Sistem Teknologi Gelap

Kembali Ke Sekolah



Kembali Ke Sekolah

0Satu hari setelah hari Natal, di dekat San Fransisco International Airport...     
0

Tao Zhexuan mengantarkan Luzhou ke bandara, dan membantunya mengeluarkan kopernya dari bagasi lalu tersenyum, "Berhati-hatilah."     

"Terima kasih." Ucap Luzhou lalu menarik kopernya dan tersenyum, "Kalau ada kesempatan, main-mainlah ke China."     

"Tentu saja!"     

Luzhou sering berdiskusi tentang matematika dengan Profesor Tao beberapa hari ini, dan walaupun mereka berbeda 20 tahun, sifat mereka sangat cocok. Sehingga Profesor Tao menawarkan untuk mengantarnya ke bandara, dan Luzhou pun setuju.     

Luzhou duduk di ruang tunggu sembari membaca koran Daily Mail.     

Melihat judul itu, ia hendak mengambil koran lain, namun melihat judul pada bagian depan koran membuatnya tertarik.     

[Hipotesis Riemann telah Dibuktikan Oleh Profesor Opayemi Enok dari Universitas Addo-Ekiti di Nigeria!]     

Luzhou tampak terkejut saat membacanya.     

Sejak kapan?!     

Kenapa aku tidak mendengarnya?     

Mengira dirinya telah melewatkan berita besar, Luzhou pun segera membuka Arxiv dan mencari makalah itu.     

Sesuai perkiraannya, memang makalah itu ada dalam situs Arxiv.     

Namun, sebelum ia sempat membukanya, Luzhou melihat kategori [Matematika Umum] dan ia menjadi tidak tertarik.     

Klasifikasi itu adalah cara Arxiv untuk mengkategorikan artikel politik, artikel yang tidak penting untuk dibaca.     

Luzhou lalu terdiam.     

Akhirnya, ia mengerti mengapa Daily Mail sempat menjadi korban retasan.     

Memang mereka terlalu suka memberi judul clickbait…     

Pembuktian Hipotesis Riemann bukanlah hanya masalah mendapatkan hadiah jutaan dolar, namun juga masalah perubahan informasi dalam dunia matematika. Jika Hipotesis Riemann menjadi Teori Riemann, maka semua hipotesis yang dibuat berdasarkan Riemann dapat dikatakan selangkah lebih dekat menuju kebenaran.     

Misalnya, dulu seorang ilmuwan Swedia bernama Koch memberikan pernyataaan pada teorema prima, yang dapat dipersingkat menjadi π(x)=Lix+O(√x·lnx).     

Jika Hipotesis Riemann terbukti benar, rumus ini pun otomatis terbukti benar.     

Namun jika Hipotesis Riemann terbukti salah, maka ratusan bahkan ribuan rumus akan terbukti salah dan ikut terkubur.     

Membuktikan atau menyangkal hipotesis adalah sebuah hal yang sangat berpengaruh pada dunia akademik.     

Luzhou lalu memandang sekilas makalah itu dan menutup browser.     

Ilmuwan ini berharap untuk membuktikan Riemann dengan menggunakan simbol-simbol sederhana, benar-benar membuang waktu.     

Dan Luzhou pun mengerti mengapa dunia matematika tidak memedulikan pencapaian ini.     

'Pencapaian' ini bukanlah apa-apa.     

Mungkin, suatu hari nanti, Luzhou akan mencoba membuktikan atau menantang Hipotesis Riemann. Namun sekarang, ia lebih memilih untuk fokus dengan kedua proyeknya yakni, Hipotesis Goldbach dan proyeknya bersama Profesor Frank. Dua hal itu saja sudah melelahkan…     

...     

Setelah penerbangan yang berlangsung selama kurang lebih 10 jam, Luzhou menarik kopernya dan berjalan keluar dari bandara.     

Sepertinya, Profesor Lu menyadari bahwa membawa spanduk ke bandara akan membuat situasi menjadi buruk, sehingga Jinling tidak lagi membawa spanduk. Namun, jumlah orang-orang yang menunggu di luar bandara masih tidak sedikit.     

Mobil-mobil Mercedes terparkir di depan bandara, dan Luzhou sadar bahwa universitas-nya sangatlah kaya.     

Orang-orang yang lewat, mengira ada artis yang berkunjung. Mereka bahkan mengambil gambar dengan ponsel mereka.     

Bapak Qin berjalan keluar dari mobil dan menjabat tangan Luzhou.     

"Selamat, Luzhou!"     

