Sistem Teknologi Gelap

Gelombang Gravitasi



Gelombang Gravitasi

Waktu berlalu dengan cepat.     

Pada akhir bulan Juni, akhirnya hasil tes masuk universitas telah diumumkan.     

Keluarga Luzhou berkumpul di depan laptop, dan Xiaotong memandang layar dengan tatapan gugup.     

Rasanya seperti sedang menunggu hasil taruhan Piala Dunia saja.     

Raut wajah Xiaotong terlihat ketakutan, ia memandang kakaknya yang duduk di depan laptop.     

"Kak…"     

Luzhou menepuk pundak adiknya, "Tidak perlu takut, takutlah saat kamu harus mengirimkan berkas-berkas yang dibutuhkan nanti."     

"Tapi…"     

Xiaotong menarik nafas dalam-dalam dan memasukkan kode ujiannya.     

Nilai-nilai segera muncul di layar laptop tersebut.     

Melihat nilai tersebut, Xiaotong terdiam terpaku, ia membatu dan menatap layar.     

Namun, bukan karena nilainya di bawah rata-rata…     

Melainkan…     

620!      

Xiaotong berteriak dengan gembira.     

"Kak! Aku dapat 620 poin!"     

"Hebat, Nak."     

Luzhou memandang nilai itu dan mengangguk puas, ia senang melihat adiknya merasa gembira.     

Batas nilai agar bisa diterima di universitas adalah 520, sehingga nilai itu cukup tinggi. Walaupun tidak setinggi Luzhou, itu sudah pencapaian yang cukup hebat.     

Mungkin nilai itu tidak cukup untuk masuk ke Shuimu atau Yanjing, namun nilai itu cukup untuk masuk ke Universitas Jinling.     

"Haha, hebat sekali, Nak." Lu Bangguo membelai kepala Xiaotong sambil tertawa, dan berkata, "Aku akan pergi membeli anggur."     

Fangmei memandang Lu Bangguo dan bertanya, "Apa tidak apa-apa minum anggur di siang hari seperti ini? Bukankah kamu harus bekerja nanti sore?"     

Lu Bangguo menoleh dan menjawab, "Tidak, aku sudah meminta izin untuk tidak masuk kerja hari ini!"     

Lu Bangguo benar-benar merasa senang, kedua anaknya telah berhasil masuk universitas. Kebahagiaan seperti ini harus dirayakan!     

Namun di sisi lain, ia merasa sedih karena walaupun Luzhou sudah sering keluar negeri dan hidup di antara orang-orang asing, ia masih tidak melihat Luzhou membawa seorang calon istri.     

Jika ia dapat memeluk seorang cucu, Lu Bangguo tidak akan memiliki penyesalan lain dalam hidupnya!     

Seharian ini, seluruh anggota Keluarga Lu bermain-main seperti sedang liburan.     

Bahkan keesokan harinya, Lu Bangguo sempat ingin melakukan acara perjamuan dan mengundang teman-teman beserta kerabat.     

Namun Xiaotong menolak, ia tidak ingin ayahnya menghabiskan uang.     

Pada saat malam, Luzhou sibuk menata resume-resume untuk wawancara besok pagi. Ia memandang ke arah sofa dan melihat adiknya sedang berbaring, dan memutuskan untuk bertanya.     

"Apa kamu sudah memikirkan ingin masuk jurusan apa?"     

Xiaotong meletakkan telepon genggamnya, lalu menoleh ke arah Luzhou dan menjawab.     

"Sudah."     

"Apa?" Tanya Luzhou.     

Kemudian Xiaotong mengangguk dan menjawab, "Finance!"     

Universitas Jinling memiliki jurusan Finance. Walaupun memang jurusan itu membutuhkan sedikit konsep matematika, jurusan itu tidak terlalu sulit karena tidak membutuhkan teori dan riset.     

Ia senang karena akhirnya Xiaotong bisa mulai mandiri dan berpikir sendiri tanpa bertanya kepadanya untuk membantu menyelesaikan setiap masalah.     

