Sistem Teknologi Gelap

Aku Tidak Terima!



Aku Tidak Terima!

0Sepertinya, setelah mereka menyelesaikan laporan tersebut, Profesor Brunos dari Universitas Syracuse tidak mau menunggu untuk mengumumkan kemenangan mereka, dan memilih untuk melakukan pertemuan sesaat setelah laporan mereka selesai.     
0

Menurut aturan yang berlaku di LHCb, laporan penyelesaian harus diberikan setidaknya tiga hari sebelum bagian proyek mereka dinyatakan selesai, agar pesaing memiliki waktu untuk melihat bahwa lawan mereka sudah selesai, dan agar asosiasi LHCb memiliki cukup waktu untuk memberikan pengumuman.     

Sepertinya, tim riset Profesor Brunos memberikan laporan itu secara rahasia tiga hari yang lalu, dan mereka baru memberitahu lawan mereka sekarang.     

Kemenangan mereka sudah jelas.     

Bahkan, jika dilihat dari kebiasaan orang-orang Eropa, mungkin mereka sudah bersiap-siap merayakan kemenangan.     

Di lorong luar CERN, gedung 2....     

"Pemeriksaan bersamaan untuk memastikan kebenaran hasil.... Walaupun ini terdengar menenangkan, CERN tidak bisa merilis dua makalah dalam satu judul yang sama. Biasanya, siapa yang selesai duluan akan mendapatkan hak untuk melihat makalah-nya dipublikasikan, tetapi kali ini...."     

"Bagaimana dengan pertemuan nanti? Aku sudah hampir selesai." Tanya Luzhou.     

Sebenarnya ia ingin menggunakan bantuan Sistem untuk mempercepat proses, tetapi ia tidak bisa melakukannya.     

Ia tidak ingin menghabiskan lebih dari 100 poin. Jumlah poin yang akan ia habiskan biasanya adalah 50.     

Bangsat, jika ia tahu ini akan terjadi, seharusnya ia langsung menggunakan poin!     

Kakak Yan menggeleng dan berkata, "Pertemuan laporan penyelesaian seharusnya dilakukan setidaknya tiga hari sebelum pernyataan. Kemarin aku sudah mengumpulkan laporan, tapi sepertinya kita terlambat."     

"Maafkan aku."     

Kakak Yan tersenyum, "Tidak perlu meminta maaf, Universitas Syracuse memang tempat riset yang memiliki lebih banyak orang berbakat di dunia matematika. Kamu.... Ah, aku tidak ingin menghinamu, jangan salah."     

Luzhou menggeleng, "Tidak apa-apa, aku mengerti."     

Benar, memang perkataan Kakak Yan tidak salah.     

Walaupun memang banyak sekali mahasiswa-mahasiswa berbakat yang masuk ke dalam departemen matematika setiap tahunnya, matematika terapan memiliki lebih dari 12 macam kelas yang semuanya sangat rumit. Dan para mahasiswa berbakat itu pun kesulitan menyaingi universitas-universitas ternama, sehingga banyak yang tidak menyelesaikan studi. Mereka berada dalam posisi yang sulit.     

Bahkan, kenyataan mengatakan bahwa salah satu universitas matematika ternama tidak bisa menemukan cukup mahasiswa baru.     

Kakak Yan menghela nafas dan menepuk pundak Luzhou, "Situasi seperti ini sering terjadi, dan dalam hidup, ada menang dan ada kalah. Jangan patah semangat, karena kesempatan akan datang lagi suatu hari nanti. Jika dilihat dari pencapaian-pencapaian matematika-mu, kamu pasti akan bisa menang saat kamu lebih paham. Ini adalah pengalaman berharga."     

Pengalaman berharga, ya....     

Entah mengapa, saat mendengar kata pengalaman, Luzhou merasa sebal.     

Awalnya, semua pencapaiannya adalah pencapaian semata, pencapaian dari kerja kerasnya yang membuahkan hasil. Sekarang, pencapaian-pencapaiannya adalah standar untuk membandingkan dirinya dengan orang lain.     

Merepotkan sekali.     

Di gedung ini, ada banyak sekali orang-orang. Tidak hanya anggota yang diterima menjadi bagian dari LHCb, namun juga para ilmuwan yang datang untuk mencari ilmu.     

Walaupun CERN adalah institusi untuk melakukan riset, institusi tidak hanya sibuk melakukan eksperimen, namun juga ada kelas-kelas seperti halnya sebuah universitas. Mulai dari kelas-kelas fisika, perangkat lunak komputer, perangkat keras.... Semua kelas-kelas di tempat ini memiliki standar tinggi.     

Orang-orang yang ada di sini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu para ilmuwan yang melakukan riset, para profesor yang mengadakan kelas-kelas, dan para ilmuwan yang kemari sebagai murid untuk mencari ilmu.     

Saat masuk ke dalam gedung, Luzhou melihat Profesor Lu sedang berbincang-bincang dengan seorang pria tua berjanggut.     

Pria tua itu tersenyum dan berkata dengan suara keras, hingga bisa didengar dari jauh.     

"Universitas Jinling memiliki kemampuan yang sangat hebat, dan aku senang bekerja sama dengan kalian. Kuharap, kalian bisa segera menyelesaikan laporan, kami menunggu hasil laporan kalian."     

Sebenarnya, ini hanya berbasa-basi. Para ahli dari Amerika itu sangatlah kuat, dan mereka berhak menunjukkan kekuatan mereka, namun mereka tidak bisa menyombongkan diri secara langsung, sehingga mereka memutuskan untuk 'unjuk gigi' dengan sopan. Bagi orang-orang yang mendengar pembicaraan mereka, sudah jelas, para ilmuwan Amerika itu hanya ingin menunjukkan kekuatan mereka.     

