Sistem Teknologi Gelap

Berita Baik dan Berita Buruk



Berita Baik dan Berita Buruk

0Perkataan itu membuat Luzhou tersadar, kehidupan di tempat ini tidak mudah. Inilah tempat hebat di mana internet lahir untuk pertama kalinya.     
0

Ada tiga sosok yang berasal dari Jinling di sini, yakni Kakak Yan dan Profesor Lu sebagai dua ahli ilmu fisika teori, dan Luzhou sebagai tenaga magang ahli matematika. Walaupun tim mereka sangat kuat, mereka hanya bertugas untuk menganalisa data bagian B1.     

Tidak hanya mereka, berbagai macam laboratorium di seluruh dunia pun ikut andil dalam riset.     

Tanpa internet, mereka semua hanya akan duduk bersama, berdiskusi, dan membagi informasi dengan bantuan telepon jarak jauh berjarak 108 mil. Jika mereka tidak punya internet, biaya riset akan habis hanya karena komunikasi.     

Misalnya, dalam proyek pembuatan spektrum massa invarian, mereka bisa menggunakan analisa amplitudo Breit-Wigner. Walaupun analisa itu tidak sulit, mereka akan membutuhkan bantuan banyak laboratorium dan tenaga, dan jika tidak ada internet, waktu dan biaya mereka akan habis hanya karena komunikasi.     

Sepertinya, sang penemu internet tidak menyangka bahwa alat komunikasi yang dibuatnya untuk membantu para ahli fisika di seluruh dunia akan digunakan untuk berbincang-bincang dan mencari informasi di kalangan awam.     

Profesor Lu bekerja dengan cepat dan efisien, setelah pertemuan sepuluh menit itu selesai, ia segera membagikan pekerjaan kepada masing-masing anggota.     

Luzhou bertugas untuk menghitung data, atau lebih tepatnya, menghitung data yang diberikan Profesor Lu.     

Walaupun Luzhou memiliki banyak pencapaian di bidang analisis fungsi dan teori matematika, ia baru kali ini melakukan pekerjaan berbobot di bidang fisika.     

Untung saja, Kakak Yan membantunya dan memberikan pengetahuan teori fisika yang ia butuhkan. Dengan bantuan Kakak Yan yang berpengalaman menjadi anggota BESIII, pekerjaannya berjalan dengan lancar.     

Hari ketiga setelah pembagian tugas....     

Di ruang pertemuan lantai 6, Luzhou menatap papan putih di ruang tersebut dengan tatapan kosong.     

Di sebelah ruangan tersebut, terdapat kantor khusus untuk para anggota dari Universitas Shuimu.     

Ia berusaha berkonsentrasi dengan soal-soal di depannya.     

Bahkan, ia mencoba tidak memedulikan bagian fisika soal tersebut, dan fokus kepada bagian matematika-nya.     

Namun....     

Ini benar-benar sulit.     

[M²π=(Mμ+Md)/2Fπ1< ; 0|ΨΨ'|0>]     

[Dengan <0|Λ(x)|π^b&;gt;=ip^μ·FπΨ^(ab)e^(-ipx)     

maka dapat dihitung bahwa energi getaran Λ* adalah…]     

Angka-angka dan huruf-huruf bercampur menjadi satu, seperti benang yang kusut dan rumit.     

Luzhou menghabiskan banyak waktu menatap papan.     

Tiba-tiba Luzhou mendapat ide, "Ada dua tipe getaran pada bagian 1.02BeV?"     

Kakak Yan terdiam memandang kertas, dan memandang papan, "Dari mana?"     

"Baris 27, masukkan Fermi ke bagian Lagrangian, dan gunakan fungsi energi potensial yukawa...." Luzhou menggumam.     

Kakak Yan pun memandang Luzhou.     

Akhirnya, ia angkat bicara.     

"Pemikiranmu sedikit berantakan, tapi… sepertinya kamu benar. Apa kamu pernah ikut Lomba Matematika IMO?"     

Luzhou menggeleng, "Tidak, aku hanya murid Universitas Jinling dengan nilai tes masuk terbaik...."     

Kakak Yan kemudian membalas, "Hebat sekali, seharusnya kamu ikut dan coba memenangkan medali emas."     

"Sudah terlambat, lebih baik berikan kesempatan untuk yang lain."     

