Sistem Teknologi Gelap

Memang Sulit Mengajakmu Pergi



Memang Sulit Mengajakmu Pergi

Sebenarnya, Helfgott bukanlah ilmuwan pertama yang berusaha menentang hipotesis tersebut, hipotesis yang bergantung kepada Hipotesis Goldbach. Dulu, seorang matematikawan Soviet bernama Vinogradov berhasil membuktikan bahwa angka ganjil yang cukup tinggi dapat dibagi menjadi tiga angka prima dengan jumlah berbeda.     

Ini dikenal dengan istilah "Hipotesa Goldbach-Vinogradov" atau "Hipotesa Tiga Prima".     

Selain Vinogradov, seorang matematikawan Soviet bernama Barett King juga berusaha membuktikan bagian 'cukup tinggi' pada hipotesis tersebut.     

Namun, angka yang digunakan terlalu besar, hingga mencapai 4008600 digit, sehingga komputer super zaman modern pun kesulitan menghitung angka sebesar itu.     

Hasil riset Helfgott ini adalah penyederhanaan hipotesis tersebut, dan walaupun angka-nya masih 30 digit, setidaknya komputer modern bisa melakukan perhitungan tersebut.     

Luzhou sangat tertarik dengan bagian "Tiga Prima" semenjak ia melakukan riset untuk membuktikan Prima Kembar.     

Setelah kembali ke hotel, ia menutup pintu kamar dan menata catatan-nya.     

Helfgott memberikan banyak poin-poin penting dan menarik, mulai dari fungsi-fungsi dan soal progresif… ada banyak sekali inovasi yang ia lakukan.     

Sepertinya, profesor itu menghabiskan waktu selama dua tahun ini untuk memoles hasil pembuktian-nya, karena sama sekali tidak puas dengan apa yang ia miliki.     

Hasilnya, ia membuat makalah dan presentasi yang lebih berbobot dan lebih singkat.     

Setelah menyalin catatan itu di laptop-nya, Luzhou berbaring di kasur, sembari membawa catatan kertas yang ia tuliskan waktu presentasi.     

Jadi… Apa ia harus terus mempelajari SIEF?     

Atau berganti fokus ke circle method?     

Pertanyaan dengan jawaban yang sulit.     

Metode SIEF tidak memiliki banyak perkembangan walaupun beberapa dekade sudah berlalu, sementara circle method baru saja menghasilkan penemuan.     

"... Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menemukan angka-angka terkecil, namun masih cukup besar untuk dijadikan sebuah sampel penelitian?" Luzhou menggumam, sembari membolak-balik kertas di tangannya, "Jadi, teori-teori yang digunakan untuk menyelesaikan hipotesis ini memiliki sedikit kemiripan dengan teori-teori untuk menyelesaikan Prima Kembar…"     

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu.     

Luzhou meletakkan catatan-nya kemudian berdiri, lalu membuka pintu.     

Saat membuka pintu, Kakak Luo terlihat sedang berdiri di lorong. Dan begitu melihat Luzhou, Kakak Luo pun segera menyapa.     

"Hai!"     

"Apa ada yang salah?" Tanya Luzhou.     

"Sebentar lagi Natal, apa kamu mau mengurung diri di sini untuk belajar matematika?" Luo Wenxuan menggeleng dan tersenyum, "Ada pertandingan basket pada tanggal 23, dan aku dapat dua tiket dari temanku. Apa kamu mau ikut?"     

23… Berarti, lusa.     

Kalau tidak salah, ada presentasi penting selama 1 jam pada hari itu.     

Biasanya, orang-orang yang memiliki kesempatan presentasi 1 jam adalah orang-orang dengan posisi penting atau orang-orang yang menemukan sebuah penemuan besar.     

Dan Luzhou tidak ingin melewatkan itu.     

Ia menggeleng dan menolak, "Terima kasih, Kak, tapi aku tidak tertarik dengan pertandingan itu, dan aku tidak mau melewatkan presentasi lusa. Mungkin Kakak bisa mengajak teman Kakak yang lain?"     

Kakak Luo menghela nafas, "Hei, kamu sebentar lagi akan tinggal di Princeton, dan kamu harus mencoba beradaptasi. Kehidupan di sini berbeda dengan di China, setidaknya… Kamu harus tahu tentang basket."     

Luzhou berpikir dan menjawab dengan santai, "Menurutku, aku tidak perlu memaksakan diri untuk menyukai hal-hal yang tidak kusuka. Lebih baik aku hidup sesuai dengan keinginanku."     

"Mungkin kamu benar." Luo Wenxuan melambaikan tangan dan menghela nafas, "Tetapi, kusarankan kamu memiliki hobi lain selain matematika. Dengan hobi lain, kamu bisa menemukan teman-teman baru dan bisa beristirahat tanpa terus berpikir."     

Luzhou tersenyum, "Akan kupikirkan, kalau aku tidak sibuk, aku akan mencari hobi lain."     

