Sistem Teknologi Gelap

Tugas Baru



Tugas Baru

0Hotel tempat mereka tinggal berada di daerah tepian Zurich. Hotel itu memiliki nama yang dapat diterjemahkan sebagai 'Tulip'. Dari sisi dekorasi, hotel itu terlihat cukup mewah. Sepertinya, hotel itu adalah hotel bintang 4 atau 5.     
0

Mereka tidak perlu menghabiskan uang sendiri untuk membeli tiket dan menyewa kamar, sehingga mereka bisa sedikit lebih boros.     

Selama perjalanan, Luzhou melihat bahwa walaupun Kakak Yan tidak banyak bicara, ia adalah sosok yang luar biasa pintar.     

Sebagai salah satu dari empat mahasiswa S3 yang belajar di bawah bimbingan Profesor Lu, namanya cukup dikenal dalam komunitas penggemar fisika teori di China.     

Ia terdaftar dalam organisasi internasional BESIII, dan saat ia menemukan bukti keberadaan partikel Empat Quark, ia ikut berpartisipasi dalam analisis spektrum hasil pembuktian tersebut.     

Fisika adalah bidang yang sangat berbeda dari matematika, dan perbedaan itu akan sangat terasa dalam proyek-proyek saintifik yang melibatkan berbagai macam negara. Kontribusi satu orang sangatlah kecil jika dibandingkan dengan kontribusi total tim proyek.     

Namun, penemuan bukti keberadaan Empat Quark telah menjadi pemenang "Penemuan Terbaik Dunia Fisika Tahun Ini", sehingga walaupun anggota tim tidak berkontribusi banyak, mereka mendapatkan banyak prestise.     

Tidak hanya BESIII, Kakak Yan juga merupakan anggota LHCb, sama seperti Profesor Lu. Posisinya lebih tinggi dari sekedar tenaga magang.     

Setelah sampai di hotel, Kakak Yan memarkirkan mobilnya, dan membantu Profesor Lu dan Luzhou menaikkan koper ke dalam elevator.     

Mereka juga mendiskusikan rencana untuk besok.     

"Jarak kota ini dan kota Geneva sekitar 270 kilometer. Besok, setelah makan pagi, kita akan berangkat dengan mobil. Kita akan makan siang setelah sampai di sana."     

Luzhou memutuskan untuk bertanya, "Kenapa kita tidak naik pesawat saja?"     

"Naik pesawat?" Kakak Yan tersenyum, "Lebih baik menyetir, jadwal terbang pesawat terlalu lama."     

Luzhou merasa sepertinya Kak Yan suka menyetir.     

Pembicaraan segera berakhir, dan mereka pun beristirahat.     

Keesokan paginya, mereka berangkat dengan mobil, dan sesuai perkataan Kakak Yan, mereka sampai di Geneva saat siang.     

Mereka makan di restoran bernama "United Nations", sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah makan siang, mereka pergi ke Organisasi Riset Nuklir Eropa, atau dikenal sebagai CERN.     

Mereka memarkirkan mobil di depan sebuah hotel mewah, dan Luzhou awalnya sibuk menarik kopernya ke arah hotel. Namun, seorang pria tua berjanggut berjalan mendekat.     

"Selamat datang, teman-teman dari China. Saat muridku meminta izin untuk meminjam mobil, aku tahu kalian sudah datang."     

Pria tua itu tersenyum, mengulurkan tangannya, dan bersalaman dengan Profesor Lu. Pria itu memandang Luzhou di sebelahnya, "Ah, ada wajah baru. Apa dia muridmu?"     

"Nama saya Luzhou." Luzhou tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada pria tua tersebut.     

"Glenn." Pria tua itu menjabat tangan Luzhou, mengangguk, dan tersenyum. "Sepertinya, aku mendengar namamu dari teman di Princeton, tetapi sepertinya kalian kelelahan. Istirahatlah dulu, akan kuantar ke kamar."     

"Kita sudah tua, ya, tidak seperti dulu." Profesor Lu tersenyum kecut.     

"Semua orang pasti akan menua."     

Kamar mereka saling bersebelahan dan dihubungkan dengan lorong. Seluruh kamar di lantai 6 dihuni oleh anggota riset LHCb dari China. Ilmuwan dari Universitas Shuimu telah tiba, sementara ilmuwan dari Jiangcheng masih dalam perjalanan.     

