Sistem Teknologi Gelap

Tidak Baik Memaksakan Diri



Tidak Baik Memaksakan Diri

0Dari reaksi gadis itu, Luzhou dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi.     
0

Ia menghela nafas lalu memotong daging, kemudian memakannya.     

"Kasihan sekali…"     

Di dunia ini, akan selalu ada konflik.     

Luzhou beruntung telah lahir di negara yang damai.     

Ia berusaha memakan sebanyak mungkin daging tersebut, namun akhirnya, makanannya masih tersisa separuh.     

Ia lalu memandang daging di atas meja dan menghela nafas.     

Seharusnya ia menelepon Kakak Luo untuk kemari dan makan bersama.     

Untuk rasanya…     

Enak sekali.     

Luzhou segera pergi dari tempat makan tersebut dan kembali ke hotel.     

Sesampainya di hotel, Luzhou menata catatan-catatan yang ia dapatkan hari ini.     

Namun, tiba-tiba, ponsel-nya berdering.     

Ia menekan tombol 'terima' dan suara Profesor Tang terdengar dari telepon.     

"Kapan kamu akan kembali ke China? Bisakah kamu kembali ke Jinling?"     

Mendengar pertanyaan tersebut, Luzhou terdiam dan akhirnya memahami mengapa Profesor Tang menanyakan hal itu, "Sebentar lagi… Saat tahun baru."     

Profesor Tang pun tersenyum, "Kalau begitu, akan kuberikan hadiahnya saat kamu kembali."     

"Hadiah?" Tanya Luzhou.     

Profesor Tang kemudian berkata, "Kamu sedang belajar untuk mendapatkan gelar S2 di Jinling, kan? Tahun ini, akan ada evaluasi akhir tahun seperti dulu. Kamu tidak perlu menuliskan makalah, datang saja untuk menerima hadiah."     

Luzhou berpikir selama beberapa saat lalu membalas, "Kalau begitu, berikan saja kepada mereka yang lebih membutuhkan, aku sudah pernah mendapatkannya."     

Penghargaan tahunan dan uang hadiah dari acara yang disponsori Jinling ini masih sangat berharga di china.     

Mereka yang menjadi pemenang tidak perlu khawatir tentang urusan pekerjaan atau mencari kerja.     

Ia sudah memenangkan berbagai macam penghargaan, bahkan penghargaan internasional seperti Penghargaan Cole. Ia sudah tidak terlalu antusias.     

"Apa kamu yakin?" Tanya Profesor Tang.     

"Iya." Jawab Luzhou.     

Profesor Tang pun tersenyum, "Sebentar lagi, kamu akan lulus, kan? Kami akan memberimu bonus satu juta yuan sebagai bentuk dukungan."     

Uhuk!     

Luzhou hampir saja memuntahkan air yang ia minum.     

Ia menepuk dadanya dan bertanya, "Berapa?!"     

Profesor Tang tertawa, "Bukankah kamu tidak akan datang?"     

"Bukankah biasanya 10 ribu yuan, ya? Kenapa tiba-tiba jadi 1 juta?" Tanya Luzhou.     

"Kalau untuk orang biasa, 10 ribu. Untukmu, satu juta yuan." Profesor Tang tersenyum, "Ini keputusan Bapak Qin."     

"..." Luzhou pun terdiam.     

Sementara Profesor Tang tertawa sembari meletakkan termosnya.     

Profesor Tang lalu menghela nafas, "Dari dulu sampai sekarang, kamu tidak berubah. Kamu masih terlalu-gila dengan uang! Memang, mencintai uang tidak masalah, dan tanpa uang kamu tidak akan bisa melakukan riset atau memenuhi kebutuhan… Tapi, ingatlah, kamu sebaiknya tidak melupakan tujuanmu karena uang. Kalau itu terjadi, kamu akan merasakan akibatnya."     

"Tentu saja, Pak!" Luzhou berkata, "Konferensi akademik selesai pada tanggal 23, namun jika situasi mendesak, aku bisa segera memesan tiket dan kembali."     

"Kau ini, Nak." Profesor Tang menggeleng dan tersenyum, "Tenanglah, tetaplah di sana sampai konferensi selesai, memang pembagian penghargaan harus ditunda dua hari juga. Hanya saja, aku dan Bapak Xu harus memberi konfirmasi sebelum tahun baru."     

Luzhou pun tersenyum malu, "Jadi Pak… Apa uang itu masih ada?"     

"Tentu saja."     

Situasi ini sedikit berbeda dari situasi tahun lalu.     