Untung saja, Profesor Lu bisa bersabar, dan walaupun ia hanya ingin mengumpat, wajahnya masih memberikan senyum sopan.     

Kakak Yan menunjuk ke arah profesor tua itu dan berbisik kepada Luzhou, "Itu Brunos, profesor fisika teori dari Universitas Syracuse. Fokus utamanya adalah dinamika kromatik kuantum."     

Luzhou merasa malu, dan tidak ingin bertemu dengan Profesor Lu karena ia gagal mencapai target.     

"Yah, mau bagaimana lagi...." Kakak Yan melihat jam tangannya, "Sebentar lagi."     

...     

Semakin banyak orang yang datang, dan tidak lama kemudian, ruangan pertemuan besar sudah terisi 75 persen.     

Luzhou duduk di samping Profesor Lu, dan mengira bahwa profesor tua itu akan mengatakan semua kesalahannya. Namun, pria tua itu sama sekali tidak menyalahkannya, dan bahkan membiarkan Luzhou mendengarkan presentasi agar bisa belajar sendiri dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan.      

Luzhou merasa terharu bercampur malu. Ia tidak tahu harus berkata apa.     

Waktu berjalan, dan ruang pertemuan semakin penuh. Tempat itu perlahan-lahan menjadi hening, menandakan bahwa sebentar lagi pertemuan akan dimulai.     

Proyektor menyala secara otomatis dan menampilkan PPT di atas layar putih yang digantung di dekat dinding.     

Dari para staf, Luzhou mendapatkan kopian makalah. Ia terus berpikir bagaimana ia telah mengecewakan sang profesor, dan memutuskan untuk bekerja keras dalam kesempatan berikutnya. Ia memegang pulpen-nya erat-erat dan menunggu presentasi dimulai.     

Seorang wanita berambut panjang berwarna cokelat, yang merupakan lulusan S3, terlihat berdiri di atas podium. Walaupun wanita itu hanya mengenakan pakaian formal biasa, wajahnya menunjukkan kebanggaan besar karena telah menang.     

Melalui nama yang tercantum pada PPT yang ditampilkan, Luzhou melihat bahwa nama wanita itu adalah Carrera. Sepertinya, dia adalah salah satu mahasiswa yang belajar di bawah bimbingan Profesor Brunos.     

Mengirim seorang murid untuk memberikan laporan penelitian hasil proyek besar adalah hal yang biasa. Semua mahasiswa membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dalam memberikan presentasi untuk proyek besar seperti ini.     

Jika tim Profesor Lu berhasil menyelesaikan laporan mereka terlebih dahulu, kemungkinan besar Luzhou atau Yan Xinjue yang akan memberikan laporan.     

Luzhou duduk dan menunggu presentasi dimulai, dan tiba-tiba ia mendapatkan ide. Jika ia bisa memotong presentasi dan memberikan sanggahan yang sesuai dengan aturan, mungkin saja efeknya akan sangat bagus?     

Namun di sisi lain, yang setuju dengannya mungkin hanya beberapa ilmuwan-ilmuwan muda, sementara para ilmuwan tua akan merasa terganggu.     

Apalagi....     

Luzhou sendiri juga tidak terlalu yakin dengan sanggahannya.     

Tiba-tiba, Luzhou mengingat sebuah insiden dalam dunia fisika, dan ekspresinya berubah.     

Ia fokus melihat ke depan, ke arah layar PPT. Carrera berdiri di depan, berdehem, dan berkata, "Baiklah, kita akan mulai...."     

Layar PPT mulai berganti, dari perkenalan menjadi inti presentasi.     

Carrera memiliki karisma yang kuat, dan wajahnya yang cantik membuat semua penonton fokus padanya. Ditambah lagi, gaya bicaranya yang lantang dengan bahasa yang sederhana namun berbobot, membuat para penonton menjadi tertarik.     

Sementara itu, Luzhou tidak fokus pada PPT, dan ia lebih fokus pada kertas-kertas di tangannya.     

Ia membaca kesimpulan yang ada di halaman paling belakang.     

Walaupun tidak ada masalah dalam kesimpulan itu, namun ia merasakan....     

Sepertinya....     

Ada yang salah?     

Saat menyadari hal ini, Luzhou menjadi tertarik, dan ekspresinya berubah serius.     

...     

Di atas podium....     

30 menit berlalu, dan presentasi hampir berakhir.     

Wajah Carrera terlihat datar, tatapannya cukup untuk membuat para penonton tertarik.     

Walaupun wanita itu tahu tidak mungkin ada pertanyaan, tapi ia memutuskan untuk bertanya.     

"Apakah ada pertanyaan?"     

Tentu saja, semuanya diam. Tidak ada yang berencana untuk bertanya.     

Kebanyakan penonton fokus menatap makalah di tangan mereka. Namun, mereka tidak terlalu teliti.     

Sama halnya dengan dua orang petinggi LHCb. Mereka tidak membaca makalah di tangan mereka dengan terlalu teliti.     

Seperti kata Kakak Yan, keberadaan Empat Quark adalah hasil yang pasti, dan benar saja, hasil penelitian membuktikan kepastian tersebut. Riset ini hanya dilakukan untuk memberikan lebih banyak bukti dan memberikan lebih banyak sumbangan untuk riset-riset selanjutnya.     

Kalau hasilnya sudah 99.9 persen pasti, apa mungkin ada kesalahan?     

Nyaris tidak mungkin.     

Ditambah lagi, jalan pemikiran pemberi presentasi tidak salah. Sekilas, tidak ada yang salah.     

Luzhou tersenyum keji, dan saat Carrera hendak meletakkan laser di tangannya dan turun, seseorang mengangkat tangan, "Aku ada pertanyaan. Halaman 36, bisakah kamu menjelaskannya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.