Sistem Teknologi Gelap

Melawan Keputusasaan



Melawan Keputusasaan

0Tiga hari berlalu semenjak penolakan laporan Universitas Syracuse, dan presentasi tim Profesor Lu berjalan sesuai jadwal.     
0

Para petinggi kiriman LHCb duduk di depan, menunggu mulainya presentasi.     

Selain petinggi LHCb, ada juga tim riset Syracuse yang sudah menunggu. Mereka semua duduk di sisi kanan ruang presentasi.     

Carrera memegang kertas-kertas di tangannya dengan erat. Di atas mejanya, terdapat sebuah buku catatan kecil.     

Saat ia melihat pria yang berdiri di depan, wanita itu tersenyum.     

Ini lah kesempatannya, pikir wanita itu.     

Ia tidak menyangka Luzhou berani maju setelah ancamannya beberapa waktu yang lalu.     

Proyektor menyala, dan presentasi akan dimulai.     

Tidak menyadari keberadaan wanita itu, Luzhou mencoba mik yang disediakan dan memulai presentasi.     

Seperti presentasi sebelumnya, sesi presentasi berlangsung selama 30 menit.     

10 dan 15 menit terakhir digunakan untuk sesi tanya jawab.     

Setelah mengatakan kesimpulan laporan tim-nya, Luzhou memandang para penonton dari atas podium.     

"Kesimpulannya, data pada B1 telah dikonfirmasikan normal, dan diagram Dalitz sudah ditampilkan di atas PPT. Apakah ada pertanyaan?"     

Suasana hening.     

Tidak ada yang bertanya.     

Sebenarnya, ada yang mau bertanya, tetapi mereka tidak bisa menemukan titik yang bisa disalahkan.     

Luzhou menoleh, memandang ke arah tim Universitas Syracuse dan bersiap-siap jika mereka ingin bertanya. Namun, tidak ada yang terjadi.     

Memang, hasil ini sudah pasti.     

Penelitian ini adalah penelitian konfirmasi yang tidak memerlukan metode-metode inovatif, dengan hasil yang sudah diketahui pasti. Tidak ada masalah dalam B1, dan Empat Quark pasti ditemukan.     

Sehingga tidak mungkin seseorang bisa memberikan pertanyaan dalam urusan teori.     

Jadi, satu-satunya cara untuk menyanggah adalah mencari kesalahan dalam data yang digunakan.     

Kemarin, Luzhou dan Kakak Yan menghabiskan satu hari untuk memastikan data yang mereka gunakan sudah benar. Tidak ada masalah dalam data maupun perhitungan.     

Jadi, para pesaing dari Syracuse tidak bisa mencari kesalahan.     

...     

Luzhou menunggu 5 menit, dan tidak ada yang bertanya. Petinggi LHCb yang duduk di depan memberikan kesimpulan singkat laporan, kemudian berterima kasih kepada para ilmuwan yang berpartisipasi, dan mengumumkan penerimaan laporan tim Luzhou.     

Laporan tersebut akan disimpan dalam sistem informasi LHCb.     

Setelah presentasi berakhir, satu-persatu orang-orang pergi meninggalkan ruangan.     

Hanya ada satu orang yang duduk sendirian.     

"Tidak mungkin...."     

Carrera memandang laporan itu, tidak menyangka bahwa tidak ada kesalahan.     

Sesi tanya jawab sudah lama berakhir.     

LHCb juga sudah mengumumkan bahwa laporan tim Luzhou sudah diterima, dan pertanyaannya tidak akan mengubah fakta.     

Namun, wanita itu tidak percaya sama sekali bahwa tidak ada kesalahan pada data dan perhitungan laporan tersebut.     

"Pasti ada yang salah, kesalahan yang tidak kusadari...." Carrera menggertakkan giginya dan memandang kertas A4 di tangannya. Wanita itu terus-menerus melakukan pengecekan dengan bantuan kalkulator.     

Namun, ia tidak menemukan kesalahan.     

Tidak ada sedikit pun kesalahan dalam makalah tersebut, dan logika yang digunakan sangat hebat.     

Jadi, untuk apa ia melakukan ini?     

Makalah itu benar-benar sangat kuat. Tidak ada masalah sekecil apapun.     

Saat wanita itu masih duduk dan berkonsentrasi, salah satu teman tim-nya berkata, "Sudahlah, Carrera, aku mengerti kamu benar-benar marah, tapi tidak mungkin kita bisa menemukan kesalahan secara perhitungan atau data."     

