Sistem Teknologi Gelap

Tentang Pendapat Orang



Tentang Pendapat Orang

0Kurang dari tiga menit setelah ia membuat unggahan tersebut, kolom komentarnya langsung ribut.     
0

[Ha… Hadiah Nobel?!]     

[Bukan, itu Crawford, dikenal juga dengan Nobel Kecil! Penghargaan itu diberikan oleh Asosiasi Ilmu Pengetahuan Swedia, dan fokus pada bidang-bidang yang tidak termasuk dalam Penghargaan Nobel. Sebelum ini, tidak ada warga China yang pernah memenangkannya… Ampun, dewa…]     

[Ini membuatku benar-benar sedih. Aku membuka Weibo karena malas mengerjakan PR, dan aku harus melihat hal seperti ini…]     

[Kakak! Apa kakak masih mau membantu menyelesaikan makalah? Tidak perlu membantu melakukan revisi, aku hanya menginginkan nama kakak dalam makalah S3-ku!]     

[Kemarilah kau pada malam hari, aku janji tidak akan membunuhmu!]     

[Apa ini rasanya masih tertinggal di garis start sementara para kontestan lain sudah berlari… (menangis)]     

Tentu saja, penggemarnya pun ikut senang.     

Keesokan harinya, bendera Swedia, China, Amerika, dan New Zealand berkibar bersama-sama di depan pintu masuk Asosiasi Ilmu Pengetahuan Swedia.     

Dua jam sebelum pertemuan dan presentasi dimulai, sudah terlihat jelas antrian panjang di depan pintu masuk. Dalam 10 menit saja, ruang acara berkapasitas 1000 orang itu sudah penuh.     

Luzhou bertugas untuk memberikan pidato sambutan dan presentasi pertama. Ia maju, naik ke panggung, dan memberikan presentasi berjudul "Metode Group Construction dan Hipotesis Goldbach."     

Konten presentasi itu hampir sama dengan konten presentasinya saat di Princeton dulu, namun kali ini, jumlah penonton jauh lebih banyak.     

Ruang presentasi di Princeton tidak akan bisa menampung penonton sebanyak ini.     

Luzhou melihat kursi penonton, menyadari bahwa pasti ada lebih dari 1000 orang di sini. Apalagi masih banyak orang-orang yang harus berdiri di belakang.     

Ia berdehem, mengatur mik, dan berkata kepada para penonton tersebut.     

"Akan kujelaskan sesingkat mungkin agar ada cukup waktu untuk sesi tanya jawab."     

"Sebelum membicarakan Hipotesis Goldbach, saya akan membicarakan metode berdasarkan Group Theory…"     

...     

Setelah presentasi, akhirnya acara berakhir.     

Kali ini, Luzhou tidak terlalu berpartisipasi pada kedua presentasi yang ia dengarkan.     

Selain presentasi dari dirinya, ia juga mendengarkan presentasi dua orang ahli matematika dan mendengarkan dua presentasi astrofisika dan astronomi.     

Sayangnya, Luzhou tidak terlalu mengerti tentang Astronomi, ia hanya mengerti hal-hal yang berhubungan dengan Fisika Teori.     

Namun sepertinya Profesor Branford menyadari bahwa topik presentasi-nya tidak terlalu populer, sehingga ia menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan membuat presentasi menjadi jauh lebih menarik.     

Luzhou menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan mengelilingi berbagai macam situs-situs populer di Stockholm.     

Enam bulan belakangan ini, ia jarang beristirahat, akan sayang sekali jika ia tidak menggunakan kesempatan ini.     

Selain itu, ia juga mendapatkan akomodasi hotel bintang 5 gratis. Ia merasa seperti benar-benar sedang berlibur.     

Menurut daftar acara, akan diadakan acara penutupan dan pemilihan presentasi terbaik, beserta dengan makalah terbaik pada hari ketiga.     

Tentu saja, presentasi mengenai Hipotesis Goldbach adalah presentasi paling menarik.     

Namun, penghargaan seperti itu hanya akan diberikan kepada para ilmuwan muda, bukan untuk Luzhou atau ilmuwan-ilmuwan hebat lain yang diundang untuk melakukan presentasi 1 jam.     

Para pemuda dan pemudi lain juga harus mendapatkan kesempatan.     

sekarang, Luzhou pun sudah berdiri di atas panggung…     

Namun, ia tidak menerima hadiah.     