Sekarang, setelah menerima Penghargaan Cole dan Penghargaan Shengshen, ia sudah menjadi seorang ilmuwan yang diakui oleh Jinling. Dengan penghargaan ini, Jinling bukan memberinya prestise, namun ia juga memberikan prestise kepada Jinling sebagai universitas tempatnya menempuh pendidikan!     

Kira-kira, ini seperti bagaimana dewan Penghargaan Nobel memberikan penghargaan itu kepada Einstein.     

Bagi Luzhou, penghargaan tingkat Universitas adalah hal yang biasa, sehingga untuk meyakinkannya, mereka harus menambahkan jumlah hadiah.     

Bahkan, mereka menunda acara untuk menyesuaikan dengan jadwalnya.     

...     

Satu minggu berlalu semenjak ia pergi ke California. Akhirnya, konferensi akademik berakhir dua hari sebelum hari Natal.     

Seperti biasa, konferensi ini memberikan hadiah untuk pembicara terbaik.     

Pemenangnya adalah seorang profesor dari Perancis yang sudah berumur sekitar 30 tahun. Ia memberikan presentasi tentang penemuan dalam bidang persamaan diferensial.     

Karena perbedaan jadwal, Luzhou tidak sempat melihat presentasi tersebut secara langsung, namun jika dilihat dari makalahnya, profesor itu memang layak menerima penghargaan tersebut.     

Selain presentasi terbaik, ada juga penghargaan untuk topik terbaik.     

Tentu saja, penerimanya adalah Profesor Helfgott.     

Risetnya di bidang Hipotesis Goldbach, dan keberhasilannya menyelesaikan hipotesis B dalam risetnya, adalah pencapaian terbaik dalam bidang Teori Angka tahun ini.     

Mungkin saja, jika Helfgott tidak mendapatkan Penghargaan Cole bertahun-tahun lalu, Luzhou tidak akan menang.     

Sebenarnya, penghargaan itu tidak terlalu berharga baginya. Penghargaan itu hanya tanda bahwa ilmuwan-ilmuwan Teori Angka setuju dengan hasil risetnya.     

Ditambah lagi, bonus 20 ribu dolar itu sangatlah besar, lebih besar daripada gaji pria tua itu.     

Setelah acara penutupan selesai, Luzhou membeli tiket untuk kembali ke negaranya.     

Awalnya, ia berencana untuk langsung mendarat di Shanghai, sebelum terbang ke provinsi Jiangcheng.     

Namun, sekolah SMA-nya mengundangnya untuk menerima penghargaan, dan ia setuju.     

Saat ia sibuk mengemas barang-barang dengan menggunakan ilmu geometri untuk menghemat tempat, Xiaotong menghubunginya melalui WeChat.     

Luzhou pun menekan tombol 'terima' dan menyalakan loudspeaker.     

Xiaotong sedang mengenakan piyama dan berbaring di kasur terlihat pada layar.     

"Kak, kapan Kakak kembali?"     

Di China, hari sudah malam. Sepertinya, Xiaotong sebentar lagi akan tidur.     

Luzhou kemudian menjawab dengan santai, seraya memasukkan cokelat yang ia beli untuk oleh-oleh adiknya.      

"Sebelum tahun baru, memangnya kenapa?"     

Xiaotong lalu berkata, "Ada dua berita baik, yang mana dulu yang ingin Kakak dengar?"     

"Apa kamu dapat rangking 1 nilai ujian?"     

"Hebat sekali, Kak!"     

Memang, Xiaotong adalah adiknya yang juga sangat pintar.     

Luzhou tersenyum, "Selain ujian, memangnya ada berita baik apa lagi? Langsung saja, berita kedua apa?"     

Xiaotong tersenyum, "Bapak Ma memintaku untuk mengatakan pada Kakak, kapan Kakak bisa kembali ke sekolah?"     

"... Berita baik apa ini?" Tanya Luzhou.     

Xiaotong kemudian membalas, "Pokoknya berita baik! Jadi, bisa atau tidak?"     

Luzhou sebenarnya merasa malas, namun…     

"Apa kamu ingin aku pergi ke sana?"     

Mata Xiaotong tampak berbinar-binar, "Menurut Kakak?"     

Luzhou menghela nafas dan tersenyum, "Baiklah, aku akan ke sana."     

Xiaotong pun bersorak dan memeluk bantalnya, "Hore! Terima kasih, Kak!"     

Luzhou tersenyum dan menggeleng.     

Memang, Xiaotong lebih pintar darinya dalam beberapa hal.     

Memaksa Xiaotong untuk seperti dirinya bukanlah hal yang baik. Selama gadis itu berusaha keras, itu sudah cukup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.