Sistem Teknologi Gelap

tandar Dunia Industri



tandar Dunia Industri

0Keesokan harinya, pada saat siang, sudah banyak penonton yang berkumpul di ruang presentasi MRS mengenai baterai lithium.     
0

Beberapa penonton bahkan datang lebih awal untuk menunggu.     

Luzhou berdiri di pintu masuk ruangan. Melihat banyaknya penonton yang datang, entah mengapa ia merasa gugup.     

Ia menjadi kagum pada ketenangan Profesor Sarot kemarin.     

Demi mendapatkan uang untuk makan, riset, dan untuk melanjutkan proyek mereka yang belum selesai, para ilmuwan berkumpul di sini untuk berusaha saling menjatuhkan. Konferensi ini adalah medan perang, medan perang yang hanya bisa dipijak oleh mereka yang berani.     

Di sini, kawan menjadi lawan, dan hanya hukum rimba yang berlaku.     

Bagi mereka yang berkutat dalam lithium-sulfur, lapisan nano mangan-dioksida dan elektrolit polymer padat terdengar seperti solusi aneh, namun solusi tersebut memegang kunci untuk menyelesaikan masalah baterai lithium-sulfur.     

Tidak ada konsep dan teknologi baterai yang sempurna—masing-masing memiliki kekurangan sendiri.     

Begitu juga dengan Luzhou, walaupun makalah-nya telah menjadi pembawa masa baru bagi dunia konsep baterai lithium, banyak tim riset yang kehilangan biaya dan kehilangan pekerjaan mereka. Sepertinya, banyak orang yang membicarakan tentang hal itu dan menghina Luzhou dari belakang.     

Namun anehnya, saat Luzhou berdiri di depan podium, ia tidak melihat orang yang berusaha mencari kesalahan.     

Setidaknya, tidak di kursi depan.     

Semua orang yang ada di sana kelihatannya…      

Antusias?     

Entah apakah ia salah memahami mereka atau mereka benar-benar antusias, waktu presentasi telah dimulai.     

Luzhou naik ke atas podium, menancapkan flashdisk, dan meminta staf untuk membawakannya tiga papan.     

Biasanya, laporan sains material tidak memerlukan papan sebanyak itu. Namun, laporan-nya juga dibuat berdasarkan konsep-konsep matematika.     

Di depan para penonton yang mulai hening, Luzhou mencoba mik di depannya sebelum berkata.     

"Saya telah membuat deskripsi lengkap properti dan cara persiapan PDMS versi modifikasi ini. Sepertinya, hadirin sudah melihat deskripsi yang sama dalam makalah, sehingga saya tidak akan mengulanginya."     

Luzhou terdiam sesaat lalu melanjutkan, "Dan saya percaya, hadirin lebih tertarik akan bagaimana saya menemukan PDMS ini."     

Mendengar perkataan tersebut, para penonton mengangguk.     

Tidak semua orang yang ada di sini adalah profesor, ahli sains material, atau perwakilan perusahaan yang tertarik dengan baterai lithium. Ada juga beberapa nama-nama terkenal dari dunia Sains Material Organik di sini.     

Bagi mereka yang tidak fokus pada dunia utama Sains Material, mereka ingin melihat bagaimana Luzhou mendapatkan formula PDMS tersebut dengan bantuan model komputer.     

Luzhou mengetahui keinginan mereka, dan tanpa memberi salam pembuka, ia langsung menjelaskan topik.     

"Pada awal reaksi, ion lithium akan menarik elektron dan menyimpan elektron itu pada kutub baterai. Peristiwa ini dikenal sebagai nukleasi heterogen, dan ini akan mempengaruhi ion lithium lainnya. Inilah awal dari konsep yang saya gunakan untuk menyelesaikan masalah dendrit lithium."     

"Sesuai fenomena yang dapat dilihat di bawah mikroskop elektron SEM, pada inti dari cabang-cabang tersebut terdapat sebuah molekul berbentuk seperti bola, sebuah permukaan tiga dimensi yang dapat diumpamakan sebagai θ. θ adalah kurva, a adalah radius, dan y adalah permukaan…"     

Sepertinya ada yang tidak mengerti.     

Luzhou mengambil spidol dan menuliskan rumus-rumus di atas papan.     

[Sv=(π/3)(2+cosθ)(1-cosθ)²]     

[∆Gt=(∆Gf+zFη/Ω)Svr³+γSAr²+(γSN-γSE)πr²sin²θ]     

[...]     

Ada semakin banyak rumus yang ditulis di atas papan.     

Akhirnya, setelah beberapa menit, Luzhou berhenti menulis.     

Model tersebut dapat diumpamakan seperti sebuah tulang yang dibangun dengan hati-hati, tulang yang menopang hasil riset yang ia lakukan.     

