Sistem Teknologi Gelap

Suatu Hari Nanti



Suatu Hari Nanti

0Di kamar asrama no 201…     
0

Semenjak Luzhou pergi, kamar 4 orang itu telah menjadi kamar 3 orang, namun mereka tidak kesepian walau kehilangan salah satu teman, karena kehidupan kuliah sangatlah penuh warna.     

Jika momen saat Luzhou mendapatkan Penghargaan Cole adalah momen awal kehebatannya, maka momen saat ia mendapatkan Penghargaan Crawford telah mengangkatnya menjadi sosok sekelas para profesor di universitas. Pencapaian-pencapaian yang ia dapatkan sangatlah jauh dari pencapaian yang dapat diraih oleh orang-orang seumurannya.     

Para mahasiswa S2 dan S3 yang mengetahui proses Luzhou dari seorang teman seangkatan sampai menjadi seorang senior, dan dari senior sampai menjadi mahasiswa S3 dan seorang profesor… Mereka tidak bisa melakukan apa-apa, mereka hanya bisa iri.     

Inilah mengapa saat masa-masa ujian akhir semester, selalu ada orang-orang yang berusaha untuk memuja Luzhou demi mendapatkan nilai bagus.     

Untuk melakukan hal itu, bahkan mereka sampai duduk di tempat duduk Luzhou dulu sambil membisikkan hal-hal aneh yang tidak bisa dimengerti. Setelah beberapa menit, mereka mengambil tas dan kembali ke kamar untuk belajar.     

Bahkan, praktek seperti ini sampai menyebar di beberapa sekolah, dan ada juga para mahasiswa dari departemen komputer yang ikut melakukannya. Mengapa? Mereka mengingat makalah Luzhou dulu, makalah-makalah yang ia publikasikan di jurnal teknologi.     

Tidak ada yang tahu mengapa Luzhou membuat makalah-makalah teknologi waktu itu, namun semua orang tahu bahwa Luzhou sangat menyukai komputer.     

Meja dan kursi tempat duduk Luzhou dulu sudah lama tidak digunakan, namun sama sekali tidak berdebu.     

Meja itu tetap bersih karena banyaknya para 'pemuja' yang duduk dan membersihkannya secara tidak langsung.     

Bahkan, banyaknya para pemuja itu menjadi candaan saat Shi Shang dan Huang Guangming berbincang-bincang di kamar…     

Tentu saja, pada akhirnya, pemujaan itu hanya gurauan belaka. Jika ingin lulus, mereka tetap harus belajar.     

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka.     

Lalu terdengar suara yang tidak asing dari balik pintu.     

"201, sambutlah raja kalian!"     

Suasana pun menjadi dingin.     

Mereka memandang Luzhou dengan heran.     

"Apa… Apa ada sesuatu di wajahku?"     

Awalnya, Luzhou mengira dirinya sudah menirukan gurauan Shi Shang dengan benar. Ia tidak menyangka akan menerima sambutan dingin seperti itu.     

"Luzhou…" Ucap Liu Rui dan Huang Guangming.     

Shi Shang menarik nafas dalam-dalam dan berdiri, suaranya terdengar gemetar karena gembira, "Kamu… Kamu sudah kembali."     

"Kenapa kalian sampai begini? Aku jadi malu." Ucap Luzhou lalu berdehem.     

Pihak universitas telah memesankan hotel bintang lima untuknya, dan walaupun ia tidak terlalu suka membuang-buang uang, kamar hotel itu sudah dibayar, sehingga ia tidak bisa menolak.     

Namun ia memutuskan untuk mengunjungi teman-temannya sebelum pergi ke hotel.     

Mereka sudah lama tidak bertemu.     

...     

Depot di depan universitas.     

Pemilik depot membawakan ikan panggang ke atas meja sembari melirik ke arah Luzhou.     

Apakah karena ia mirip dengan sosok yang ada di berita? Atau karena ia tiba-tiba kembali setelah sekian lama?     

Namun, pemilik depot tidak mengatakan apa-apa. Seperti bagaimana Luzhou tidak tahu dan tidak mengenalnya, ia juga tidak mengenal Luzhou. Walaupun Luzhou ada di universitas Jinling selama 3 tahun, ia masih tidak mengenalnya.     

Makanan dan minuman beralkohol telah tersaji di meja.     

Sudah lama mereka tidak bertemu, sehingga walaupun anggur belum dibuka, pembicaraan mereka terdengar sangat riuh.     

Saat berbincang-bincang dengan Shi Shang, Luzhou menerima informasi tentang keadaan kampus setelah ia pergi. Shi Shang menanyakan tentang kehidupan Luzhou, dan Luzhou menceritakan waktunya saat di Princeton.     

Princeton adalah sebuah tempat suci bagi para mahasiswa departemen matematika. Saat Luzhou bercerita, semua mata tertuju padanya.     

Terutama Liu Rui yang berencana untuk menempuh S3 di luar negeri.     

"Setelah lulus, aku akan melanjutkan belajar."     

"Apakah kamu masih fokus pada matematika terapan?" Tanya Luzhou.     

"Iya, tetapi lebih… dipersempit." Liu Rui menggeleng dan terdiam sesaat, "Aku ingin belajar Analisis Fungsi di Yanjing."     