Luzhou tersenyum dan berkata dengan sopan, "Terima kasih, Pak. Saya jadi merepotkan Bapak."     

Bapak Qin tersenyum, "Ah, tidak juga! Kamu adalah orang pertama dari negara kita yang mendapatkan penghargaan bergengsi di dunia Teori Angka! Mengantarkan seorang pahlawan yang mengharumkan nama negara adalah sebuah kehormatan! Baiklah, mari masuk, sebaiknya kita bicara di mobil."     

Kemudian Luzhou pun masuk ke dalam mobil bersama dengan Bapak Qin.     

Luzhou sudah keluar dari asrama khusus mahasiswa, sehingga pihak sekolah memesankan hotel di dekat sana.     

Staf sekolah juga membantu Luzhou membawakan barang-barangnya.     

Dan sebentar lagi akan ada wawancara TV.     

Sebenarnya, ia tidak terlalu ingin mengikuti wawancara, namun ia 'terpaksa' menerimanya demi satu juta yuan.     

Reputasi Universitas Jinling dapat dibilang sangat baik, namun tidak sebaik Yanjing, Shuimu, atau bahkan Zheda dan Aurora. Alasannya adalah karena Jinling tidak memiliki sosok-sosok yang terkenal.     

Namun, setelah Luzhou menjadi terkenal, jumlah pendaftar Departemen Matematika di Jinling meningkat pesat, bersamaan dengan meningkatnya jumlah pendaftar departemen-departemen lainnya.     

Sebentar lagi, pada awal tahun 2016, akan ada banyak mahasiswa baru yang datang untuk belajar matematika.     

Luzhou pun merasa sangat senang.     

Ia telah menempuh pendidikan di sini selama 3 tahun, dan ia ingin universitasnya menjadi semakin hebat seiring dengan berjalannya waktu.     

Setelah wawancara selesai, Luzhou kembali ke hotel dan beristirahat.     

Ia bangun saat siang, lalu mencuci muka dan pergi makan di kantin. Setelah makan, ia pergi ke aula universitas.     

Di aula, Bapak Qin dan Bapak Xu sudah menunggu.      

"Tuan Luzhou," Sapa Bapak Xu memegang tangannya dan tersenyum, "Kamu masih belum beristirahat setelah perjalanan dari Amerika, kan? Terima kasih telah memberikan waktu untuk acara ini."     

… Luzhou masih belum lulus dari Jinling. Rasanya, panggilan seperti itu tidak perlu.     

Tapi, Bapak Xu tidak tahu harus memanggil apa.     

Kalau memanggil nama, rasanya tidak cocok, namun kalau dipanggil dengan gelar juga belum lulus…     

Setelah menjadi ilmuwan anggota resmi dunia akademik, Luzhou telah diperbolehkan untuk menjabat tangan terlebih dahulu. Dialah mahasiswa pertama yang memiliki kehormatan itu.     

"Ah, tidak apa-apa." Luzhou tersenyum dan berjabat tangan dengan Bapak Xu, "Tentu saja, aku akan selalu meluangkan waktu untuk universitas tempatku belajar!"     

Bapak Qin tertawa, "Tahun ini, pemenang penghargaan spesial universitas kita akan berkesempatan untuk tampil di TV nasional! Apakah kamu sudah menyiapkan pidato?"     

"Masuk TV nasional?"     

Awalnya, ia mengira ia akan masuk TV lokal.     

Jinling bukanlah universitas kaya seperti Yanjing dan Shuimu. Walaupun mereka memiliki kedudukan yang kurang lebih setara, tapi Jinling masih tidak memiliki kekuatan politik yang terlalu besar.     

"Ceritanya panjang." Bapak Qin tersenyum, "Belakangan ini, negara mulai lebih memperhatikan para ilmuwan muda, dan mereka membutuhkan banyak contoh untuk calon-calon ilmuwan tersebut. Apakah kamu sudah siap? Mungkin aku bisa membantu."     

Padahal Luzhou sebenarnya tidak menyiapkan pidato.     

Ia mengira tidak perlu memberi pidato terlalu panjang karena penghargaan itu hanya penghargaan kecil. Namun, di sisi lain, ia masih memiliki pidato yang ia gunakan saat memenangkan Penghargaan Cole sebagai referensi.     

Tapi, jika ia jujur, ia akan terkesan tidak perhatian.     

"Aku… Sudah mengingatnya." Ucap Luzhou sambil tersenyum.     

"Baiklah kalau begitu." Bapak Xu lalu tersenyum, "Sampai nanti! Berikan pidato yang mengesankan!"     

"Baik, Pak!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.