Sistem Teknologi Gelap

Habiskan Waktu Dengannya Sebelum Kamu Kehilangan Kesempatan



Habiskan Waktu Dengannya Sebelum Kamu Kehilangan Kesempatan

0Tentu saja, soal urusan 'minuman', Chen Yushan tidak membicarakan tentang anggur.     
0

Di kafe depan sekolah…     

Mereka memesan segelas kopi moka dan cappuccino, kemudian duduk di kursi dekat jendela kafe.     

"Kenapa tiba-tiba kembali?"     

Chen Yushan menjawab dengan santai, "Karena ini waktunya liburan musim panas, dan aku ingin kembali ke Jinling."     

Sejak kapan mahasiswa S2 punya liburan musim panas?     

Luzhou lalu bertanya dengan heran, "Apakah dosen-mu tidak menyuruhmu melakukan tugas atau proyek?"     

Chen Yushan menghela nafas dan menggigit sedotan-nya dengan sebal, "Bagaimana lagi, inilah kehidupan seorang mahasiswa S2. Ketemu dosen saja tidak, jadi harus mandiri."     

Luzhou tersenyum, "Kebetulan, aku juga murid Profesor Lu… tapi, aku cukup sibuk akhir-akhir ini."     

Profesor Lu telah memperlakukannya dengan baik, ia tidak hanya membawa Luzhou ke Swiss, namun memberinya kesempatan untuk mendapatkan koneksi-koneksi dan pengalaman berharga di CERN.     

Tanpa pengalamannya sebagai anggota magang di CERN, ia tidak akan menemukan keanehan 750GeV itu. Tanpa penemuan itu, ia tidak akan muncul di Nature dan berkesempatan berkolaborasi dengan Frank Wilczek.     

"Ya, memang sih, aku masih harus menemui dosenku…" Chen Yushan menghela nafas lelah, namun tiba-tiba ekspresinya berubah drastis, "Oh iya, Han Mengqi bilang kamu akan pergi ke Princeton?"     

Luzhou mengangguk, "Paling lambat aku akan mendapatkan sertifikat kelulusan saat musim panas tahun depan. Program universitas mengharuskanku untuk belajar di Princeton."     

"Hebat sekali." Chen Yushan memuji dan menatap Luzhou dengan pandangan terkejut, "Ah, kamu ini adalah adik kelasku, tapi kamu sudah semakin hebat saja. Apa tahun depan aku harus memanggilmu kakak?"     

Luzhou terdiam, "Kamu baru sadar?"     

"Ya, bagaimana lagi…"     

Luzhou memandang Chen Yushan selama beberapa saat sebelum memutuskan untuk bertanya, "Memangnya ada apa?"     

"Tidak ada apa-apa." Chen Yushan menggeleng dan tersenyum, "Kalau begitu, aku harus menikmati masa-masa ini, sebelum kamu pergi ke Princeton, menjadi kakak kelasku, dan kesempatanku hilang."     

Luzhou akhirnya menjawab, "Saat ini tugas-tugasku berjalan dengan baik, kamu tidak akan bisa terus menjadi kakak kelasku."     

Chen Yushan mengernyitkan alisnya, ekspresinya terlihat sedikit sebal, "Ah, dasar pelit, kalau kamu begini terus, kapan kamu mau dapat pacar?"     

Chen Yushan terdiam, menyadari bahwa dirinya juga jomblo, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengubah topik, "Apa kamu sudah lulus TOEFL?"     

"Aku mengambil tes TOEFL sebelum ke Princeton tahun lalu, tahu." Kata Luzhou.     

Chen Yushan tiba-tiba menjadi tertarik dan bertanya, "Oh? Kamu dapat berapa poin?"     

Luzhou berpikir selama beberapa saat lalu menjawab, "Kalau tidak salah, 118."     

Mendengar jawaban itu, Chen Yushan menghela nafas dan berkata, "Iya, iya memang murid teladan… Kamu tidak punya kekurangan ya?"     

Luzhou tersenyum malu, "Ada, sih. Misalnya, ilmu modern… Ah, selain itu, apa kamu sudah mendapat jawaban dari Universitas Pennsylvania?"     

