Sistem Teknologi Gelap

Jadi Ilmuwan atau Jadi Pebisnis?



Jadi Ilmuwan atau Jadi Pebisnis?

0Nama itu tidak asing, bahkan nama itu sangatlah mudah dikenal bagi Luzhou.     
0

Jika ada yang mengatakan bahwa Profesor Qiu adalah pionir matematika modern, semua orang akan setuju. Julukan itu bukanlah sekedar isapan jempol belaka.     

Hanya ada dua orang yang bisa bersanding dengannya di dunia matematika, yakni Hua Luogeng dan Chen Shou.     

Profesor Qiu lulus S3 saat berumur 22 tahun, dan berhasil menjadi profesor saat berumur 25 tahun. Salah satu pencapaiannya adalah penyelesaian soal Hipotesis Calabi, hipotesis tingkat dunia yang membawanya memenangkan Penghargaan Fields saat berumur 34 tahun.     

Ia tidak hanya memenangkan banyak penghargaan, pencapaian-pencapaian akademisnya membuat Profesor Qiu menjadi salah satu matematikawan paling berpengaruh di dunia. Pengaruhnya sangat besar, tidak hanya di bidang matematika, namun juga bidang-bidang lain yang berkaitan, seperti diferensial geometris, teori representasi, topologi, aljabar geometri, relativitas, atau bahkan fisika energi tinggi!     

Pencapaiannya yang paling terkenal adalah keberhasilannya menyelesaikan Hipotesis Calabi, penyelesaian yang menjadi dasar teori superstring yang muncul di tahun 80-an.     

Walaupun pria itu sepertinya tidak terlalu berminat dalam fisika, pria itu telah dianggap sebagai salah satu penggagas teori superstring.     

Meskipun tidak ada orang yang mengetahui kontribusi Profesor Qiu di bidang matematika, tapi para ahli fisika teori akan tahu siapa dia, sosok yang menjadi pembuat teori superstring.     

Biasanya, profesor hebat ini sangat sibuk. Sangat sulit mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengannya.     

Jika ia berhasil mendengar beberapa kata saja dari pria tua tersebut, Luzhou akan senang.     

Setelah Profesor Lu membicarakan kunjungan untuk bertemu Profesor Qiu, Luzhou bertanya dengan penuh semangat, "Kapan kita berangkat ke Beijing?"     

Profesor Lu tertawa dan menjawab, "Bulan Oktober. Bersabarlah."     

"..."     

Kalau begitu, untuk apa dibicarakan sekarang....     

Luzhou pun terdiam.     

Melihat Luzhou terdiam, Profesor Lu berkata, "Tidak ada proyek di sini selama dua bulan, jadi ini kesempatanmu untuk beristirahat. Soal matematika, aku tidak bisa mengkritikmu, namun untuk fisika, kamu masih harus belajar banyak. Jadwal semester selanjutnya sudah kukirim, dan jika kamu mau lulus tahun depan, belajarlah. Aku akan mengajakmu akhir semester ini. Selain itu, bahan-bahan ujian sudah kukirim juga."     

Melihat bahan-bahan ujian tersebut, Luzhou rasanya ingin muntah darah, "Profesor, bahan ujian ini apa tidak terlalu banyak?"     

Profesor Lu tertawa dan berkata, "Kenapa? Apa kamu takut? Percayalah pada dirimu sendiri, aku percaya dengan kemampuanmu!"     

...     

Ya, Luzhou masih ada satu urusan yang harus segera diselesaikan.     

Setelah keluar dari Kantor Profesor Lu, Luzhou tidak berjalan-jalan, ia langsung kembali ke kamarnya, duduk di depan laptop, dan mempelajari data yang ia dapatkan dari pistol scanner Sistem     

Walaupun ia tidak tahu teknologi dunia yang bisa membuat baterai itu, tapi ia yakin kalau teknologi baterai itu lebih maju ketimbang teknologi yang ada di negara manapun di dunia.     

Walaupun ia tidak memedulikan bahan cairan elektrolit baterai itu, namun membran berbasis oksigen yang tersisa pada dinding baterai tidak dapat dibuat dengan teknologi yang ada saat ini.     

Benar, walaupun ia tahu struktur material dan semua detail baterai tersebut, atau bahkan memasukkannya ke internet, tidak ada laboratorium yang akan bisa membuat baterai tersebut.     

Tanpa bahan elektrolit, walaupun masalah dendrit lithium sudah selesai, ia tidak akan bisa membuat baterai lithium-air seperti baterai tersebut.     

Alasannya adalah, semua orang yang pernah belajar kimia akan tahu bahwa lithium bereaksi dengan oksigen, bersama dengan nitrogen di udara untuk membentuk kristal lithium nitrat. Jika sampai uap air masuk dan menyentuh kristal itu, ledakan yang terjadi bisa fatal.     

Walaupun orang-orang zaman sekarang memiliki teknologi yang cukup maju dan ambisi tinggi, saat ini baterai tersebut masih tidak bisa diproduksi.     

Masalah gas, molekul, dan oksigen.... Baterai itu sepertinya harus memiliki tabung oksigen miniatur khusus. Jangankan untuk kendaraan, untuk telepon genggam saja teknologi ini masih sulit digunakan.     

Ia yakin, tidak ada orang waras yang mau mobil mereka beresiko meledak dan terbang terlempar ke langit seperti roket setiap kali mobil dinyalakan.     

