Sistem Teknologi Gelap

Mereka akan Datang Untukmu



Mereka akan Datang Untukmu

0Institusi Matematika, jam 11:30 siang…     
0

Saat ini, Deligne sedang membuka email untuk melihat makalah-makalah menarik seperti apa yang telah diunggah. Sebagai editor jurnal "Matematika Tahunan" dan "Kronik Matematika", ia biasa melakukan peninjauan makalah saat jam makan siang.     

Ia melihat sekilas deretan judul makalah, dan saat melihat salah satu makalah, ia terdiam.     

"Bilangan genap di atas 2 akan selalu bisa dibagi menjadi dua bilangan prima."     

Hipotesis Goldbach, ya?     

Deligne memicingkan matanya dan melihat abstrak makalah.     

Walaupun ada aturan di dunia akademik untuk mengatur kapan sebuah makalah dipublikasikan, aturan ini tidak terlalu dipaksakan untuk ilmuwan yang sudah dikenal.     

Orang-orang yang suka menggunakan Arxiv terkadang akan mendapatkan peringatan untuk tidak melanggar aturan publikasi. Namun, jika dilihat dari grammar dan struktur kata pada abstrak, Deligne tentu dapat mengetahui siapa pengunggah makalah tersebut.     

Deligne yakin, makalah itu adalah makalah Luzhou, ini bukan kali pertama ia harus meninjau makalah buatan Luzhou.     

Deligne terdiam sesaat.     

Tiba-tiba, ia memandang muridnya yang duduk di kantornya dan berkata, "Smith, pergilah ke kantin, bawakan aku sandwich bacon dan kopi."     

Smith meregangkan tubuhnya lalu berdiri dan berkata, "Baiklah, Pak… Apakah Bapak ingin makan di kantor hari ini?"     

"Iya." Deligne menjawab sambil menyalakan printer dan mengenakan kacamatanya, "Ada makalah menarik yang menungguku."     

...     

Lima hari berlalu, Luzhou tidak mendengar kabar apapun, seakan-akan makalah-nya belum dibaca.     

Namun, pada hari keenam, tiba-tiba ia mendapatkan panggilan.     

Panggilan itu berasal dari Qiu Chengtong.     

Saat Luzhou menjawab, Bapak Qiu langsung bertanya.     

"Apa kamu berhasil membuktikannya?"     

Luzhou terdiam sesaat sebelum menjawab.     

"Kalau maksudnya Hipotesis Goldbach… Iya, aku sudah membuktikannya."     

Qiu Chengtong sangat terkejut hingga tidak tahu harus berkata apa.     

Ia sudah melihat banyak sekali para matematikawan generasi baru yang sangat berbakat. Mulai dari Tao Zhexuan yang mengajar di Universitas California, Yun Zhiwei yang mengajari di Yale, dan sebagainya… Mereka telah membuat banyak kontribusi dalam dunia matematika.     

Namun, dari semua itu, Luzhou-lah yang paling hebat dan paling mengejutkan.     

Awalnya, ia hanya menyarankan Luzhou untuk mempelajari hipotesis tersebut.     

Namun hasilnya benar-benar di luar dugaan.     

Bapak Qiu menarik nafas dalam-dalam dan bertanya, "Seberapa yakin kamu dengan hasil itu?"     

Luzhou berpikir sebelum menjawab, "Lebih dari 90 persen."     

Sebenarnya, ia ingin mengatakan 100 persen yakin karena Sistem sudah menyatakan bahwa langkah-langkahnya benar. Namun, ia memutuskan untuk tidak menyombongkan diri.     

Mendengar jawaban itu, Bapak Qiu pun mengangguk.     

Risetnya fokus pada persamaan diferensial dan geometri diferensial. Bahkan, ia juga mempelajari matematika-fisika, namun ia tidak terlalu fokus pada Teori Angka, sehingga ia tidak bisa mengevaluasi hasil riset Luzhou dari sisi akademik.     

Namun, jika Luzhou mengatakan ia yakin 90 persen, berarti tidak ada kesalahan.     

Bapak Qiu terdiam kemudian berkata, "Semenjak kematian Hua Luo Geng, dunia Teori Angka China tidak memiliki perkembangan, namun tidak ada yang menyangka ada ilmuwan China yang berhasil membuktikan Hipotesis Goldbach. Awalnya, aku mengira dengan mempelajari Hipotesis Goldbach kamu bisa memahami bilangan prima dan mengembangkan ilmu Teori Angka yang kamu miliki… Tidak ada yang menyangka ini akan terjadi."     