Luzhou senang mendengar jawaban tersebut.     

Luzhou pun mengangguk senang, "Ah, kenapa memilih finance?"     

Kemudian Xiaotong menjawab dengan mata berbinar-binar, "Finance artinya keuangan, dan aku suka uang!"     

Luzhou pun langsung terdiam.     

Jawaban macam apa itu?     

Keuangan bukan berarti selalu memegang uang, tahu!     

Luzhou kemudian berkata, "Kenapa kamu tidak memilih jurusan kimia saja? Untuk membuat emas, kamu bisa menggunakan teknik alkimia."     

Xiaotong terdiam lalu bertanya, "Benarkah?"     

"Jelas tidak, lah." Ucap Luzhou.     

Xiaotong pun langsung terdiam.     

...     

Ada yang senang, ada yang sedih, ada yang kecewa. Masa-masa tes masuk universitas adalah masa-masa yang penuh warna.     

Dulu, sebelum komputer menyebar luas, formulir harus ditulis di kertas sebelum disimpan ke dalam komputer. Namun sekarang, calon mahasiswa bisa mengisi formulir dengan komputer sendiri.     

Melihat nilai-nilai di layar, Han Mengqi hanya terdiam.     

Ia sangat beruntung karena mendapatkan nilai A di dua bidang, dan cukup untuk masuk ke Universitas Jinling.     

Nilainya cukup, namun apakah ia akan diterima?     

Matematika…     

Departemen Matematika di Universitas Jinling sepertinya tidak terlalu populer…     

Seharusnya tidak banyak kandidat.     

Han Mengqi menelan ludah lalu mengambil keputusan. Kemudian ia mengisi formulir Universitas Jinling untuk Departemen Matematika.     

Han Mengqi memandang opsi menerima penggantian jurusan dari universitas dan terdiam, namun akhirnya menekan opsi tersebut.     

"Semoga saja…"     

Gadis itu mengepalkan tangannya dan berharap dalam hati.     

...      

Luzhou tinggal di China sampai bulan Juli. Sekarang masa liburan-nya hampir habis.     

Sebenarnya, ia ingin tinggal sampai Xiaotong menerima surat penerimaan, namun memperpanjang liburan akan sangat sulit, dan ia masih harus kembali, sehingga ia tidak bisa berlama-lama di China.     

Ia memesan tiket pesawat dan setelah terbang selama 20 jam, akhirnya ia kembali ke Princeton.     

Untuk kebanyakan mahasiswa Amerika Serikat, masa liburan musim panas masih belum habis. Liburan mereka akan berakhir pada akhir Agustus.     

Namun, untuk mahasiswa S2, aturan universitas tidak sama dengan aturan guru mereka. Guru merekalah yang berhak membuat aturan.     

Wewenang seorang dosen pembimbing mahasiswa S2 lebih besar ketimbang dosen biasa, karena pembimbing mahasiswa S2 dapat mengeluarkan murid mereka. Sementara dosen biasa hanya bisa membuat seorang mahasiswa tidak lulus dan harus mengulang, karena hak mengeluarkan murid ada di tangan universitas.     

Inilah cara menyeimbangkan kekuatan politik pada lembaga pendidikan.     

Walaupun Luzhou bukan tipe dosen yang akan mempersulit kelulusan, ia tidak akan memberikan ujian yang mudah.     

Ia telah meminta para mahasiswa yang ia terima untuk datang ke Universitas Princeton sebelum 15 Juli. Untuk masalah visa, ia bisa memperpanjang waktu hingga Agustus, namun ia lebih memilih untuk segera menyelesaikan tugas tersebut.     

Sebelum memberikan tugas pada para mahasiswanya, ia harus bertemu mereka dulu.     

Luzhou meletakkan barang-barang bawaannya di kamar sebelum pergi ke Institusi Pendidikan Lanjutan.     

Saat berjalan menaiki tangga, ia bertemu dengan Edward Witten dan menyapanya. Witten menyapa balik dengan sedikit terkejut.     

