Sistem Teknologi Gelap

Panggilan dari Stockholm



Panggilan dari Stockholm

0Memang, Larter telah berhasil mendapatkan berita besar yang ia cari.     
0

Berita besar mengenai skandal, namun bukan skandal Luzhou…     

Melainkan skandal yang mencemarkan namanya dan nama Washington Times.     

Dua hari setelah 'konferensi' itu selesai, sebuah rekaman beredar di internet saat Larter berusaha mencari keberadaan Profesor Enoch.     

Bukan hanya satu, melainkan dua rekaman.     

Rekaman pertama adalah rekaman mengenai diskusi yang terjadi di kantor Washington Times, mengenai bagaimana mereka bisa membuat berita besar dan memprovokasi politikus beserta berbagai macam organisasi untuk terlibat. Mereka tidak hanya menggunakan banyak sekali kata-kata yang mendiskriminasi, namun mereka juga menghina berbagai organisasi.     

Rekaman kedua berasal dari kantor Profesor Enoch di Nigeria.     

[...     

"Tiga hari."     

"Itu tidak mungkin!"     

"Sepuluh ribu dolar."     

"Baiklah!"]     

Rekaman pertama hanya membuat Larter merasa sebal, namun rekaman kedua membuatnya berkeringat dingin.     

Bukan hanya karena karirnya yang akan jatuh…     

Namun juga bencana yang akan terjadi.     

Rekaman pertama masih bisa dijelaskan dengan cerita tentang adanya pengintai di departemen editorial. Namun, rekaman kedua… Tidak ada cara untuk mengelak.     

Rekaman dari Afrika!     

Rekaman dari seberang Laut Atlantik!     

Ini adalah pelanggaran kerahasiaan, pelanggaran yang berakhir menjadi pelanggaran kode etik karena ia menyatakan bahwa dirinya pergi untuk melakukan urusan bisnis. Tidak mungkin ada yang bisa meletakkan alat pengintai di kantor Profesor Enoch, dan ada pengecekan keamanan di bandara, sehingga tidak mungkin ada yang memasang alat perekam… Selain itu, sebelum ia pergi menemui Profesor Enoch, ia juga berganti pakaian dan mandi di hotel.     

Kecuali…     

Ada yang mengikutinya.     

Hanya ini penjelasan yang mungkin.     

Memandang Larter yang berwajah pucat, Buzz berusaha membantu menenangkan, namun ia juga tidak bisa berkata banyak, apalagi saat Larter berteriak.     

"Jangan sentuh aku!"     

Buzz menunduk dan memandang Larter, "Memangnya apa yang terjadi?"     

Tidak ada yang berani angkat bicara di departemen editorial, semuanya memutuskan untuk fokus bekerja.     

Larter memandang semua wajah di sana, berusaha mencari siapa yang mungkin dapat disalahkan. Namun, tidak ada yang bisa ia lakukan.     

Buzz ingin mengatakan sesuatu, namun sebagai Senior Editor, Larter memiliki wewenang yang lebih tinggi.     

Larter kemudian membuka laci, melihat semua dokumen hingga mejanya berantakan, dan terus mencari. Ia mencari sesuatu seperti alat perekam atau alat pengintai yang bisa disembunyikan di balik tempat-tempat gelap.     

Jika ia menemukan sesuatu, ia bisa merasa lebih tenang.     

Namun, walaupun ia sudah berusaha mencari, ia tidak bisa menemukan sumber rekaman itu.     

Inilah alasan mengapa ia menjadi semakin ketakutan.     

Tidak mungkin tidak ada alat, itu tidak logis! Pasti ada sesuatu, alat perekam tersembunyi, atau pengintai, atau hal-hal lain…     

Mengingat bagaimana pentingnya Hipotesis Goldbach dan peran hipotesis itu dalam dunia matematika dari berbagai negara, serta signifikansi politik di balik itu semua, banyak negara-negara telah menyampaikan komplain atas bagaimana Washington Times sering membuat berita palsu. Bahkan ada juga negara yang menyampaikan penolakan…     

Larter merasa semakin tercekik, ia tidak punya cara lagi untuk mengelak. Wajahnya pun terlihat semakin pucat.     

Jangan-jangan…     

Ada yang mengintainya sebelum semua ini?     

...     

Sementara itu, Luzhou tidak terlalu mengikuti skandal yang terjadi dalam ranah Washington Times. Ia hanya mendengar dari Kakak Luo bahwa masalah berakhir dengan mundurnya Larter dan embargo sementara pada Washington Times.     

Walaupun membuat berita adalah cara untuk menjatuhkan, membuat berita juga adalah sumber penghasilan. Hukuman tersebut memiliki efek yang sangat besar.     

Skandal itu akan merusak karir Larter.     

