Sistem Teknologi Gelap

Kedengarannya itu rencana yang bagus…



Kedengarannya itu rencana yang bagus…

Tetapi…     

"Ah, tidak perlu, institusi ini adalah hasil kerja keras Anda, kan? Biarkan saja namanya tetap Sarot Institute."     

Ia memutuskan untuk menolak saran Profesor Sarot dan segera pergi.     

Sebenarnya, itu adalah ide yang bagus, namun jika ia menyetujuinya, Profesor Sarot akan membanggakan diri sampai omongannya terdengar di planet lain.     

Ditambah lagi, Luzhou merasa aneh jika namanya menjadi nama institusi.     

Seakan-akan institusi itu tidak belajar sains, melainkan mempelajari dirinya.     

Luzhou memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan hal tersebut.     

Keesokan harinya, sesi pertama konferensi Asosiasi Matematikawan telah dimulai.     

Demi mengikuti konferensi ini, bahkan para mahasiswa menangguhkan protes mereka menjadi minggu depan.     

Di sisi lain, biasanya para profesor di Princeton tidak peduli politik, tetapi tidak semuanya.     

Salah satu yang peduli adalah Profesor Tao.     

Kebanyakan muridnya mengatakan bahwa Profesor Tao adalah sosok yang toleran, pemalu, dan sederhana, berbeda jauh dengan Profesor Tao yang terlihat pada akun sosial media pribadinya. Profesor Tao sangat suka menghina politik di sosial media.     

Beberapa waktu lalu, Tao Zhexuan mengatakan bahwa Trump bukan presiden yang baik, dan si pembohong Hillary jauh lebih baik. Ini membuatnya mendapatkan perhatian media.     

Kejadian itu memang kemungkinan besar terjadi, dan setelah itu terjadi…     

Tao Zhexuan sudah lama tidak menggunakan akun sosial media-nya. Sudah jelas ia benar-benar sebal.     

Walaupun memang para dosen dan para mahasiswa di California tidak suka presiden tersebut, situasi politik tidak akan mempengaruhi akademik dan dunia konferensi. Akademik adalah dunia yang bersih.     

Luzhou mengambil souvenir berupa pulpen di pintu masuk, lalu melewati tempat poster dan pergi ke ruang presentasi di lantai 2. Sesampainya di sana, ia segera duduk di kursi belakang.     

Saat ia duduk, ia tersadar ternyata Profesor Tao Zhexuan duduk di sampingnya.     

Luzhou menoleh dan bertanya, "Kenapa Profesor ada di sini?"     

Profesor Tao tersenyum, "Ini kesempatan yang bagus untuk melihat perkembanganmu, tentu saja aku tidak akan melewatkannya."     

Luzhou pun tertawa, "Kalau Profesor butuh bantuan, tanyakan saja langsung."     

Saat mereka berbincang-bincang, presentasi segera dimulai.     

Para penonton perlahan-lahan berhenti berbicara dan memperhatikan podium.     

Vera berdiri di depan, rambutnya dikuncir kuda dan pakaiannya menunjukkan ia adalah seorang mahasiswa. Tangannya terlihat putih pucat, sepertinya gadis itu berusaha menenangkan diri.     

Dengan bantuan staf, ia membuka PPT, dan judul presentasi muncul.     

[Tentang Hipotesis Collatz-Kakutani, persamaan h(z^3)=h(z^6)+{h(z^2)+λh(λz^2)+λ^2h(λ^2z^2)}/3z]     

"Semangat, Vera, kau bisa…"     

Vera menggumam, mengingat harapan dosen-nya.     

Akhirnya, ia membuka mulut dan berkata.     

"Fungsi "{z:|z|1}" dapat diumpamakan sebagai h(z)=h0+h1z/(1−z) dengan h0 dan h1 sebagai konstanta kompleks…"     

Awalnya, Vera merasa ketakutan, namun saat ia mulai berbicara, entah mengapa tekanan itu menghilang.     

Bahkan, ia sendiri terkejut.     

Pemikirannya terus mengalir, seperti air dari mata air, dan ia bisa menjelaskan apa yang ia pikirkan dengan sangat mudah.     

Ia tidak perlu terlalu memikirkan apakah para penonton memahami semua penjelasannya, itu adalah persoalan untuk sesi tanya jawab nanti.     

Saat ini, ia hanya perlu menyampaikan semua pendapatnya kepada para penonton yang duduk di sini.     

Seperti penonton lainnya, Luzhou duduk di kursi belakang khusus para penonton. Setelah mendengarkan presentasi Vera, Luzhou menyunggingkan senyum.     

