka dapat dibilang cukup baik.     

Luzhou berdiri, berjabat tangan dengan Francis, dan memandang pria yang berdiri di sampingnya.     

Sepertinya, pria itu tidak asing, namun Luzhou tidak tahu siapa dia.     

"Lama tidak bertemu… Ini siapa?"     

Bapak Francis tersenyum, "Perkenalkan, dia ini Elon Musk."     

Elon Musk?     

Kali ini Luzhou benar-benar terkejut.     

Sebenarnya, ia tidak terkejut akan keberadaan sosok hebat ini di sini, namun ia terkejut karena mengapa ia mau datang kemari.     

"Senang bertemu denganmu, Profesor Lu." Elon berkata sambil tersenyum, "Ini pertemuan pertama kita, namun aku sangat kagum padamu."     

Luzhou memandangnya dengan terkejut dan menjabat tangannya.     

"Halo, senang bertemu denganmu."     

Elon Musk adalah sosok yang terkenal.     

Setelah mendapat gelar S1 ekonomi di Universitas Pennsylvania, dalam waktu kurang dari 1 tahun ia mendapatkan gelar-gelar fisika.     

Pada tahun 1995, ia masuk ke Universitas Stanford demi mendapatkan gelar S3 dan melampiaskan kecintaannya pada dunia Sains.     

Namun, entah karena status sebagai murid teladan tidak terlalu menarik, ia hanya tinggal selama beberapa hari di Stanford sebelum pergi ke Silicon Valley.     

Setelah kejadian itu, semua orang tahu bahwa Elon Musk menjadi pendiri SpaceX, Tesla, dan Paypal. Ia menjadi legenda di Silicon Valley dan sangat dihormati.     

Mulai dari teknologi pembayaran online, kendaraan dengan sumber energi terbaru, roket, atau rencana kolonisasi Mars, ia telah berusaha mengubah dunia dengan penemuannya.     

Tentu saja, teknologi di sini maksudnya adalah teknologi secara konsep.     

Selain status sebagai sesama mantan murid teladan, mereka sangatlah berbeda. Luzhou adalah seorang ilmuwan, sementara Elon Musk lebih ke arah seorang insinyur.     

Mungkin perumpamaan yang lebih cocok adalah, jika Elon adalah Iron Man, maka Luzhou adalah Mr. Wonder.     

Inilah alasan mengapa Luzhou tidak mengerti mengapa Elon Musk datang kemari.     

Ia tidak pernah mendengar nama sosok tersebut di dunia matematika.     

Seakan menyadari kebingungan Luzhou, Bapak Francis tersenyum dan berkata, "Tuan Musk adalah tamu spesial konferensi, dan kudengar kau kemari, sehingga ia memutuskan untuk datang."     

Luzhou memandang Elon dan bertanya, "Kau juga tertarik dengan matematika?"     

"Tentu saja, sains dan matematika tidak dapat dipisahkan. Walaupun pembelajaran matematika-ku tidak sedalam fisika, aku selalu mengagumi para ahli matematika. Dulu, waktu aku belajar di Pennsylvania, aku selalu kesulitan mengerjakan soal matematika."     

Tiba-tiba, Elon mengatakan sesuatu yang mengejutkan.     

"Tetapi, ketimbang matematika, aku lebih tertarik padamu."     

Luzhou pun tampak kebingungan setelah mendengarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.