"Akhirnya kamu kembali juga."     

Luzhou bertanya dengan heran, "Ada apa?"     

Edward Witten hanya tersenyum.     

"Gelombang gravitasi."     

Mendengar jawaban itu, Luzhou akhirnya mengerti.     

Pada bulan Februari tahun 2016 lalu, para ilmuwan dari proyek LIGO berhasil mendeteksi adanya gelombang gravitasi pada dua lubang hitam melalui dua detektor.     

Makalah tersebut baru saja diunggah ke Arxiv dan sedang dalam proses peninjauan para ahli fisika teori di seluruh dunia.     

Walaupun Luzhou berlibur, ia tetap memperhatikan perkembangan dunia akademik, dan ia tetap memperhatikan makalah-makalah baru yang masuk ke Arxiv.     

Meskipun memang tidak semua artikel yang ada di Arxiv dapat dipercaya, peningkatan jumlah makalah dalam bidang tertentu biasanya adalah pertanda.     

Seperti bagaimana 750GeV yang mengguncang dunia fisika teori, tahun ini gelombang gravitasi mengguncang dunia fisika.     

"Penemuan yang… menarik." Ucap Luzhou yang terdengar sedikit iri.     

Dibandingkan dengan penemuannya dulu, penemuan gelombang gravitasi lebih menarik dan mengejutkan.     

"Iya, aku mengerti, memang membuat iri." Ucap Edward Witten.     

Penemuan gelombang gravitasi dapat mengisi kekosongan dan membantu memperbaharui teori relativitas.     

Jika saja Einstein masih hidup, penemuan ini akan membuatnya mendapatkan Nobel Fisika untuk teori relativitas.     

Dulu, teori relativitas-nya memenangkan Nobel karena berhasil menjelaskan efek foto-elektrik.     

Namun itu tidak mungkin terjadi, karena Dewan Penghargaan Nobel telah memutuskan pada tahun 1974 bahwa Nobel hanya dapat diterima oleh orang-orang yang masih hidup. Walaupun terkadang ada pengecualian, tapi tidak mungkin bisa dilakukan untuk orang yang sudah meninggal.     

Penemuan itu benar-benar membuat perasaan Witten bercampur aduk.     

Selama 100 tahun, teori relativitas tidak dapat diperbaharui karena ada sesuatu yang 'hilang', dan awalnya, ia mengira ia tidak akan melihat pembaharuan teori relativitas dalam hidupnya.     

Namun sekarang, penemuan ini terjadi, dan penghargaan Nobel bidang Fisika dapat dipastikan akan jatuh kepada Rainer Weiss beserta timnya.     

Penemuan gelombang gravitasi adalah penemuan yang sangat berpengaruh pada jalannya kehidupan umat manusia.     

Witten berdehem dan berkata, "Ah, tentang penemuan itu, LIGO mengundangku untuk melakukan analisa data. Kalau kamu tertarik, apa kamu ingin bergabung? Aku bisa meminta mahasiswa-ku untuk memesankan tiket."     

Luzhou berpikir selama beberapa saat, namun akhirnya ia memutuskan untuk menolak, "Sayang sekali, gelombang gravitasi bukanlah fokus utamaku. Beberapa hari lagi, aku akan sangat sibuk, tidak ada waktu."     

Misi berhadiah Sistem memberinya kebebasan, namun untuk efisiensi, saat ini ia memutuskan untuk meningkatkan level Sains Material.     

Ditambah lagi, analisis data itu sepertinya bukanlah analisis data utama, sehingga ia hanya akan membuang waktu.     

Luzhou dapat menggunakan waktu itu untuk membuat makalah baru ketimbang mendapatkan 10 ribu poin.     

"Sibuk apa? Sains Material?" Tanya Witten.     

"Benar." Ucap Luzhou.     

Witten lalu menghela nafas, "Baiklah, sepertinya kamu sangat sibuk. Semoga beruntung."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.