Terlihat jelas kalau gadis itu berusaha menekan ketakuan di hatinya.     

Hasil kerja keras gadis itu juga sangat memuaskan.     

Sepertinya, sedari awal Luzhou tidak perlu khawatir.     

Di sampingnya, Tao Zhexuan memandangnya dengan heran.     

"Apa kau yakin ini hasil kerja keras para muridmu?"     

Luzhou tersenyum, "Tentu saja, belakangan ini aku sibuk mengerjakan kimia. Semua ini hasil kerja keras mereka."     

Tidak perlu berbohong dalam hal-hal seperti itu, dan Tao Zhexuan bahkan sama sekali tidak curiga Luzhou tengah berbohong.     

Namun, alasan mengapa ia masih terkejut adalah, walaupun makalah ini tidak dapat dijadikan makalah kelulusan… Ia mengenal Vera, bahkan ia membuatkan surat rekomendasi untuk gadis itu.     

Walaupun makalah dan presentasi itu masih belum cukup, kecepatan perkembangan Vera sangatlah cepat.     

Tao Zhexuan lalu berkata, "Waktu itu kudengar kau akan memberikan proyek Hipotesis Collatz-Kakutani kepada para muridmu. Kukira kau sedang bercanda."     

Luzhou tersenyum dan menjawab, "Aku bukanlah seorang profesor tanpa bantuan murid-muridku."     

Biasanya, seminar-seminar seperti ini diperuntukkan untuk para matematikawan muda, sehingga jika tidak ada masalah besar, para penonton akan lebih memaklumi.     

Dalam bagian ini, konferensi matematika jauh berbeda dengan konferensi Sains Material.     

Setelah menjawab beberapa pertanyaan, akhirnya presentasi berakhir dan tepuk tangan terdengar dari para penonton.     

Vera merasa lega, dan ia tersenyum sebagai tanda terima kasih.     

Entah karena senyumnya, atau karena hasil laporannya, suara tepuk tangan para penonton terdengar lebih riuh.     

Bahkan ada beberapa pria muda yang bersiul.     

Luzhou pun mengangguk puas seraya melihat Vera.     

Ia merasa bangga saat melihat perkembangan gadis itu, seperti melihat bibit yang dirawatnya tumbuh besar.     

Apakah ini salah satu kebahagiaan yang dimiliki oleh seorang profesor?     

Tao Zhexuan memandang Luzhou dengan tatapan aneh.     

Merasakan pandangan Tao Zhexuan, Luzhou pun menoleh dan bertanya, "Ada apa?"     

"Tidak, tidak ada apa-apa." Tao Zhexuan menggeleng, "Aku tidak ingin ikut campur, tetapi… Aku dan Laura hanya menunjukkan hubungan saat lulus."     

Luzhou pun tampak bingung.     

Maksudnya?     

...     

Setelah presentasi selesai, Luzhou melihat Vera di luar ruangan.     

Wajah gadis itu memerah, perasannya bercampur aduk antara senang, gembira, dan berbagai perasaan lainnya.     

Luzhou memahami perasaan itu, perasaan unik yang tidak dapat dihilangkan walau dengan teknik menarik dan mengeluarkan nafas berkali-kali.     

Kemudian Luzhou berjalan mendekat dan menyapanya.     

Mendengar suara itu, Vera menoleh, dan langsung terbelalak kaget.     

Awalnya, ia berencana untuk memberitahu Luzhou tentang keberhasilannya melalui telepon, namun ia tidak menyangka Luzhou duduk di kursi para penonton!     

Ia benar-benar terkejut dan tidak tahu harus berkata apa.     

"Profesor?! Kau, kau ada di sini?!"     

"Tentu saja." LUzhou tersenyum, "Muridku akhirnya berani memberikan presentasi, bagaimana bisa aku tidak menonton momen bersejarah itu?"     

Wajah gadis itu terlihat semakin memerah.     

Namun, pada akhirnya, semua perasaan itu menjadi sebuah kalimat…     

"Aku berhasil! Aku benar-benar berhasil!"     

"Selamat, kau sudah berusaha keras." Luzhou tersenyum dan memberinya tatapan menyemangati, "Kuharap suatu hari nanti aku akan melihatmu di panggung Konferensi Matematikawan Internasional!"     

Rambut Vera yang diikat pun tampak bergerak-gerak seperti ekor kuda.     

Vera menatap Luzhou dan mengangguk dengan penuh semangat.     

"Baik!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.