Sistem Teknologi Gelap

Pria Sejati Harus Bisa Mengemudi Offroad



Pria Sejati Harus Bisa Mengemudi Offroad

0Setelah Luzhou mandi dan menemui Kakak Luo di gerbang, mereka bersama-sama pergi ke sebuah dealer mobil di Philadelphia. Saat sampai, jam sudah menunjukkan pukul 10 siang.     
0

Banyak orang yang menghabiskan akhir pekan mereka dengan melihat-lihat mobil.     

Setelah memarkirkan mobil, Kakak Luo menjelaskan tentang tempat ini kepada Luzhou.     

"... Dulu, aku membeli mobilku di sini, katanya pemilik dealer ini adalah seorang saudagar kaya dari Timur Tengah. Setiap mobil yang dibeli di sini bisa dimodifikasi.     

"Kakak kenal dengannya?" Tanya Luzhou.     

"Tidak juga. Tidak mungkin, lah…" Jawab Kakak Luo.     

Luzhou pun terdiam.     

Luzhou mengira ia akan dapat diskon, tetapi sepertinya tidak mungkin.     

Luo Wenxuan berdehem dan mengubah topik, "Mobil apa yang kamu inginkan? Aku bisa memberi saran. Mobil di sini masih tergolong murah, dan mobil mewah harganya 60 ribu sampai 70 ribu dolar. Kalau kamu mau, beli saja Porsche…"     

Mendengar nama itu, Luzhou langsung menggeleng, "Aku tidak bisa menghabiskan semua uangku hanya untuk membeli mobil. Aku hanya ingin membeli alat transportasi biasa saja. Apa ada mobil yang murah?"     

Luo Wenxuan kemudian berkata, "Mobil jepang dan mobil bekas murah, sampai 3 ribu dolar pun ada, tapi jujur saja, aku tidak menyarankannya…"     

Luzhou menghela nafas, "Tidak semurah itu juga…"     

Ia tidak mau menghabiskan banyak uang untuk membeli mobil, namun ia juga tidak mau bermain-main dengan keselamatan.     

Ia masih amatir, sehingga ia ingin membeli mobil yang kuat dan tidak terlalu mahal.     

Setelah memutari hampir separuh toko, akhirnya Luzhou memandang sebuah mobil yang terlihat gagah.     

Pandangannya tidak kunjung berpaling dari mobil tersebut.     

Luo Wenxuan pun memandang mobil yang menarik perhatian Luzhou itu.     

"Ford Explorer SUV, dengan 4 silinder 2.3T. Kendaraan off-road berukuran sedang… Kamu ingin beli ini?"     

Luzhou segera bertanya, "Berapa harganya?"     

"30 ribu dolar, tetapi jujur saja, aku tidak menyarankanmu memilih mobil ini. Kalau kamu mau, kamu bisa membeli Chevrolet Camero, atau Cayenne kalau mau menambah 20 ribu dolar lagi, dan…" Luo Wenxuan kemudian terdiam.     

"Dan?" Tanya Luzhou.     

Luo Wenxuan terdiam sejenak lalu berkata, "Tidak apa-apa sih, hanya aku merasa mobil itu tidak cocok dengan gayamu…"     

Luzhou pun langsung terdiam.     

Apa hubungannya?     

Memangnya kenapa dia tidak cocok menggunakan mobil ini?     

Akhirnya, Luzhou memutuskan untuk membeli mobil tersebut.     

Harga akhir mobil tersebut adalah 31.171 USD.     

Setelah membayar, Luzhou mengambil kunci mobil, lalu mendekati Kakak Luo, dan mengajaknya ke tempat terbuka untuk tes mengemudi.     

Ia sudah mendapatkan surat izin mengemudi di New Jersey beberapa waktu lalu, ia hanya kurang pengalaman.     

Namun Luzhou berhasil membalap Kakak Luo saat kembali ke tempat parkir.     

Luzhou memandang Kakak Luo dan tersenyum, "Terima kasih untuk hari ini! Kembalilah ke Princeton dulu, aku masih ada urusan di sini."     

"Apa kamu bisa menyetir sendiri?" Tanya Kakak Luo     

Luzhou tersenyum, "Tidak apa-apa, aku masih ingat jalannya, dan aku bisa menggunakan Maps juga."     

Kakak Luo kemudian berkata, "Baiklah, kalau begitu, sampai nanti."     

"Sampai nanti, lain kali akan kutraktir makan." Ucap Luzhou.     

"Tidak perlu traktir, kenalkan aku pada gadis-gadis cantik dari Universitas Pennsylvania." Kakak Luo mengedipkan sebelah mata, lalu menutup jendela mobil, dan segera pergi.     

Luzhou hanya tersenyum dan menggeleng.     

Memang ada-ada saja.     

Tetapi ia juga sudah tahu ini akan terjadi.     

...     