Nama pria itu adalah Nelson, teman satu tim dari tim Syracuse dan sesama murid Profesor Brunos. Fokusnya adalah matematika-fisika, dan kalkulasi tim mereka dilakukan oleh dirinya dan Carrera.     

Walaupun Carrera tahu bahwa penemuan kesalahan tidak akan mengubah penerimaan LHCb, wanita itu masih merasa sebal dengan hasil perhitungannya yang dipertanyakan.     

Wanita itu terus membalik-balik halaman dan berkata, "Kenapa kamu sudah menyerah duluan?"     

Nelson menghela nafas, "Apa kamu tahu siapa pria itu? Anggota tim magang itu?"     

"Orang Asia, kan? Memangnya kenapa?" Ujar Carrera.     

Nelson menggeleng, "Bukan hanya orang Asia. Namanya Luzhou, apa kamu kenal?"     

"Sepertinya kenal?" Ucap Carrera kemudian berhenti menghitung.     

"Sepertinya kamu kurang tahu dunia matematika, ya?" Nelson mengedikkan bahunya, "Tahun ini, saat awal tahun, Luzhou membuktikan Prima Kembar, dan dia digadang-gadangkan sebagai calon pemenang Penghargaan Cole di bidang Teori Angka. Dia juga masih punya kesempatan untuk memenangkan Penghargaan Fields.... Lawanmu sekuat itu. Kita tidak akan punya kesempatan."     

Kalau urusan analisis spektrum, Nelson tidak akan menyerah hanya karena anggota magang.     

Tetapi, dalam urusan beradu data dan perhitungan....     

Saat Luzhou sudah mengenali dan memahami proses yang dibutuhkan, mereka pasti kalah.     

Lawan mereka adalah sosok yang dipuji-puji oleh para dewa di Princeton.     

Nelson pun mencoba memenangkan Carrera.     

"Jangan terlalu dipikirkan, di dunia fisika, ada banyak sekali jenius-jenius yang masuk dan keluar. Bagaimana kalau kita minum-minum saja?"     

"Aku masih sebal."     

"Kamu ini benar-benar, ya…" Ujar Nelson sambil menggeleng.     

...     

Di Kafe Hellfire.     

Suara musik heavy metal terdengar keras, bersamaan dengan cahaya-cahaya berbagai warna yang berkedip-kedip, membuat Luzhou merasa pusing.     

Jika saja ia tahu bahwa tempat ini sangat ramai, Luzhou tidak akan menerima tawaran itu dan akhirnya terjebak dalam tempat penyiksaan ini. Sepertinya, bukannya beristirahat, ia malah lebih lelah.     

Namun, ia sudah datang, dan akan tidak sopan jika langsung pergi.     

Ia sudah janji pada Kakak Luo untuk minum-minum.     

Ia ingin berterima kasih untuk bantuan waktu itu.     

"Satu gelas Gibson untukku dan untuknya. Terima kasih."     

Kakak Luo memesan bir dan duduk di samping Luzhou.     

Tidak seperti Luzhou, Kakak Luo kemari sekitar 15 hari lalu. Namun, karena gurunya sudah sering kemari, Kakak Luo tidak asing dengan situasi di sini.     

"Sebenarnya, CERN itu lebih mirip dengan universitas, dan punya fasilitas yang sama dengan universitas pada umumnya, tapi selain itu…"     

Luzhou memandang pelayan kafe mencampurkan minuman di belakang meja kafe, "Selain itu?"     

Kakak Luo tersenyum, "Di sini, ada klub, kafe, dan berbagai macam pertunjukan. Aku beberapa kali ke sini dan beberapa kali tidak bisa nonton, tapi kali ini, aku akan menonton pertunjukannya."     

"Kenapa kali ini kamu bisa nonton?"     

"Karena pertunjukan akan diadakan malam setelah eksperimen."     

Saat mereka berbincang-bincang, dua gelas Gibson tersaji di meja.     

Luzhou memandang cairan bening bergelembung itu dengan tatapan bingung.     

Bir apa ini?     

Kemudian ia mencoba bir itu.     

Namun…     

Ia merasa seperti dicekik.     

"Uhuk--!"     

Luzhou terbatuk-batuk dengan kerasnya.     

Bangsat, bir apa ini?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.