Luzhou memahami semua detail model tersebut, bahkan bisa mengingatnya di luar kepala, sehingga ia dapat menuliskan rumus-rumusnya tanpa perlu berpikir panjang.     

Para penonton menatap papan itu, tidak ingin melewatkan sedikit detail pun.     

Namun, hanya ada beberapa orang yang bisa mengikuti penjelasan Luzhou.     

Profesor Crell menarik nafas dalam-dalam dan menoleh, memandang Bavandi dari MIT yang sedang melipat tangan dan memandang papan tersebut. Melihat Bavandi, Crell memutuskan untuk berbisik.     

"Apa kau mengerti?"     

Profesor Bavandi tidak langsung menjawab.     

Akhirnya, setelah beberapa saat, ia menjawab dengan santai, "Tentu saja. Ini menarik."     

Profesor Bavandi telah mempelajari kuantum, kimia, dan fisika benda padat.     

Sangat jarang ada yang bisa berkutat di bidang fisika tanpa memahami matematika.     

Mendengar jawaban itu, Profesor Crell tidak tahu harus berkata apa.     

Ia masih belum terlalu memahami semua hal yang tertulis di atas papan tersebut.     

Ia tidak terlalu memahami matematika karena ia tidak mendalaminya. Sains Material adalah bidang yang sangat mementingkan fakta dan data, bukan perhitungan.     

Namun, sekarang, ia mulai mempercayai bahwa mereka yang berkutat dalam Sains Material Komputer adalah target utama presentasi ini.     

Sepertinya, waktunya mencoba mempelajari bidang itu.     

Waktu terus berjalan.     

Seperti sedang menjalankan kelas di Princeton, Luzhou memberikan presentasi dengan jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Para penonton menjadi seperti mahasiswa-nya     

Luzhou senang dengan antusiasme para penonton-nya tersebut.     

[τs=πD(C0EZc/2j)²({ua+uc}/ua)]     

Akhirnya, rumus terakhir tertulis di atas papan, dan Luzhou meletakkan spidolnya.     

Ia lalu memandang papan itu.     

Para penonton pun ikut memandang papan tersebut, hingga suasana menjadi hening. Suara helaan napas pun tidak terdengar.     

Lima menit berlalu.      

Akhirnya, Luzhou memandang para penonton.     

"Inilah dasar dari penemuan PDMS tersebut."     

"Sekarang, waktunya sesi tanya jawab. Jika ada pertanyaan, tanyakan saja."     

Namun suasana masih hening.     

Tidak ada yang berdiri, tidak ada yang angkat tangan, tidak ada yang mendengkur.     

Bahkan para ilmuwan yang terkenal paling kejam pun tidak mengatakan apa-apa. Mereka hanya terpaku menatap papan tersebut.     

Akhirnya, setelah entah berapa lama, keheningan terpecahkan.     

Mereka berhenti menatap papan dan akhirnya bertepuk tangan.     

Plok! Plok! Plok!     

Perlahan-lahan, suaranya semakin keras.     

Akhirnya, seluruh ruangan dipenuhi oleh suara tepuk tangan.     

Melihat antusiasme para penonton, Luzhou pun terdiam.     

Mengapa tidak ada yang bertanya?     

Luzhou memandang mereka dengan heran.     

Anggap saja.... Anggap saja mereka sudah mengerti.     

Lagi pula, setelah pertemuan ini, pihak penyelenggara akan mencetak dan mendistribusikan semua makalah. Jika mereka tertarik, mereka bisa mempelajari makalah tersebut.     

Sekarang tugas Luzhou sudah selesai.     

Ia hendak memanggil staf untuk mengatakan bahwa presentasi telah selesai.     

Namun tiba-tiba ia teringat sesuatu saat hendak mencabut flashdisk.     

"Ah, satu hal lagi."     

Hampir saja ia lupa.     

Luzhou menekan tombol dan membuka halaman terakhir PPT.     

"Sudah tidak ada lagi keraguan tentang kemampuan PDMS modifikasi ini. Saya telah melakukan 6 eksperimen selama 2 bulan terakhir, dan dengan coulomb 1000 sampai 2000. Dari observasi mikroskop, tidak ada dendrit lithium."     

Eksperimen itu tidak sulit, namun memakan banyak waktu.     

PPT di belakangnya menunjukkan foto-foto hasil riset yang ia lakukan. Luzhou terdiam sesaat sebelum angkat bicara.     

"Saya yakin hadirin pasti tertarik."     

Memang banyak yang tertarik.     

Melihat gambar-gambar itu, para perwakilan perusahaan menatap ke arah PPT.     

Gambar itu adalah gambar bukti kedatangan era baru.     

Era baru masa depan…dengan peta lengkap di depan merek.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.