Saat ia tiba di Philadelphia waktu itu, Luzhou telah berjanji akan mentraktir makan Chen Yushan setelah mendapatkan surat izin mengemudi.     

Jika saja ia tidak mentraktir gadis itu, bisa-bisa gadis itu marah lagi dan ia kehilangan teman.     

Dengan mengikuti rute yang disarankan oleh aplikasi Maps, Luzhou menyetir ke arah asrama Universitas Pennsylvania dan menelepon Chen Yushan.     

"Akhirnya kamu ingat untuk menelepon kakak kelasmu."     

Entah mengapa, saat menelepon Chen Yushan, Luzhou selalu merasa sebal.     

Luzhou memutuskan untuk pura-pura tidak dengar dan bertanya, "Kamu ada di mana? Aku sudah sampai di asrama Wharton… Tapi aku tidak tahu kamu tinggal di mana."     

"Kamu ada di Penn sekarang?" Suara Chen Yushan terdengar senang dan terkejut, "Begini, apa ada kafe bernama Blue Island di dekat sana?"     

Luzhou memandang keluar dari jendela mobil, "Iya."     

"Ah, kamu ada di tempat yang benar! Tunggu, aku akan segera ke sana!"     

Chen Yushan segera menutup telepon.     

Luzhou menunggu agak lama, dan saat ia akan tertidur, ia melihat sosok yang tidak asing.     

Maret telah tiba, dan udara mulai terasa panas. Para mahasiswa perempuan mulai mengenakan gaun panjang dengan bahu terbuka. Mereka semua terlihat lebih cantik ketimbang saat Luzhou pertama kali tiba di Philadelphia.     

Luzhou mengingat beberapa tahun lalu saat ia melihat Chen Yushan di kantin sekolah.     

Kemudian ada seseorang yang membuka pintu dan duduk di depan.     

"Kamu sudah punya mobil sendiri?"     

Luzhou kemudian berkata, "Iya, baru beli. Mau makan di mana?"     

Chen Yushan mengulurkan tangannya dan tersenyum, "Berikan telepon genggam-mu, aku tahu tempat yang bagus."     

...     

Tujuan mereka adalah sebuah restoran Italia yang tidak jauh dari lokasi universitas. Bahkan, sangat dekat hingga bisa dituju dengan berjalan kaki.     

Luzhou memarkirkan mobil di tempat parkir dekat restoran, dan pergi masuk bersama Chen Yushan.     

Mereka duduk dan memesan makanan masing-masing.     

Setelah makanan datang, mereka makan sambil berbincang-bincang.     

Mereka pernah menjadi teman sekelas yang duduk di perpustakaan dan belajar bersama-sama, di sebuah universitas yang jauh dari tempat mereka berada sekarang. Sehingga mereka bisa berbincang-bincang tanpa bingung mencari topik.     

"Apa kamu sibuk belakangan ini?"     

Luzhou mengangguk, "Iya, aku sibuk mempelajari Hipotesis Goldbach, tetapi tidak ada perkembangan."     

Chen Yushan menatap Luzhou dengan kagum, "Hebat sekali…"     

Hipotesis Goldbach adalah hipotesis yang sangat terkenal, bahkan mereka yang tidak tahu tentang matematika pasti pernah mendengarnya.     

Merasa malu dengan pujian tersebut, Luzhou memutuskan untuk segera mengubah topik.     

"Bagaimana denganmu?"     

"Sibuk sekali." Chen Yushan menggigit sedotan-nya dan menjawab dengan sebal, "Ada proyek sejenis Wal-Mart dengan perencanaan manajemen dan berbagai macam pelatihan, jadi aku harus menulis setidaknya 20 halaman laporan. Setiap hari aku kelelahan."     

Chen Yushan kemudian menjulurkan lidah.     

Imut sekali, seperti anak anjing… Tetapi dia bisa marah kalau tahu.     

Luzhou pun ikut menghela nafas, "Dosen pembimbing-mu serius sekali dalam urusan manajemen…"     

"Tidak seserius dirimu, tuan profesor matematika." Chen Yushan tertawa dan mengubah topik, "Ah, kenapa kamu memutuskan untuk beli kendaraan offroad?"     

"Aku suka modelnya, dan kelihatannya kuat…" Luzhou lalu berdehem, "Cocok untukku."     

Untung saja ia tidak mengatakan kuat dan jantan.     

Namun entah mengapa, terdengar suara tawa.     

"Haha…"     

"Ada apa?" Raut wajah Luzhou berubah kecut.     

Chen Yushan meletakkan dahinya di atas meja dan tersenyum.,"Tidak apa-apa…"     

Luzhou pun tampak kebingungan.     

Chen Yushan tertawa dan berkata, "Ah, menurutku BMW mini lebih cocok untukmu. Lebih populer lagi!"     

...     

'Apa kamu ingin menghinaku atau memujiku? Aku benar-benar tidak paham.'     

Luzhou hanya bisa tersenyum, tidak tahu harus menjawab apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.