Sistem Teknologi Gelap

Kehidupan Seorang Jenius Memang Merepotkan



Kehidupan Seorang Jenius Memang Merepotkan

0Belakangan ini, Luzhou mendapatkan banyak sekali keuntungan.     
0

Baik secara pencapaian akademik, keuangan, maupun reputasi dalam dunia akademik.     

Banyak sekali orang-orang yang sebelumnya hanya ia kenal di berita-berita, di koran, atau di buku pelajaran, sekarang berdiri di depannya. Ia benar-benar merasa bangga.     

Seperti Heimrich, seorang anggota Asosiasi Sains Perancis dan anggota asing Asosiasi Sains Amerika dan China. Penulis buku "Analisa Fungsi" yang digunakan Luzhou sebagai referensi.     

Pria tua itu sangatlah periang dan antusias. Mendengar bahwa Luzhou sudah membaca karya-karyanya, ia merasa sangat senang dan mengundang Luzhou untuk pergi ke École normale supérieure untuk menemuinya.     

Heimrich memiliki banyak koleksi menarik, termasuk makalah-makalah Euler.     

Selain Heimrich, Luzhou juga bertemu dengan Tao Zhexuan, sosok yang sangat dikenal di dunia matematika China.     

Tak disangka, sosok ilmuwan yang sering membuat kutipan-kutipan, dengan gambar gunung dan sungai-sungai di akun sosial medianya itu adalah orang yang periang dan suka bergurau.     

Ditambah lagi, Luzhou merasa Profesor Tao terlihat jauh lebih muda dari perkiraannya. Umurnya sudah 75 tahunan, namun kelihatannya ia masih umur 40 tahun.     

Profesor Tao lahir di Australia, dan ia tidak bisa berbicara bahasa Mandarin. Pelafalan bahasa Kanton-nya juga kurang bagus, sehingga mereka harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris.     

Pada hari keempat konferensi akademik, setelah presentasi selesai, Tao Zhexuan mengundang Luzhou untuk mengunjungi kantornya.     

Awalnya, mereka berbincang-bincang tentang urusan politik baik di dalam atau di luar negeri, namun akhirnya pembicaraan beralih ke urusan akademik.     

Setelah beberapa saat, Luzhou bergumam dalam hati.     

Memang, profesor ini bukanlah ahli segala bidang, namun riset-nya berpengaruh pada semua bidang dalam dunia matematika! Sangat jarang ada hal-hal yang tidak ia pahami.     

September lalu, pada tahun ini, Profesor Tao baru saja menyelesaikan sebuah hipotesis diferensial berusia 80 tahun. Hipotesis yang sudah menjadi soal klasik di dunia matematika terapan dan di berbagai bidang.     

Sayangnya, makalah Hipotesis Polignac Luzhou membuat pencapaiannya tak terdengar di luar dunia matematika.     

"Apa kamu sedang mempelajari Hipotesis Goldbach?"     

"Iya, apa Anda sedang mempelajari hipotesis itu juga?" Tanya Luzhou.     

"Aku hendak mencoba menyelesaikannya, tapi setelah mempelajarinya, aku sadar bahwa aku tidak mampu melakukannya. Aku hanya ahli di bidang persamaan diferensial dan analisa harmonik.[1]" Tao Zhexuan tersenyum malu, tidak ragu mengakui kelemahannya sendiri, "Waktu itu, aku sudah membaca makalah-mu di jurnal, dan aku terinspirasi dengan prinsip-prinsip pada metode SIEF, dan menjadi basis teori… Sayangnya…"     

"Metode SIEF masih belum lengkap?" Luzhou bertanya sambil mengernyitkan alisnya.     

Metode SIEF adalah salah satu alternatif yang ingin ia gunakan untuk menyelesaikan Hipotesis Goldbach, dan perkataan Tao Zhexuan membuatnya ragu.     

"Iya, atau aku yang tidak bisa." Tao Zhexuan menggeleng. Lalu ia mengambil pulpen, dan menuliskan rumus pada kertas buram.     

[[∑|S(αm)|²≤∆∑|αn|². an adalah angka real apapun.]     

[S(α)=∑ane(αn),e(x)=e^(2πxi).M,N∈Z,a1...an. an sebagai distribusi angka dengan modul 1…]     

[...]     

Luzhou menatap rumus-rumus di kertas dan menyentuh dagunya seraya berpikir.     

Akhirnya, Tao Zhexuan menghentikan pulpen-nya dan tersenyum, "Ini metode yang kamu ciptakan, kan?"     

"Tidak, metode SIEF yang sekarang kita ketahui adalah hasil kerja keras Profesor Zellberg. Aku hanya menyempurnakannya sedikit, sementara Anda sudah banyak menyempurnakannya." Luzhou tersenyum dan memandang kertas, "Bagaimana jika menggunakan R^(-1)·∑|S(αm)|²dengan ∫|S(α)|²dα berdasarkan Hipotesis Riemann?"     

Tao Zhexuan terbelalak, "Setelah itu?"     

"Gunakan R = 1 berdasarkan Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz…" Luzhou mengambil pulpen dan menuliskan sebaris rumus.     

[|S(α1)|²≤N∑|an|²]     

Tao Zhexuan mengernyitkan alisnya dan menjawab, "Ide yang menarik… Jadi, untuk menemukan ∆, kita harus mencari jumlah N(δ)."     