"Kalau begitu, apa kamu mau minum-minum? Aku menemukan bar dengan suasana lumayan enak." Ajak Luo Wenxuan.     

Luzhou juga setuju dengan sebagian perkataan Kakak Luo, ia terlalu banyak berkutat dengan matematika beberapa hari ini, "Baiklah."     

Luo Wenxuan tertawa, "Haha! Susah sekali mengajakmu pergi. Kamu seperti kepala organisasi ternama saja!"     

...     

Sudah tiga hari berlalu semenjak Penghargaan Cole diterima, namun masih banyak berita-berita yang bermunculan.     

Sebagai ilmuwan China pertama yang memenangkan Penghargaan Cole, tentu saja berita itu terus mengundang sensasi. Mulai dari media massa online, media massa besar, sampai media massa berbasis politik pun akan membuat artikel tentang kejadian tersebut.     

Sesuai peribahasa, semua hal-hal yang baik akan datang secara berpasangan. Penghargaan Cole, walaupun tidak terlalu berbobot sampai terkenal, penghargaan itu adalah penghargaan yang termasuk bergengsi dan berstandar internasional!     

Entah mengapa, matematikawan di universitas-universitas China terus menyusut belakangan ini, dan Teori Angka adalah salah satu kelemahan universitas-universitas tersebut.     

Kemunculan pemenang Penghargaan Cole dari China dapat diumpamakan seperti titik terang dalam gelap.     

Yang berbahagia karena pencapaian-pencapaian Luzhou bukan hanya Universitas Jinling, melainkan sekolah menengah Luzhou—Sekolah Menengah Jiang Ling.     

Saat mereka mendengar bahwa Luzhou menerima penghargaan Shengshen, mereka menggantung sebuah spanduk untuk mengucapkan selamat. Belum sempat spanduk itu diturunkan, ada spanduk baru di sampingnya.     

[Selamat! Luzhou, lulusan tahun ke-13 sekolah kita, telah memenangkan penghargaan berstandar internasional, Penghargaan Cole di bidang Teori Angka!]     

Di Sekolah Menengah Jiang Ling, di ruang guru.     

Xiaotong mengetuk pintu, dan terdengar suara "Silahkan masuk" dari dalam.     

Xiaotong sedang sibuk belajar, saat ketua kelasnya tiba-tiba mengatakan bahwa ia dipanggil ke ruang guru oleh Bapak Ma.     

Bapak Ma memintanya untuk pergi ke ruang guru—dan dipanggil ke ruang guru adalah hal yang sangat menakutkan untuk seorang murid.     

Ditambah lagi, Bapak Ma dikenal sebagai guru yang paling disiplin.     

Xiaotong berusaha belajar dengan rajin saat Bapak Ma ada di kelas. Bahkan, Bapak Ma pernah menyita telepon genggam-nya dan memintanya pergi ke kantor untuk mengerjakan PR karena ia bermain di kelas. Bahkan, banyak murid yang takut padanya dan memanggilnya "guru berwajah kuda"     

Xiaotong berjalan mendekati meja guru tersebut dengan ketakutan, tidak tahu apa kesalahannya kali ini. Bapak Ma tersenyum dan membantunya menarik kursi.     

"Duduklah."     

"???" Xiaotong tampak bingung menerima perlakuan tersebut.     

Ada apa ini?     

Sejak kapan Bapak Ma menjadi baik sekali?     

Menyadari bahwa ini mungkin adalah ketenangan sebelum badai, Xiaotong pun menurut dan segera duduk.     

"Xiaotong, bagaimana proses belajarmu?"     

Xiaotong berpikir selama beberapa saat baru kemudian menjawab, "Baik-baik saja…"     

Bapak Ma tersenyum, "Kalau ada yang tidak mengerti, tanyakan padaku."     

Tidak tahan karena rasa ingin tahu, Xiaotong pun segera bertanya, "Pak, apakah ada nilai yang kurang di ujian saya? Katakan saja! Saya akan bekerja keras!"     

"Tidak, tidak! Nilai ujianmu baik-baik saja! Apa ada masalah lain? Ada yang membully-mu?" Bapak Ma bertanya.     

"Tidak, Pak, semua teman saya baik. Saya berteman baik dengan semua teman-teman sekelas… Ada apa, Pak?"     

Bapak Ma lalu bertanya, "Apakah Luzhou sibuk?"     

"Dia biasanya sangat sibuk…" Jawab Xiaotong.     

"Apakah ia akan kembali saat Tahun Baru?" Tanya Bapak Ma.     

Xiaotong mengangguk, "Tentu saja, kenapa Pak?"     

"Begini, kami ingin mengundang Luzhou untuk mengajar dan memberikan seminar di sekolah untuk mengajari para murid. Kalau ada waktu, katakan saja!"     

Jadi gara-gara ini!     

Xiaotong mengira dirinya dipanggil karena masalah nilai, "Baiklah, Pak. Akan kusampaikan pada Kakakku."     

Bapak Ma tersenyum, "Kalau ada masalah, katakan saja Nak!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.