Sistem Teknologi Gelap

Waktunya Mulai Eksperimen!



Waktunya Mulai Eksperimen!

"Apa kamu ingin meminjam laboratorium?"     

Mendengar permintaan itu, Profesor Li Rongen yang sedang sibuk menganalisis sampel di laboratorium nanotube karbon mengernyitkan alisnya.     

Luzhou memegang ponselnya dan tersenyum, "Iya, aku menemukan sesuatu yang menarik saat membaca jurnal-jurnal, dan aku ingin melakukan percobaan. Aku akan membutuhkan alat homogenizer dan mikroskop digital."     

Alasan mengapa ia meminta profesor Li untuk meminjam lab dan bukan untuk membantunya adalah, walaupun hubungannya dengan Profesor Li cukup baik, ia masih belum terlalu dekat. Ia tidak ingin berseteru dengan Profesor Li karena perbedaan keinginan.     

Penemuan setingkat ini bukanlah penemuan yang bisa diukur dengan SCI.     

Terutama untuk mereka yang berkutat di industri baterai.     

"Baiklah, akan kubantu, akan kuberitahu dosen yang bertugas mengatur laboratorium. Pergilah ke kantor 304 di gedung lab dan temui Profesor Wang Xianfu."     

Walaupun Li Rongen ingin tahu mengapa tiba-tiba Luzhou ingin mencoba sesuatu di bidang fisika berenergi tinggi, atau mengapa ia ingin melakukan eksperimen tersebut, Profesor Li tidak banyak bertanya, ia hanya langsung setuju.     

Jika orang lain meminta izin meminjam kedua alat tersebut, mungkin ia akan ragu, atau bahkan menolak jika mereka tidak terlalu dekat dengannya. Namun, Luzhou telah banyak membantunya dengan makalah dalam Sains Material, sehingga ia memutuskan untuk memberi izin untuk meminjam kedua alat tersebut.     

Proyeknya adalah proyek bernilai miliaran, dengan tingkat pengaruh ekonomi yang bisa saja mencapai puluhan miliar. Ditambah lagi, sebagai salah satu pemegang saham Zhongshan, ia mendapatkan untung dari keberhasilan proyek tersebut.     

Dibandingkan dengan semua keuntungan yang ia dapatkan, permintaan Luzhou untuk meminjam laboratorium adalah permintaan kecil.     

Ia memutuskan untuk membantu. Rasa sungkan karena bantuan Luzhou waktu itu masih terasa.     

Profesor Lu menghela nafas, tidak menyangka Luzhou akan meminta bantuan sederhana seperti itu.     

Apalagi yang ingin Luzhou pinjam setelah meminjam mikroskop elektron dan alat itu?     

"Apakah ada alat lain yang ingin kamu pinjam?" Tanya Profesor Lu sambil tersenyum.     

Luzhou menggeleng, "Tidak, Pak. Terima kasih banyak."     

"Apakah kamu akan melakukan eksperimen sendirian? Atau, haruskah aku mengirim Qian Zhongming untuk membantu?"     

"Tidak perlu, Pak. Terima kasih." Luzhou menolak dengan sopan.     

Tentu saja ia tidak bisa menerima bantuan itu.     

Orang-orang profesional seperti Kakak Qian akan tahu apa yang ingin ia lakukan setelah melihat sekilas rencana eksperimennya.     

Saat ini, terlalu banyak yang tidak bisa dijelaskan, mulai dari siapa yang mendesain eksperimen, bagaimana cara Luzhou mendapatkan semua ini, dan berbagai hal-hal lainnya.     

Untuk saat ini, ia ditakdirkan untuk menyelesaikan semuanya sendiri.     

"Baiklah. Hati-hati, jangan sampai alat-alatnya rusak. Kalau ada kerusakan, aku akan protes ke dosenmu."     

Luzhou tertawa kemudian berkata, "Tidak, tidak. Tenang saja, aku berjanji laboratorium itu akan kembali seperti semula saat eksperimenku selesai!"     

...     

Luzhou mendapatkan kunci laboratorium dari Profesor Wang di kantor 304. Akhirnya, rencana selanjutnya bisa dimulai.     

Menurut hasil informasi yang ia dapatkan dari pistol scanner tersebut, kunci menyelesaikan masalah dendrit lithium adalah proses yang terjadi pada polydimethylsiloxane.     

Untuk melakukan eksperimennya, ia membagi eksperimennya menjadi dua tahap, yakni pembuatan dan pelapisan.     

Namun, permasalahan terbesar saat ini adalah cara untuk memproduksi PDMS yang ia butuhkan.     

Walaupun PDMS biasa digunakan untuk melapisi perunggu, tapi itu sama sekali tidak berguna. Sebenarnya, apa yang membuat dendrit lithium tumbuh?     

Sains material dan matematika adalah dua bidang yang sangat berbeda. Sains material harus dipelajari dengan eksperimen-eksperimen yang berkelanjutan dengan biaya besar, sementara matematika harus dipelajari dengan menghabiskan pulpen beserta dengan kertas dan mempelajari jurnal-jurnal yang ada. Kebanyakan uang yang dihabiskan untuk belajar matematika digunakan untuk membiayai perjalanan.     

Luzhou berpikir selama hampir satu hari penuh, namun ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghabiskan 500 poin dan meminta bantuan Sistem.     

Melihat poin-nya yang kembali menjadi 1975, Luzhou masih merasa sakit hati.     

500 poin sangatlah mahal, karena jumlah hadiah yang ia dapatkan dari berbagai misi berjumlah sekitar 500 poin. Ditambah lagi, ia hanya akan mendapatkan cara pemrosesan PDMS dari poin sebanyak itu.     