Luzhou mengangguk, "Benar, N(δ)akan berbeda sedikit dari ∆, tapi masalahnya sekarang adalah N…"     

Suasana menjadi hening dan mereka saling pandang.     

Sulit sekali!     

Tao Zhexuan menghela nafas dan meletakkan pulpen-nya.     

"Goldbach masih terlalu sulit sekarang, mungkin 10 atau 20 tahun lagi baru bisa diselesaikan. Atau kamu bisa mencoba circle method. Jujur saja, mungkin SIEF tidak bisa digunakan di sini."     

Luzhou menggeleng, "Akan kupelajari dulu, aku percaya metode SIEF masih memiliki potensial."     

"Apa kamu mau mengajar di Universitas Berkeley? Suasananya lumayan, dan kita bisa belajar bersama… Kalau kamu mau. Aku tidak terlalu bodoh untukmu, kan?" Profesor Tao tertawa.     

"..." Sementara Luzhou terdiam.     

Kalau IQ 230 poin terlalu bodoh, bagaimana nasib orang-orang dengan IQ di sekitar 100?!     

… Memang, bicara dengan orang yang terlalu merendah terkadang juga bikin pusing.     

Luzhou berdehem dan menjawab, "Sayangnya, aku masih belum mendapatkan gelar S3… Mungkin tahun depan aku akan pergi ke Princeton."     

"Kamu belum lulus, ya…" Tao Zhexuan memandang Luzhou, "Memang sih, universitas di China terkenal disiplin."     

"Aku baru mendapatkan gelar S2 awal tahun ini." Kata Luzhou.     

"Oh, begitu…" Tao Zhexuan tersenyum, "Waktu aku berusaha mendapatkan gelar S3, aku sudah menyelesaikan proyek dalam 6 bulan, tapi profesor-ku mengatakan bahwa aku harus belajar selama 1 tahun sebelum lulus."     

Tao Zhexuan kemudian menuliskan sesuatu di atas kertas dan memberikan kertas itu kepada Luzhou, "Ini alamat email-ku. Jika ada penemuan baru, akan kuberitahu."     

"Baiklah."     

Luzhou tersenyum dan mengangguk, lalu ia menuliskan alamat email-nya di kertas lain, sebelum berpamitan kepada Profesor Tao.     

Saat berjalan kembali ke hotel, Luzhou terus memikirkan soal tadi. Ia masih merasa bingung.     

Sampai-sampai, tidak terasa, ia merasa lapar.     

Ia mengambil telepon genggamnya dan memeriksa waktu, ternyata sebentar lagi sudah waktunya makan malam. Ia memutuskan untuk pergi ke restoran di tepi jalan.     

Ia memesan paket daging rusuk, lalu mengambil uang sejumlah 19 dolar, dan membayar di meja kasir sebelum mencari tempat duduk.     

Orang-orang bilang bahwa daging di restoran-restoran Amerika sangat murah, tapi ia tidak setuju.     

19 dolar sama dengan sekitar 110 RMB!     

Saat Luzhou sedang sibuk melamun, seorang pelayan bertubuh kurus membawa sebuah nampan sebesar wastafel dan berjalan mendekat.     

Luzhou terdiam saat melihat apa yang ada di atas piring tersebut.     

Ia mengira bahwa porsi daging rusuk di sini sama dengan porsi daging rusuk pada umumnya, ia tidak menyangka bahwa seluruh rusuk telah disajikan di piring itu! Selain itu, supnya juga banyak sekali!     

Setengah kilo kentang bakar dengan mentega dan sour cream, semangkuk kacang, dan sup yang kental…     

… Baiklah, makanan di Amerika Serikat sangat mudah.     

Tapi, di sisi lain, ini terlalu banyak untuk dimakan satu orang…     

Sekarang, ia mengerti mengapa banyak sekali orang gendut di Amerika.     

"Tuan, apa Anda puas dengan makanannya?"     

Luzhou tersadar bahwa ia belum memberi tip. Ia segera mengambil dua dolar dari tas-nya.     

Tiba-tiba, ia merasa bahwa pelayan itu…     

Tidak asing?     

Luzhou memberikan tip itu dan bertanya, "Apa kamu bekerja di sini?"     

"Iya." Vera mengangguk malu.     

Dulu, Luzhou sempat bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliah dan biaya hidup. Bekerja paruh waktu adalah hal yang biasa.     

Namun, ia terkejut, karena uang dari beasiswa Amerika cukup banyak, dan seharusnya seorang pemenang olimpiade bisa menyelesaikan kuliah tanpa membayar sedikit pun.     

Vera tidak menyangka akan bertemu Luzhou, dan ia pun tersenyum malu, "Iya, memang uang beasiswa ada, tapi…"     

Vera terdiam, sepertinya alasan gadis itu bekerja sama dengan dirinya dulu, sehingga Luzhou memutuskan untuk mengubah topik.     

"Apa kamu dari Rusia?"     

Vera menggeleng.     

Dan Luzhou pun terdiam…      

Sepertinya, ia menanyakan pertanyaan yang tabu?     

Tiba-tiba, seseorang memanggil Vera.     

Mendengar namanya dipanggil, Vera segera berbisik kepada Luzhou untuk meminta maaf, lalu pergi ke arah suara itu.     

[1] Analisa gelombang secara matematika.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.