Akademi Hua Luo Geng, atau dikenal dengan Universitas Shuimu, dulu adalah salah satu pionir dalam dunia matematika. Sekarang, universitas tersebut tenggelam dalam politik.     

Namun, Bapak Qiu tidak terlalu memedulikan hal itu, sehingga ia hanya diam.     

Kemudian Bapak Qiu bertanya, "Setelah kamu lulus, apakah kamu tertarik untuk mengajar di Shuimu sebagai profesor?"     

Luzhou terdiam sesaat sebelum menjawab, "Mungkin aku akan mengajar dulu di Princeton selama dua tahun, dan setelah itu, aku sudah berjanji akan kembali ke Jinling untuk mengajar…"     

Mendengar jawaban itu, Qiu Chengtong mengangguk, "Baiklah. Di dunia akademik, salah satu hal tabu terbesar adalah monopoli ilmuwan. Jinling adalah pilihan yang bagus."     

Pergi ke Shuimu adalah menjadi 'musuh' Jinling, dan sepertinya Profesor Qiu menyadari hal tersebut.     

Luzhou adalah ilmuwan yang sangat hebat, dan jika ia mau, Profesor Qiu akan mengajaknya menjadi bagian Universitas Shuimu dan membantunya untukmengurus birokrasi akademik.     

Luzhou adalah matematikawan berbakat, dan Profesor Qiu tidak akan membiarkan bakat seperti itu terbuang di dunia selain dunia akademik.     

Selama Luzhou masih berumur 20 sampai 40 tahun, ia harus tetap berkontribusi di dunia matematika.     

Setelah berbincang-bincang dan berbasa-basi, panggilan pun berakhir.     

Namun, saat Luzhou hendak makan malam, teleponnya kembali berbunyi.     

Kali ini, Profesor Deligne meneleponnya.     

...     

Karena panggilan itu, Luzhou pergi ke kantor Deligne di Institusi Matematika.     

Setelah meminta izin untuk tidak mengikuti kewajibannya sebagai mahasiswa S3, Luzhou sudah lama tidak masuk ke tempat ini. Hampir saja ia tersesat saat masuk.     

Akhirnya, setelah menemukan kantor dosennya, Luzhou pun mengetuk pintu.     

Profesor Deligne memandang sosok yang masuk sambil melepaskan kacamata, dan mengusap dahinya.     

"Aku sudah membaca makalah-mu… Tapi, jujur saja, Hipotesa Goldbach bukanlah spesialisasiku. Aku tidak bisa memberikan opini."     

Luzhou pun mengangguk.     

Goldbach sangatlah berbeda dengan Polignac atau Prima Kembar. Walaupun bobotnya tidak setinggi Teori Fermat, bobotnya masih cukup berat untuk memerlukan peninjauan khusus oleh komunitas Teori Angka dan komunitas matematika.     

Bahkan, saat Luzhou mengunggah makalah itu, pihak Matematika Tahunan memberikan makalah itu kepada Deligne secara langsung, dan menunjukkan bahwa mereka tidak bisa berkontribusi banyak.     

Kemudian Luzhou langsung bertanya tanpa berbasa-basi, "Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?"     

"Aku akan menyiapkan acara laporan di Princeton, bersama dengan konferensi, dan kamu harus menyiapkan PPT beserta pidato. Jika butuh bantuan, aku bisa mengirimkan asisten khusus. Selain itu, berikan aku jadwalmu, agar aku bisa tahu kapan saja waktu luangmu." Ujar Deligne.     

Luzhou lalu membalas, "Waktu bukanlah masalah, tapi… Bukankah baru saja ada konferensi akademik?"     

Luzhou selalu mengikuti perkembangan konferensi, dan jika ia tidak salah ingat, seharusnya tidak boleh ada konferensi besar di bulan Mei.     

"Iya, tetapi tidak apa-apa." Profesor Deligne kemudian terdiam, "Hasil riset ini cukup berat, dan aku yakin matematikawan lainnya akan setuju pergi ke Princeton."     

Perkataan Profesor Deligne sangatlah singkat, padat, dan jelas.     

Jika tidak ada konferensi, maka buat saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.