Sistem Teknologi Gelap

Merayakan dengan Champagne



Merayakan dengan Champagne

0Dalam pembuktian teori-teori tingkat tinggi, tentu saja reaksi pertama para ahli yang berkutat dalam bidang tersebut adalah ragu, ragu, dan ragu, sampai akhirnya mereka melihat penjelasan, menerima penjelasan itu, dan merasa takjub.     
0

Melihat kondisi para penonton, Luzhou memahami bahwa ia setidaknya sudah berhasil meyakinkan sebagian penonton.     

Ia yakin setidaknya separuh penonton di sana memahami dasar-dasar metode yang ia jelaskan.     

Sisanya? Ia tidak terlalu peduli.     

Selama ia bisa memastikan setidaknya 25 persen penonton memahami makalahnya, tujuan utama konferensi ini, yakni peninjauan masal, telah berhasil.     

Luzhou menarik nafas dalam-dalam dan membuka halaman PPT selanjutnya.     

Waktunya untuk menjelaskan pembuktian Hipotesis Goldbach.     

Dalam tahap ini, Luzhou merasa lebih santai.     

Setelah penonton memahami metode yang ia gunakan, menjelaskan penggunaan metode akan menjadi lebih mudah.     

Dan ia hanya perlu menjelaskan penggunaan metode tersebut.     

Luzhou berusaha untuk tidak merasa tertekan karena tatapan para penonton, dan menunjuk PPT dengan laser di tangannya.     

[... N adalah bilangan genap yang cukup besar, dan Px (1,1) adalah angka yang memenuhi N = P1 + P2. Cn = {∏p|x,p2}(p-1)/(p-2){∏p2}(1-1/(p-1)^2), dan dengan membatasi grup menjadi G = …]     

[...]     

Suasana deretan kursi penonton menjadi semakin tegang.     

Ketegangan itu berkumpul dalam ruangan, terlihat jelas dari bagaimana semua orang di sana berhenti menulis. Mereka tidak ingin melewatkan sedikit detail pun akan bagaimana metode Luzhou bisa digunakan untuk menyelesaikan Hipotesis Goldbach.     

Maynard memicingkan matanya, lalu menatap PPT di depan dan menggumam.     

"Teorema Bombieri! Ia benar-benar melakukannya… Hebat sekali."     

Akhirnya, tahap-tahap yang Luzhou gunakan untuk menyelesaikan hipotesis tersebut terlihat jelas.     

Sangat jelas, seperti kabut pagi yang menghilang dan digantikan oleh kilau cahaya matahari.     

Sebagai ahli bidang bilangan prima, ia dapat mengatakan bahwa metode itu benar.     

Namun, di sisi lain…     

Evan terlihat hanya bisa diam dan menggertakkan gigi.     

Ia sudah menyerah dan hanya mau menunggu hasil akhir pembuktian hipotesis.     

Sepertinya, sudah terbukti?     

Evan tidak tahu harus melakukan apa.     

Beberapa hari lalu, ia setuju dengan perkataan dosen-nya dan berharap bahwa konferensi itu hanyalah untuk unjuk gigi semata…     

Namun sekarang, mereka yang malu…     

Helfgott yang duduk di sisi ujung kursi penonton menutup buku catatan di tangannya. Raut wajahnya sangatlah takjub.     

Sebelum datang, ia telah membaca makalah Luzhou setidaknya 10 kali, dan ia sudah menyiapkan pertanyaan.     

Tetapi, persiapan itu sepertinya percuma.     

Semua pertanyaannya telah terjawab.     

Ia sudah mendapatkan jawaban pertanyaannya, dan keinginannya untuk melihat Luzhou berdiri di depan dan menjelaskan makalah itu juga sudah terpenuhi.     

Seperti dirinya, para ahli yang duduk di dekatnya pun juga setuju.     

Akhirnya, tahap terakhir pembuktian telah tiba.     

[... Dengan Px (1,1) ≥P(x,x^{1/16})-     

(1/2)∑Px(x,p,x)-Q/2-x^(log4)...(30)...]     

[... dengan rumus (30), 8, 9, 10, terbukti bahwa teorema 1 benar.]     

[Proses pembuktian telah selesai.]     

PPT berhenti pada halaman terakhir, dan suasana ruang presentasi pun menjadi hening dan kaku.     

Keheningan berlanjut, sampai akhirnya Luzhou memecah keheningan itu dengan angkat bicara.     

Setelah 40 menit berbicara tanpa henti, Luzhou berdehem dan mengumumkan dengan suara serak, "Proses pembuktian Hipotesis Goldbach telah selesai."     