"Analisis Fungsi adalah bidang yang sangat sering digunakan, baik dalam dunia industri maupun dunia pendidikan. Dulu, aku juga ingin fokus ke sana, namun aku beralih mempelajari Teori Angka di tengah perjalanan. Semangat!"     

Luzhou dan Liu Rui pun bersulang.     

Semenjak kepergian Luzhou, pertumbuhan Liu Rui terlihat jelas.     

Tanpa efek negatif dari pencapaian-pencapaiannya, Liu Rui tidak lagi menganggap dirinya sebagai 'Murid Teladan no. 2', dan ia telah mulai memiliki aspirasi sendiri.     

Mereka membicarakan cita-cita, rencana setelah lulus, dan banyak lagi.     

"Aku juga ingin melanjutkan belajar, tetapi aku tidak akan bisa melanjutkan perjalananku di dunia matematika… Aku berencana untuk pindah ke departemen lain."     

"Pindah?" Tanya Luzhou.     

"Yah, bagaimana lagi…" Huang Guangming menggaruk kepalanya dan tersenyum malu, "Aku lumayan bisa komputer, namun aku tidak terlalu paham teori-teori yang sulit… Mungkin aku akan ikut tes program S2 bidang akuntansi. Menurut keluargaku, departemen ini cukup populer."     

Shi Shang yang duduk di samping Huang Guangming menghela nafas dan tersenyum, "Jadi, kalian semua melanjutkan studi… Aku tidak akan melanjutkan studi setelah lulus."     

"Mengapa?" Luzhou bertanya dengan heran.     

Seharusnya, kondisi ekonomi keluarga Shi Shang cukup untuk menempuh S2.     

"Aku sudah lelah belajar." Ucap Shi Shang sambil menggeleng dan tersenyum, "Sudah cukup aku menghabiskan waktu untuk membaca buku, dan sudah waktunya aku berkontribusi dalam masyarakat. Sebagai pria yang baik, aku juga harus memberikan masa depan untuk Wang Yajing."     

Wang Yajing adalah pacar Shi Shang. Luzhou telah bertemu gadis itu beberapa kali, dan dapat menyimpulkan kalau gadis itu sangatlah baik.     

Sepertinya, berpacaran membuat Shi Shang menjadi semakin dewasa.     

"Apa kamu berencana untuk menikah?" Tanya Luzhou.     

"Iya." Shi Shang mengangguk dan menjawab dengan serius, "Tiga tahun lagi, tiga tahun lagi aku akan merayakan pernikahan dengan uangku sendiri."     

Sangat sulit bagi seorang mahasiswa yang baru lulus untuk mendapatkan rumah sendiri dalam waktu 3 tahun tanpa bantuan orang tua.     

Namun, keberanian Shi Shang untuk berjanji seperti ini sudah patut dikagumi.     

Kemudian Luzhou mengangkat gelas anggurnya, "Semoga karirmu lancar, dan saat kamu menikah, jangan lupa mengirimkan undangan!"     

Gelas mereka berdenting, dan Shi Shang pun tersenyum.     

"Tentu saja!"     

...     

Setelah menghabiskan waktu dengan minum-minum bersama teman sekamarnya, Luzhou naik taksi untuk kembali ke hotel, dan saat sampai di kamar, ia langsung tertidur. Ia tertidur sampai siang, dan hanya terbangun karena telepon dari Bapak Qin.     

Seketika, ia teringat bahwa ia harus memberikan presentasi saat sore.     

Ia segera mandi dan pergi ke lobi lantai 1 untuk makan. Setelah kembali ke kamar dan berganti dengan pakaian formal, Luzhou pergi dengan menggunakan mobil.     

Beberapa waktu lalu, Sistem memberinya obat untuk mempercepat metabolisme-nya. Obat itu mengurangi efek mabuk pada tubuhnya.     

Saat ia berjalan keluar dari hotel, wajahnya terlihat sangat segar. Tidak ada yang tahu bahwa ia minum-minum kemarin.     

Dengan mobil dari pihak universitas, Luzhou pergi ke gedung lama Universitas Jinling. Ia lalu merapikan dasinya dan masuk ke ruang auditorium.     

Tentu saja, ia akan memberikan presentasi mengenai Hipotesis Goldbach.     

Seperti di Swedia waktu itu, auditorium dengan kapasitas 1000 orang itu sudah penuh hingga tidak ada kursi tersisa. Luzhou yang sudah merasakan hal seperti itu, kini sama sekali tidak merasa panik. Bahkan, ia merasa sangat tenang.     

Ia tidak hanya seorang profesor di Jinling, ia adalah seorang lulusan S3 jurusan matematika murni dan diakui oleh Yanjing, Shuimu, Aurora, dan Institusi Ilmu Pengetahuan China.     

Bahkan, ada banyak tamu dari Shuimu yang berkunjung kemari.     

Di tengah presentasi, banyak orang yang terlihat terkejut.     

Dalam metode berdasarkan Group Theory yang diciptakan oleh Luzhou, mereka dapat melihat jejak-jejak dasar metode SIEF.     

Metode SIEF masih terus berubah, tidak pernah mencapai tahap sempurna.     

Teori-teori lama tidak akan pernah menjadi benar-benar kuno, namun untuk menyelesaikan soal-soal baru, teori-teori lama harus diperbaharui...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.