Mungkin saja, jika ia menggunakan poin untuk menyelesaikan semua eksperimen ini, poin yang ia habiskan akan cukup untuk membeli Hipotesis Goldbach.     

Walaupun Luzhou harus menghabiskan banyak poin, ia beruntung bahan-bahan yang ia butuhkan bisa ditemukan di lab. Peralatan yang ia butuhkan juga bisa dipinjam di ruang sebelah.     

Setelah melakukan eksperimen selama 3 hari, yang diiringi dengan kesalahan-kesalahan beserta kegagalan, Luzhou akhirnya berhasil membuat PDMS yang ia butuhkan. PDMS itu dikemas dalam sebuah botol berisi cairan kekuningan.     

Cairan kekuningan itu berwarna seperti madu, namun tekstur-nya seperti jeli. Kelihatannya tidak terlalu spesial, namun jika dilihat di bawah mikroskop, cairan itu berbeda dari PDMS pada umumnya.     

Tidak puas dengan kemenangan kecil ini, Luzhou memutuskan untuk terus bekerja, mengoleskan cairan itu di atas lembaran perunggu, dan memulai proses eksperimen kedua, yakni....      

Pelapisan!     

Pelapisan dengan metode spin-coating, metode yang dilakukan dengan meneteskan cairan di permukaan benda yang diinginkan. Dengan bantuan gaya sentrifugal dan gaya gravitasi saat benda diputar, proses pengolesan berjalan secara otomatis.     

Metode ini cukup melelahkan, dan sangat bergantung pada kemampuan pengguna alat.     

Jika pengolesan tidak rata, ion lithium tidak akan bisa ditahan secara merata, dan pertumbuhan dendrit akan terganggu. Setelah beberapa kali penggunaan, lempengan dengan PDMS akan penyok dan tidak bisa digunakan.     

Walaupun ia sudah mencoba metode itu terlebih dahulu, tapi Luzhou gagal berkali-kali.     

Akhirnya, setelah menghabiskan paginya dengan memutar-mutar lembaran perunggu, Luzhou berhasil mendapatkan selembar kertas perunggu yang dilapisi PDMS secara merata.     

Luzhou memandang lembaran kertas perunggu yang ada di tengah pinset dan menghela nafas.     

Jika mereka tahu apa gunanya benda ini, benda ini akan jadi sangat mahal. Bisa-bisa harganya mencapai ratusan juta yuan atau miliaran.     

Dengan hati berbunga-bunga, Luzhou mengemas semua sampel, termasuk sisa PDMS, dan membersihkan sisa-sisa eksperimennya.     

Sekarang, hanya tersisa satu tahap.     

Ia hanya perlu melakukan eksperimen baterai sederhana untuk memastikan kemampuan lembaran perunggu tersebut. Ia ingin melihat sendiri apakah kemampuan lembaran itu memang seajaib perkiraannya.     

Luzhou telah melihat bagaimana cara menggunakan alat baterai sederhana setelah melihat Kakak Qian beberapa waktu lalu. Walaupun ia tidak terlalu tahu seluruh seluk beluk alat tersebut, tapi ia masih bisa menggunakannya.     

Ia pergi ke ruang laboratorium dengan mengenakan jas lab, dan memasukkan tangannya ke dalam kotak berisi gas argon untuk meletakkan lembaran berlapis PDMS itu dalam tempat pembuatan baterai.     

Baterai yang digunakan dibuat dari sodium carboxymethyl dan karet styrene-butadiene, dengan kertas aluminium. Anoda positif baterai adalah LiFePO4 yang masih sering digunakan pada baterai lithium-ion hari ini.     

Untuk bahan pelapis baterai, seperti biasa, Luzhou memilih Celgard2325.     

Perubahan terbesar hanya terjadi pada bahan anoda, sementara bahan-bahan lainnya sama, hanya dengan jumlah yang sedikit berbeda.     

Setelah menyelesaikan penataan alat tersebut, Luzhou mengambil baterai hasil pekerjaannya dan menutup kotak argon tersebut.     

Luzhou menghela nafas lega dan mengusap dahinya yang berkeringat, ia merasa lega karena eksperimennya hampir selesai.     

"Akhirnya!"     

Luzhou memandang sampel baterai di tangannya dengan hati berdebar-debar.     

Ia tidak menyangka akan bekerja sekeras ini.     

Semua demi baterai.     

Sebagai seorang ilmuwan, ia akan selalu menghargai ilmu pengetahuan.     

Teknologi baterai ini sepertinya datang dari dunia di mana teknologi berkembang jauh lebih hebat ketimbang teknologi yang ada di dunia ini sekarang. Potensi ekonomis teknologi tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang tersembunyi dalam benda tersebut.     

Mungkin, benda itu datang dari dunia yang hancur karena perang, atau bahkan benda itu hanyalah sampah bagi orang-orang petualang planet-planet yang tersebar di alam semesta.     

Namun, apapun benda itu sebenarnya, benda itu telah memberinya semangat.     

Luzhou menarik nafas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya, kemudian menghubungkan baterai buatannya pada alat BK-6808 untuk melakukan tes. Kemudian, ia meletakkan alat tersebut di bawah mikroskop.     

Semuanya siap, ia hanya harus menunggu.     

Ia berharap hasil eksperimen itu tidak akan mengecewakannya.     

Lalu ia mengatur kamera mikroskop untuk mengambil gambar setiap 10 menit, dan menyalakan BK-6808 untuk menguji baterai, kemudian mengambil kertas-kertas berisi informasi tentang Polignac untuk belajar sembari menunggu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.