Ia tidak akan lagi bisa menjadi wartawan atau bekerja di media.     

Pada minggu-minggu terakhir Mei, akhirnya masalah Hipotesis Goldbach telah selesai. Makalah penyelesaian Hipotesis Goldbach telah diterbitkan di jurnal "Matematika Tahunan", dan menutup perjalanan hipotesis yang tidak terjawab selama 250 tahun lebih.     

Luzhou tidak tahu berapa banyak makalah dan hipotesis yang hancur atau terbukti karena pembuktian Hipotesis Goldbach yang ia lakukan, namun itu semua bukan urusannya.     

Institusi Pendidikan Lanjutan, kafe di lantai 1…     

Belakangan ini, Luzhou sering makan di sini.     

"Kamu menghancurkan hidup banyak orang." Edward Witten berkata dan tersenyum dari seberang tempat duduk Luzhou, "Aku saja tidak tahu berapa banyak orang yang kehilangan kesempatan, harus mengulang makalah, atau bahkan tidak bisa lulus karena makalah itu."     

"Yah, bagaimana lagi." Luzhou tersenyum.     

Dan jumlah makalah yang ia hancurkan pasti tidak sebanyak makalah yang dihancurkan oleh karya Edward Witten.     

Dulu, pada tahun 1980, string theory sangatlah populer dan banyak orang membuat perkiraan pola berdasarkan teori tersebut, bersama dengan varian-varian lainnya. Namun, setelah Edward Witten memecahkan teori tersebut, banyak makalah yang hancur atau tidak berlaku lagi.     

"Menghancurkan hidup orang lain" hanyalah sebuah candaan, dan banyak hal-hal menakjubkan yang terjadi karena perkembangan dan pemecahan hipotesis. Ada yang bergurau bahwa hasil kerja Edward Witten telah membantu mengurangi biaya yang terbuang dalam dunia fisika teori.     

Edward Witten kemudian bertanya dengan santai, "Aku tahu kamu tidak suka menganggur, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"     

Luzhou terdiam sebelum menjawab, "Sains Material."     

Witten terdiam kemudian bertanya, "Sains Material? Kalau aku boleh tahu, mengapa?"     

"Lebih tepatnya Sains Material Komputer." Ucap Luzhou lalu ia melanjutkan, "Dulu, saat aku masih S1 di Jinling, aku sempat berpartisipasi dalam proyek seperti itu, dan menurutku, Sains Material adalah bidang yang sangat berpotensi. Sepertinya, aku bisa berkontribusi di sana."     

Witten mengacungkan jempol dan menjawab sembari menyunggingkan senyum, "Jadi, apa kamu berencana untuk membuat bidang sendiri? Itu sangat sulit."     

Luzhou tersenyum, "Bidang sendiri, ya… Saat ini aku tidak bisa mengatakan apa-apa, tetapi setahuku untuk membuat bidang baru, pencipta bidang harus memahami terlebih dahulu tujuan bidang tersebut dan cara perkembangannya… Aku tidak tahu apakah aku akan melakukan itu untuk saat ini."     

Lalu mereka saling pandang dan tertawa.     

Profesor Witten berdehem dan berkata, "Aku tidak tahu banyak tentang Sains Material, namun jika kamu tertarik Sains Material Organik, kusarankan untuk bertanya kepada Profesor Paul J. Chirick. Dia sangat ahli dalam bidang itu."     

Luzhou mengangguk, "Akan kupertimbangkan, namun tunggu sampai aku kembali dari kampung halamanku. Aku sangat sibuk belakangan ini, dan aku membutuhkan liburan."     

Witten tertawa dan menjawab, "Iya, kamu memang harus istirahat."     

Luzhou sudah tahu makalah apa yang akan ia gunakan untuk menyelesaikan misi dari Sistem.     

Sepertinya, sebentar lagi agen paten yang ia bayar waktu itu sudah selesai mengurus patennya.     

Ia akan menyelesaikan tahap-tahap akhir makalah dalam perjalanan kembali ke China.     

Tiba-tiba, telepon genggam-nya berbunyi.     

Luzhou memandang layar ponselnya, dan melihat bahwa peneleponnya tidak dikenal.     

"Akan kujawab telepon ini dulu."     

Witten tersenyum, "Jawab saja."     

Luzhou kemudian menekan tombol jawab, dan mendengar suara yang tidak dikenal.     

"Halo, Tuan Luzhou. Kami dari Asosiasi Ilmu Pengetahuan Swedia."     

Mendengar nama itu, Luzhou terdiam dan memandang Profesor Witten.     

Tiba-tiba…     

Ia tersadar.     

Asosiasi Ilmu Pengetahuan Swedia?!     

Jangan-jangan…     

Ini adalah…     

Telepon untuk mendapatkan Nobel yang legendaris itu?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.