Chen Yushan mengangguk, "Sudah, aku akan ke sana akhir tahun ini."     

"Wharton?" Tanya Luzhou.     

Chen Yushan tersenyum bangga, "Tentu saja!"     

Hebat sekali, dia benar-benar berhasil!     

Kali ini, giliran Luzhou yang terkejut.     

Wharton adalah salah satu bagian dari Universitas Pennsylvania, dan termasuk salah satu tempat dengan julukan sekolah bisnis no. 1 dan pencetak lulusan-lulusan berprestasi. Walaupun mereka lulus dan akhirnya bekerja di Wall Street, mereka akan dikejar oleh bank-bank internasional.     

Biaya masuknya tidak semahal Princeton, tetapi tetap saja, persaingannya sangat ketat!     

Program uniknya memberinya kesempatan untuk belajar di Princeton setelah belajar satu tahun di Jinling, sementara Chen Yushan akan menjadi lulusan Yanjing. Semester depan, gadis itu harus fokus belajar di Yanjing, namun ia masih bukan mahasiswa resmi sebelum September nanti.     

Jika ia pergi ke Pennsylvania pada akhir tahun, artinya gadis itu hanya akan belajar 6 bulan di Yanjing.     

Biasanya, program seperti itu adalah 1 tahun di sekolah awal, 2 tahun di sekolah kedua, namun Chen Yushan berhasil menyelesaikan semuanya dalam 6 bulan.     

Awalnya, Luzhou tidak percaya dengan kemampuan Chen Yushan. Namun sepertinya, gadis itu tidak berbohong.     

Dia benar-benar mahasiswa teladan…     

Walaupun memang Luzhou lebih hebat daripada gadis itu kalau urusan matematika…     

Awalnya, Luzhou meminta mereka bayar sendiri-sendiri, namun Chen Yushan memaksa mentraktir sebagai ucapan selamat tinggal. Sebentar lagi, mereka akan sulit bertemu.     

Ternyata, Chen Yushan bukan kemari untuk berjalan-jalan, namun untuk membersihkan kamarnya.     

Sebentar lagi, semester baru akan dimulai, dan jika masih ada barang-barang di kamar, semua barang-barang itu akan dibuang. Gadis itu kembali hanya untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal.     

Mengunjungi teman lama hanya kebetulan saja.     

Setelah makan, mereka berjalan ke gerbang sekolah.     

Tiba-tiba, Luzhou memutuskan untuk bertanya, "Ah, omong-omong, bagaimana kamu tahu aku sedang di perpustakaan?"     

Mendengar pertanyaan itu, Chen Yushan tertawa, "Kamu mau di mana lagi selain di perpustakaan?"     

Luzhou hanya terdiam. "..."     

'Hei, aku tidak tinggal di perpustakaan, tahu.'     

Mereka berjalan ke gedung asrama, dan Luzhou pergi ke bagian kamar laki-laki.     

Mereka hanya teman, dan mereka tidak cukup dekat untuk saling mengunjungi kamar satu sama lain.     

Chen Yushan berdehem, lalu berjalan ke depan Luzhou, dan menyunggingkan senyum, "Sampai bertemu tahun depan, ya."     

"Tahun depan?" Tanya Luzhou.     

Chen Yushan kemudian menjawab, "Bukankah kamu akan pergi ke Princeton tahun depan?"     

Luzhou pun membalas, "Iya, sih. tapi Princeton kan di New Jersey, bukan di Pennsylvania."     

"Tapi, Universitas Pennsylvania itu ada di Philadelphia, dan Philadelphia dekat dengan Princeton. Bukannya kamu turun di Philadelphia saat ke Princeton waktu itu?" Tanya Chen Yushan.     

Bangsat!     

Luzhou tersadar bahwa selain politik, dia juga lemah geografi.     

Kalau benar Universitas Pennsylvania ada di Philadelphia, berarti universitas mereka bersebelahan!     

Melihat ekspresi Luzhou, Chen Yushan pun tertawa, "Pennsylvania dan Princeton sangat dekat, dan tahun depan kita akan ke sana bersama-sama. Jangan lupa menelepon, ya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.