Para penonton pun menjadi takjub.     

Mereka menunggu lama untuk mendengar kalimat tersebut.     

Menunggu penyelesaian sebuah hipotesis yang diciptakan 250 tahun lalu.     

Setelah kerja keras banyak ahli, ahli yang berusaha menambahkan teori, membuat metode, dan mencari pengetahuan baru, akhirnya hipotesis tersebut telah terbukti.     

Dunia matematika telah mendapatkan banyak harta berupa metode dari hipotesis ini sebelumnya.     

Seketika, seluruh penonton pun bertepuk tangan.     

Tepuk tangan itu terdengar nyaring dan berlangsung lama.     

...     

Luzhou sebenarnya terkejut, ia mengira bahwa akan ada sesi tanya jawab yang panjang dan rumit. Namun, sesi tanya jawab berhasil ia lewati dengan mudah.     

Beberapa ahli-ahli terkenal dunia matematika menanyakan beberapa pertanyaan sederhana. Cukup sederhana untuk dijawab pada 20 menit waktu yang tersisa.     

Setelah presentasi selesai, Peter Goddard selaku kepala Institusi Pendidikan Lanjutan di Princeton mengambil sebotol champagne dan memeluk Luzhou.     

Peter Goddard adalah ahli matematika-fisika yang terkenal karena risetnya dalam string theory dan memenangkan Medali Dirac, penghargaan tertinggi dunia matematika-fisika.     

"Selamat, Profesor Luzhou." Goddard menepuk pundak Luzhou dan tersenyum, "Ambillah champagne ini, ini adalah simbol kemenanganmu!"     

Luzhou tersenyum dan menerima champagne itu, kemudian ia bertanya, "Bukankah masih ada tahap peninjauan lanjutan?"     

Rasanya terlalu cepat jika membuka champagne sekarang.     

Goddard tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, pihak Matematika Tahunan akan membentuk dewan khusus beranggotakan 6 orang untuk meninjau makalah-mu. Tetapi, itu adalah masalah setelah acara ini. Terimalah, ini adalah simbol penghargaan dari Princeton."     

Sebenarnya, memberi champagne untuk penghargaan adalah tradisi Oxford dan Cambridge, tetapi Princeton juga memiliki dasar dari Kerajaan Inggris walau berdiri di Amerika Serikat, sehingga secara tidak langsung, champagne ini adalah penghargaan dari tradisi yang sama.     

Peninjauan ulang penyelesaian hipotesis kelas dunia bisa cepat atau lama, bergantung pada kerumitan metode yang digunakan.     

Selama periode ini, Luzhou juga harus menjawab semua pertanyaan dari dewan peninjau.     

Selain hadiah, champagne itu juga simbol penyemangat.     

Karena, jika ia menyerah, ia harus mengganti champagne itu.     

Harganya hanya beberapa ratus dolar, tetapi rasa malunya…     

Luzhou memegang champagne itu dan merasakan beban keberhasilannya.     

Goddard tersenyum dan menepuk pundak Luzhou, "Bukalah, kamu pantas untuk menerimanya!"     

Dengan semangat dari Goddard, Luzhou menjadi tidak lagi ragu.     

Saat ini, kemungkinan kegagalannya sangat kecil, 1 banding 10 ribu. Pilihan terbaik saat ini adalah fokus pada kemenangannya dan keberhasilannya.     

Ditambah lagi, proses yang ia gunakan sudah diterima oleh para ahli.     

Ia percaya, ia bisa menjawab semua pertanyaan para dewan peninjau.     

Saat ini, ia hanya perlu merayakan keberhasilannya, merasakan kebanggaan yang dirasakan oleh orang tuanya, oleh Jinling, oleh Princeton, dan oleh warga negaranya.     

Busa muncul keluar dari mulut botol tersebut, dan membasahi mereka yang duduk di depan. Namun, tidak ada yang marah, mereka semua tertawa senang.     

Orang-orang yang ada di belakang melihat dengan iri, ingin merasakan dan menyentuh bukti kemenangan Luzhou. Sayangnya, mereka terlalu jauh.     

Para wartawan yang berdiri dan berkumpul di kedua sisi ruangan sibuk memotret momen tersebut dengan kamera, dan berusaha mendekat untuk melakukan wawancara.     

Mungkin, foto Luzhou yang sedang memegang champagne itu akan muncul di majalah TIME, seperti Wiles dulu.     

Namun, untuk saat ini, Luzhou tidak terlalu peduli.     

Minuman champagne itu terasa sangat enak.     

Rasanya manis sekali…     

dan memabukkan…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.