Setelah membaca informasi dari pistol scanner itu dengan seksama, Luzhou yakin bahwa baterai rusak itu adalah baterai lithium-air.     

Anoda positif baterai itu adalah sebuah tabung gas yang dibuat dari bahan yang tidak bisa ditembus oleh gas, sementara katoda negatif baterai tersebut adalah lithium yang ditutupi elektrolit. Namun, tidak ada sisa elektrolit, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua elektrolit telah menguap menjadi lithium oksida.     

Desain baterai itu sangat sederhana dan mudah dipahami, dan semua masalah desain yang sederhana itu bisa disiasati dengan bahan-bahan.     

Bahkan, Luzhou telah mencoba memeriksa bahan yang ada di dalam baterai tersebut dengan bantuan internet.     

Untungnya, bahan yang digunakan untuk melindungi elektroda lithium negatif itu bukanlah bahan spesial… atau setidaknya, menurut Luzhou, masalah itu bukan masalah sulit.     

Dalam lithium anoda, terdapat selembar lempengan perunggu.     

Tentu saja, lempengan perunggu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah dendrit lithium. Lempengan perunggu itu memiliki lapisan pori-pori nano PDMS yang telah diperbaharui.     

PDMS bukanlah bahan spesial, bahan itu adalah polydimethylsiloxane, bahan yang bisa ditemukan dalam beberapa merk perawatan kulit dan shampoo. Struktur pori-pori nano pada PDMS mungkin saja adalah kunci untuk menyelesaikan masalah transmisi ion lithium.     

Sepertinya, untuk membuat lapisan PDMS, Luzhou bisa menggunakan kemampuan sains material untuk menutupi selembar perunggu dengan PDMS dengan bantuan asam klorida. Walaupun baterai itu sudah rusak parah, sepertinya ia masih bisa memperbaikinya sedikit.     

Di bawah lapisan PDMS, ada juga lapisan nanosphere yang terbuat dari karbon.     

Sepertinya, nanosphere karbon juga menjaga agar reaksi lithium tidak terjadi. Saat ion-ion lithium bergerak, dendrit yang terbentuk akan hancur karena lapisan nanosphere tersebut.     

Luzhou menatap layar, dan akhirnya menghela nafas setelah setengah jam berjalan.     

"Ini benar-benar sulit!"     

Saat ini, ia membutuhkan komputer yang lebih baik.     

Setelah menyelesaikan urusan paten, ia berencana untuk membangun sebuah laboratorium di dekat Universitas Jinling dan mempelajari baterai tersebut. Mungkin, ia akan mempekerjakan sekelompok mahasiswa lulusan S1 atau bahkan S2 untuk membantunya. Setelah ia memiliki bawahan, ia bisa membagi pekerjaan dan meminta bantuan Xiao Ai untuk mengerjakan sebagian dari tugasnya.     

Namun, walaupun ia harus melakukan semua tugas-tugas itu nanti, untuk saat ini ia harus mengawalinya dengan urusan yang sudah pasti dan lebih penting.     

Luzhou mengambil secarik kertas A4 dari laci beserta dengan pulpen dan menuliskan dua kata, "Lapisan PDMS" dan "nanosphere karbon".     

Ia ingin membuat dua paten terpisah dan satu paten gabungan. Satu paten gabungan kedua hal itu akan dinamai "bahan anoda L1"     

Bahkan, jika ia punya waktu, ia bisa mempatenkan juga proses produksi benda tersebut, sehingga ia mendapatkan semakin banyak untung. Walaupun ia tidak memproduksi benda itu secara masal, paten tersebut bisa dijual dengan harga yang cukup mahal.     

Namun, Luzhou memilih untuk tidak melakukannya.     

Desain dan proses produksi sangatlah sulit dipatenkan, dan ia lebih memilih menjadi ilmuwan di bidang ilmu pengetahuan, ketimbang menjadi pebisnis yang bertarung di pasar konsumen.     

Untuk urusan implementasi, Luzhou lebih memilih untuk membiarkan para ahli desain teknis melakukannya. Pekerjaannya sudah sangat banyak, dan jika ia mengambil lebih banyak tugas, mungkin ia akan kewalahan.     

Saat ini, pilihan terbaik baginya adalah menggunakan uang dari penjualan paten untuk membuat laboratorium yang bisa membantunya melakukan rekayasa balik. Membuat pabrik sendiri untuk melakukan proses produksi akan sangat merepotkan, dan membuatnya tidak berkonsentrasi dalam penelitian.     

Melakukan penelitian dan membuat produk adalah dua hal yang sangat berbeda, namun sering tertukar di mata orang-orang biasa. Akan lebih baik jika ia berusaha fokus pada keahliannya, ketimbang mengambil banyak tanggung jawab dan akhirnya kewalahan.     

Dan ia membutuhkan sebuah laboratorium untuk meneliti kedua hal tersebut. Apalagi ia juga ingin mendapatkan hak paten untuk temuannya, meskipun hal itu termasuk cukup sulit.     

Paten juga membutuhkan data-data dari eksperimen sebagai pendukung.     

Intinya, ia harus melakukan eksperimen.     

Setelah masalah eksperimen selesai, barulah ia bisa mempatenkan hasil penelitian dan membuat makalah.... Mau bagaimana lagi?     

Ini juga kontribusi untuk ilmu pengetahuan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.