Sistem Teknologi Gelap

Dari Dulu, Memang 201…



Dari Dulu, Memang 201…

0Semester baru semakin dekat, dan satu-persatu, para anggota 201 kembali ke asrama.     
0

Anggota pertama yang kembali adalah Liu Rui. Seperti biasa, sesaat setelah kembali, ia langsung belajar dan membaca buku.     

Walaupun ia sudah sadar bahwa ia tidak akan bisa mengejar Luzhou, ia masih harus belajar untuk mencapai cita-citanya yang lain, dan kehidupan harus berlanjut walaupun ada dewa di sampingnya.     

Ia harus belajar untuk tes masuk S2.     

Selain orang-orang idealis yang langsung mulai belajar demi tes masuk S2, kebanyakan orang-orang yang kembali masih sibuk main ponsel di perpustakaan, dan bahkan mereka sama sekali tidak belajar untuk bersiap-siap. Memang, setiap orang punya cara hidup sendiri.     

Orang yang kembali setelah Liu Rui adalah…     

Shi Shang.     

"Hei, Luzhou, aku sudah lama tidak melihatmu, dan kamu sudah sibuk belajar saja."     

Luzhou duduk di depan meja untuk mempelajari Hipotesis Polignac, ia kemudian mendongak dan memandang kakak kelasnya.     

"Memangnya kenapa…?"     

Bukannya melihat dirinya belajar sudah biasa, ya?     

Atau ada masalah apa lagi yang tidak ia ketahui?     

Shi Shang duduk di kursinya dan berkata, "Ah, jangan pura-pura tidak tahu! Aku melihat namamu di Nature!"     

… Jadi itu…     

Sudah setengah bulan berlalu semenjak ia kembali.     

Luzhou memandang Shi Shang selama beberapa saat, tidak tahu harus berkata apa.     

"Kamu juga langganan Nature?"     

"Tidak, aku hanya melihatnya di Weibo." Ucap Shi Shang lalu tersenyum, "Bagaimana? Apa ada kemungkinan kamu mendapatkan Nobel?"     

Mendengar kata Nobel, Liu Rui yang sedari tadi belajar pun menoleh.     

Biasanya, ia jarang membuka Weibo, dan ia hanya membuka Weibo untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Karena itulah, ia tidak mendengar berita bahwa Luzhou masuk di Nature.     

Namun, yang membuatnya bingung adalah bagaimana bisa seorang matematikawan menjadi kandidat hadiah Nobel? Bukankah Luzhou hanya pergi ke Eropa untuk magang?     

Mendengar pertanyaan itu, Luzhou pun menjawab, "Aku tidak tahu, bagaimana kalau kamu pergi ke Swedia dan tanya sendiri?"     

Kalau semudah itu dapat Nobel, pasti semua orang sudah dapat.     

Tiba-tiba, pintu yang tadinya tertutup kembali dibuka.     

Huang Guangming masuk, menyeret kopernya dengan terhuyung-huyung.     

"201, 201, aku sudah kembali, dan Kakak Fei sudah kembali, tunggu aku dan…"     

Yah, akhirnya dia datang juga.      

Sebelum sempat menyelesaikan perkataannya, Huang Guangming sudah terlebih dulu dihajar oleh Shi Shang dan Liu Rui. Seperti biasa, Luzhou hanya tertawa dan tidak ikut-ikut.     

Akhirnya, setelah liburan musim panas berakhir, kehidupan di kamar 201 kembali seperti biasa…     

...     

Hanya ada perubahan kecil, yakni fakta bahwa Luzhou sudah menjadi mahasiswa S2.     

Satu tahun lagi, ia akan mendapatkan gelar diploma.     

Profesor Lu sudah membantunya mengatur jadwal, namun tetap saja, tidak banyak kelas yang harus didatangi oleh seorang mahasiswa S2. Kebanyakan waktunya dihabiskan untuk menyelesaikan soal-soal matematika di kamar atau mencari solusi Hipotesis Polignac.     

Masalah Hipotesis Prima Kembar sudah diselesaikan, dan sekarang, sudah waktunya untuk melebarkan solusi Prima Kembar untuk Hipotesis Polignac.     

Saat ini, metode yang Luzhou gunakan untuk Prima Kembar tidak lagi bisa digunakan. Ia harus mencari cara lain.     

Inilah masalah terbesar Teori Angka.     

Ada banyak sekali teori yang ada dalam bidang ini, dan orang-orang biasanya kesulitan mencari tahu mereka harus mulai dari mana.     

Namun, Luzhou tidak terburu-buru.     

Ia sudah berhasil menyelesaikan Prima Kembar, dan walaupun ia masih tidak punya ide saat ini, ia yakin akan memecahkan hipotesis tersebut.     

Ia akan berusaha, walau ia tidak mendapatkan bantuan inspirasi Sistem. Cepat atau lambat, jika ia terus bekerja keras, ia pasti akan berhasil.     