Ia menarik nafas dan menggaruk batang hidungnya.     

Kejadian tadi bukanlah pencerahan tiba-tiba.     

Proses pengerjaan fisika teori seperti ini sangatlah berbeda dengan Teori Angka. Fisika teori membutuhkan pemikiran abstrak, sementara Teori Angka membutuhkan inspirasi tiba-tiba.     

Sebenarnya, tadi ia membuka Sistem dan menggunakan 100 poin untuk menyelesaikan soal tersebut.     

Namun, menggunakan poin untuk menyelesaikan soal seperti itu bukanlah solusi yang bisa sering digunakan, karena Sistem membantunya menyelesaikan soal itu dengan memberikan informasi ke dalam otaknya, sehingga kepalanya terasa sakit seperti digigit ribuan semut.     

Lima menit lalu, ia tidak tahu bagaimana cara mengerjakan soal tersebut, namun sekarang ia mengerti bagaimana cara menggunakan ilmu matematika untuk menyelesaikannya.     

Melihat Luzhou sudah memahami soal tersebut, Kakak Yan membiarkannya berkonsentrasi.     

Mereka terus bekerja sama selama beberapa hari, dan tidak terasa, hampir satu bulan sudah berlalu. Sekarang, sudah akhir Mei.     

Namun, tugas mereka masih belum selesai. Mereka harus memasukkan semua data yang mereka dapatkan ke dalam grafik.     

Grafik itu dinamakan Diagram Dalitz.     

Setiap garis dalam data tersebut adalah hasil dari helaian-helaian rambut rontok seorang ahli fisika....     

Luzhou menatap layar komputer, sembari terkadang menuliskan sesuatu di kertas buram.     

Saat memandang gambar tersebut, tiba-tiba Luzhou berkata, "Sepertinya sekarang aku tahu mengapa kebanyakan lulusan Princeton tidak ikut riset-riset seperti ini, dan memilih bekerja di Wall Street."     

Kakak Yan yang sibuk memproses data bertanya dengan santai, "Kenapa?"     

"Grafik ini seperti grafik saham."      

"... Grafik saham? Deskripsi itu membuatnya terdengar jauh lebih mudah." Ujar Kakak Yan lalu terdiam.     

Luzhou menghela nafas, "Kalau seseorang bisa memahami grafik ini, mereka pasti bisa memahami grafik-grafik investasi di Wall Street."     

"Hei, kalau kamu memahami ini, kamu sudah akan jadi kandidat Penghargaan Nobel."     

"Iya, sih."     

Tentu saja, Luzhou hanya berbasa-basi.     

Ia masih memiliki cita-cita.     

Walaupun ia tidak akan mendapatkan gaji setara pekerja di Wall Street kalau ia terus berkutat di sini, tempat ini bisa memberinya sesuatu yang tidak bisa ia dapatkan di Wall Street.     

Misalnya, poin Sistem.     

Ia masih ingin terus membuka fitur-fitur Sistem Teknologi Gelap-nya. Kalau dia bekerja di Wall Street, apa yang bisa ia dapatkan?     

Luzhou tiba-tiba merasa bahwa ini semua tidak terlalu sulit.     

Akhirnya, tepat pada hari terakhir bulan Mei, Luzhou telah menyelesaikan Diagram Dalitz.     

Ada satu minggu tersisa sebelum waktu laporan yang sudah diumumkan oleh Kepala LHCb. Kesulitan terbesar sudah selesai, dan ia punya cukup waktu untuk menganalisis grafik dan meninjau ulang data.     

Ia menutup laptop, meregangkan tubuh, dan berdiri untuk membeli makanan. Kakak Yan baru saja kembali dari makan malam, ekspresi wajahnya terlihat datar.     

Saat Luzhou hendak bertanya apa yang terjadi, Kakak Yan duduk dan berkata, "Berita baik dan berita buruk, berita mana yang ingin kau dengar duluan?"     

"Berita baiknya?" Tanya Luzhou.     

"Universitas Syracuse sudah menyelesaikan data B1." Jawab Kakak Yan.     

Cepat sekali?     

Luzhou mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Berita buruknya?'     

"Mereka selesai duluan...." Ucap Kakak Yan.     

Luzhou pun terdiam.     

Bangsat!     

Berita baik apanya?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.