Luzhou memegang sebuah sertifikat dan cek bernilai 100 ribu crown (Sekitar 10 ribu USD), kemudian memberikan keduanya kepada seorang lulusan S3 bidang matematika dari Brazil karena makalahnya tentang Chevalle. Ia adalah pemenang makalah terbaik kali ini.     

Luzhou merasa tidak sopan, karena sudah jelas pria itu lebih tua darinya. Namun, semua matematikawan di bawah umur 40 tahun akan dianggap sebagai matematikawan muda, sehingga ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan hal tersebut.     

Ditambah lagi, penerima penghargaan itu juga tidak terlalu peduli.     

Pria Brazil itu bukannya sedih atau marah karena menerima penghargaan dari seorang ilmuwan yang memiliki usia lebih muda. Bahkan ia menjabat tangan Luzhou dengan senang dan tidak kunjung melepaskannya.     

...     

Waktu berlalu dengan cepat.     

Pada hari keempat, acara penghargaan berakhir, dan waktu untuk mengucapkan selamat tinggal telah tiba.     

Pada saat malam, Profesor Staffan datang dengan membawa Volvo dan mengantarkannya ke Bandara Internasional Stockholm.     

"Kamarmu masih bisa digunakan sampai besok lusa. Mengapa tidak tinggal dulu untuk bersenang-senang di sini?"     

Luzhou tersenyum, "Aku akan datang lain kali, ada banyak orang yang menungguku di kampung halaman."     

"Saat ada kesempatan kemari, jangan lupa meneleponku."     

"Tentu saja." Kata Luzhou.     

Lalu Luzhou menarik kopernya ke dalam bandara, kemudian memandang jadwal penerbangan, dan melihat bahwa masih ada waktu 1 jam.     

Di depannya, terdapat seorang wanita China berumur 30 tahunan yang sedang duduk. Wanita itu sedang berusaha menenangkan anak kecil yang duduk di pangkuannya.     

Anak itu terlihat sangat cerdas. Tiba-tiba, anak itu menunjuk ke arah Luzhou.     

"Ibu! Lihat, kakak itu memiliki wajah yang mirip dengan orang yang ada di buku!"     

Luzhou tersenyum, mencari sesuatu di tasnya dan menemukan sekeping coklat berbentuk koin emas.     

Koin emas yang didapatkan dalam acara makan-makan penghargaan Nobel itu adalah alat tukar favorit untuk taruhan para fisikawan.     

Crawford dan Nobel memiliki spesifikasi acara yang sama, sehingga acara tersebut juga menyediakan coklat koin. Walaupun bungkusnya sedikit berbeda, namun tetap bisa dimakan.     

Sayangnya, ia tidak sempat bertaruh waktu acara.     

Ibu anak tersebut mengusap punggung anaknya dan berkata.     

"Tidak, dia lebih tua. Panggil paman?"     

Anak itu memandang ibunya dengan heran, "Paman?"     

"Benar! Pintar! Dan itu majalah, bukan buku…"     

"Paman! Majalah!"     

"Pintar!"     

Ibu dan anak itu terus saling berbicara, dan senyum di wajah Luzhou perlahan-lahan menghilang. Ia menyimpan koin emas itu kembali ke tasnya.     

Sialan!     

Kalau begitu tidak akan kuberikan!     

Namun, di sisi lain, perkataan anak itu menarik perhatiannya.     

Saat ibu dan anak itu pergi, Luzhou mengambil majalah yang ditunjuk oleh anak tersebut.     

Luzhou tidak menyangka fotonya ada di sampul. Wajahnya terlihat sangat tampan.     

Sepertinya, foto itu diambil saat presentasi, namun ia tidak ingat presentasi di mana…     

"Majalah People?"     

Kemudian Luzhou membuka majalah tersebut.     

Witten juga muncul dalam majalah tersebut, sehingga ia menjadi semakin ingin tahu. Walaupun buku itu bukan jurnal matematika, ia ingin tahu bagaimana pendapat orang-orang tentang dirinya.     

Luzhou tersenyum saat melihat sebuah kalimat, dan suasana hatinya yang hancur, seketika menjadi lebih baik.     

Apa ini?     

[25 Most Charming People in 2016].     

Berbagai macam profesi berada dalam daftar tersebut, mulai dari atlet, penyanyi, dokter, polisi, hingga putri negara tertentu… Namun hanya ada satu ilmuwan, yakni dirinya.     

Luzhou tidak tahu apakah kata 'Charming' sama dengan 'tampan', namun ia tetap merasa senang.     

Tidak, ia benar-benar senang!     

Kalau ia tidak tampan, ia tidak akan dijadikan sampul!     

Benar, kan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.