Selain Luzhou yang sudah lulus S1, para berandalan 201 juga sudah memasuki tahun ketiga kuliah.     

Sepertinya, tugas-tugas mereka akan semakin berat, lebih berat dari tugas sebelumnya.     

Setelah pertemuan komite selesai, Tian Jun pergi ke kamar mereka untuk mengingatkan agar mereka tidak lupa memeriksa jadwal.     

Mahasiswa yang kekurangan kelas bisa menambah kelas, atau yang kelebihan bisa menghapus beberapa kelas. Namun, mungkin saja ada beberapa kelas yang terhapus karena sistem.     

Untuk membantu para mahasiswa mempersiapkan tes masuk S2, pihak universitas biasanya memperbolehkan para mahasiswa untuk mengambil kelas-kelas peminatan pada tahun ketiga.     

Jika salah satu kelas mereka terhapus, mereka harus mencari kelas tambahan.     

Dan kejadian itu terjadi di sini.     

"Bangsat, kelas aktuarial-ku dihapus."     

Huang Guangming berseru dengan sebal dari depan komputer.     

Mendengar teriakan tersebut, Shi Shang segera melihat jadwalnya sendiri dengan tegang, dan setelah memastikan semua jadwalnya masih ada, ia akhirnya bisa bernafas lega dan berkata, "Haha, sudah kuduga. Kamu mau bersiap-siap tes S2 sekarang, ya?"     

"Kamu jangan mencari gara-gara, aku benar-benar sebal! Biasanya, para dosen punya banyak proyek sendiri, dan mereka harus mengurus mahasiswa S2. Jelas saja tidak banyak kelas yang dibuka!" Ucap Huang Guangming yang bersandar di kursinya.     

Benar, terkadang, beberapa dosen mengambil banyak proyek dan membantu mahasiswa S2, sehingga jumlah kelas-kelas pun berkurang. Terkadang, para dosen juga harus membantu mahasiswa S3.     

Beginilah nasib berurusan dengan orang-orang sibuk…     

Shi Shang lalu berkata, "Kalau begitu, cepatlah, kamu masih ada kesempatan. Pilihlah kelas lain di Kantor Urusan Akademik. Semakin lama kamu menunggu, semakin berkurang juga kelas-kelas yang bisa kamu ambil."     

"Iya, aku tahu, aku akan memilih…" Setelah masuk ke situs resmi Kantor Urusan Akademik, Huang Guangming menoleh ke arah Luzhou dan berkata, "Hei, Luzhou, kelas mana yang paling mudah?"     

Luzhou lalu menjawab tanpa ragu, "Kelas model komputer, diajari oleh Bapak Liu. Dia pandai mengajar."     

Dalam urusan kelas-kelas peminatan, ada dua pilihan, yakni memilih kelas yang sangat mudah dan bahkan orang bodoh pun bisa lulus, atau kelas dengan dosen yang tidak terlalu peduli, memberi tes yang mudah, dan bahan yang sedikit.     

Dari semua dosen kenalan Luzhou, Profesor Liu Xiangping memenuhi semua kriteria tersebut. Ditambah lagi, model komputer sangatlah mudah.     

"Akan kulihat." Huang Guangming menggerakkan mousenya untuk melihat, "Sialan, sudah penuh."     

Luzhou berpikir selama beberapa saat lalu menyahut lagi, "Teori Angka Dasar? Kelas itu cukup mudah."     

"Akan kulihat… Ah, bagus, masih ada 20 slot!" Huang Guangming berseru, seakan-akan telah menemukan sebuah penemuan baru.     

Namun, tiba-tiba, Liu Rui angkat bicara.     

"Jangan percaya si Luzhou." Liu Rui menoleh dan meletakkan pulpennya, "Jangan percaya juga kata 'Dasar' di Teori Angka Dasar. Hanya Luzhou yang berpikir kelas itu mudah."     

Luzhou tampak bingung mendengarnya.     

Apa-apaan?!     

Kemudian Huang Guangming berkata, "Hei, Kakak Lu, jangan menjebakku…"     

"Aku tidak menjebak, dan aku tidak tahu bagaimana kelas yang mudah untukmu…"     

Shi Shang lalu berkata, "Hei, Luzhou, bukankah kamu cukup dekat dengan Profesor Liu?"     

Luzhou mengangguk, "Iya, aku dekat dengannya. Dia dosen pembimbingku saat lomba model komputer."     

"Kalau begitu, cobalah bantu Huang Guangming dengan meminta Profesor Liu mengatur lagi jumlah murid. Kalau tidak salah, dosen berhak untuk mengatur jumlah murid." Saran Shi Shang.     

Luzhou pun mengangguk, "Baiklah, akan kutanyakan sore nanti."     

Huang Guangming langsung berseru dengan senang, "Terima kasih! Terima kasih banyak!"     

"Jangan lupa traktirannya di depot depan kampus, ya?" Kata Luzhou.     

Huang Guangming pun langsung terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.