"Profesor Glenn adalah sosok ternama dalam bidang fisika teori, dan Profesor Lu mendapatkan banyak bantuannya dalam proyek-proyek BESIII." Kakak Yan bercerita dan tersenyum, "Apa kamu ingin lihat-lihat?"     

"Iya." Jawab Luzhou.     

Saat pertama kali pergi ke tempat baru, Luzhou biasa berjalan-jalan dulu untuk membiasakan diri.     

Luzhou mengikuti Kakak Yan dan berjalan-jalan mengelilingi tempat tersebut.     

Sudah jelas, tempat ini memiliki suasana yang kental akan niat untuk belajar.     

Jarang sekali seorang ilmuwan bisa merasakan suasana seperti ini dalam hidupnya.     

Memang, pembiayaan CERN tidak terlalu besar, dan tidak sampai memiliki jumlah pembiayaan terbesar di dunia. Namun, para ahli fisika yang berkumpul di sini adalah separuh dari semua ahli fisika yang ada di dunia.     

Di sini, ada kemungkinan besar kamu bisa bertemu seorang profesor dari universitas ternama, atau ahli terkenal dalam bidang fisika, duduk di depanmu untuk makan siang.     

Sebentar lagi, riset LHCb akan dilanjutkan.     

Luzhou mengambil foto Gedung 1 Organisasi Riset Nuklir Eropa dengan ponselnya.     

Saat ini, gedung itu sudah ditutup dan dijadikan gedung sejenis museum di mana para pengunjung bisa membeli tiket untuk masuk dan keluar. Di tengah tempat itu, terdapat sebuah monumen bersejarah yang menandai tempat kelahiran internet modern.     

Jarang ada yang tahu bahwa tempat ini tidak hanya memiliki mesin LHC terbesar di dunia, namun juga tempat lahirnya internet dan browser pertama di dunia.     

Awalnya, internet akan digunakan untuk menganalisis data eksperimen secara lebih praktis untuk para fisikawan.     

Selain menjadi tempat berkumpul fisikawan, tempat ini juga menjadi tempat berkumpul para ahli pemrograman dan ahli teknik yang bertugas menjaga agar mesin pemroses data selalu berjalan lancar. Selain itu, para ahli tersebut juga bertugas untuk menghubungkan laboratorium-laboratorium fisika yang tersebar di seluruh dunia.     

Tempat ini bahkan lebih hebat ketimbang Google ataupun Microsoft. Bahkan, walaupun kedua perusahaan mengubah semua aset mereka menjadi uang, mereka tidak akan bisa membeli banyak mesin hadron collider.     

Setelah berjalan-jalan, Luzhou dan Kakak Yan makan di kafe sebelum kembali ke hotel.     

Luzhou mengambil berkas-berkas dari kopernya, bersiap-siap membaca dan mempelajari keadaan riset partikel kuantum saat ini. Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.     

Saat membuka pintu, Kakak Yan terlihat jelas sedang berdiri di depan kamar. Kakak Yan memberikan setumpuk dokumen kepada Luzhou.     

"Akan ada pertemuan jam 8 malam nanti, ini dokumen pertemuannya. Bacalah."     

Luzhou memandang dokumen itu dan bertanya, "Pertemuan untuk mendiskusikan apa?"     

"Pembagian tugas, hasil pertemuan terbaru petinggi CERN sudah keluar. Sebelum eksperimen dilanjutkan, riset getaran baryon harus dianalisa, dan kita bersama dengan Universitas Syracuse di Amerika bertugas memeriksa data bagian B. Saat ini, rencananya kita masing-masing menuliskan laporan dan memeriksa apakah laporan itu benar." Ujar Kakak Yan.     

"Apa yang harus kulakukan?"     

Karena misi yang diberikan Sistem, Luzhou harus aktif berpartisipasi.     

Ia tidak ingin berlibur atau tidak melakukan apa-apa. Jangan sampai Sistem-nya memberikan satu poin karena ia hanya menganggur.     

Jarang sekali ada misi yang memberikan poin tak terbatas seperti ini. Jika ia tidak menggunakan kesempatan ini, akan sangat sayang sekali.     

"Tugas-tugas spesifik-nya akan diberikan nanti, saat ini fokuslah mempelajari dokumen itu. Kita membutuhkan ahli matematika untuk bersaing dalam tugas ini." Ujar Kakak Yan lalu menepuk pundak Luzhou, "Aku percaya, kamu pasti bisa."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.